Anda di halaman 1dari 20

Pembahasan

A. Biografi Singkat Erich From


Eric fromm, seorang ahli psikologi, filsafat dan sosiologi, dilahirkan pada 23 maret 1900 difranfurt Main
jerman. Ayahnya seorang pengusaha berkebangsaan yahudi, ibunya mengurus rumah tangga yang
berkebangsaan sama dengan ayahnya, fromm adalah anak tunggal sejak kecil ia tertarik dengan ceritacerita penyelamatan seperti adam dan hawa, Abraham dan sebagainya.
Kehidupan keluarga fromm tidak harmonis, disatu pihak, perhatian besar terhadap nilai nilai spiritual
yang didapat dari ibunya berbenturan dengan kesuksesan material ayahnya. Fromm menggambarakan
situasi keluarganya menegangkan. Ayahnya suka murung dan cemas sedangkan ibunya depresi berat.
Masa kanak dan remaja merupakan laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku
neurotis.
Pada usia 12 tahun, fromm melihat seorang wanita muda, sahabat keluarganya yang pandadan cantik
melakukan tindak bunuh diri, fromm sangat tergoncang jiwa terhadap peristiwa ini. Dalam usia 12 ketika
mau terjadi perang dunia 1, dia melihat suatu kebencian melanda negrinya. Dengan cemas mereka
melihat orang orang jerman yang dicambuki, saudaranya yang lebih tua meninggal diparit parit
perlindungan.
Dari pengalaman yang membingungkan ini fromm mengembangkan perhatian yang sangat besar
terhadap masalah fundamental kehidupan dan masyarakat. Dia mulai belajar kodrat dan sumber tingkah
laku manusia yang irasional.dia pun merasakan bahwa pengaruh perang dunia 1 ini dari sosio-ekonomi,
politik dan historis terhadap kepribadian manusia sangat besar.
Di Universitas Heidelberg ia mempelajri psikologi, filsafat dan politik. Dia mempelajari karaya karya besar
herberdt Spencer, Karl Max, dan Max Webe, Darwin dan Frued. Setelah mendapat gelar Ph.D, ia
mengikuti pendidikan psikoanalitis dalam analisis frued yang ortodoks di Munchen dan institut fur
Phicoanalisis di berlin, pada tahun1925 ia praktek psikoanalisis sebagai pengikut Frued. Namun secara
berangsur angsur ia mulai tidak sependapat dengan Frued yang dinilai mengabaikan pengaruh faktor
sosial ekonomi dan terhdap pikiran manusia.
Pada tahun1934 dia pergi ke Amerika serikat dan menetap disana akan tetapi dia tidak disambut baik
oleh kalangan pengikut psikoaanalisis yang masih ortodoks. Selanjutnya pada tahun tahun berikutnya ia
mengembangkan teori tentang kepribadian dalam bukunya yang sangat terkenal escape From freedem.
Dia menjelaskan bagaimana masyarakat modern dan ideologi membentuk karakter sossial individu. Jadi
menurut Fromm kepribadian ditentukan oleh kekuatan sosial yang mempengaruhi individu pada masa
anak anak. Juga merupakan kekuatan historis yang mempengaruhi perkembangan manusia. Dia
mengatakan kita adalah orang orang yang harus menjadi sesuai keperluan keperluan masyarakat
dimana kita hidup. Selanjutnya ia juga mengatakan kekuatan sosial dan kultural sangat penting, maka
perlu menganalisis struktur masyarakat supaya kita memahami struktur individu.
mempertajam dan memperluas tenaga dan pikiran objektifitasnya. sebaliknya masyarakat adalah tidak
sehat bila menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidak percayaan dalam anggotanya. fromm yakin
bahwa manusia memiliki suatu perjuangan yang melekat pada dirinya sendiri untuk kesatuan dan
kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan hidup produktif untuk keharmonisan dan cinta.
B. Perkembangan Kepribadian Menurut Erich Fromm
Erick Fromm berpendapat bahwa kepribadian adalah produk kebudayaan. Kesehatan jiwa adalah
bagaimana masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan
sebaliknya.faktor kuncinya adalah bagaimana masyarakat memuaskan kebutuha-kebutuhan manusia.
Dikatakan oleh fromm, bukan menurut kodratnya manusia muncul sebagai akibat evolusi dari
binatang.yang hakiki dalam eksistensi manusia adalah kenyataan bahwa ia muncul dari kerajaan

binatang, dari adaptasi naluri,bahwa ia telah mengatasi alam, meskipun ia tidak pernah
meninggalkannya.akan tetapi, ada perbedaan antara manusia dan binatang. Ini terletak pada
kemampuan manusia akan kesadaran diri,pikiran,dan daya khayalnya.
Sadar akan dirinya berarti sadar akan kesepian dan keterasingan (alienasi) dan ketidak berdayaannya di
hadapan alam masyarakat.kebutuhan manusia yang paling dalam ialah mengatasi keterasingannya dan
bagaimana mencari kesatuan,mengatasi hidup baik secara individual maupun menemukan kebersatuan.
Suatu masyarakat dikatakan sehat bila membiarkan anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain,
menjadi produktif dan kreatif, mempertajam dan memperluas tenaga dan pikiran objektifitasnya.
sebaliknya masyarakat adalah tidak sehat bila menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidak percayaan
dalam anggotanya. fromm yakin bahwa manusia memiliki suatu perjuangan yang melekat pada dirinya
sendiri untuk kesatuan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan hidup produktif
untuk keharmonisan dan cinta.
C. Struktur Kepribadian Menurut Erich Fromm
Dalam formulasi proses perkembangan individu, fromm memusatkan pada kondisi social dan cultural unik
yang mempengaruhi proses perkembangan karakter dan pemuasan kebutuhan dasar serta eksistensi
manusia.ini berbeda dari freud yang menekankan factor biologi. Fromm tertarik pada aspek
cultural.fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang tidak sehat
adalah yang berorientasi non produktif.
Orientasi Produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan (Biophilous Character Type). Dalam pandanga fromm,
orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan
cinta,dengan akal dan contoh.Fromm percaya bahwa tipe ini hanya dapat menggunakan kekuatan atau
kekuasaan jika mereka bebas dan independen dari control orang lain.tipe ini mampu menciptakan cinta
yang dewasa. Berikut ini adalah aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut
fromm.
Cinta yang produktif,merupakan suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana patnerpatner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri tidak berkurang dalam cinta produktif,
melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Suatu perasaan relasional tercapai tetapi identitas
dan kemerdekaan seseorang terpelihara.cinta yang produktif menyangkut empat sifat yaitu:
perhatian,tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai berarti bersungguh-sungguh
memperhatikan kesejahteraan mereka, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Cinta
yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu.cinta produktif ini tidak terbatas pada cinta
erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta keibuan.
Pikiran yang produktif, meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas. Pemikir yang produktif
didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh
gejala dengan mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan gejala yang
terpisah. Menurut fromm semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif dimana
para pemikir didorong oleh ketelitian, respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh
permasalahan yang ada.
Kebahagiaan,merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif.kebahagiaan bukan semata-mata suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan,
melainkan juga suatu kondisi yang meningkatkat seluruh organism menghasilkan perubahan gaya hidup,
kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi seseorang.
Suara Hati, merupakan sendi yang penting dalam menggerakkan manusia menurut orientasi produktif.
Fromm membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu suara hati otoriter dan suara hati humanistis.

Orientasi non-Produktif
Fromm meembagi orientasi non produktif ke dalam lima tipe karakter manusia, yaitu:
Tipe Karakter Menerima(Receptive Character Type).dalam pandangan fromm,tipe karakter menerima
adalah orang yang percaya sumber segala kepuasan terletak diluar diri mereka sendiri.Kebayakan
karakter demikian periang dan bersahabat. Ketika menghadap situasi sulit, mereka menjadi putus asa
dan bergantung pada orang lain dan tidak pada sumber intelektual mereka sendiri untuk memecahkan
masalahnya.
Tipe Karakter Eksploitatif(Exploitative Character type).Orang yang bertipe eksploitatif adalah mereka
yang percaya bahwa semua kepuasan terletak pada diri mereka sendiri.mereka tidak menunggu secara
pasif, melainkan aktif dalam meraih apa yang mereka inginkan dari oaring lain dengan memaksa auat
kelicikan. Fromm percaya bahwa individu dengan tipe eksploitatif melakukan relasi yang tidak produktif
terhadap sesame. Akibatnya, mereka mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
Tipe karakter Penimbun(Hoarding Character Type). Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan
kebaikan di dunia luar. Sebagai konsekuensinya, mereka berhubungan dengan dunia luar dengan cara
yang negative, umumnya dengan menarik diri (withdrawal) dari orang lain.
Tipe Karakter Nekrophilia (Necrophilious Character Type). Necrophilia merupakan satu karakter turunan
dari karakter anal yang berbahaya, kalauHoarding character memperlihatkan perilaku dekstruktif yang
pasif dan dalam bentuk menarik diri, necrophilia memperlihatkan perilaku dekstruktif dengan
mengeksploitasi dan merusak orang lain atau benda- benda, serta alam lingkungan. Mereka adalah tipe
orang yang tertarik dan berpenampilan pada segala bentuk kematian. Mereka senang berbicara soal
penyiksaan, kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka sangat terikat dengan kekuatan dan
kekuasaan.
Tipe Karakter Pasar (Marketing Character Type). Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya
berkembang pada masyarakat industry. Dalam masyarakat demikian, orang belajar untuk
memperlakukan diri mereka sendiri dan orang lain seperti komoditi dengan satu nilai tukar tertentu dalam
satu interaksi parallel dalam ekonomi ilus
D. Dinamika Kepribadian Menurut Erich Fromm
Manusia tidak dapat menyatu dengan alam, mereka terisolasi dan kesepian. Agar dapat bertahan hidup
manusia harus menyatu dengan yang lain. Keinginan akan perpaduan antarpribadi adalah perjuangan
yang paling kuat dalam diri manusia. Ini merupakan kekuatan yang membuat bangsa manusia tetap
tinggal bersama sebagai kelompok, family dan masyarakat. Sumbangan Fromm dalam menggali
kebutuhan naluriah yang mendasar dalam perspektif psikoanalisis adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Relasional (Need For Relatedness).
Manusia yang menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan ikatan satu sama lain menjadikan
manusia menemukan keserasian baru yang lebih manusiawi sebagai ganti pramanusiawi yang sudah
hilang dan tidak bisa diperoleh kembali. Sebagai akibatnya, manusia harus mencari ikatan-ikatan baru
dengan orang lain dan menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan
ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm, pemuasan kebutuhan untuk berhubungan
dengan orang lain sangat penting untuk kesehatan psikologis.
Kebutuhan akan Identitas (Need for Identity).
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Masing masing individu memiliki
tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya. Cara yang sehat untuk memuaskan
kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas, suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan
tertentu tentang identitas diri. Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan

dapat mengontrol kehidupannya sendiri.


Kebutuhan akan Transendensi (Need for Trancendence).
Kebutuhan transendensi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mengatasi peranan pasif
sebagai ciptaan. Cara sehat untuk mengatasi keadaan binatang yang pasif salah satunya ialah mencipta.
Jadi, manusia bertindak aktif dan kreatif untuk menguasasai alam.
Kebutuhan Berakar (Need for Rootedness).
Menurut Fromm, akar-akar baru harus dibangun untuk menggantikan ikatan-ikatan sebelumnya dengan
alam. Kebutuhan tersebut dapat dicapai secara positif atau negatif. Cara yang yang positif adalah dengan
membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, yaitu dalam masyarakat.
Kebutuhan akan Kerangka Orientasi (frame of Orientation and Devotion).
Pencarian perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang
menginterpretasikan semua gejala dunia. Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran, yaitu sarana yang
digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang dunia.
E. Mekanisme Melarikan Diri dari Kebebasan
Menurut Fromm, normalitas adalah keadaan optimal dari pertumbuhan (kemandirian) dan kebahagiaan
(kebersamaan) dari individu.
Pada dasarnya asa dua cara untuk memperoleh makna dan kebersamaan dalam diantaranya:
1). Mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa mengorbankan
kebebasan dan integritas pribadi. Oleh Fromm disebut pendekatan humanistic, yang membuat orang
tidak merasa kesepian dan tertekan, karena semua menjadi saudara dari yang lain.
2). Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan bulat-bulat individualitas
dan intergritas diri kepada sesuatu (bisa orang atau lembaga) yang dapat memberi rasa aman.
Cara memperoleh rasa aman dengan berlindung di bawah kekuatan lain tersebut Fromm mekanisme
pelarian.
Ada tiga mekanisme pelarian yang terpenting, yakni otoritarianisme, destruktif, dan konfomitas.
a. Otoritarianisme (authorianism)
Kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian diri dan mengabungkannya dengan seseorang atau
sesuatu diluar dirinya, untuk memperoleh kekuatan yang dirasakan tidak dimilikinya.
b. Perusakan (destructiveness)
Destruktif berakar pada perasaan kesepian, isolasi, dan tak berdaya. Destruktif mencari kekuatan tidak
melalui membangun hubungan dengan pihak luar, tetapi melalui usah membalas/merusak kekuatan
orang lain, dan individu.
c. Penyesuaian (conformity)
Bentuk pelarian dari perasaan kesepian dari isolasi berupa penyerahan individualitas dan menjadi apa
saja yang di inginkan kekuatan dari luar.

