Anda di halaman 1dari 19

Melanie Klein

Teori Relasi Objek

Dandy Syahlan Abdillah (11517435)


Dian (11517642)
Firmansyah Prayoga (12517392)
Lola Adillah (13517344)
Mochammad Thariq Fauzan (13517642)
Rayi Anindya Rizkiyanti (15517005)
Riezka Ayu Aprilia (15517170)
Yulia Eka Purwanti (16517602)
Yuliana Faustina (16517345)
Sejarah Hidup Melanie Klein
• Melanie Reizes Klein lahir pada tanggal 30 Maret 1882 di Wina,
Austria. Ia adalah bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Dr.
Moriz Reizes dan istri keduanya, Libussa Deutsch Reize
• Dua tahun setelah ayahnya meninggal, Melanie kehilangan kakak laki-
laki satu-satunya yang sangat ia cintai, Emmanuel. Kematian kakaknya
ini membuat Melanie sangat terguncang.
• Ketika masih berduka, Melanie menikahi Arthur Klein seorang insinyur
yang merupakan teman dekat Emmanuel.
Kehidupan Pasca Menikah
• Ia memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Arthur, yaitu Melitta
(1904), Hans (1907), dan Erich (1914)
• Pada tahun 1909 keluarga Klein pindah ke Budapest karena Arthur
ditugaskan ke sana. Di tempat ini Klein bertemu dengan Sandor
Ferenczi, salah satu anggota lingkaran dalam Freud, yang
mengenalkannya pada dunia Psikoanalisis
Awal Mula Mengenali Dunia
Psikoanalisa
• Ketika ibunya meninggal pada tahun 1914, Klein mengalami depresi
dan meminta Ferenczi untuk menganalisisnya.
• Karena Klein merasa tidak puas akan analisis yang dilakukan oleh
Ferenczi terhadap dirinya, kemudian ia mulai dianalisis oleh Karl
Abraham yang merupakan anggota lain dari lingkaran dalam Freud.
Karl meninggal 14 bulan setelahnya, sehingga ia mulai menganalisis
dirinya sendiri.
Teori Struktur Kepribadian Melanie
Klein
A. Fantasi

Fantasi atau khayalan hidup yang aktif dimiliki oleh seorang bayi sejak ia lahir.
Fantasi ini merupakan representasi psikis dari ketidak sadaran insting id yang
tidak bisa dicampur adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak
- anak dan dewasa.
Ia tidak mengatakan bahwa bayi yang baru lahir bisa merangkum pemikiranya
melalui kata kata. Maksudnya adalah bahkan  sejak masih sangat kecil, bayi
memiliki gambaran ketidak sadaran dari “baik” dan “buruk”. Contohnya perut
penuh adalah baik; perut kosong tidak baik.
B.   Objek

• Manusia memiliki dorongan bawaan atau insting. Dorongan tersebut


disebut objek. Objek-objek tersebut adalah dorongan lapar untuk
mendapatkan payudara baik, dorongan untuk berhubungan badan
dan lainnya.
• Klein yakin bahwa sejak masa bayi awal anak sudah berkaitan
dengan objek eksternal ini. Dalam khayalan aktifnya bayi
mengintroyeksi atau mencapai struktur psikis pada objek eksternal.
Objek yang diinternalisasikan dalam istilah-istilah yang berwujud dan
kongkrit.
Internalisasi

1. Ego
• Klein meyakini bahwa ego atau sifat mementingkan diri sendiri, sudah
matang pada tahap yang jauh lebih awal daripada yang diperkirakan
oleh Freud.
• Ego merupakan aspek yang paling tidak teratur namun ego cukup
kuat untuk merasakan kecemasan, untuk menggunakan mekanisme
pertahanan serta untuk membentuk objek relasi awal pada khayalan
dan kenyataan.
2. Super ego
• Klein menyimpulkan bahwa semakin dewasa maka super ego akan menghasilkan
perasaan bersalah dan inferior

3. Oedipus Complex

• Klein mengungkapkan bahwa Oedipus complex terjadi bersamaan dengan tahap oral
dan anal dan puncaknya pada tahap genital sekitar usia tiga atau empat tahun.
• Klein percaya bahwa bagian terpenting dari Oedipus Complex adalah ketakutan anak
akan adanya ancaman dari orangtuanya.
• Klein juga menekankan pentingnya anak-anak menjaga perasaan positif terhadap
kedua orang tuanya selama tahun-tahun Oedipal.
• Perkembangan Oedipal pada Perempuan
• Pada awal perkembangan oedipal feminine yaitu selama bulan pertama dalam kehidupan, seorang anak perempuan
melihat payudara ibunya sebagai objek “baik dan buruk”. Jika proses perkembangan Oedipus feminism ini berjalan
dengan mulus, maka anak perempuan akan menempatkan dirinya pada posisi feminism dan mengembangkan hubungan
yang positif dengan kedua orangtuanya. Namun, dalam situasi yang tidak terlalu ideal, anak perempuan akan melihat
ibunya sebagai saingannya dan berkhayal untuk merebut penis ayahnya dari ibunya dan mengambil bayi-bayi ibunya.

