PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Disusun Oleh :
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt., karena
atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi
Kepribadian yang berjudul “Teori Psikoanalitik Sosial & Psikoanalisis
Humanistik”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................2
B. Psikoanalisis Humanistik
1. Biografi Fromm............................................................................18
2. Teori Fromm.................................................................................20
3. Aplikasi Fromm............................................................................25
4. Kelebihan dan Kekurangan Teori Fromm.....................................26
5. Kritik terhadap Erick Fromm........................................................26
ii
A. Simpulan.............................................................................................28
B. Saran...................................................................................................29
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori psikoanalisis sosial dari Karen Horney dibentuk berdasarkan
asumsi bahwa kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman-pengalaman
masa kanak-kanak sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian
seseorang. Orang-orang yang tidak mendapatkan kebutuhan akan cinta dan
kasih sayang yang cukup selama masa kanak-kanak mengembangkna rasa
permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orang tua mereka dan sebagai
akibatnya megalami kecemasan dasar (basic anxiety).
Teori kepribadian Karen Horney termasuk kedalam paradigma
Psikoanalisis. Untuk itu kami disini bertujuan untuk mengungkapkan apa itu
teori kepribadian psikoanalisis menurut Karen Horney dan biografi singkat
beliau. Selain teori psikoanalisis social, di makalah ini kami juga membahas
mengenai psikoanalisis humanistik dimana tokoh utamanya adalah Erick
Fromm.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang dibahas adalah :
1. Bagaimana biografi atau riwayat hidup dari Karen Horney, seorang
tokoh dalam teori kepribadian psikoanalitik sosial?
2. Bagaimana teori kepribadian psikoanalitik sosial menurut Karen
Horney?
3. Bagaimana aplikasi yang dapat diterapkan berdasarkan teori
psikoanalitik humanistik menurut Karen Horney?
4. Apa kelebihan dan kelemahan dari teori kepribadian psikonalitik
sosial menurut Karen Horney?
5. Bagaimana biografi atau riwayat hidup dari Erick Fromm, seorang
tokoh dalam teori kepribadian psikoanalisis?
6. Bagaimana teori psikoanalisis humanistik menurut Erick Fromm?
1
2
C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang biografi dan riwayat singkat dari Karen Horney
tokoh dalam teori kepribadian psikonalitik sosial.
2. Mengetahui penjelasan tentang teori kepribadian psikoanalitik sosial
menurut Karen Horney.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari teori kepribadian
psikonalitik sosial menurut Karen Horney.
4. Mengetahui tentang biografi dan riwayat singkat dari Erick Fromm
tokoh dalam teori kepribadian psikonalisis humanistik.
5. Mengetahui penjelasan tentang teori kepribadian psikoanalisis
humanistik menurut Erick Fromm.
6. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari teori kepribadian
psikoanalisis humanistik menurut Erick Fromm.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang biografi dan riwayat singkat dari
Karen Horney dan Erick Fromm tokoh dalam teori kepribadian
psikoanalis.
2. Memberikan pengetahuan teori psikologi analis menurut Karen
Horney dan Erick Fromm.
3. Menambah wawasan mengenai teori-teori kepribadian.
3
BAB II
1. Biografi Horney
Karen Danielsen Horney lahir di Eilbek, Jerman, pada 16 September
1885. Ia anak perempuan satu-satunya dari pasangan Berndt Danielsen
dan Clothilda van Ronzelen Danielsen. Keluarga Danielsen adalah
keluarga yang tidak bahagia, sebagian dipicu oleh perbuatan saudara tiri
Karen yang membuat ayah mereka membenci istri keduanya. Karen
merasakan permusuhan yang besar terhadap ayahnya yang keras dan taat
beragama, dan menganggap sang ayah sebagai seorang munafik yang
taat. Tetapi, ia sangat mengidolakan ibunya yang selalu mendukung dan
menjaganya dari ayahnya yang keras. Walaupun demikian, Karen
4
5
2. Teori Horney
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Pada mulanya Horney merupakan pengikut Freud, yang
kemudian terpengaruh oleh Carl Gustav Jung dan Alfred Adler. Akhirnya
dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik. Manusia
berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian
kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual,
hanya dapat dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai
suatu kepribadian yang utuh. Pakar psikoterapi lain seperti Monroe
8
istilah perilaku ekspresif, tingkat umum aktivitas, dan seluruh kelas gejala
perilaku dan fisiologis diagnostik. Kecemasan dasar selalu dibarengi oleh
permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk
mengantisipasi bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain itu.
Bersama-sama, kecemasan dan permusuhan membuat orang yakin bahwa
dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanannya (Lindzey, 1985).
Kecemasan dasar itu sendiri bukanlah neurosis, melainkan “lahan subur
dimana neurosis dapat berkembang setiap saat” (Horney, 1937).
Kecemasan dasar terjadi terus menerus dan sulit dihentikan, secara tidak
langsung membutuhkan stimulus tertentu, seperti menjalani ujian di
sekolah atau berpidato. Kecemasan dasar mempengaruhi semua hubungan
yang terjalin dengan orang lain dan mengarah pada cara-cara yang tidak
sehat untuk berhadapan dengan orang lain.
Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan
psikis yang membuat orang terkunci dalam lingkaran yang membuat
tingkah laku tertekan dan tidak produktif, kemudian dikenal sebagai
masalah kecemasan (Alwisol, 2009). Bila teori belajar berurusan dengan
kecemasan, dia berurusan terutama dengan hubungan yang konsekuen,
ketika eksistensialis berbicara tentang kecemasan, dia khawatir terutama
dengan pengalaman kecemasan, sedangkan ia memiliki perhatian yang
relatif sedikit dengan yg di kondisi belajar.
3. Aplikasi Horney
Psikologi Wanita
Sebagai pengikut Freud, Horney berangsur-angsur menyadari bahwa
pandangan psikoanalitik tradisional mengenai wanita tidak
seimbang. Dia kemudian mengembangkan sendiri teori Psikologi
Wanita, yang menolak beberapa konsep dasar Freud.
Perbedaan Pria-Wanita
Menurut Horney bukan sekedar perbedaan anatomi, tetapi lebih
sebagai perbedaan harapan sosial dan kultural. Pria yang mendukung
dan mengatur wanita dan wanita yang menghina atau mencemburui
pria, mereka melakukan hal itu karena kompetisi yang neurotik yang
merajalela di berbagai masyarakat. Menurut Horney, kecemasan
dasarlah yang menjadi akar keinginan laki-laki menaklukkan wanita
dan keinginan wanita menghina laki-laki.
Oedipus Complex
Horney mengakui adanya Oedipus Complex, hanya saja hal itu
berhubungan dengan kondisi lingkungan tertentu, bukan
berhubungan dengan perkembangan biologis. Kalau Oedipus
Complex itu hasil dari anatomi, maka peristiwa itu bersifat universal
sebagaimana yang dikemukakan Freud.
Namun menurut Horney tidak ada bukti keuniversalannya.
Menurutnya Oedipus Complex hanya ditemukan pada beberapa
orang dan itu merupakan ekspresi neurotic kebutuhan cinta yang
17
masalah psikis yang sempit yang hanya berpusat pada seks dan
agresi.
1. Biografi Fromm
Erick Fromm dikenal luas sebagai tokoh psikoanalisa dan filosof
sosial. Terlahir tanggal 23 Maret 1900 di Frankfurt Jerman dalam
lingkungan keluarga Yahudi ortodoks. Fromm adalah anak tunggal dari
seorang ayah pemurung, cemas dan tegang yang berprofesi sebagai
pengusaha, dan seorang ibu yang mengalami depresi sebagai pengurus
rumah tangganya. Keluarga Fromm mengalami ketidakharmonisan yang
disebabkan adanya perbenturan antara perhatian besar nilai-nilai
spiritual Ibunya dengan keberhasilan material sang ayah. Dari keadaan
keluarga yang demikian ini, masa kecil Fromm terlihat tidak begitu
bahagia. Ia menjuluki orang tuanya dengan highly neurotic dan
menjuluki masa kecilnya dengan a probably rather unbearable, neurotic
child (Funk, 1982:1).
Sejak kecil Fromm telah diperkenalkan dengan kitab perjanjian
lama. Ia sangat tertarik dengan visi perdamaian universal yang diajarkan
para Nabi. Pada masa remaja, Fromm mulai berkenalan dengan model
pemikiran Yahudi, ia mendapat didikan dari Herman Cohen (seorang
pemikir Kantian), Rabbi Salman Baruch Rabinkow dan Rabbi Nehemia
Nobel. Ketiga guru Fromm ini memiliki kecenderungan pemikiran yang
berbeda, Cohen adalah seorang liberal yang kurang menyukai ritual-ritual
keagamaan, ia juga sangat tidak tertarik dengan dunia mistik dan lebih
tertarik pada keutamaan etika keagamaan. Nobel merupakan penganut
Talmudian yang sangat mengagumi Goethe dan pencerahan Jerman, ia
juga banyak tertarik pada psikoanalisa. Sedangkan Rabinkow banyak
memberi pelajaran Fromm tentang mistisisme Yahudi dan ide-ide
20
2. Teori Fromm
Teori Fromm adalah campuran yang unik dari Freud dan Marx.
Pendekatan Fromm, terkadang disebut humanisme dialektika. Tesis dasar
teori Erich Fromm menyatakan bahwa manusia pada masa modern telah
berpisah dari kesatuan prasejarah dengan alam dan juga satu sama lain,
namun dikatakan bahwa manusia sendiri memiliki kekuatan akal,
antisipasi dan imajinasi. Paduan akan kurangnya insting kebinatangan
dan adanya pikiran yang rasional menjadikan manusia sebagai suatu
keganjilan dalam alam semesta.
Menurut Fromm ketika manusia muncul sebagai suatu spesies yang
terpisah dari evolusi binatang, manusia kehilangan sebagian besar insting
22
3. Aplikasi Fromm
Fromm mengembangkan sistem terapi sendiri, yang dinamakan
dengan psikoanalisis humanistik. Dibanding dengan psikoanalisis Freud,
Fromm lebih peduli dengan aspek interpersonal dari hubungan
terapeutik. Menurutnya, tujuan klien dalam terapi adalah untuk
memahami diri sendiri. Tanpa pengetahuan tentang diri sendiri, orang
tidak akan tahu orang lain. Fromm juga yakin bahwa klien mengikuti
terapi untuk mencari kepuasan dari kebutuhan dasar kemanusiaannya,
yakni keterhubungan, keberakaran, transendensi, perasaan identitas dan
kerangka orientasi. Karena itu terapi harus dibangun melalui hubungan
pribadi antara terapis dengan kliennya. Komunikasi yang tepat sangat
dalam perkembangan teraputik, dan terapis harus menghubungkan
dirinya sebagai manusia kepada manusia lain dengan penuh konsentrasi
dan kasih sayang. Perasaan keterlibatan yang murni akan mengembalikan
perasaan klien sebagai manusia yang independen. Menurut Fromm,
terapis tidak seharusnya terlalu ilmiah dalam memahami kliennya. Hanya
dengan sikap keterhubungan orang lain dapat benar-benar dimengerti.
Klien hendaknya tidak dilihat sebagai orang sakit, tetapi diterima sebagai
manusia dengan kebutuhan-kebutuhannya yang tidak berbeda dengan
kebutuhan terapis.
Filosifi terapi yang dilakukan oleh Fromm inilah hal yang menjadi
implikasi dalam konseling. Di dalam dunia konseling, konselor sangat
perlu untuk membawa konseli memahami dirinya sendiri. Di samping itu
konselor perlu mengetahui bagaimana hubungan konseli dengan
lingkungan sosialnya, jkarena ada keterkaitan besar antara masalah
konseli dengan hubungan tersebut.
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini sebagai berikut :
Berdasarkan materi yang telah disampaikan di awal, kami
mendapatkan beberapa kesimpulan psikoanalitik sosial horney sebagai
berikut :
Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang bersifat
emosional dan nonrasional.
Bayi mengalami proses melingkar, yang oleh Horney dinamakan
Lingkaran setan atau vicious circle.
Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan
psikis yang membuat orang terkunci dalam lingkaran yang membuat
tingkah laku tertekan dan tidak produktif, kemudian dikenal sebagai
masalah kecemasan.
Horney mengemukakan sepuluh kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan
yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-
pemecahan masalah gangguan antara hubungan manusia.
Fromm meyakini bahwa konflik pribadi yang kita alami berasal dari
masyarakat yang kita bangun bersama. Fromm juga optimis mengenai
kemampuan kita untuk mengembangkan karakter kita dan
menyelesaikan masalah kita sendiri – masalah yang diciptakan oleh
masyarakat kita. Kita tidak saja menerima imbas dari pengaruh sosial
30
31
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR RUJUKAN
http://blogpsikologi.blogspot.com/2017/05/memahami-teori-psikoanalisis-
humanistik-menurut-erich-fromm.html
http://latifianazalati.blogs.uny.ac.id/2015/10/19/psikologi-kepribadian-karen-
horney/
32