Karya karya Eric Fromm


Escape from Freedom (US), Fear of Freedom (UK) (1941)
Man for himself, an inquiry into the psychology of ethics (1947)
Psychoanalysis and Religion (1950)
Forgotten language; an introduction to the understanding of dream, fairy tales, and myths (1951)

The Sane Society (1955)


The Art of Loving (1956)
Sigmund Freuds mission; an analysis of his personality and influence (1959)
Psychoanalysis and Zen Buddhism (1960)
May Man Prevail? An inquiry into the facts and fictions of foreign policy (1961)
Marxs Concept of Man (1961)
Beyond the Chains of Illusion: my encounter with Marx and Freud (1962)
The Dogma of Christ and Other Essays on Religion, Psychology and Culture (1963)
The Heart of Man, its genius for good and evil (1964)
Socialist Humanism (1965)
You Shall BE as Gods: a radical interpretation of the Old Testament and is tradition (1966)
The Revolution of Hope, toward a humanized technology (1968)
The Nature of Man (1968)
The Crisis of Psychoanalysis (1970)
Social character in Mexican Village: a social psychoanalytic study (Fromm & Maccoby) (1970)
The Anatomy of Human Destructiveness (1973)
To Have or to Be? (1976)
Greatness and Limitation of Freuds Thought (1979)
On Disobedience and other essays (1984)
The Art of Being (1993)
The Art of Listening (1994)
On Being Human (1997)

Kesimpulan
Secara umum pandangan fromm mengenai seseoarang ditengah tengah masyarakat adalah sangat
praktis, teorinya secara umum dapat digolongkan dalamm psikologi sosial yang mengkontruksi teori
kebutuhan fisik dan psikis manusia serta tujuan masyarakat secara mutual dapat terpuaskan.
Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang dapat
menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang sehat menurut Fromm ditandai beberapa
hal antara lain pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas dasar ketergantungan ataupun
kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan Tuhan. Transendensi (kebutuhan untuk
melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta menjadi pencipta yang aktif-kreatif). Perasaan
berakar yang diperoleh melalui persaudaraan dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan,
cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan identitas sebagai individu yang unik.
Memiliki kerangka orientasi (frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap
berbagai peristiwa.

Daftar Pustaka

http://ranah-berbagi.blogspot.com/2010/08/teori-kepribadian-erich-fromm.html
http://indahoktavianti.ngeblogs.com/2009/11/01/kepribadian-sehat-menurut-erich-fromm/
http://ardella230691.blogspot.com/2011/03/kepribadian-menurut-rogers-dan-maslow.html
file:///G:/erick%20from/teori-kepribadian-erich-fromm.html

Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar
psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah
memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis
di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia
pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan
melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah
universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss
dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh
karyanya yang pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis pada
tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan
terisolasi karena ia dipisahkan dri alam dan orang-orang lain. Kedaan isolasi ini tidak
ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Berikut ini
kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm.
TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM
Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Fromm, beberapa pengalaman
mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan
seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri. Fromm sangat
terguncang karena kejadian itu. Tidak ada seorang yang memahami mengapa wanita
tersebut memilih bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang
neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya
seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya mudah menderita depresi hebat.
Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa
kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap
tingkah laku neurotis. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat
irrasionalitas melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia
pertama. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme
sempit dan histeris dan tergila-gila. Teman-teman dan kenalan-kenalannya
terpengaruh. Seorang guru yang sangat ia kagumi menjadi seorang fanatik yang haus
darah. Banyak saudara dan teman-temannya yang meninggal di parit-parit
perlindungan. Ia heran mengapa orang yang baik dan bijaksana tiba-tiba menjadi gila.
Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan ini, Fromm mengembangkan
keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah laku irasional. Dia menduga hal
itu adalah pengaruh dari kekuatan sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besarbesaran yang mempengaruhi kodrat kepribadian manusia.

Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang
pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944.
Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya
dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang Marx sebagai pemikir
yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psikoanalisa, terutama untuk
mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang
sangat kritis bahkan polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya
berbeda sekali dengan kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961.
Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia
sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh
pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.
Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa
kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan
isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas
manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis
bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin
merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari
mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah
semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan
masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk
pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Dalam buku-buku Fromm berikutnya (1947, 1955, 1964), dikatakan bahwa setiap
masyarakat yang telah diciptakan manusia, entah itu berupa feodalisme, kapitalisme,
fasisme, sosialisme, dan komunisme, semuanya menunjukkan usaha manusia untuk
memecahkan kontradiksi dasar manusia. Kontradiksi yang dimaksud adalah seorang
pribadi merupakan bagian tetapi sekaligus terpisah dari alam, merupakan binatang
sekaligus manusia. Sebagai binatang, orang memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik
tertentu yang harus dipuaskan. Sebagai manusia, orang memiliki kesadaran diri, pikiran
dan daya khayal. Pengalaman-pengalaman khas manusia meliputi perasaan lemah
lembut, cinta, perasaan kasihan, sikap-sikap perhatian, tanggung jawab, identitas,
intergritas, bisa terluka, transendensi, dan kebebasan, nilai-nilai serta norma-norma.
Kemudian teori Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi
kebudayaan dalam hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif. Namun
Fromm juga mencoba menjelaskan fungsi-fungsi sosio-historik dari tipe kepribadian
tersebut yang menghubungkan kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan obyektif yang
dihadapi suatu masyarakat. Untuk merumuskan hubungan tersebut secara efektif,
suatu masyarakat perlu menerjemahkannya ke dalam unsur-unsur watak (traits) dari
individu anggotanya agar mereka bersedia melaksanakan apa yang harus dilakukan.
Fromm membagi sistem struktur masyarakat menjadi tiga bagian berdasar
karakter sosialnya:
1. Sistem A, yaitu masyarakat-masyarakat pecinta kehidupan. Karakter sosial masyarakat
ini penuh cita-cita, menjaga kelangsungan dan perkembangan kehidupan dalam segala

