Anda di halaman 1dari 1

Perbedaan konsep kepribadian menurut Alfred Adler dan Sigmund Freud

Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian
manusia dengan dasar asumsi bahwa sumber terjadinya perilaku dapat berupa dorongan yang disadari
maupun yang tidak disadari. Teori psikodinamika ditemukan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Dia
memberi nama aliran psikologi yang dia kembangkan sebagai psikoanalisis. Paradigma psikoanalisis
tersebut dikembangkan oleh beberapa pakar, diantaranya Alfred Adler.

Sigmund Freud dan Alfred Adler semula berada dalam organisasi yang sama, yaitu Masyarakat
Psikoanalisis WIna, namun kemudian memisahkan diri karena mengembangkan ide mandiri untuk teori
masing-masing. Alfred Adler menciptakan alirannya sendiri yang diberi nama psikologi individual.

Berikut adalah perbedaan prinsip yang dikemukakan Adler dan Freud

Freud Adler
Kehidupan yang sejati adalah kemampuan Kehidupan yang sehat lebih dari mencintai dan
mencintai dan berkarya berkarya, namun juga merasakan
kebersamaan dengan orang lain dan
memperdulikan kesejahteraan mereka.
Motivasi tindakan manusia lebih pada seks dan Motivasi tindakan manusia oleh pengaruh
agresi social dan perjuangan menuju keberhasilan.
Kerpibadian sebagai proses biologis mekanistik Kepribadian adalah ego kreatif yan
gmenginterpretasikan dan membuat
pengalaman organisme penuh makna
Pusat kepribadian adalah ketidaksadaran Pusat kepribadian adalah kesadaran
Manusia sedikit/tidak sama sekali pilihan dalam Manusia bertanggungjawab sepenuhnya untuk
mebuat kepribadian mereka. menjadi siapa diri mereka
Perilaku manusia dibentuk oleh pengalaman- Perilaku anusia dibentuk oleh pandangan
pengalaman masa lalu manusia mengenai masa depan

Namun demikian, baik Adler maupun Freud, teori yang mereka kemukakan secra empiris tidak
mempunyai dukungan yang berarti, karena tidak disertai bukti metodologis. Teori yang telah
dikemukakan tersebut telah banyak memberi manfaat secara klinis, namun proporsinya belum di
formulasikan secara rinci agar bias diuji secara ilmiah.

Karena kurangnya bukti metodologis dalam teori-teorinya, orang lain yangmencoba untuk mengulang apa
yang telah dilakukan oleh Adler maupun Freud, bias memperoleh kesimpulan yang berbeda.

Sumber:

Alwisol. (2005) Psikologi Kepribadian. Malang : Penerbit Universitas Muhammadyah Malang.

Sumadi Suryabrata. (2005) Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai