mendirikan The Society for Free Psychoanalisys pada tahun 1911. Tahun berikutnya,
organisasi ini berubah menjadi The Society for Individual Psychology.
Saat Perang Dunia I berlangsung, Adler ditugaskan sebagai Fisikawan dalam Angkatan
Bersenjata Austria, yang tugasnya berada di garis depan yang berbatasan dengan Rusia.
Kemudian, Adler dipindahkan ke rumah sakit anak-anak. Disini, dia menyaksikan apa akibat
buruk peperangan, dan inilah yang membawa pemikirannya ke arah konsep kepentingan
sosial. Dia berpendapat, bahwa kalau kemanusiaan ingin dipertahankan, manusia harus
mengubah cara hidupnya.
Setelah perang usai, dia terlibat dalam berbagai proyek, termasuk klinik-klinik yang
didirikan di sekolah-sekolah negeri dan melatih para guru. Tahun 1926, Adler pergi ke AS
untuk mengajar dan menerima jabatan sebagai Profesor tamu di Long Island College of
Medicine. Tahun 1934, Adler sekeluarga meninggalkan Wina. Hingga akhirnya, pada tanggal
28 Mei 1937, dia meninggal akibat serangan jantung.
B. Definisi Teori Neo psikoanalisis Menurut Adler
Pengertian dasar dari psikologi adler ialah individu-alistis, yaitu merupakan kesatuan dan
ciri-ciri pribadi manusia, kepribadian itu adalah totalitas/kesatuan tunggal yang tidak bisa di
bagi-bagi. Kemudian Adler langsung menyusun teorinya sendiri, yang dinamainya individual
psikologi dan menyusun organisasinya serta menerbitkan majalahnya sendiri. Individual
psikologi ini berdasarkan pada penyelidikan adler dengan kawan-kawannya tentang bagianbagian badan yang cacat serta konpensasinnya.
C. Teori Adler Mengenai Dinamika Kepribadian
Berbeda secara tajam dengan pandangan Freud bahwa tingkah laku manusia di dorong
oleh insting- insting yang di bawa sejak lahir dengan aksioma pokok. Adler berpendapat
bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Dorongan sosial
adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe-tipe khusus berhubungan dengan
orang dan pranata-pranata sosial yang berkembang di tentukan oleh corak masyarakat tempat
orang itu dilahirkan.
1) KONSEP DASAR PSIKOLOGI INDIVIDUAL
Prinsip terpenting dari psikholgi individual adalah finalitas atau teleologi (telos= tujuan)
kehidupan psikis itu dinamis, selalu mengandung unsur gerak dan usaha yang terarah pada
satu tujuan, sesuai dengan ide-idenya.
Adler menyebutkan dua usaha yang paling fundamental dalam diri manusia, yaitu:
Konsep minat sosial menjelaskan bagaimana mungkin bagi semua orang berjuang untuk
keunggulan sekaligus. Pada akhirnya, minat sosial terdiri dari orang-orang yang berusaha
untuk kesempurnaan masyarakat karena mereka berusaha untuk individu mereka sendiri
kesempurnaan. Dalam pengertian ini, adalah minat sosial kompensasi yang benar dan tak
terelakkan untuk semua kelemahan alami manusia individu. (Adler, 1929, hal.31). Menurut
Adler, manusia yang sehat yaitu pada saat yang sama ia berusaha untuk keunggulan sendiri
membantu orang lain untuk mencapai tujuan mereka lain. Menurut Adler, untuk orang yang
sehat dan masyarakat yang sehat dalam pengembangannya, harus ada interaksi konstan antara
kepedulian untuk diri sendiri dan kepedulian untuk orang lain.
d. Prinsip Gaya Hidup (Style of Life Principle)
Gaya hidup yang diikuti individu adalah kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam
diri (the inner self driven) yang mengatur aarah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang
mungkin dapat menambah, atau menghambat arah dorongan dari dalam tadi. Faktor yang
khusus yang dapat menyebabkan gaya hidup yang salah adalah pengalaman masa kecil,
banyaknya saudara, dan urutan dalam keluarga. Adler juga menemukan tiga faktor lainnya
yang dapat menyebabkan gaya hidup keliru dalam masyarakat dan menyebabkan kehidupan
manusia tidak bahagia. Ketika kanak-kanak yang dimanja atau dikerasi, dan masa kanakkanak yang diacuhkan oleh orang tuanya.
e. Prinsip Diri yang Sadar (Conscious Self Principle)
Kesadaran menurut Adler, adalah inti kepribadian individu. Adler merasa bahwa manusia
menyadari segala hal yang dilakukannya setiap hari, dan ia dapat menilainya sendiri. Hal-hal
yang tidak tertangkap oleh kesadarannya pada suatu saat tertentu tak akan diperhatikan dan
diingat oleh individu. Ingatan adalah fungsi jiwa, yang seperti proses lainnya, tidak bekerja
secara efisien. Keadaan tidak efisien ini adalah akibat kondisi yang tidak sempurna pada
organ tubuh, khususnya otak. Ia merasa bahwa manusia sangat sadar benar dengan apa yang
dilakukannya, apa yang dicapainya, dan ia dapat merencanakan dan mengarahkan perilaku ke
arah tujuan yang dipilihnya secara sadar.
f. Prinsip Tujuan Semu (Fictional Goals Principle)
Tujuan akhir manusia akan dapat menerangkan perilaku manusia itu sendiri. Misalkan,
seorang mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi bukanlah didukung oleh prestasinya
ketika di Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah, melainkan tujuannya mencapai gelar
tersebut. usaha mengikuti setiap tingkat pendidikan adalah bentuk tujuan semunya, sebab
kedua hal tidak menunjukkan sesuatu yang nyata, melainkan hanya perangkat semu yang
menyajikan tujuan yang lebih besar dari tujuan-tujuan yang lebih jauh pada masa datang.