bentuknya. Dalam sistem masyarakat seperti ini, kedestruktifan dan kekejaman sangat
jarang terjadi, tidak didapati hukuman fisik yang merusak. Upaya kerja sama dalam
struktur sosial masyarakat seperti ini banyak dijumpai.
2. Sistem B, yaitu masyarakat non-destruktif-agresif. Masyarakat ini memiliki unsur dasar
tidak destruktif, meski bukan hal yang utama, masyarakat ini memandang keagresifam
dan kedestruktifan adalah hal biasa. Persaingan, hierarki merupakan hal yang lazim
ditemui. Masyarakat ini tidak memiliki kelemah-lembutan, dan saling percaya.
3. Sistem C, yaitu masyarakat destruktif. Karakter sosialnya adalah destruktif, agresif,
kebrutalan, dendam, pengkhianatan dan penuh dengan permusuhan. Biasanya pada
masyarakat seperti ini sangat sering terhadi persaingan, mengutamakan kekayaan,
yang jika bukan dalam bentuk materi berupa mengunggulkan simbol.
Fromm juga menyebutkan dan menjelaskan lima tipe karakter sosial yang
ditemukan dalam masyarakat dewasa ini, yakni:
1. Tipe Reseptif (mengharapkan dukungan dari pihak luar)
2. Tipe Eksploitasi (memaksa orang lain untuk mengikuti keinginannya)
3. Tipe Penimbunan (suka mengumpulkan dan menimbun barang suatu materi)
4. Tipe Pemasaran (suka menawarkan dan menjual barang)
5. Tipe Produktif (karakter yang kreatif dan selalu berusaha untuk menggunakan barangbarang untuk suatu kemajuan)
6. Tipe Nekrofilus-biofilus (nekrofilus orang yang tertarik dengan kematian, biofilus:orang
yang mencintai kehidupan)
Fromm juga memngemukakan bahwa bila masyarakat berubah secara
mendasar, sebagaimana terjadi ketika feodalisme berubah menjadi kapitalisme atau
ketika sistem pabrik menggeser tenaga tukang, perubahan semacam itu akan
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam karakter sosial manusia. Persoalan
hubungan seseorang dengan masyarakat merupakan keprihatinan besar Fromm.
Menurut Fromm ada validitas proposisi-proposisi berikut:
1) Manusia mempunyai kodrat esensial bawaan,
2) Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kodrat esensial ini,
3) Tidak satu pun bentuk masyarakat yang pernah diciptakan berhasil memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia, dan
4) Eksistensi manusia adalah mungkin menciptakan masyarakat semacam itu.
Kemudian Fromm mengemukakan tentang masyarakat yang seharusnya yaitu
dimana manusia berhubungan satu sama lain dengan penuh cinta, dimana ia berakar

dalam ikatan-ikatan persaudaraan dan solidaritas, suatu masyarakat yang memberinya


kemungkinan untuk mengatasi kodratnya dengan menciptakannya bukan dengan
membinasakannya, dimana setiap orang mencapai pengertian tentang diri dengan
mengalami dirinya sebagai subjek dari kemampuan-kemampuannya bukan dengan
konformitas, dimana terdapat suatu sistem orientasi dan devosi tanpa orang perlu
mengubah kenyataan dan memuja berhala. Bahkan Fromm mebgusulkan suatu nama
untuk masyarakat yang sempurna tersebut yaitu Sosialisme Komunitarian Humanistik.
Dalam masyarakat semacam itu, setiap orang akan memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi mansiawi sepenuhnya.
KONDISI EKSISTENSI MANUSIA
Dilema Eksistensi
Mengikuti filsafat dualism, semua gerak di dunia dilatarbelakangi oleh
pertentangan dua kelompok ekstrim, tesa dan antitesa. Pertentangan itu akan
menimbulkan sintesa, yang pada dasarnya dapat dipandang sebagai teas baru yang
akan memunculkan antitesa yang lain. Itulah dinamika yang tidak pernah berhenti
bergerak.
Menurut Fromm, hakekat manusia juga bersifat dualistik. Paling tidak ada empat
dualistik di dalam diri manusia:
a. Manusia sebagai binatang dan sebagai manusia
Manusia sebagai binatang memiliki banyak kebutuhan fisiologik yang harus
dipuaskan, seperti kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan seksual. Manusia sebagai
manusia memiliki kebutuhan kesadaran diri, berfikir, dan berimajinasi. Kebutuhan
manusia itu terwujud dalam pengalaman khas manusia meliputi perasaan lemah
lembut, cinta, kasihan, perhatian, tanggung jawab, identitas, intergritas, sedih,
transendensi, kebebasan, nilai, dan norma.
b. Hidup dan mati
Kesadaran diri dan fikiran manusia telah mengetahui bahwa dia akan mati, tetapi
manusia berusaha mengingkarinya dengan meyakini adanya kehidupan sesudah mati,
dan usaha-usaha yang tidak sesuai dengan fakta bahwa kehidupan akan berakhir
dengan kematian.
c. Ketidaksempurnaan dan kesempurnaan
Manusia mampu mengkonsepkan realisasi-diri yang sempurna, tetapi karena hidup
itu pendek kesempurnaan tidak dapat dicapai. Ada orang berusaha memecahkan
dikotomi ini melalui mengisi rentang sejarah hidupnya dengan prestasi di bidang
kemanusiaan, dan ada pula yang meyakini dalil kelanjutan perkembangannya sesudah
mati.
d. Kesendirian dan kebersamaan