• Perkembangan Oedipal pada laki-laki


• Anak laki-laki juga memandang payudara ibunya sebagai objek baik dan buruk. Kemudian selama bulan-bulan pertama
perkembangan Oedipal anak laki-laki mengganti hasrat oralnya yang semula pada payudara ibunya diganti menjadi
hasrat terhadap penis ayahnya. Pada masa ini anak laki-laki sedang berada pada posisi feminism dimana ia mengadopsi
sikap homoskesual pasif terhadap ayahnya. Kemudian ia bergerak menuju hubungan heteroseksual dnegan ibunya. Klein
percaya bahwa posisi homoseksual pasif merupakan faktor awal terbentuknya hubungan heteroseksual yang sehat
dengan ibunya. Seorang anak laki-laki harus memiliki perasaan yang baik terhadap penis ayahnya terlebih dahulu
sebelum ia dapat menilai miliknya.
Dinamika Kepribadian

• Posisi
• Klein (1946) memandang bayi manusia secara konstan terlibat dalam konflik
mendasar antara insting hidup dan insting mati, yaitu antara baik dan buruk.,
cinta dan benci, serta mencipta dan merusak. Seiring dengan pergerakan ego
menuju integrasi dan menjauhi disintegrasi, secara alamiah bayi akan memilih
sensasi yang menyenangkan daripada yang membuatnya frustasi.
• Posisi bukanlah merupakan periode perkembangan dalam rentang waktu
tertentu dalam fase kehidupan manusia. Meskipun ia menggunakan label-
label psikiatris atau patologis, Klein bertujuan menempatkan posisi untuk
mewakili pertumbuhan dan perkembangan normal. Dua posisi yang
dikemukakannya adalah posisi paranoid-schizoid dan posisi depresif.
• Posisi Paranoid-Schizoid
• Menurut Klein, bayi mengembangkan posisi paranoid-schizoid ketika
berusia tiga sampai empat bulan. Pada saat ini, egonya mempersepsi
dunia eksternal sebagai dunia yang subjektif dan fantasis, bukan
objektif dan nyata. Perasaan terancam pada seorang bayi merupakan
perasaan paranoid, yaitu perasaan yang tidak disadari oleh kenyataan
atau bahaya dunia.
Ciri-Ciri diagnostic dari kepribadian paranoid :
• Kecurigaan dan ketidakpercayaan yang pervasive terhadap orang lain
• Curiga bahwa orang lain sedang mengeksploitasi, mencalakai, dan menipunya
• Preokupasi dengan keragu-raguan yang tidak beralasan terhadap loyalitas teman atas teman-teman
sejawatnya
• Kecenderungan untuk membaca adanya maksud merendahkan atau mengancam yang tersembunyi di
balik ucapan manis seseorang
• Menyimpan dendam atas penghinaan, cedera dan kebohongan yang pernah diterimanya
• Mempersepsi adanya serangan terhadap karakter atau reputasinya bagi orang lain sama sekali tidak ada
• Kecurigaan tanpa alasan yang berulang kali muncul bahwa suami/istri atau mitra seksualnya telah
berselingkuh.
• Tidak muncul secara eksklusif dengan skizofrenia, gangguan suasana perasaan dengan fitur –fitur
psikotik, atau gangguan psikotik lainnya.
Ciri-ciri diagnostic gangguan kepribadian schizoid :
• Menggambarkan orang yang memiliki sedikit minat, bila ada, dalam hubungan sosial,
menunjukkan dan ekspresi emosi yang terbatas, serta tampak jauh dan menjaga jarak
• Pola pelepasan diri dari hubungan sosial dan ragam ekspresi emosi terbatas, yang
dimulai pada masa dewasa awal
• Kurangnya keinginan untuk menikmati hubungan dekat
• Hampir selalu memilih aktivitas-aktivitas soliter
• Kurang memiliki sahabat atau teman karib di luar anggota keluarga batinnya
• Tampak tidak peduli terhadap pujian maupun kritik dari orang lain
• Menunjukkan sikap dingin atau lepas secara emosional.
• Tidak muncul secara eksklusif dengan skizhofrenia atau gangguan-gangguan lainnya
Posisi Depresif
• Saat usia lima-enam bulan, bayi mulai dapat melihat objek eksternal
secara utuh dan melihat bahwa terdapat kebaikan sekaligus
keburukan pada seseorang. Pada saat ini, bayi mengembangkan
gambaran yang lebih realistis sebagai individu yang independen dan
dapat melakukan kebaikan dan keburukan. Egonya juga mulai lebih
matang sampai pada titik di mana perasaan destruktifnya bisa
diterima, ketimbang memproyeksikannya keluar.
Mekanisme pertahanan psikis
• Klein (1955) mengemukakan bahwa sejak awal masa bayinya, anak
