net/publication/344774544
CITATIONS READS
0 10,922
1 author:
Gina Sidharta
Universitas Mercu Buana
4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Gina Sidharta on 20 October 2020.
1
Retno Pandan Arum Kusumowardhani. 2013. “Strategi Pemeliharaan Hubungan dan Kepuasaan
Dalam Hubungan: Sebuah Meta Analisis” pada
https://media.neliti.com/media/publications/126482-ID-strategi-pemelihaan-hubungan-dan-kepuasa.pd
f, diakses pada 2 April 2020
2
YD Puspitasari. 2013. “Teori Pertukaran Sosial” pada
http://eprints.ums.ac.id/27364/2/04._BAB_I.pdf, diakses pada 6 April 2020
1
1.2. Tujuan Teori Pertukaran Sosial
Konsep perbandingan yang ada dalam teori pertukaran sosial (social exchange
theory) dikembangkan oleh Thibaut dan Kelley dengan tujuan untuk menjelaskan
kontribusi yang dibuat dari pengalaman dan harapan sebelumnya. Pengalaman
dan harapan yang terjadi di masa lalu individu ini kemudian dijadikan sebagai
tolak ukur untuk menentukan seberapa puas seseorang terhadap sebuah
hubungan. Individu-individu yang menjalani hubungan interpersonal dengan
adanya kesadaran akan norma-norma sosial dan menjadikannya sebagai
pengalaman.
Pengalaman terhadap apa yang dirasakan individu dalam hubungan
interpersonal tersebut merupakan sesuatu yang layak dan realistis. Hal tersebut
juga penting dan dapat dijadikan sebagai suatu penilaian terhadap munculnya
tingkat kecenderungan yang tinggi terhadap hubungan itu sendiri.
Namun di dalam teori pertukaran sosial, kepuasan saja tidak cukup untuk
menentukan kemungkinan bahwa suatu hubungan akan berlanjut. Hal ini
didefinisikan sebagai tingkat hasil terendah dalam suatu hubungan yang akan
diterima seseorang dengan adanya alternatif yang tersedia, dimana hasil tingkatan
inilah yang bertujuan untuk menjelaskan keputusan individu untuk tetap berada
dalam hubungan tersebut atau meninggalkannya.3 Ketika output yang dihasilkan
dari hubungan alternatif melebihi hasil pada hubungan utama yang sedang
dijalankan, maka kemungkinan bahwa orang tersebut meninggalkan hubungan
pun meningkat.
3
Ronald, Sebatelli. “Social Theory Exchange: Major Contemporary Concepts” pada
https://family.jrank.org/pages/1595/Social-Exchange-Theory-Major-Contemporary-Concepts.html,
diakses pada 5 April 2020
2
dengan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, dalam teori pertukaran sosial
sedikitnya ada empat konsep dasar, yaitu: ganjaran, biaya (cost) , hasil, dan
tingkat perbandingan. 4
a. Ganjaran
erupakan salah satu unsur dalam sebuah
Ganjaran atau reward m
hubungan yang berupa nilai-nilai positif. Dikarenakan konsep ganjaran ini
berisfat relatif, maka kerap terjadi perubahan sesuai dengan orang dan
waktu dimana terjadinya hubungan itu.
b. Biaya
Biaya atau cost merupakan salah satu unsur dalam sebuah hubungan yang
identik dengan nilai-nilai negatif. Biaya dalam sebuah hubungan dapat
berupa uang, waktu, usaha, konflik, keruntuhan harga diri, maupun
kecemasan. Sama seperti ganjaran atau reward, biaya bersifat relatif yang
dapat berubah-ubah sesuai dengan orang dan dimana terjadinya hubungan.
c. Hasil
Hasil atau laba di dalam pertukaran sosial, kerap identik dengan
kecenderungan orang untuk memaksimalkan reward yang diperoleh dan
meminimalisir cost yang dikeluarkan.
d. Tingkat perbandingan
Tingkat perbandingan dalam sebuah hubungan menjadi sebuah standar
yang digunakan individu untuk mengevaluasi output dari suatu situasi
komunikasi. Thibaut dan Kelley membagi dua jenis tingkat perbandingan
4
Ambar. 2017. “Teori Pertukaran Sosial – Asumsi – Konsep – Kritik” pada
https://pakarkomunikasi.com/teori-pertukaran-sosial, diakses pada 5 April 2020
3
untuk membandingkan kepuasan terhadap stabilitas sebuah hubungan,
yaitu:
- Tingkat Perbandingan Evaluasi
Bentuk representasi dari apa yang orang lain rasakan, yang mana hal
tersebut seharusnya diterima sebagai bentuk reward dan biaya dari
sebuah hubungan tertentu.
