Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU PSIKOLOGI DALAM

“REVIEW TOKOH PSIKOLOGI ALFRED ADLER”


DOSEN PEMBINA: Sinta E.J Kaunang S.Psi M.CSi

DISUSUN OLEH:
THEAN FLAVIA GUNAWAN
18101047
SEMESTER 5

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
2020
Alfred Adler lahir di Mina pada tahun 1870 dari keluarga kelas menengah, dan
meninggal di Aberdeen, Skotlandia pada tahun 1937 pada waktu ia mengadakan perjalananan
keliling untuk memberikan ceramah. Ia meraih gelar dokter pada tahun 1895 dari Universitas
Wina. Mula-mula ia mengambil spesialis di bidang ophthalmologi, kemudian setelah menjalani
praktek dokter umum, ia menjadi seorang psikiater. Ia menjadi anggota dan kemudian ketua
Masyarakat Psikoanalisis Wina. Akan tetapi Adler segera memulai mengembangkan ide-idenya
yang menyimpang dari ide-ide Freud dan anggota-anggota lain di masyarakat Wina itu, dan
ketika perbedaan-perbedaan menjadi tajam, ia diminta menyajikan pandangan-pandangannya
di hadapan masyarakat itu. Ini terjadi pada tahun 1911 dan sebagai kritik dan celaan seru
terhadap pendirian Adler oleh anggota-anggota lain di masyarakat itu, Adler mengundurkan diri
dari jabatan ketua dan beberapa bulan kemudian ia memutuskan hubungan dengan
Psikoanalisis Freudian (Colby, 1951; H.L dan R.R. Ansbacher, 1956, 1964).
Ia kemudian membentuk kelompoknya sendiri, yang kemudian dikenal sebagai Psikologi
Individual dan yang menarik pengikut dari seluruh dunia. Selama Perang Dunia I, Adler bekerja
sebagai dokter pada laskar tentara Austria dan sesudah perang ia tertarik pada bimbingan anak-
anak dan mendirikan klinik bimbingan pertama yang berhubungan dengan sistem aliran Wina.
Ia juga mendorong berdirinya aliran eksperimental di Wina yang menerapkan teknologinya di
bidang pendidikan (Furtmuller, 1964).

Pada tahun 1935, Adler menetap di Amerika Serikat di mana ia meneruskan praktiknya
sebagai psikiater dan menjadi professor dalam psikologi medis di Long Island College of
Medicine. Adler adalah seorang penulis produktif dan seorang penceramah yang tidak kenal
lelah. Selama masa hidupnya, ia menerbitkan beratus-ratus buku dan artikel. The Practice And
Theory of Individual Psychology (1927) mungkin merupakan pengantar terbaik dari teori Adler
tentang kepribadian. Intisari yang lebih ringkas dari pandangan Adler terdapat
dalam Psychologies of 1930 (1930) dan dalam International Jurnal of Individual
Psychology (1935). Heinz dan Rowena Ansbacher (1956, 1964) menyunting dan membubuhi
dengan anotasi dua buku yang berisiskan seleksi luas dari tulisan-tulisan Adler. Kedua buku ini
merupakan sumber informasi paling baik tentang Psikologi Individual Adler. Dua buku biografi
panjang mengenai Adler telah diterbitkan (Bottome. 1939; Orgler, 1963). Suatu perspektif baru
tentang Adler ditemukan dalam buku yang ditulis  Sperber (1974). Ide-ide Adler disebarluaskan
di Amerika Serikat oleh American Society of Adlerian Psychology dengan cabang-cabangnya di
New York, Chicago, dan Los Angeles. Dan melalui jurnalnya, yakni The American Jurnal of
Individual Pschology.

Menurut Adler, manusia adalah mahluk sosial utama. Kebutuhan pemuasan seksual
manusia hanya merupakan salah satu dari banyaknya kebutuhan dasar manusia, tergantung
bagaimana manusia mengaturnya, merencanakannya dan melakukannya dalam aktifitas hidup
sehari-hari. Konsep diri yang kreatif, mencari pengalaman-pengalaman yang akan membantu
pemenuhan gaya hidup pribadi yang unik.

    Struktur Kepribadian Teori Adler, yaitu :

 Perasaan rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation)


 Tujuan yang semu (Fictional finalism)
 Berjuang untuk menjadi superior ( Striving for Superiority)
 Minat Sosial (Social Interest)
 Gaya hidup (Style of life)
 Aku yang kreatif (Creative self)

1. Perasaan rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation)

Semua individu memiliki kekurangan / kelemahan, dan hal itu seringkali memicu perasaan
rendah diri. Untuk menutupi kekurangannya tersebut, individu berusaha mengkompensasi
dalam bidang lain.

2. Tujuan yang semu (Fictional finalism)

Pada dasarnya individu melakukan sesuatu adalah karena adanya tujuan ke masa depan dan
bukan ke masa lalu. Tujuan itu bersifat semu tapi dapat menjadi pendorong bagi individu dalam
melakukan sesuatu.

3. Berjuang untuk menjadi Superior (Striving for superiority)


Setiap individu selalu ingin menjadi yang sempurna atau mengejar kesempurnaan. Superioritas
merupakan suatu gerak yang mengarahkan individu pada kesuksesan terutama dalam konteks
sosial.

4. Minat Sosial (Social interest)

Minat-minat sosial mencakup kerjasama, relasi, interpersonal dan sosial, identifikasi kelompok
dan empati. Individu dikatakan sehat apabila termotivasi oleh perasaan inferiority yang normal
disertai dengan minat sosial yang tinggi.

5. Gaya hidup (Style of life)

Merupakan cara yang unik dari setiap individu yang berjuang untuk  mencapai tujuan. Setiap
individu memiliki gaya hidup, tetapi tidak ada dua orang yang mengembangkan gaya hidup
yang sama.

6. Aku yang kreatif (Creative self)

Individu menciptakan kepribadiannya sendiri dengan mengkonstruksi sifat-sifat aslinya dengan


pengalaman yang diperolehnya. Individu memiliki kekuatan sendiri untuk bebas menciptakan
gaya hidupnya sendiri-sendiri.

Kepribadian seorang individu mulai terbentuk dan cenderung menetap sejak usia 5-6 tahun.
Ada 3 pengaruh masa kanak-kanak yang menetap dalam suatu gaya hidup yang salah :

1. Perasaan rendah diri ( feeling of inferiority )


2. Pemanjaan ( pampering )
3. Pengabaian ( neglectful )

Adler mengembangkan teori urutan lahir, didasarkan pada keyakinan bahwa keturunan,
lingkungan, dan kreatifitas lingkungan bergabung membentuk kepribadian.

Adler menggambarkan perbedaan sifat anak sesuai dengan urutan kelahiran :

1. Anak pertama : menjaga, melindungi, pengatur yang baik, kecemasan tinggi, pengkritik
2. Anak kedua : motivasinya tinggi, suka bersaing, dapat bekerjasama, pemberontak,
mudah putusasa.
3. Anak bungsu : ambisius, realistis, manja, tergantung pada orang lain
4. Anak tunggal : dewasa secara sosial, manja, ingin selalu menjadi pusat perhatian,
perasaan kerjasama rendah, takut bersaing.

Anda mungkin juga menyukai