Anda di halaman 1dari 28

Teori

Kepribadian
Alfred Adler
Psikologi Kepribadian Kelompok 1
Table of Contents
Biografi Alfred Prinsip yang
1 Adler 4 Melatarbelakangi Teori
Kepribadian Adler

2 Aliran Teori Kepribadian 5 Penelitian Khas


Alfred Adler
Alfred Adler

Penerapan Psikologi
3 Perbedaan Teori 6 Individual
Kepribadian Alfred
Adler
Kelompok 1
1. Fani Ariska (21101157510147)
2. Friska Juanda Putri (21101157510149)
3. Serly Amanda Sasabilla (21101157510171)
4. Tri Putri Ningsih ( 21101157510175)
1
Biografi
Alfred Adler
Alfred Adler
● Lahir di pinggiran kota Wina, 7 Februari 1870.
● Wafat di Skotlandia, 28 Mei 1937.
● Pada 1895, Adler menerima gelar dokter dari
Vienna University dan beberapa tahun kemudian
beralih ke dunia psikiatri.
● Pada 1902, ia bertemu Freud dan menjadi anggota
Vienna Psychoanalytic Society. 1910, ia menjabat
sebagai Presiden organisasi tersebut.
● Pada 1911, ia meninggalkan Vienna Psychoanalytic
Society dan membentuk kelompok baru bernama
The Society for Individual Psychology.
● Ia menulis tentang Organ Inferiority. Ia
mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya
memiliki kelemahan organis yang mendorongnya
melakukan kompensasi (menutupi kelemahan).
● Teori yang dikemukakan Alfred Adler disebut juga
dengan teori kepribadian individual.
Biografi Alfred Adler
● Ibu Adler bernama Pauline, ibu rumah tangga yang sibuk dengan tujuh
anaknya. Ayahnya bernama Leopold yang merupakan pedagang
gandum kelas menengah Hungaria.
● Semasa kecil, Adler adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Bahkan
pada saat usia 5 tahun, ia hampir meninggal karena radang paru-paru.
● Adler mempunyai adik laki-laki yang meninggal ketika masih bayi. Adler
menilai pengalaman ini sama dengan pengalamannya hampir meninggal
karena radang paru-paru. Karena hal itu, saat usia 5 tahun ia
memutuskan tujuan hidupnya adalah menaklukkan kematian.
● Adler menikah dengan wanita Rusia yang sangat independen, Raissa
Epstein, pada Desember 1897. Mereka memiliki 4 orang anak; Alexandra
dan Kurt yang menjadi psikiater, Valentine yang meninggal sebagai
tahanan politik Uni Soviet, dan Cornelia yang bercita-cita menjadi
aktris.
2
Aliran Teori Kepribadian
Alfred Adler
Psikologi Individual
Psikologi individual Adler menggambarkan pandangan optimis akan manusia yang
bersandar pada gagasan minat sosial (social interest), yaitu perasaan menyatu dengan
semua manusia. Ciri-ciri psikologi individual menurut Alfred Adler adalah sebagai
berikut.

1. Kekuatan dinamis di balik perilaku manusia adalah berjuang untuk meraih


keberhasilan atau superioritas (striving for success or superiority).
2. Persepsi subjektif manusia (subjective perception) membentuk perilaku dan
kepribadiannya.
3. Kepribadian itu menyatu (unified)dan konsisten pada diri sendiri (self consistent).
4. Nilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minat sosial
(social interest).
5. Struktur kepribadian yang konsisten diri berkembang menjadi gaya hidup (style
of life) seseorang.
6. Gaya hidup dibentuk oleh daya kreatif (creative power) manusia.
Organ Inferiority
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Adler dengan dasar bahwa adanya sifat manusia
yang ingin mengatasi kekurangan fisiknya. Menurut Adler, setiap manusia pada
dasarnya memiliki kelemahan organis dan inferioritas hadir dalam diri manusia. Adanya
kelemahan ini membuat manusia melakukan kompensasi, yaitu menutupi kelemahannya.
Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk
melawan alam. Tetapi menurutnya, justru kelemahan-kelemahan organis inilah yang
membuat manusia lebih unggul dari makhluk lain karena mendorong manusia untuk
menutupi kelemahan yang ia miliki.
Teori ini membuat Adler semakin hari semakin berbeda dengan Freud dan anggota
organisasi yang lain. Menurut Freud, apa yang terjadi di masa lalu memengaruhi siapa
manusia itu sekarang. Sementara itu, Adler berpendapat bahwa yang menentukan siapa
manusia itu sekarang adalah dorongan seseorang untuk mencapai kesempurnaan
(striving for perfection) dan masa lalu tidak sepenuhnya menciptakan style of life.
3
Perbedaan Teori
Kepribadian Alfred
Adler
Perbedaan Teori Adler dan Freud
1. Menurut Adler, manusia lebih banyak dimotivasi oleh pengaruh sosial
dan mencapai keberhasilan. Sedangkan Freud mereduksi semua
motivasi menjadi seks dan agresi.
2. Adler percaya manusia mempunyai tanggung jawab besar akan siapa diri
mereka. Sedangkan Freud berasumsi bahwa manusia hanya memiliki
sedikit pilihan dalam membentuk kepribadian mereka.
3. Menurut Adler, perilaku manusia saat ini dibentuk oleh pandangan
manusia akan masa depan. Sedangkan Freud mengatakan bahwa
perilaku manusia dibentuk oleh pengalaman masa lalu.
4. Adler percaya bahwa manusia yang sehat secara psikologis biasanya
sadar dengan apa yang mereka lakukan serta alasan dibalik perilakunya.
Sedangkan Freud sangat menekankan komponen ketidaksadaran dalam
perilaku.
4
Prinsip yang
Melatarbelakangi Teori
Kepribadian Alfred Adler
Prinsip yang Melatarbelakangi Teori Kepribadian Adler

1. Striving for Success 4. Social Interest


Kekuatan dinamis di balik perilaku Nilai dari semua aktivitas manusia dilihat dari
manusia adalah berjuang untuk meraih minat sosial yang merupakan potensi
keberhasilan. bawaan manusia.
2. Subjective Perception 5. Style of Life
Sikap juang yang muncul dalam diri Struktur kepribadian yang konsisten dan
seseorang ditentukan oleh persepsi menyatu akan berkembang menjadi gaya hidup
subjektifnya akan kenyataan, seperti seseorang yang merupakan interaksi antara
fiksi atau harapan masa depan. faktor keturunan atau bawaan lahir, lingkungan,
3. Self Consistent dan daya kreatif yang dimiliki seseorang.
Kepribadian manusia menyatu 6. Creative Power
dan memiliki konsistensi diri, Gaya hidup manusia dibentuk oleh daya
sehingga pikiran, perasaan, dan kreatif yang ada dalam dirinya yang akan
tindakan mengarah pada satu membantu seseorang merancang
tujuan. hidupnya sendiri.
5
Penelitian
Khas Adler
Penelitian Khas dari Adler
Adler memperlakukan pasiennya seperti seorang teman yang sedang bercengkrama. Metode
utama Adler dalam asesmen adalah urutan kelahiran, ingatan awal, dan analisis mimpi. Ia
melakukan beberapa penelitian sebagai berikut.
1. Mimpi (dreams)
2. Ingatan awal (early recollections)
3. Minat bersosialisasi (social interest)
4. Urutan kelahiran (birth order)
5. Diabaikan pada masa kanak-kanak (neglect in childhood)
1. Analisis Mimpi
Adler menginterpretasikan mimpi secara berbeda dengan Freud. Freud berpendapat bahwa
mimpi mengindikasikan konflik terselubung di masa lalu, sedangkan Adler percaya bahwa
mimpi berorientasi pada masalah yang sedang dihadapi dan ingin diselesaikan.
Menurut penelitian yang dilakukannya, Adler menemukan bahwa orang yang dibangunkan
pada saat tahap tidur REM memimpikan hal yang paling mengkhawatirkan bagi mereka saat
itu.
Adler yakin bahwa tujuan utama mimpi adalah menciptakan emosi yang dapat digunakan
pemimpinya untuk mendukung gaya hidupnya yang keliru. Menurut Adler, mimpi dianalisis
untuk dapat mempelajari gaya hidup pemimpinya.
2. Ingatan Awal
Menurut teori Adler, hal ini merupakan pengkajian kepribadian di mana ingatan awal, baik itu nyata
maupun fantasi, menyatakan keinginan utama seseorang dalam hidup. Menurut Adler, cara terbaik
untuk mengidentifikasi gaya hidup seseorang adalah melalui rekoleksi paling awal dirinya di masa
kecil. Adler berpendapat bahwa kepribadian seseorang terbentuk pada saat usia 4-5 tahun
pertama. Ingatan awal pada masa itulah yang mengindikasikan gaya hidup serta membentuk
karakter seseorang sampai dewasa.
3. Pengukuran Minat Bersosialisasi
Bagi Adler, ia tidak menyetujui penggunaan alat tes untuk mengukur kepribadian