- Tingkat Perbandingan Alternatif
Tingkat perbandingan alternatif merujuk pada tingkatan terendah dari
reward suatu hubungan yang akan diterima oleh seseorang dengan
memberikan alternatif ganjaran yang tersedia dari beberapa hubungan
atau menjadi sendirian.
5
14 Mei 2019. “John Thibaut” pada https://en.wikiquote.org/wiki/John_Thibaut, diakses pada 5 April
2020
4
lain, individu telah mempunyai ekspektasi tertentu saat ia membangun suatu
interaksi dengan individu lainnya. Gagasan mengenai hubungan yang bersifat
untung-rugi untuk menentukan perilaku secara keseluruhan bukanlah hal yang
baru, karena hal ini telah berlangsung sejak abad ke-19 yaitu ketika John Stuart
Mill pertama kali menyampaikan prinsip minimum-maksimum dalam perilaku
manusia.6
Hubungan relasi antara Thibaut dan Kelley dari tahun 1953 - 1986 diakui
sebagai salah satu kolaborasi psikologis terbesar sepanjang masa. Keduanya
saling berkolaborasi dalam mengembangkan teori pertukaran sosial (social
exchange theory) , yang mana teori ini merupakan teori saling ketergantungan
antar individu yang pertama kalinya dibahas secara luas dalam buku mereka “The
Social Psychology of Groups” pada tahun 1959. Pada tahun 1978, teori mereka
diformalkan lebih komprehensif dalam buku yang berjudul “Interpersonal
Relations: A Theory of Interdependence.”
Selanjutnya pada tahun 1998 dalam Handbook of Social Psychology,
dikatakan bahwa teori keduanya memiliki analisis yang menarik dan mendalam
sehingga dapat bertahan lama. Memang, teori ini telah memengaruhi para
ilmuwan yang mempelajari dinamika sosial, perbandingan sosial, atribusi,
presentasi diri, pengaturan diri, cinta, komitmen, dan topik-topik sejenis yang
saling berkesinambungan.7
6
Ristiana Kadarsih. Januari – Juni 2019. “Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Intrapersonal” pada
http://202.0.92.5/dakwah/jurnaldakwah/article/view/414/391, diakses pada 4 April 2020
7
21 September 2019. “Harold Kelley” pada
https://en.wikipedia.org/wiki/Harold_Kelley#Interdependence_theory, diakses pada 5 April 2020
5
BAB II
TEORI PERTUKARAN SOSIAL
2.1. Penjelasan
Teori pertukaran sosial tidak hanya membahas mengenai untung-rugi dalam
suatu hubungan intrapersonal, namun juga mengkaji tentang bagimana terbentuknya
suatu hubungan yang dimulai dari adanya interaksi antar individu. Selain itu, teori
yang diungkapkan oleh Thibaut dan Kelley ini mengungkapkan tentang berlanjut atau
tidaknya sebuah hubungan dengan mengamati adanya alternatif yang kerap menjadi
perbandingan di dalamnya.
2.2. Contoh
Dewasa ini, keberadaan teknologi semakin berkembang seiring dengan
beragamnya tingkat kebutuhan masing-masing orang. Hal ini menjadi dasar
munculnya tren penggunaan dating app yang marak digunakan oleh kalangan muda
dengan berbagai alasan, mulai dari sekadar mengisi waktu luang hingga bertujuan
untuk mencari pasangan yang siap melangkah bersama ke jenjang pernikahan.
Penggunaan dating app seperti Tinder, OkCupid, Bumble, dan lainnya
mengharuskan penggunanya untuk registrasi terlebih dahulu. Mulai dari pengisian
data diri berupa nama, usia, pasang foto profil, maupun radius jarak yang dapat diatur
untuk menemukan match dengan memanfaatkan fitur GPS pada gadget penggunanya.
6
View publication stats
BAB III
KESIMPULAN