dapat mengadopsi beberapa mekanisme pertahana psikis untuk
melindungi perasaan yang berasal dari kecemasan sadistis oral
mengenai payudara-payudara sebagai objek yang destruktif dan
meneakutkan dari satu sisi, namun payudara sebagai objek yang
menyenangkan dan sangat membantunya dari sisi yang lain. Untuk
mengontrol kecemasan ini, bayi menggunakan beberapa mekanisme
pertahanan diri, seperti introyeksi, proyeksi, pemisahan (splitting),
identifikasi proyektif.
• Introyeksi
• Introyeksi menurut Klein adalah khayalan yang diperoleh bayi mengenai persepsi
dan pengalaman mereka dengan objek eksternal, yang asalnya dari payudara Ibu.
Introyeksi dimulai saat pertama kali bayi disusui, ketika dilakukan usaha untuk
memasukan puting susu Ibu ke mulut bayi.
• Proyeksi
• Bayi menggunakan introyeksi pada objek yang baik dan buruk, kemudian
menggunakan proyeksi untuk mengeluarkannya. Proyeksi merupakan khayalan
yang dirasakan seseorang dan impuls-impuls yang sebetulnya dipindahkan pada
orang lain, tidak berasal dari diri sendiri.
• Pemisahan
• Bayi hanya dapat mengatur aspek-aspek baik dan buruk serta objek eksternal
dengan cara memisahkan impuls-impuls yang tidak sesuai. Ego itu sendiri sudah
harus terpisah saat proses ini dilakukan.
• Identifikasi Proyektif
• Mekanisme pertahanan psikis dimana bayi memisahkan bagian dari diri mereka
yang tidak dapat diterimanya. Hal pemisahan ini kemudian diproyeksikan menjadi
objek lain yang lebih baik. Terakhir, diintroyeksikan kembali ke dalam diri mereka
dalam bentuk yang berbeda.
Kekurangan dan Kelebihan Teori
Klein
Kelebihan kekurangan
• Kemampuannya dalam mengorganisasi atau mengelola • Teori relasi objek mendapat nilai yang rendah dalam
informasi tentang perilaku bayi. kemampuannya menghasilkan penelitian.
• Klein membangun teori mereka secara berhati – hati • Teori Kedekatan dinilai tinggi dalam hal
berdasarkan pengamatan terhadap hubungan ibu dan ketidakmapuannya untuk diulangi (diuji kebenarannya).
anak. • Teori ini hanya memunculkan sangat sedikit hipotesis
• Sebagai panduan untuk praktisi, teori ini dinilai lebih baik yang bisa diuji.
dibanding sebagai pengorganisasi dataatau hipotesis • Di luar masa kanak – kanak teori relasi objek kurang
teruji yang dihasilkannya. bermanfaat sebagai pengorganisasi (pengelola)
• Psikoterapis menemukan bahwa teori ini berguna tidak pengetahuan.
hanya bagi pemahaman perkembangan awal dari klien • Teori relasi objek milik Klein menggunakan frase – frase
mereka, tetapi juga untuk memahami dan bekerja yang kompleks dan tidak perlu dalam mengekspresikan
dengan hubungan yang jelas yang dbentuk klien dengan teorinya.
para terapisnya, yang mereka lihat sebagai pengganti
orang tua. • Menjelaskan tentang bagaimana manusia secara
bertahap lebih peka terhadap identitas mereka.
• Memilki konsistensi yang tinggi.
• Subjek dari pengamatan teori ini bersifat sempit karena
• Analisis Klein berfokus pada menafsirkan emosi sangat hanya membahasa dari hubungan antara orangtua dan
"mendalam" dan primitif dan fantasi, sehingga anak.
analisisnya sangat akurat dan terpercaya.
KRITIK TEORI RELASI OBJEK

Teori relasi objek berkembang dari teori psikoanalisis orthodoks, maka sama seperti
teori freud, teori ini menghadapi permasalahan dalam hal ketidak mampuannya
untuk diulang atau di uji kebenarannya. kebanyakkan gagasan didasarkan pada apa
yang terjadi dalam diri psikis seorang bayi sehingga asumsi tersebut tidak dapat
diulang untuk disangkal atau dibenarkan. Teori ini tidak membiarkannya untuk di
sangkal atau dibenarkan karena teori ini hanya memunculkan sangat sedikit
hipotesis yang bisa di uji. Dilain pihak teori kedekatan dinilai tinggi dalam hal ketidak
mampuannya untuk diulangi.
Kegunaan yang terpenting dari teori relasi objek adalah
kemampuannya dalam mengorganisasi atau mengelola informasi
tentang perilaku bayi. Melebihi kebanyakan pencetus lain, pencetus
relasi objek berspekulasi terhadap bagaimana manusia secara
bertahap menjadi peka terhadap identitas mereka.

Anda mungkin juga menyukai