Anda di halaman 1dari 13

Melanie Klein

“Teori Object Relation”


Tri Asi Sucikaputri 10050018100
Silmi Hanifah 10050018103
Zahra Qurratu Aini
10050018116
Shanty Apriliani 10050018117
Annisa Fadhila 10050018135

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Biografi
Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal 30 Maret 1882 di Wina,
Austria. Ia lahir sebagai anak terakhir dari empat bersaudra, dari
pasangan Mr. Moriz Reizes dan istri keduanya, Libussa Deutsch
Reizes. Klein percaya bahwa ia lahir sebagai anak yang
kehadirannya tidak direncanakan. Keyakinan ini membuatnya
merasa ditolak oleh orang tuanya. Melaine merasa ada jarak
dengan ayahnya,yang lebih mencintai kakak perempuannya,
Emilie (Sayers, 1991).
Pengantar teori object relation

Ada 3 hal yang membedakan Klein dan teori relasi objek lainnya
dengan teori insting : memulai dari asumsi dasar yang
dikemukakan freud.
1. Tidak menekankan pada
Bagian terpenting dari
dorongan biologis, lebih kepada
pentingnya pola konsisten hubungan ini adalah representasi dari
hubungan interpersonal psikis internal pada objek-objek yang
2. Kebalikan dari teori freud yg terkait erat, seperti payudara ibunya
bersifat paternalistis dan
dan penis ayahnya yang pernah
menekankan keintiman dan
pengasuhan ibu. diintroyeksikan atau diambil dari
3. memandang kontak dan struktur psikis seorang bayi dan
hubungan sebagai motif utama kemudian diproyeksikan terhadap
tingkah laku manusia
pasangan hidupnya.
Kehidupan Menurut klein, walaupun bayi baru lahir,
seorang bayi sudah memiliki fantasi atau
psikis pada fantasi khayalan kehidupan yang aktif. Fantasi
merupakan representasi psikis dari

bayi ketidaksadaran insting id; yang tidak bisa


dicampur adukkan dengan fantasi kesadaran
yang dimiliki oleh anak-anak dan orang
Menurut klein, seorang bayi dewasa..

tidak pernah memulai hidupnya

sebagai individu yang kosong.


Objek yang diintroyeksikan lebih dari sekedar
Bayi membawa predisposisi untuk
pemikiran internal mengenai objek eksternal;
mengurangi pengalaman kecemas mereka juga berkhayalan dengan
an yang dihasilkan oleh
objek menginternalisasikan objek dalam istilah-
istilah yang berwujud dan konkret.
dorongan insting hidup dan Contohnya, anak yang mengintroyeksikan
sang ibu percaya bahwa ibunya akan selalu
insting mati. ada di dalam dirinya.
Menurut Klein, bayi membentuk posisi
Posisi paranoid-schizoid pada 3-4 bulan pertama
setelah ia lahir, yaitu waktu di mana persepsi
Paranoid - ego dari dunia luar masih subjektif dan berupa
Schizoid fantasi (khayalan), bukan objektif
Seiring dengan dan real (sesuai dengan kenyataan). Dalam
pergerakan ego dunia skizoid anak kecil, perasaan benci
ditujukan pada dot, sebaliknya, perasaan cinta
menuju integrase dan dan kenyamanan berhubungan pada payudara.
menjauhi disintegrasi,
secara alamiah bayi
akan memilih sensasi Perasaan cemas atas kehilangan objek yang
yang menyenangkan dicintai bersama-sama dengan rasa bersalah
telah menginginkan kehancuran objek tersebut
daripada yang mrmbentuk apa yang disebut Klein posisi
membuatnya frustasi. depresi. Posisi depresi diakhiri ketika anak-anak
depresi
Klein mengemukakan berfantasi bahwa mereka sudah membuat
perbaikan bagi penyerangan-penyerangan
2 posisi; posisi mereka sebelumnya dan ketika mereka
paranoid-schizoid dan menyadari bahwa ibu tidak akan pergi
posisi depresif. selamanya tetapi akan kembali lagi setelah
setiap momen kepergian.
Deffense Mechanism Psikis
Klein mengemukakan Introyeksi yang di maksud Klein adalah khayalan yang diperoleh
bahwa sejak masa bayinya 01 bayi mengenai persepsi dan pengalaman mereka dengan objek
anak dapat mengadopsi eksternal, yang asalnya dari payudara ibu.
beberapa mekanisme
pertahanan psikis untuk
melindungi perasaan yang
Proyeksi adalah fantasi bahwa tubuh seseorang. Dengan memproyeksikan
berasal dari kecemasan impuls destruktif diatur ke objek-objek eksternal, bayi meringankan
sadistis oral mengenai
02 kecemasan tak tertahankan dihancurkan oleh kekuatan internal yang
payudara sebagai objek berbahaya.
yang menyenangkan dan
sangat membantunya di
sisi yang lain. Untuk Bayi hanya dapat mengatur aspek-aspek baik dan buruk serta objek
03 eksternal dengan cara memisahkan impuls-impuls yang tidak sesuai. Pe
mengontrol kecemasan ini,
bayi menggunakan misahan ini bisa berakibat positif ataupun negatif pada anak.
beberapa mekanisme
pertahanan diri, seperti
introyeksi, proyeksi,
04 Proses mengurangi kecemasan yang keempat adalah
pemisahan, identifikasi
identifikasi proyeksi, yang merupakan mekanisme pertahanan psikis di
proyeksi. mana bayi memisahkan bagian diri dari mereka yang tidak dapat diterim
anya
INTERNALISASI EGO