Dengan kata lain, tujuan yang dirumuskan individu adalah semua karena dibuat amat ideal
untuk diperjuangkan sehingga mungkin saja tidak dapat direalisasikan. Tujuan fiksional atau
4
semu ini tak dapat dipisahkan dari gaya hidup dan diri kreatif. Manusia bergerak ke arah
superioritas melalui gaya hidup dan diri kreatifnya yang berawal dari perasaan rendah diri
dan selalu ditarik oleh tujuan semu tadi. Tujuan semu yang dimaksud oleh Adler ialah
pelaksanaan kekuatan-kekuatan tingkah laku manusia. Melalui diri keratifnya manusia dapat
membuat tujuan semu dari kemampuan yang nyata ada dan pengalaman pribadinya.
Kepribadian manusia sepenuhnya sadar akan tujuan semu dan selanjutnya menafsirkan apa
yang terjadi sehari-hari dalam hidupnya dalam kaitannya dengan tujuan semu tersebut.
3) Gambaran Adler Tentang Sifat Manusia
Gambaran Adler tentang sifat manusia adalah sederhana. Masing-masing orang adalah
unik dan memiliki kemauan dan pilihan yang bebas untuk menciptakan dirinya. Meskipun
aspek-aspek tertentu dari sifat manusia adalah pembawaan dari lahir seperti minat social dan
mengejar kesempurnaan, itu adalah pengalaman yang menentukan seberapa baik
kecenderungan pewarisan ini akan di realisasikan. Dalam pandangan Adler pengaruh masa
kanak-kanak penting, khususnya urutan kelahiran dan hubungan dengan orang tua.
Adler tidak hanya yang melihat masing-masing orang unik dan penuh kesadaran, tetapi dia
juga memandang manusia seluruhnya sebagai suatu keutuhan dalam terminology yang sama.
Dia optimistis terhadap kemajuan social. Dari masa kanak-kanak, dia prihatin dengan
perbaikan bermasyarakat. Kepercayaan kuat yang dapat mengubah diri kita dan masyarakat
kita merupakan suatu tanda dari teori Adlerian.
Konsep minat social ini menggambarkan suatu kepercayaan bahwa orang mampu bekerja
sama untuk menyempurnakan suatu masyarakat yang sehat dan diinginkan. Dengan
menggambarkannya kita mampu untuk merasakan dan menyatakan symphaty, afeksi, dan
identifikasi dengan orang lain. ( Agus Sujanto,dkk:2001.)
4) PENELITIAN KHAS ADLER TENTANG URUTAN KELAHIRAN
Sejalan dengan perhatian Adler terhadap penentu sosial kepribadian, ia mengamati
bahwa kepribadian anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu dalam satu keluarga akan
berlainan. Adler menempatkan urutan kelahiran sebagai salah satu pengaruh sosial mayor
dalam masa kanak-kanak dimana individu membentuk gaya hidup. Sekalipun saudara
sekandung memiliki orang tua dan rumah yang sama, mereka tidak memiliki lingkungan
sosial yang sama.
Fakta-fakta dari yang lebih tua atau yang lebih muda pada saudara sekandung dan dari
terbukanya sikap orang tua yang telah berubah sebagai hasil dari adanya banyak anak
menciptakan kondisi yang berbeda pada masa kanak-kanak yang sangat berpengaruh
terhadap kepribadian seseorang, strukturnya meliputi bangunan kepribadian seperti sifat5
Sifat Negatif
Anak Sulung
Merawat dan melindungi orang lain,
Memiliki kecemasan yang tinggi,
Organisator yang baik
Memiliki perasaan berkuasa yang
berlebihan,
Permusuhan secara tidak sadar,
Berjuang untuk mendapat pengakuan,
Harus selalu benar sedangkan
Bermotivasi tinggi
Bisa bekerjasama
Daya saing yang cukup
Anak Tunggal
Perasaan superior yang berlebihan
Sifat kerjasama yang rendah
Harga diri yang tinggi
Cara hidup manja
Daftar Pustaka
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian.1986. Jakarta : CV. Rajawali.
(http://illusiontmine.blogspot.com/2012/09/alfred-adler.html).
http://www.psikologizone.com/biografi-singkat-alfred-adler/diunduh-18/05/2015
Kartono, Kartini. 1984. Psikologi umum. Bandung : Yayasan Penerbitan KOSGORO
Said M dan Affan Juniar. 1990. Psikologi dari zaman ke zaman. Bandung :yayasan penerbit
JEMMARS