Manusia adalah pribadi yang mandiri, sendiri, tetapi manusia juga tidak bisa
menerima kesendirian. Manusia menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan
pada saat yang sama juga menyadari kalau kebahagiaannya tergantung kepada
kebersamaan dengan orang lain. Dilema ini tidak pernah terselesaikan, namun orang
harus berusaha menjembatani dualism ini, agar tidak menjadi gila. Dualisme-dualisme
itu, aspek binatang dan manusia, kehidupan dan kematian, ketidaksempurnaan dan
kesempurnaan, kesendirian dan kebersamaan, merupakan kondisi dasar eksistensi
manusia. Pemahaman tentang jiwa manusia harus berdasarkan analisis tentang
kebutuhan-kebutuhan manusia yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensi manusia.
Kondisi yang dibawa dari lahir antara tesa-antitesa eksistensi manusia, disebut
dilema eksistensi. Di satu sisi manusia berjuang untuk bebas, menguasai lingkungan
dengan hakekat kemanusiaannya, di sisi lain kebebasan itu memperbudak manusia
dengan memisahkan hakekat kebinatangan dari akar-akar alaminya. Dinamika
kehidupan bergerak tanpa henti seolah-olah manusia bakal hidup abadi, setiap orang
tanpa sadar mengingkari kematian yang baka dan berusaha bertahan di dunia yang
fana. Mereka menciptakan cita-cita ideal yang tidak pernah dapat dicapai, mengejar
kesempurnaan sebagai kompensasi perasaan ketidaksempurnaan. Anak yang berjuang
untuk memperoleh otonomi diri mungkin menjadi dalam kesendirian yang membuatnya
merasa tidak berdaya dan kesepian; masyarakat yang berjuang untuk merdeka
mungkin merasa lebih terancam oleh isolasi dari bangsa lain. Dengan kata lain,
kemandirian dan kebebasan yang diinginkan malahan menjadi beban. Ada dua cara
menghindari dilema eksistensi yaitu:
1. Menerima otoritas dari luar dan tunduk kepada penguasa dan menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Manusia menjadi budak (dari penguasa negara) untuk mendapatkan
perlindungan/rasa aman.
2. Orang bersatu dengan orang lain dalam semangat cinta dan kerja sama, menciptakan
ikatan dan tanggung jawab bersama dari masyarakat yang lebih baik.
KEBUTUHAN MANUSIA
Umumnya kata kebutuhan diartikan sebagai kebutuhan fisik, yang oleh Fromm
dipandang sebagai kebutuhan aspek kebinatangan dari manusia, yakni kebutuhan
makan, minum, seks, dan bebas dari rasa sakit. Kebutuhan manusia dalam arti
kebutuhan sesuai dengan eksistensinya sebagai manusia, menurut Fromm meliputi dua
kelompok kebutuhan; pertama kebutuhan untuk menjadi bagian dari sesuatu dan
menjadi otonom, yang terdiri dari kebutuhan Relatedness, Rootedness, Transcendence,
Unity, dan Identity. Kedua, kebutuhan memahami dunia, mempunyai tujuan dan
memanfaatkan sifat unik manusia, yang terdiri dari kebutuhan Frame of orientation,
frame of devotion, Excitation-stimulation, dan Effectiveness.
Kebutuhan Kebebasan dan Keterikatan
1. Keterhubungan (relatedness): Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi
dari alam dan dari dirinya sendiri. Kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain

yang dicintai,menjadi bagian dari sesuatu. Keinginan irasional untuk mempertahankan


hubungan yang pertama, yakni hubungan dengan ibu, kemudian diwujudkan ke dalam
perasaan solidaritas dengan orang lain. Hubungan paling memuaskan bisa positif yakni
hubungan yang didasarkan pada cinta, perhatian, tanggung jawab, penghargaan, dan
pengertian dari orang lain,bisa negatif yakni hubungan yang didasarkan pada
kepatuhan atau kekuasaan.
2. Keberakaran (rootedness): Kebutuhan keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki
ikatan-ikatan yang membuatnya merasa nyaman di dunia (merasa seperti di
rumahnya). Manusia menjadi asing dengan dunianya karena dua alasan yaitu:
Dia direnggut dari akar-akar hubungannya oleh situasi (ketika manusia dilahirkan, dia
menjadi sendirian dan kehilangan ikatan alaminya)
Fikiran dan kebebasan yang dikemangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan
menimbulkan perasaan isolasi/tak berdaya.
Keberakaran adalah kebutuhan untuk mengikat diri dengan kehidupan. Setiap saat
orang dihadapkan dengan dunia baru, dimana dia harus tetap aktif dan kreatif
mengembangkan perasaan menjadi bagian yang integral dari dunia. Dengan demikian
dia akan tetap merasa aman, tidak cemas, berada di tengah-tengah duania yang penuh
ancaman. Orang dapat membuat ikatan fiksasi yang tidak sehat, yakni
mengidentifikasikan diri dengan satu situasi, dan tidak mau bergerak maju untuk
membuat ikata baru dengan dunia baru.
3. Menjadi pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari
lingkungannya, mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam
semesta itu, yang membuatnya meras tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan
takut dan ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai alam
menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta.
Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan sesuatu) atau
negatif (menghancurkan sesuatu).
4. Kesatuan (unity): Kebutuhan untuk mengatasi eksistensi keterpisahan antara hakikat
binatang dan non binatang dalam diri seseorang. Keterpisahan, kesepian, dan isolasi
semuanya bersumber dari kemandirian dan kemerdekaan untuk apa orang mengejar
kemandirian dan kemerdekaan kalau hasilnya justru kesepian dan isolasi? dari dilema
ini muncul kebutuhan unitas. Orang dapat mencapai unitas, memperoleh kepuasan
(tanpa menyakiti orang lain dan diri sendiri) kalau hakikat kebinatangan dan
kemanusiaan itu bisa didamaikan, dan hanya dengan berusaha untuk menjadi manusia
seutuhnya melalui berbagi cinta dan kerjasama dengan orang lain.
5. Identitas (identity): Kebutuhan untuk menjadi aku, kebutuhan untuk sadar dengan
dirinya sendiri sebagai sesuatu yang terpisah. Manusia harus merasakan dapat
mengontrol nasibnya sendiri, harus bisa membuat keputusan, dan merasa bahwa
hidupnya nyata-nyata miliknya sendiri. Misalnya orang primitif mengidentifikasikan diri

dengan sukunya, dan tidak melihat dirinya sendiri sebagai bagian yang terpisah dari
kelompoknya.
Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas
1) Kerangka orientasi (frame of orientaion): Orang membutuhkan peta mengenai dunia
sosial dan dunia alaminya; tanpa peta itu dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah
laku yang ajeg-mempribadi. Manusia selalu dihadapkan dengan fenomena alam yang
membingungkan dan realitas yang menakutkan, mereka membutuhkan hidupnya
menjadi bermakna. Dia berkeinginan untuk dapat meramalkan kompleksitas eksistensi.
Kerangka orientasi adalah seperangkat keyakinan mengenai eksistensi hidup,
perjalanan hidup-tingkah laku bagaimana yang harus dikerjakannya, yang mutlak
dibutuhkan untuk memperoleh kesehatan jiwa.
2) Kerangka kesetiaan (frame of devotion): Kebutuhan untuk memiliki tujuan hidup yang
mutlak. Orang membutuhkan sesuatu yang dapat menerima seluruh pengabdian
hidupnya, sesuatu yang membuat hidupnya menjadi bermakna. Kerangka pengabdian
adalah peta yang mengarahkan pencarian makna hidup, menjadi dasar dari nilai-nilai
dan titik puncak dari semua perjuangan.
3) Keterangsangan- stimulasi (excitation-stimulation): Kebutuhan untuk melatih sistem
syaraf, untuk memanfaatkan kemampuan otak. Manusia membutuhkan bukan sekedar
stimulus sederhana (misalnya: makanan), tetapi stimuli yang mengaktifkan jiwa
(misalnya: puisi atau hukm fisika). Stimuli yang tidak cukup direaksi saat itu, tetapi
harus direspon secara aktif, produktif, dan berkelanjutan.
4) Keefektivan (effectivity): Kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri melawan perasaan
tidak mampu dan melatih kompetensi/kemampuan.
MEKANISME MELARIKAN DIRI DARI KEBEBASAN
Masyarakat kapitalis kontemporer menempatkan orang sebagai korban dari
pekerjaan mereka sendiri. Konflik antara kecenderungan mandiri dengan
ketidakberjayaan dapat merusak kesehatan mental. Menurut Fromm, ciri orang normal
atau yang mentalnya sehat adalah orang yang mampu bekerja produktif sesuai dengan
tuntutan lingkungan sosialnya, sekaligus mampu berpartisipasi dalam kehidupan sosial
yang penuh cinta. Menurut Fromm, normalitas adalah keadaan optimal dari
pertumbuhan (kemandirian) dan kebahagiaan (kebersamaan) dari individu. Pada
dasarnya ada dua cara untuk memperoleh makna dan kebersamaan dalam kehidupan
diantaranya:
1. Mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa
mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi. Ini adalah pendekatan optimistik dan
altruistik, yang menghubungkan diri dengan orang lain melalui kerja dan cinta, melalui
ekspresi perasaan dan kemampuan intelektual yang tulus dan terbuka. Oleh Fromm
disebut pendekatan humanistik, yang membuat orang tidak merasa kesepian dan
tertekan, karena semua menjadi saudara dari yang lain.

2. Memperoleh rasa aman denagn meninggalkan kebebasan dan menyerahkan bulat-bulat


individualitas dan intehritas diri kepada sesuatu (bisa orang atau lembaga) yang dapat
memberi rasa aman. Solusi semacam ini dapat menghilangkan kecemasan karena
kesendirian dan ketidakberdayaan, namun menjadi negatif karena tidak mengizinkan
orang mengekspresikan diri, dan mengembangkan diri. Cara memperoleh rasa aman
dengan berlindung di bawah kekuatan lain disebut Fromm mekanisme pelarian.
Mekanisme pelarian sepanjang dipakai sekali waktu, adalah dorongan yang normal
pada semua orang, baik individual maupun kolektif. Ada tiga mekanisme pelarian yang
terpenting, yakni otoritarianisme, destruktif, dan konfomitas.
a. Otoritarianisme (authoritarianism)
Kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian diri dan menggabungkannya
dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya, untuk memperoleh kekuatan yang
dirasakan tidak dimilikinya. Kebutuhan untuk menggabung dengan partner yang
memiliki kekuatan bisa merupakan masokisme dan sadisme. Masokisme merupakan
hasil dari perasaan dasar tidak beraya, lemah, inferior yang dibawa, sehingga kekuatan
itu tertuju atau menindas dirinya. Masokisme merupakan bentuk tersembunyi dari
perjuangan memperoleh cinta dan kesetiaan, tetapi tidak memberi sumbangan positif
kekemandirian. Sedangkan sadisme dipakai untuk meredakan kecemasan dasar
melalui penyatuan diri dengan orang lain atau institusi. Sadisme juga merupakan
bentuk neurotik yang lebih parah dan lebih berbahaya (karena mengacam orang lain)
dibanding masokisme.
b. Perusakan (destruktiveness)
Destruktif berakar pada perasaan kesepian, isolasi, dan tak berdaya. Destruktif
mencari kekuatan tidak melalui membangun hubungan dengan pihak luar, tetapi melalui
usaha membalas/merusak kekuatan orang lain, individu, bahkan negara dapat
memakai strstegi destruktif , merusak orang atau obyek, dalam rangka memperoleh
perasaan kuat yang hilang.
c. Penyesuaian (conformity)
Bentuk pelarian dari perasaan kesepian dari isolasi berupa penyerahan
individualitas dan menjadi apa saja seperti yang diinginkan kekuatan dari luar. Orang
menjadi robot, mereaksi sesuatu persis seperti yang direncanakan dan mekanis
menuruti kemauan orang lain.

Daftar Psutaka
Hall, Calvin dan dkk. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta: Kanisius
Suryabarata, Sumadi.2007.Psikologi Kepribadian.Jakarta: Raja Grafindo

1.

2.

3.

4.

5.

Humanistik
Fromm
Fromm berpendapat bahwa manusia hidup berpisah dengan dunia sekitarnya dan sebagai akhluk
yang individualistic.Teori Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi
kebudayaan dalam hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif, namun fromm
juga menjelaskan fungsi-fungsi sosio historik dari tipe kepribadian tersebut yang berhubungan
kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan obyektif yang di hadapi suatu masyarakat untuk
merumuskan hubungan tersebut secara efektif, suatu masyarakat perlu menrjemahkan kedalam
unsure-unsur watak (traits) dari individu anggotanya agar mereka bersedia melaksanakan apa
yang harus di lakukan.
Kebutuhan Manusia
Fromm menyatakan bahwa satu perbedaan penting antara manusia yang sehat secara mental dan
manusia neurotic atau tidak waras adalah manusia yang sehat secara mental menemukan jawaban
atas keberadaan mereka jawaban yang lebih sesuai dengan kebutuhan manusia. Dengan kata
lain, individu yang sehat lebih mampu menemukan cara untuk bersatu kembali dengan dunia
dengan secara produktif memenuhi kebutuhan manusiawi akan keterhubungan, keunggulan,
keberakaran, kepekaan akan identitas, dan kerangka orientasi.
Keterhubungan
Dorongan untuk bersatu dengan orang lain dengan tiga cara dasar : kepasrahan , kekuasaan dan
cinta. Komponen positif nya adalah cinta sedangkan komponen negatifnya kepasrahan atau
dominasi.
Keunggulan
Keunggulan di definisakn sebagai dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan
kebetulan menuju alam penuh makna dan kebebasan . manusia adalah satu satunya spesies
yang menggunakan agresi keji yaitu, membunuh untuk alasan selain mempertahankan diri.
Komponen positif nya adalah hal hal yang kreatif, sedangkan komponen negative nya
destruktif.
Keberakaran
Keberakaran atau kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang kembali di dunia. Komponen
positif nya keutuhan, sedangkan komponen negatifnya fiksasi.
Kepekaan akan identitas
Kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah. Orang orang neurotik
berusaha untuk mengikat diri mereka dengan orang yang lebih berkuasa akan tetapi orang
normal memiliki sedikit kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Komponen
positifnya individualitas, sedangkan komponen negatifnya penyesuaian dengan kelompok.
Kerangka Orientasi
Manusia membutuhkan peta jalan, kerangka arah atau orientasi, untuk mencari jalannya dalam
dunia. Tanpa peta tersebut manusia akan kebingungan dan tidak mampu melakukan tindakan
dengan tuduhan yang konsisten . komponen positif nya tujuan rasional, sedangkan komponen
negatifnya tujuan irasional.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

4.

Beban Kebebasan
Disaat mereka mendapat kebebasan untuk mengungkapkan individualitasnya mereka merasakan
beban dari kebebasan nya yaitu mereka merasa bebas dari rasa aman saat berada dekat dengan
ibunya.
Mekanisme pelarian
Authoritarianism
Authoritarianism adalah kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian seseorang secara
individu dan meleburkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya demi mendapatkan
kekuatan yang tidak di milikinya.
Sifat Merusak
Sifat merusak berasal dari perasaan kesednirian, keterasingan, dan ketidakberdayaan. Dengan
menghancurkan orang atau objek, sesorang atau sebuah bangsa berusaha untuk mendapatkan
kembali rasa ekuasaannya yang hilang.
Komformitas
Komformitas adalah cara untuk melarikan diri dari rasa kesendirian dan keterasiangan dengan
menyerahkan individualitas mereka dan menjadi apapun yang orang lain inginkan.
Kebebasan Positif
Seorang dapat bebas dan tidak sendiri, kritis namun tidak di penuhi keraguan, mandiri namun
tetap menjadi bagian dari kesatuan umat manusia disebut kebebasan positif. Kebebasan positif
mempresentasikan keberhasilan mencari solusi bagi dilemma manusia yang menjadi bagian dari
dunia alam namun juga terpisah darinya.
Orientasi karakter
Orientasi karakter yaitu cara relative manusia yang permanen untuk berhubungan dengan orang
lain atau orang lain.
Orientasi nonproduktif
Manusia dapat memperoleh sesuatu melalui ke empat orientasi nonproduktif :
Reseptif
Karakter Reseptif merasa bahwa segala hal yang baik berada di luar diri mereka dan cara untuk
berhubungan dengan dunia adalah dengan menerima sesuatu termasuk cinta, pengetahuan, dan
kepemilikan materi. Sisi negativenya menjadi pasrah,pasif dan kurang percaya diri. Sisi positif
nya menjadi setia menerima dan rasa percaya.
Eksploitatif
Karakter eksploitatif percaya bahwa sumber segala hal yang baik berada diluar mereka, mereka
mengambil dengan agresif apa yang mereka inginkan. Sisi positif yaitu implusif, bangga,
menarik dan percaya diri. Sisi negative yaitu angkuh, arogan, egosentris dan penggoda.
Menimbun
Karakter menimbun bertujuan untuk menyimpan apa yang sudah mereka dapatkan. Sisi negative
yaitu kekakuan kegersangan, bersikeras, dan kurang kreatif. Sisi positifnya keteraturan,
kebersihan, dan ketepatan waktu.
Memasarkan

Karakteristik memasarkan di jalankan oleh perusahaan besar tanpa identitas yang jelas bukan
dari perdagangan yang pribadi. Sisi negative yaitu tanpa tujuan, tidak konsisten dan sia sia. Sisi
positif yaitu, berfikiran terbuka, kemampuan adaptasi, dan kemurahan hati.
Orientasi Produktif
Orientasi produktif tunggal memiliki tiga dimensi yaitu :
Bekerja
Manusia yang sehat menilai kerja bukan dari akhir suatu hal, namun sebagai jalan untuk
mengungkapkan diri secara kreatif.
Mencintai
Cinta nyang produktif di gambarkan melalui 4 kualitas cinta yaitu, rasa peduli, tanggung jawab,
rasa hormat dan pengetahuan. Sebagai tambahan 4 karakter ini yaitu biofilia yaitu cinta penuh
hasrat akan hidup dan segala sesuatu untuk hidup. Fromm percaya cinta hal-hal lain dan diri
sendiri adalah sesuatu yang tidak terpisah, namun cinta terhadap diri harus datang lebih dulu.
Bernalar
Pemikiran yang produktif yaitu melihat orang apa adanya bukan sebagai orang yang mereka
ingin jadikan.

Humanistik
Fromm
Fromm berpendapat bahwa manusia hidup berpisah dengan dunia sekitarnya dan sebagai akhluk
yang individualistic.Teori Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi
kebudayaan dalam hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif, namun fromm
juga menjelaskan fungsi-fungsi sosio historik dari tipe kepribadian tersebut yang berhubungan
kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan obyektif yang di hadapi suatu masyarakat untuk
merumuskan hubungan tersebut secara efektif, suatu masyarakat perlu menrjemahkan kedalam
unsure-unsur watak (traits) dari individu anggotanya agar mereka bersedia melaksanakan apa
yang harus di lakukan.
Kebutuhan Manusia
Fromm menyatakan bahwa satu perbedaan penting antara manusia yang sehat secara mental dan
manusia neurotic atau tidak waras adalah manusia yang sehat secara mental menemukan jawaban
atas keberadaan mereka jawaban yang lebih sesuai dengan kebutuhan manusia. Dengan kata
lain, individu yang sehat lebih mampu menemukan cara untuk bersatu kembali dengan dunia
dengan secara produktif memenuhi kebutuhan manusiawi akan keterhubungan, keunggulan,
keberakaran, kepekaan akan identitas, dan kerangka orientasi.
1. Keterhubungan
Dorongan untuk bersatu dengan orang lain dengan tiga cara dasar : kepasrahan , kekuasaan dan
cinta. Komponen positif nya adalah cinta sedangkan komponen negatifnya kepasrahan atau
dominasi.
2. Keunggulan
Keunggulan di definisakn sebagai dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan
kebetulan menuju alam penuh makna dan kebebasan . manusia adalah satu satunya spesies

yang menggunakan agresi keji yaitu, membunuh untuk alasan selain mempertahankan diri.
Komponen positif nya adalah hal hal yang kreatif, sedangkan komponen negative nya
destruktif.
3. Keberakaran
Keberakaran atau kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang kembali di dunia. Komponen
positif nya keutuhan, sedangkan komponen negatifnya fiksasi.
4. Kepekaan akan identitas
Kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah. Orang orang neurotik
berusaha untuk mengikat diri mereka dengan orang yang lebih berkuasa akan tetapi orang
normal memiliki sedikit kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Komponen
positifnya individualitas, sedangkan komponen negatifnya penyesuaian dengan kelompok.
5. Kerangka Orientasi
Manusia membutuhkan peta jalan, kerangka arah atau orientasi, untuk mencari jalannya dalam
dunia. Tanpa peta tersebut manusia akan kebingungan dan tidak mampu melakukan tindakan
dengan tuduhan yang konsisten . komponen positif nya tujuan rasional, sedangkan komponen
negatifnya tujuan irasional.
Beban Kebebasan
Disaat mereka mendapat kebebasan untuk mengungkapkan individualitasnya mereka merasakan
beban dari kebebasan nya yaitu mereka merasa bebas dari rasa aman saat berada dekat dengan
ibunya.
Mekanisme pelarian
1. Authoritarianism
Authoritarianism adalah kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian seseorang secara
individu dan meleburkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya demi mendapatkan
kekuatan yang tidak di milikinya.
2. Sifat Merusak
Sifat merusak berasal dari perasaan kesednirian, keterasingan, dan ketidakberdayaan. Dengan
menghancurkan orang atau objek, sesorang atau sebuah bangsa berusaha untuk mendapatkan
kembali rasa ekuasaannya yang hilang.
3. Komformitas
Komformitas adalah cara untuk melarikan diri dari rasa kesendirian dan keterasiangan dengan
menyerahkan individualitas mereka dan menjadi apapun yang orang lain inginkan.
Kebebasan Positif
Seorang dapat bebas dan tidak sendiri, kritis namun tidak di penuhi keraguan, mandiri namun
tetap menjadi bagian dari kesatuan umat manusia disebut kebebasan positif. Kebebasan positif
mempresentasikan keberhasilan mencari solusi bagi dilemma manusia yang menjadi bagian dari
dunia alam namun juga terpisah darinya.
Orientasi karakter
Orientasi karakter yaitu cara relative manusia yang permanen untuk berhubungan dengan orang
lain atau orang lain.

1.

2.

3.

4.

Orientasi nonproduktif
Manusia dapat memperoleh sesuatu melalui ke empat orientasi nonproduktif :
Reseptif
Karakter Reseptif merasa bahwa segala hal yang baik berada di luar diri mereka dan cara untuk
berhubungan dengan dunia adalah dengan menerima sesuatu termasuk cinta, pengetahuan, dan
kepemilikan materi. Sisi negativenya menjadi pasrah,pasif dan kurang percaya diri. Sisi positif
nya menjadi setia menerima dan rasa percaya.
Eksploitatif
Karakter eksploitatif percaya bahwa sumber segala hal yang baik berada diluar mereka, mereka
mengambil dengan agresif apa yang mereka inginkan. Sisi positif yaitu implusif, bangga,
menarik dan percaya diri. Sisi negative yaitu angkuh, arogan, egosentris dan penggoda.
Menimbun
Karakter menimbun bertujuan untuk menyimpan apa yang sudah mereka dapatkan. Sisi negative
yaitu kekakuan kegersangan, bersikeras, dan kurang kreatif. Sisi positifnya keteraturan,
kebersihan, dan ketepatan waktu.
Memasarkan
Karakteristik memasarkan di jalankan oleh perusahaan besar tanpa identitas yang jelas bukan
dari perdagangan yang pribadi. Sisi negative yaitu tanpa tujuan, tidak konsisten dan sia sia. Sisi
positif yaitu, berfikiran terbuka, kemampuan adaptasi, dan kemurahan hati.
Orientasi Produktif
Orientasi produktif tunggal memiliki tiga dimensi yaitu :
Bekerja
Manusia yang sehat menilai kerja bukan dari akhir suatu hal, namun sebagai jalan untuk
mengungkapkan diri secara kreatif.
Mencintai
Cinta nyang produktif di gambarkan melalui 4 kualitas cinta yaitu, rasa peduli, tanggung jawab,
rasa hormat dan pengetahuan. Sebagai tambahan 4 karakter ini yaitu biofilia yaitu cinta penuh
hasrat akan hidup dan segala sesuatu untuk hidup. Fromm percaya cinta hal-hal lain dan diri
sendiri adalah sesuatu yang tidak terpisah, namun cinta terhadap diri harus datang lebih dulu.
Bernalar
Pemikiran yang produktif yaitu melihat orang apa adanya bukan sebagai orang yang mereka
ingin jadikan.

Anda mungkin juga menyukai