Ketika teori relasi objek ini Ego mulai bergabung dengan


berbicara mengenai pengalaman pertama bayi saat
internalisasi, maka berarti menyusui ketika good nipples
bahwa orang melalukan tidak hanya berisi susu, namun
internalisasi. Teori Kleinian juga berisi cinta dan rasa aman.
menekankan tiga internalisasi Presentation Akan tetapi ada juga yang
penting yaitu Get a modern mengalami bad nipples. Bayi
Ego PowerPoint mengintroyeksikan payudara
Superego Presentation baik dan buruk, dan gambaran
Oedipus complex ini merupakan titik utama untuk
pembentukan ego selanjutnya.

OEDIPUS COMPLEX SUPEREGO

Klein menyimpulkan bahwa


Oedipus Complex terjadi semakin dewasa maka superego
bersamaan dengan tahap oral Presentation Presentation akan menghasilkan perasaan
dan anal, dan mencapai bersalah dan inferior, tetapi
Get a modern Get a modern
puncaknya pada tahap falik. analisisnya terhadap anak-anak
PowerPoint PowerPoint
Bagian terpenting dari Presentation Presentation membuatnya percaya bahwa
Oedipus Complex adalah superego awal yang muncul
bahwa ketakutan anak akan pada anak-anak bukan
adanya ancaman dari menghasilkan perasaan bersalah,
orangtuanya karena anak melainkan perasaan terancam.
berkhayalan mengosongkan
tubuh orangtuanya.
Penelitian terkait
01 Relasi Objek dan Gangguan Makan

Huprich,dkk membuktikan adanya hubungan antara gangguan realasi objek dan


gangguan makan. Peneliti menggunakan metode eksperimen pada 3 pengukuran
relasi objek: (1) ketergantungan hubungan interpersonal, (2) pemisahan individuasi,
dan (3) pengukuran umum pada relasi objek.
Pengukuran gangguan makan digunakan untuk mengukur (1)
kecenderungan anoreksia, (2) kecenderungan bulimia, serta (3) penginderaan control
seseorangdari keyakinan diri.
Hasil penelitian adanya perbedaan jenis kelamin pada salah satu
pengukuran relasi objek. Para pria tidak tergantung pada hubungan interpersonal
dibandingkan dengan wanita. Tetapi pengukuran ini tidak dapat dibedakan secara
jelas mengenai ketergantungan hubungan interpersonal dengan gangguan makan.

02 Teori Kedekatan dan Hubungan Orang Dewasa

Konsep John Bowlby, teori kedekatan (attachment) menekankan hubungan antara


orangtua dan anak.
Cindy Hazran dan Phill Shaver (1987), mengasumsikan bahwa orang yang
memiliki kedekatan rasa aman dengan pengasuhnya(ibu) akan lebih mempercayai
adanya kedekatan dan emosi positif pada saat mereka mengalami masa hubungan
dewasa, dibandingkan dengan orang yang di awal hubungan mengalami
Kritik Terhadap Teori Relasi Objek
Dalam kemampuan Teori ini tidak membiarkannya
Dalam kriteria konsistensi, teori ini
menghasilkan untuk disangkal, karena
memiliki konsistensi internal yang
penelitian, teori relasi memunculkan sedikit hipotesis
tinggi, tetapi beberapa pecetus
objek dinilai rendah yang bisa di uji
teori menyatakan
ketidaksetujuannya dalam
beberapa hal.
Dalam aspek kegunaan, Di luar masa kanak-kanak teori ini
teori ini dinilai cukup tinggi kurang bermanfaat sebagai
untuk memenuhi kriteria pengorganisasi (pengelola)
pengetahuan.