seseorang. Menurutnya, alat tes hanya akan merekayasa kepribadian sesungguhnya serta

membingungkan. Adler mengatakan bahwa seharusnya terapis meningkatkan intuisi

mereka. Tetapi, hasil tes SIS (Social Interest Scale) menunjukkan bahwa orang-orang

dengan minat sosial tinggi mengalami lebih sedikit stres, depresi, kecemasan, dan

kekerasan dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki minat sosial yang rendah.
4. Urutan Kelahiran
Adler (dalam Olson, 2013: 198) mengatakan bahwa urutan kelahiran dalam keluarga memiliki
peran penting dalam membentuk pandangan seseorang terhadap dunia, tujuan hidup, dan gaya
hidup seseorang. Adler menggambarkan sebagai berikut.

1. Anak Pertama (The First-Born Child)


Anak pertama biasanya mendapat perhatian yang penuh dari orangtua mereka. Hasilnya, anak
pertama memiliki kebahagiaan, dan hidup yang tentram hingga anak kedua lahir. Adler yakin
bahwa semua anak pertama merasa terkejut akan pergeseran status mereka dalam keluarga,
tetapi bagi mereka yang manja berlebihan akan merasakan kehilangan yang lebih besar. Karena
telah terbiasa memiliki kekuasaan, anak pertama cenderung membawa sifat itu sepanjang
hidupnya. Pada usia muda, anak pertama sering diharapkan oleh orang tua untuk membantu
menjaga saudara kandungnya lebih muda. Pengalaman ini sering membuat anak pertama lebih
dewasa secara intelektual dibandingkan saudara lainnya. Adler juga menemukan bahwa mereka
menjadi organisator yang sangat bagus, teliti, dan cermat terhadap detail. Anak pertama dapat
tumbuh dengan perasaan tidak aman dan bermusuhan terhadap yang lain. Adler menemukan
bahwa penjahat, kriminal dan neurotik lebih sering adalah anak pertama.
2. Anak Kedua (The Second-Born Child)
Anak kedua, yang membuat pergolakan pada hidup anak pertama, tidak pernah
memiliki pengalaman posisi kekuasaan yang dialami oleh anak pertama sehingga
mereka tidak mengalami shock yang berat seperti anak pertama bila ada bayi lainnya.
Bayi kedua tidak membawa sesuatu yang baru seperti anak pertama dan orang tua
mungkin lebih rileks dalam menghadapi anak kedua. Pada awalnya, anak kedua yang
menentukan model pada saudara kandung yang lebih tua. Anak kedua selalu
mencontoh perilaku dari anak yang lebih tua sebagai model. Persaingan dengan anak
pertama dapat memotivasi anak kedua, yang berusaha untuk mengejar dan
mengungguli saudara kandungnya yang lebih tua. Mereka optimis tentang masa depan
dan suka untuk bersaing dan ambisius, seperti Adler. Namun, keterampilan yang baik
dari anak pertama dapat menenggelamkan sifat kompetitif anak kedua sebab ia
merasa tidak akan pernah bisa menang dari saudaranya yang lebih tua.
3. Anak Paling Muda (The Youngest Child)
Anak paling muda atau anak terakhir tidak pernah mengalami shock
dethronement dari anak lain dan sering dijadikan kesayangan di dalam
keluarga, terutama jika hubungan dengan saudara kandung yang lainnya
lebih tua dari beberapa tahun. Didorong melalui kebutuhan yang
melebihi dari saudara kandung yang lebih tua, anak terakhir sering
berkembang sungguh cepat. Anak terakhir sering berprestasi tinggi di
dalam pekerjaan apapun yang mereka kerjakan seperti orang dewasa.
Bagaimanapun anak yang paling muda biasanya manja dan mereka tidak
membutuhkan pembelajaran untuk melakukan apapun sendiri. Tidak
biasa dengan kondisi untuk berusaha dan berjuang, mereka akan sulit
untuk menyelesaikan masalah pada masa dewasa.
4. Anak Tunggal (The Only Child)
Anak tunggal tidak pernah kehilangan posisi keunggulan dan kekuatan yang mereka dapatkan di
dalam keluarga, mereka tetap menjadi fokus dan pusat perhatian. Anak tunggal sering tumbuh
dewasa dengan cepat dan meraih kedewasaan perilaku sebab mereka lebih banyak
menghabiskan waktu mereka dengan orang dewasa daripada saudara kandung mereka. Anak
tunggal akan merasa kesulitan ketika mereka tidak menjadi pusat perhatian. Anak tunggal telah
belajar, untuk selalu menjadi yang pertama. Jika kemampuan anak tidak membawa cukup
pengakuan dan perhatian, dia mungkin merasa sangat kecewa. Dengan gagasan tentang urutan
kelahiran, Adler tidak menaruh aturan tetap untuk perkembangan pada masa kanak-kanak. Anak
tidak akan secara otomatis memperoleh karakter semata-mata didasarkan pada posisinya di
dalam keluarga. Adler memberi kemungkinan dari perkembangan gaya hidup tertentu yang pasti
akan berkembang karena fungsi dari urutan kelahiran yang digabungkan dengan interaksi sosial
seseorang pada awal hidupnya.
Perbedaan Sikap Menurut Urutan Kelahiran
Urutan Lahir Sikap Positif Sikap Negatif

Anak tertua 1. Memelihara dan 1. Memiliki kecemasan


melindungi yang lain yang tinggi
2. Good organizer 2. Perasaan berkuasa
berlebihan
3. Harus selalu benar

Anak kedua 1. Kooperatif 1. Kompetitif


2. Bermotivasi tinggi 2. Mudah berkecil hati

Anak terakhir 1. Ambisius secara 1. Bergantung pada yang


realistis lain
2. Gaya hidup manja

Anak tunggal Dewasa secara sosial 1. Gaya hidup manja


2. Perasaan superior
berlebih
5. Diabaikan Pada Masa Kanak-Kanak
(Neglect in Childhood)
Adler menyatakan bahwa anak-anak yang diabaikan atau ditolak oleh orang tuanya
cenderung merasa dirinya tidak berharga sehingga mempengaruhi kepribadian mereka.
Suatu penelitian dengan 714 orang dewasa yang depresi mengemukakan bahwa mereka
merasa orang tua mereka pernah melakukan kekerasan dan memberi penolakan
terhadap mereka.
6
Penerapan Psikologi
Individual
1. Konstelasi Keluarga
Konstelasi keluarga mencakup urutan kelahiran, gender dari saudara kandung, dan rentang usia di
antara mereka. Konstelasi keluarga menjadi hal yang sangat penting bagi Adler, karena ia membuat
hipotesis mengenai urutan kelahiran. Menurut Adler, anak sulung memiliki perasaan berkuasa,
superioritas yang kuat, kecemasan tinggi, dan kecenderungan overprotektif. Jika anak sulung berusia
tiga tahun atau lebih ketika adiknya lahir, maka mereka akan menggabungkan peristiwa ini ke dalam
gaya hidup sebelumnya yang telah terbentuk. Jika gaya hidupnya adalah berpusat pada diri, maka
kemungkinan ia akan mengembangkan permusuhan dan kemarahan pada adiknya yang baru lahir.

2. Ingatan Masa Kecil


Ingatan masa kecil konsisten dengan gaya hidup saat ini. Misalnya, ingatan Adler tentang
masa kecil mengenai kakaknya yang sehat, sedangkan ia sering sakit. Ingatan ini menunjukkan
kepada kita bahwa Adler memandang dirinya sebagai orang yang lemah, namun mampu
bersaing melawan musuh yang kuat. Musuh itu merujuk kepada penyakitnya. Di sisi lain,
ingatan ini menunjukkan kepada kita bahwa Adler menerima pertolongan orang lain yang
dapat membuatnya memiliki rasa percaya diri untuk melawan penyakitnya.
3. Mimpi
Menurut Adler, mimpi memang tidak dapat meramalkan masa depan, namun dapat menjadi
petunjuk untuk memahami dan mengatasi masalah di masa depan. Setiap interpretasi mimpi
sebaiknya bersifat sementara dan dapat diinterpretasi ulang.

4. Psikoterapi
Tujuan utama psikoterapi Adler adalah menumbuhkan rasa berani, memperkecil perasaan
inferior, dan menumbuhkan minat sosial. Dalam melakukan psikoterapi, Adler menetapkan
dirinya sebagai teman kerja yang menyenangkan, menahan diri untuk memberi nasihat
berlebihan, menjunjung nilai pada hubungan antar manusia.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai