Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agusmadya Ruza Riana

NPM : 2206104030055

Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian

Dosen : Dina Amalia, S.psi.,M.Si

Memahami Teori Kepribadian Psikologi individual Alfred Adler

Alfred Adler terlahir dalam keluarga kaya di Wina, pada tanggal 7 Februari 1870. Namun memiliki masa
kanak-kanak yang tidak bahagia karena Adler tumbuh dan berkembang dalam keadaan menderita
rachitis dan pneumonia. Ia sering mengalami sakit dan prestasi yang ia peroleh tidak sesuai
dibandingkan dengan prestasi kakak laki-lakinya yang tertua, sehingga hal ini menjadi sebuah hal yang
tidak diharapkan oleh oleh kedua orang tuanya. Dan keadaan inilah yang membuat Adler untuk menjadi
seorang dokter.

Adler menyelesaikan Pendidikan dokternya pada tahun 1895 hingga pada tahun 1902, Adler bertemu
dengan Sigmund Freud dan menjadi anggota dari Wina Psychoanalytic society selama 9 tahun, Adler
mengikuti pertemuan mingguan dengan Freud secara rutin. Adler adalah salah satu pengikut pertama
Freud dan juga menemaninya ke Amerika pada tahun 1909.

Namun, pemikiran Freud tidak sesuai dengan pemikiran Adler. Sehinggs, Adler perlahan mulai
mengkritik pemikirannya Freud secara terbuka, terutama mengenai penekanan Freud terhadap
seksualitas dan interpretasi-interpretasi harfiahnya tentang seksualitas. Hingga pada tahun 1911, terjadi
pemecahan diantara mereka dan kemudian Adler memiliki kelompok pengikut sendiri. Adler merupakan
seorang pembicara yang cerdas dan sangat luar biasa sehingga ia bisa menarik banyak perhatian
mahasiswa karena kepribadiannya yang dinamis dan karismatik.

Adler menolak kelakuan system yang dibuat oleh Freud. Sebagai contoh Adler berpendapat bahwa
kecemburuan penis pada anak-anak perempuan semestinya tidak dipahami secara harfiah, melainkan
dianggap sebagai kecemburuan simbolik atas dominasi kaum laki-laki dimasyarakat.

Kemudian secara bertahap, Adler mulai mengembangkan suatu alternatif bagi pandangan-pandangan
Freud, namun tetap dalam model psikoanalitik. “psikologi individual’ yang dikembangkan olehnya tidak
serinci penjelasan teori yang disampaikan oleh Freud. Karena Adler lebih menawarkan suatu pandangan
tentang aktivitas manusia secara untuk yang menyebutkan kondisi inferior individu saat dilahirkan, yang
akhirnya mengakibatkan individu terus-menerus berjuang untuk memperoleh perasaan-perasaan positif
dan kesempurnaan.

Dan dengan menetapkan psikologi individual yang personalistic, pandangan holistic Adler tentang
kepribadian menekankan kebutuhan individual akan kebutuhan diri, kesempurnaan, dan tujuan-tujuan
ditetapkan secara khusus.
Dalam teori Adler, motivasi bukanlah “dorongan” negatif dari reduksi dorongan, sebagaimana yang
dinyatakan oleh Freud, melainkan “tarikan” positif dari perjuangan individu untuk memperbaiki diri dan
mencapai superioritas.

Orientasi Adler mengenai hal ini sama dengan garis besar kepribadian yang dikemukakan oleh Brentano.
Keutuhan kepribadian adalah hasil upaya-upaya individu sehingga semua fenomena psikis benar-benar
berasal dari kekuatan kreatif unik individu. Yang mengakibatkan pikiran itu menunjukkan
kecenderungan pasti untuk berjuang mencapai superioritas dan memperoleh kesempurnaan. Sehingga,
prinsip motivasional Adler tidak direduksi menjadi insting biologis, tetapi sebagai pikiran psikis yang
hamper bersifat spiritual.

Perjuangan untuk mencapai superioritas pada akhirnya merupakan sebuah reaksi langsung terhadap
perasaan-perasaan inferioritas, tidak sempurna, dan tidak lengkap pada masa kanak-kanak. Menurut
Adler, kondisi individu saat ini sangat dituntun oleh pengharapan masa depan untuk meraih
kesempurnaan. Pengharapan ini disebut dengan “finalisme” namun bersifat tidak nyata karena tidak
dapat dicapai, namun berfungsi sebgai ekspresi kolektif berbagai tujuan sepanjang hidup. Dan akhirnya,
eksistensi seorang tercermin dalam kehidupan individual dalam konteks sosial dan mencari sebuah
keselarasan pribadi dalam upaya meraih rasa superioritas.

Adler juga mengemukakan tentang gaya hidup individu yang menggambarkan kompensasi atas
inferioritas dalam perjuangan mencapai superioritas dalam berbagai studi kasus. Namun, meskipun
demikian ajaran-ajaran Adler yang paling spesifik dan rinci adalah tentang pengasuhan anak. Adler juga
meyakini bahwa urutan kelahiran dan susunan keluarga secara dramatis akan mempegaruhi
perkembangan gaya hidup dan diri kreatif individu, yang artinya pola perilaku sangat penting dimasa
depan akan bergantung pada cara pengasuhan yang berhasil.

Adler juga memasukkan penekanan pada aspek sosial dan kreatif pengalaman manusia dalam
psikoanalisis, juga menghapus penekanan Freud yang kaku. Adler sangat mempengaruhi para teoris
penting lainnya dalam gerakan psikoanalisis. Namun, kritik-kritik yang sama juga diarahkan kepada
Freud mengenai kurangnya rujukan empirisistik dan diragukannya nilai perdiktif teori tersebut, hal ini
juga berlaku untuk Adler walaupun seperti itu, Adler tetap memasukkan pendekatan akal sehat dalam
psikoanalisis yang membuat model psikodinamika Freud lebih menarik dengan tetap menjaga keutuhan
model itu sendiri.

1. Perjuangan superioritas
Dalam teorinya Adler menganggap bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
social. Perilaku seseorang pada masa sekarang mencerminkan pandangan akan masa depan
yang diinginkan. Oleh sebab itu, perilaku seseorang pada masa saat ini menentukan kehidupan
seseorang yang diinginkan pada masa mendatang. Dan menurut Alfred Adler, ia meyakini bahwa
setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang berdasarkan sikap sadar dan bertanggung jawab
atas perbuatannya.

2. Pengamatan subjektif
Pengamatan subjektif membentuk kepribadian dan perilaku. Sikap berjuang yang dimiliki
seseorang untuk mencapai superioritas ditentukan oleh persepsi subjektif mereka atau
kenyataan, yakni oleh fiksi atau harapan masa depan. Orang-orang menetapkan tujuan untuk
diperjuangkan berdasarkan interpretasinya tentang suatu fakta, dan bukan berdasarkan fakta
itu sendiri. Karena, kepribadian manusia dibangun bukan oleh realita namun oleh keyakinan
subjektif orang itu mengenai masa depannya. Dalam pandangan subjektif yang terpenting
adalah tujuan menjadi superioritas atau menjadi sukses, tujuan yang diciptakan pada awal
kehidupan yang hanya dimengerti secara kabur.
Adler mengemukakan bahwa ada 2 aspek dalam prinsip pengamatan subjektif, yaitu
fiksionalisme dan kelemahan fisik.

3. Kesatuan kepribadian
Psikologi individual menekankan pada kesatuan fundamental dari kepribadian dan gagasan
bahwa perilaku yang tidak konsisten itu tidak ada. Pikiran, perasaan dan Tindakan semuanya
akan mengarah pada satu sasaran dan berfungsi untuk mencapai satu tujuan. Namun bila
seseorang bersikap tidak bisa diprediksi , hal ini akan memaksa orang lain untuk menjadi
defensif dan waspada terhadap tindakan yang tidak terduga. Dan ada 2 cara untuk mengerahui
kesatuan kepribadian yaitu dengan bahasa organ serta kesadaran dan ketidaksadaran.

4. Aplikasi
Dalam psikologi individual menurut Alfred Adler, ia memiliki 4 bagian yaitu :
a. Konstelasi keluarga
Adler selalu menanyakan pasien konstelasi keluarga, yaitu urutan kelahiran mereka, jenis
kelamin saudara-saudara kandung mereka, dan perbedaan usia diantara mereka. Kemudian
Adler menemukan hipotesis mengenai kelahiran ini.
b. Rekoleksi-rekoleksi awal
Rekoluksi awal selalu konsisten dengan gaya hidup sekarang dan terhadap pengalaman yang
menghasilkan sejumlah petunjuk untuk memahami tujuan akhir maupun gaya hidup.
c. Mimpi-mimpi
Adler mengintrepretasikan mimpi bahwa dia harus memadatkan keberaniannya untuk
menjalani dunia baru dan memutuskan ikatan dengan dunia lama.
d. Psikoterapi
Psikoterapi Adlerian bertujuan untuk meningkatkan keberanian, merugikan perasaan
inverioritas yang berlebihan, dan memperbesar kepedulian social.

Anda mungkin juga menyukai