Teori ini menghadapi Sebagai panduan untuk para Dalam hal kriteria kesederhanaan
permasalahan dalam hal praktisi, teori ini dinilai lebih (parsimony) teori ini dinilai rendah.
ketidakmampuannya untuk baik dibanding sebagai
diulang atau diuji pengorganisasian data atau
kebenarannya hipotesis teruji yang
dihasilkannya.
Bandung Barat - Video seorang murid SD yang sedangdirudung di sebuah kelas menjadi viral beberapa hari
ke belakang. Reaksi dari sang gadis membuatnetizen terenyuh karena mengumpulkan uang dari hasil
memulung. Gadis kecil ini pun telah lama ditinggalkan orang tuanya.

Gadis itu adalah Nabila (12), murid kelas 6 SDN Pangauban. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya di Kp
Cibodas RT 03 RW 07, Ds Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ditemui detikcom di kediamannya, gadis periang ini mengaku telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya
sejak masih bayi. Ayah dan ibunya bercerai dan telah memiliki kehidupan baru di luar Bandung. Nabila sering
merasakan marah ketika ia diejek oleh teman sekelasnya dan melampiaskan kekesalannya ketika sepatu
yang ia dapatkan dari hasil memulung dirusak oleh temannya.

"Ayah kadang tiga bulan sekali datang ke rumah, tapi sekarang udah enggak pernah kelihatan, itu juga (kalau
datang) hanya sebentar. Kalau ibu di Kalimantan menjadi penyanyi dan enggak pernah ke sini," ujar Nabila
dengan mata berkaca-kaca.

Alhasil, ia pun dirawat oleh kedua kakek-neneknya sejak masih berusia 40 hari. Keadaan memaksanya
menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih belia.

Pasalnya, sang kakek dan neneknya, Cucu (70) dan Ira (60) sudah semakin renta dan sakit-sakitan. Untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, gadis tomboy ini mencari rongsokan seperti kardus, botol plastik, besi yang
ia akan masukan ke dalam karung yang ia tenteng.
Ia biasa mencari rongsokan di wilayah perumahan di Batujajar. Aktivitas ini telah ia lakoni sejak satu tahun
terakhir. "Teman banyak yang tahu, tapi saya tidak malu," katanya.

Dari hasil pencariannya selama beberapa hari, Nabila hanya mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 25.000
- Rp 35.000. Uang itu ia cukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah.

"Awalnya sih sehari mencari langsung dijual, paling dapat hanya Rp 9.000, tapi sekarang ditampung dulu,"
ucapnya.

Tak jarang, warga yang iba memberi Nabila makana atau pun pakaian. Namun, setiap menerima sesuatu ia
melapor terlebih dahulu kepada kakek-neneknya. "Kemarin sempat ada bapak-bapak yang mengikuti jadinya
bilang ke kakek nenek dulu," ujarnya.

Nabila pun memiliki gudang khusus untuk menyimpan rongsoka di belakang rumah kakeknya. "Uangnya
dikumpul-kumpul buat bantu kakek dan nenek, aku juga ingin beli topi," ujarnya sambil tertawa.

Terkait videonya yang menjadi viral, Nabila mengatakan ia dan kawan-kawannya sudah kembali berteman.
"Aku sempat marah karena sepatu didudukin, tapi enggak lama dari dua hari kemudian udah baikan lagi,"
katanya.
Sumber : artikel Line Today
Menurut teori dari sudut pandang relasi objek Melanie Klein, prilaku ini bias dari
hubungan antara Nabila dengan orang tuanya, hubungan antara Nabila dan orang tuanya
yang tidak baik, karena Nabila sudah ditinggalkan oleh orang tuanya sejak ia masih bayi.
Nabila juga sangat dekat dengan nenek dan kakeknya karena merekalah yang mengasuh
Nabila sejak kecil.
Nabila melampiaskan kemarahannya pada temannya ketika sepatunya dirusak, karena
Nabila dari kecil tidak pernah mendapatkan apa yang ia inginkan dari orang tuanya.
Segala sesuatu yang ia inginkan harus dilakukannya dengan bekerja terlebih dahulu.
Hubungan interpersonal antara Nabila dan ibunya tidak ada, Nabila yang tidak pernah
mendapat kehangatan dari orang tuanya malah membuatnya menjadi anak yang kuat,
pekerja keras, berani, mandiri, dan tidak pantang menyerah.
Defense mechanism yang dilakukan Nabila yaitu melakukan internalisasi dengan
menambil nilai-nilai baik yang ia dapatkan dari kakek dan neneknya, karena kakek dan
neneknya yang secara tidak langsung membuat Nabila untuk bisa mandiri dan bekerja
keras jika ia ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan
Akibat orang tuanya yang sibuk bekerja membuat Nabila tidak pernah melakukan kontak
langsung dengan ibu dan ayahnya sehingga membuat hubungan emosionalnya menjadi
kurang dekat.

Anda mungkin juga menyukai