Anda di halaman 1dari 14

 Keduanya mengikuti paham psikologi totalitet.

 Berpangkal kepada kekutan atau energi yang tidak


disadari.
 Mengakui kehidupan masa kanak-kanak merupakan faktor
utama bagi pembentukan pribadi manusia setelah dewasa.
 Usaha menyembuhkan neurose dan gejala-gejala
patologis lainya harus dilakukan dengan cara mengungkap
segala sesuatu yang menyebabkan penyakit.
 Ajaran menurut Freud bersifat biologis.
 Ajaran Adler terutama bersifat sosiologis.
 Ajaran Freud dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam.
 Ajaran Adler menekankan pada sifat-sifat unik mengenai
personalita manusia.
Individual psikologi turut mendorong dan mempercepatkan
perkembangan psikologi totalitet. Pandangan mengenai
manusia sebagai pribadi yang bulat, merupakan ciri khas
dari pada psikologi abad 20. Pandangan itu menunjukan
adanya prinsip yang sama antara individual psikologi
Medan dari Kurt Lewin. Lain dari pada itu Individual
psikologi mempunyai arti yang sangat penting sebagai
metode untuk mengenal tingkah laku manusia.
Individual Psikologi tidak memberikan uraian-uraian yang
tersusun berturut-turut sampai bahagian yang kecil-kecil
melainkan terutama mementingkan uraiannya tentang soal
hidup yang praktis dan usaha-usaha garis besar yang
menyembuhkan jiwa. Karena itu ajaran Adler menjadi subur
dalam praktek Pendidikan. Lain dari itu ia berpendapat bahwa
pendidikan mempunyai pengaruh yang terbesar bagi
pembentukan watak manusia, sedangkan pengaruh pembawaan
sedikit sekali artinya. Ia tergolong orang yang optimis
mengenai hasil pendidikan.
Tujuan pokok dari pada Pendidikan menurut Individual psikologi
ialah : pertama mengadakan usaha-usaha preventif dan kreatif
terhadap perkembangan gaya hidup yang salah, dam kedua
menciptakan suasana Pendidikan sedemikian rupa agar sekolah
dapat mengembangkan minat sosial yang seluas-luasnya.
Individual psikologi tidak bebas dari kecaman-kecaman dan
kritik-kritik. Kritik itu yang penting antara lain ialah : hidup
kejiwaan dipandangnya sebagai hal yang sangat sederhana.
Adler memandang segala peristiwa sebagai akibat dari Hasrat
akan menjadi superior. Adler sangat membesar-besarkan
pengaruh masa kanak-kanak bagi pembentuk pribadi pada
masa dewasa. Gaya hidup seseorang telah terbentuk secara
tetap sejak ia berumur 5 tahun. Lagi pula kehidupan pada masa
dewasa sebenarnya jauh lebih complex bila dibandingkan
dengan kehidupan pada masa kanak-kanak.
Adler terlalu mendewa-dewakan pengaruh lingkungan, tetapi
kurang memberi arti terhadap pengaruh pembawaan.
Pandangan yang demikian itu sangat berguna bagi praktek
Pendidikan akan tetapi bila ditinjau dari sudut teori, pandangan
itu akan mudah mendapatkan tendangan.
Sejarah timbulnya individual psikologi telah dikemukakan bahwa Kunkel
adalah murid Adler yang paling setia kepada Individual psikologi. Sebagai
seorang ahli Individual psikologi ia tetap berpegang teguh kepada azas-azas
pokok berasal dari Adler. Ia membedakan dua kekuatan pokok pada
manusia, yaitu dorongan mengabdi kepada diri sendiri (yang disebut :
Ichhftigkeit), dan dorongan mengabdi kepada dunia dan masyarakat (yang
disebut : Sachlichkeit).
 Nafsu mengabdi kepada masyarakat menyebabkan manusia berjuang untuk
pengakuan dan kekuasaan.
 Nafsu mengabdi kepada masyarakt menyebabkan manusia selalu
menyesuaikan diri dengan dunia sekitarnya dan dengan kepentingan hidup
Bersama.
Antara dua macam sifat itu terdapat hubungan yang terbalik. Artinya makin
mudah tersinggung kehormatannya, makin kurang halus perasaannya, dan
sebaliknya. Menurut istilah Kunkel : “Sensibilitet individu perbandingan
adalah kebalikan dari erribilitet”. Atau makin besar Ichhaftigkeit, makin
kecil Sachlicheit, dan sebaliknya.
Kunkel menggambarkan harga diri manusia
sebagai termometer. Termometer itu digambarkan sebagai
berikut :
Garis vertikal menunjukan apa yang berhubungan dengan harga diri.
Rasa bawah (inferior) dinyatakan dengan drajat-drajat di bawah nol,
sedangakan Hasrat akan peng”aku”an (superiorita) dilukiskan
dengan drajat-drajat diatas nol. Tiap-tiap titik di bawah nol
bersangkutan pula dengan titik yang bersangkutan pula dengan titik
yang bersesuaian diatas nol. Barang siapa merasa di titik - 50,
merasakan pengaruh juga dari titik + 50. Sebaliknya jika ia merasa
pada titik + 50 ia akan merasakan pengaruh dari – 50. Lingkungan
horizontal melukiskan hubungan manusia dengan masyarakat. Makin
besar lingkungan itu makin besar kesanggupan mengabdi kepada
masyarakat. Sebaliknya makin kecil lingkaran itu, makin kecil pula
rasa kemasyarakatannya. Demikian pula semakin besar rasa bawah
yang diderita, semakin hebat Hasrat akan pengakuan dan semakin
kecil lingkaran rasa kemasyarakatan. Sebaliknya makin besar
Sachlichkeit semakin besar rasa kemasyarakatan semakin kurang
rasa bawah dan hasrat akan pengakuan + 50 dan lingkaran rasa
kemasyarakatannya a – b. rasa bawah – 20 berhunungan dengan
hasrat pengakuan + 20 dsn lingkungan kemasyarakatan A – B.
Kunkel mengemukakan adanya dua sikap hidup yang
ekstrim (11).
 Yang pertama ialah sikap hidup yang digambarkan dalam
bentuk garis vertical yang tak terhingga panjangnya dan
lingkaran horizontal menguncup menjadi hanya satu titik
saja besarnya.
 Yang kedua ialah sikap yang dilukiskan dalam bentuk
lingkaran horizontal yang tak terhingga besarnya, yang
mana hal ini berarti bahwa garis vertical lenyap sama
sekali. Ini menggambarkan jiwa orang suci, orang
keramat, yang memiliki hubungan yang se-erat-eratnya
dengan dunia sekitar, dan mempunyai perasaan sosial atau
kemasyarakatan yang sangat luas. Ia adalah seorang altruis
yang sempurna perasaannya sangat halus, dan
pengaruhnya terhadap masyarakat sangat besar.
Menurut Kunkel hampir semua orang berada diantara kedua
sifat ekstrim itu (11). Lagi pula menurut dia persoalan
yang penting ialah bagaimana mengusahakan anak-anak
agar menjadi orang yang memiliki perasaan yang paling
halus, yang sama sekali tidak mudah tersinggung. Ini
merupakan persoalan Pendidikan, dan menjadi tugas
daripada Pendidikan. Bila usaha ke arah tersebut gagal,
maka timbul persoalan baru, yaitu : bagaimana
mengusahakan orang yang sangat mudah tersinggung
perasaannya menjadi orang yang halus perasaannya. Ini
merupakan tugas dari psikoterapi.
Jasa yang terbesar dari Kunkel bagi perkembangan
Individual psikologi ialah bahwa ia memperkaya istilah-
istilah individual psikologi. Ia banyak menciptakan istilah-
istilah baru. Diantaranya ialah Appersesi tendentious,
umfinalisierung, teufelskresis, klarungprozess.
 Appersepsi tententious, berarti bahwa tanggapan yang
mengandung sesuatu maksud yang menyesatkan.
Misalnya orang yang pesimis selalu melihat sesuatu
dengan kacamata hitam ; dengan demikian ia memandang
dunia kenyataannya tidak dengan pengelihatan yang
sebenarnya.
 Unfinalisierung yang berarti ikatan perkara, beralih menjadi ikatan
aku. Tindakan dan perbuatan tidak lagi dilakukan secara zakelyk
(tinjauan yang obyektif dari segi masalahnya). contoh sebagai
berikut : seorang anak kecil membuat Menara, ibunya dating dan
memuji-muji anak itu. Akibatnya lain kali bila ia memuat Menara
dilakukan dengan maksud mendapatkan pujian dari ibunya.
 Teufelskeuss (Lingkungan Setan). Bila orang selalu takut menhadapi
kegagalan, ia akibatnya tidak berani menghadapi kenyataan. Ia
menderita rasa bawah, dan rasa bawah itu menyebabkan kompensasi
negative, yaitu berusaha mencapai tujuan semu.
 Akan tetapi bila Sudah sampai kepada puncaknya maka terjadilah
sesuatu krisis. Di dalam krisis ini dengan rasa pedih mungkin orang
menjadi sadar akan nasibnya, dan segala sesuatu menjadi jelas
baginya/ inilah yang dinamakan Klarungprozess. Orang mulai
menyadari sebab penderitaannya dan dimulai berani menghadapi
dunia kenyataan. Ia mnenginsyafi bahwa tidak ada orang yang hidup
tanpa mengalami kegagalam. Ia mulai menghadapi dan menerima
hasibnya yang sebenarnya.
 Tujuan Utama Adler adalah untuk meningkatkan
keberanian, memperkecil perasaan inferior dan
menumbuhkan minat sosial.
 Freud menyatakan gagasan bahwa energi psikis, dan
sebaliknya menyembatani energi fisik dengan kepribadian
dengan naluri-nalurinya (insting).
 Adler Berpendapat bahwa manusia pertama-tama
dimotivasi oleh dorongan sosial. Teori ini memiliki
kekuatan dalam hal memprediksi perilaku manusia
melalui tujuan semu atau akhir dari perilaku yang
diperbuatnya sebagai tujuan akhir yang merupakan
gambaran diri manusia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai