Anda di halaman 1dari 17

Social Exschange Theory,

FIRO-B Theory, &


Comparison Theory

Disusun oleh Kelompok 1 :


1. Munawarah (20070501042)
2. A. Lutfi Kasmir (200701501122)
3. Nova Mutia Rosanti (20071501098)
4. Annisa Yuliandari Ruslam
(200701502032)
Apa Itu Pertukaran Sosial

Orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah


hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya
dari penghargaan yang diterima

Teori pertukaran sosial melihat adanya hubungan sayang


saling mempengaruhi (Reciprocal). Lingkungan umumnya
terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang
tersebut dipandang mempunyai perilaku yang saling
mempengaruhi dan Dalam hubungan tersebut terdapat unsur
imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit).
JOHN THIBAUT SOSIOLOG GEORGE HOMANS (1961)

Tokoh-tokoh
PETER BLAU (1964)

HARLOD KELLEY (1959)


RICHARD EMERSON (1962)

JOHN THIBAUT
Asumsi Teori Pertukaran Sosial
Asumsi-asumsi dasar teori ini berasal dari sifat dasar
manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi-asumsi
mengenai sifat dasar manusia :
a. Manusia mencapai penghargaan dan menghindari
hukuman.
b. Manusia adalah makhluk rasional.
c. mempertimbangkan adanya keanekaragaman

Asumsi-asumsi yang dibuat mengenai sifat dasar


hubungan :
a. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan
b. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses
Evaluasi dari Sebuah Hubungan
Thibaut & Kelly menjelaskan mengenai bagaimana
orang mengevaluasi hubungan mereka apakah tetap
tinggal atau meninggalkannya

1. Level perbandingan 2. Level perbandingan untuk


(Comparison Level) alternative (Comparison Level for
Alternatives)

Evaluasi ini didasarkan pada dua


perbandingan
Pola Pertukaran : Teori Pertukaran Sosial
dalam Praktik Struktur Pertukaran
Thibaut & Kelly mengemukakan Tiga
matriks berbeda dalam teori pertukaran Pertukaran terjadi dalam beberapa
sosial. bentuk Stuktur, anatara lain
A. Pertukaran langsung.
1. Matriks terkondisi (Given Matrix)
B. Pertukaran tergeneralisasi.
2. Matriks efektif
C. Pertukaran produktif
3. Matriks disposisional (Dispositional
Matrix)
Teori FIRO-B
William C. Schultz

Fundamental Interpersonal Relations Orientation (FIRO)


atau juga disebut teori hubungan interpersonal tiga dimensi
merupakan Teori yang dikemukakan oleh William C.
Schultz pada tahun 1960 untuk menggambarkan hal dasar
mengenai perilaku komunikasi di suatu kelompok kecil.
Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memasuki
kelompok karena adanya kebutuhan

Awal dari teori ini yaitu minat Schultz terhadap


pembentukan kelompok-kelompok kerja yang efektif.
Asumsi Dasar

Affection
Suatu keadaan dimana seseorang ingin
memperoleh keakraban emosional dari
anggota kelompok yang lain.

Inclusion Control

Keinginan seseorang Suatu sikap seseorang


untuk masuk dalam untuk mengendalikan
suatu kelompok atau mengatur orang lain
Penerapan Teori FIRO dalam Kehidupan Sehari-
hari

Ketika ada murid baru masuk ke kelas kita, ketika kita


masih di sekolah menengah, misalnya, dia sebagai
anak baru tentu merasa atau setidaknya berkeinginan
mempunyai teman, ingin diakui oleh teman-teman, dan
juga ingin dihargai oleh mereka yang sudah lebih
dahulu ada di kelas. Kebutuhan-kebutuhan untuk
semua itu merupakan aspek pokok yang pertama kali
dirasakan oleh anak baru tadi. Selanjutnya, setelah itu
semua terpenuhi, maka segala kemungkinan terjadinya
proses komunikasi bisa berlangsung, bergantung
kepadakeinginan dari anak tadi atau malahan adanya
keinginan dari salah seorang murid di kelas itu untuk
mengajaknya bergabung dalam bidang tertentu.
Teori Perbandingan Sosial

Teori ini melihat bahwa proses pengaruh sosial dan berapa


perilaku kompetitif tertentu berasal dari kebutuhan untuk
Leon Festinger
mengevaluasi diri dan kepentingan untuk evaluasi ini
berdasar pada perbandingan dengan orang lain. Prinsip utama
dari teori proses perbandingan sosial diajukan oleh Festinger
(1954) dalam bentuk hipotesis, kesimpulan dan derivasinya.
Pernyataan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk
evaluasi, sumber evaluasi, pilihan seseorang dalam
melakukan perbandingan, faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan, berkurangnya perbandingan dan tekanan untuk
mencapai kesatuan.
Dorongan untuk Mengevaluasi Opini dan
Kemampuan

Asumsi dasar yang mendasari teori perbandingan sosial adalah terdapat suatu
dorongan untuk mengevaluasi opini dan kemampuan seseorang , yaitu, seseorang
butuh untuk menentukan apakah opininya telah benar dan untuk memperoleh penilaian
yang akurat mengenai kemampuan mereka.

Sebagai contoh, Seorang atlet angkat beban dapat melakukan penilaian secara
langsung dalam realitas objektif, tapi, dalam mengevaluasi kemampuan sebagai
seorang seniman abstrak, orang yang bersangkutan harus berdasar pada opini orang
lain (disebut dengan realitas sosial).
Sumber Evaluasi

Pada umumnya, seseorang akan menggunakan realitas objektif sebagai dasar dalam
mengevaluasi ketika hal ini tersedia dalam kehidupannya sehari-hari, namun
orang tersebut akan mendasarkan evaluasinya terhadap opini orang lain (realitas
sosial) ketika realitas objektif tidak tersedia.

Sebagai contoh, seseorang tidak dapat mengetes secara objektif apakah


kepercayaan mereka mengenai demokrasi adalah bentuk terbaik dari
pemerintahan yang berjalan sekarang ini, karena tidak ada cara yang dapat
dilakukan untuk mengetahuinya, maka orang tersebut mengacu pada opini
orang lain.
Pilihan Seseorang dalam Melakukan
Perbandingan

● Bila diberikan pilihan, seseorang akan ● Sebagai contoh, seorang mahasiswa akan
memilih orang terdekat dengannya lebih memilih mahasiswa lain sebagai
sebagai alat pembanding dan Apabila perbandingan daripada memilih
hanya terdapat pembanding yang sangat narapidana sebagai pembanding, remaja
jauh berbeda, orang yang bersangkutan akan lebih memilih remaja yang lain
tidak akan dapat membuat evaluasi yang daripada orang dewasa sebagai alat
tepat mengenai opini atau pembanding
kemampuannya .
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perubahan

Faktor 1 Faktor 2
Terdapat faktor nonsosial
Terdapat tekanan tanpa
yang dapat membuat
tujuan ke atas dimana
seseorang sulit atau tidak
kemampuan tidak muncul
dapat mengubah
dalam kasus opini
kemampuannya, namun,
faktor tersebut tidak
ditemukan untuk opini.
Berhentinya Proses Perbandingan

Akan terdapat kecenderungan untuk berhenti membandingkan diri sendiri


dengan orang lain dalam kelompok yang opini maupun kemampuannya sangat
berbeda dengan diri yang bersangkutan.

Dorongan Menuju Kesatuan

Faktor yang yang meningkatkan dorongan untuk mengevaluasi opini atau


kemampuan juga dapat meningkatkan dorongan menuju kesatuan.
Terimakasih!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.


Daftar Pustaka

Did you like the resources on this template? Get them


for free at our other websites.

VECTORS:
● Minimalist abstract sales background
● World human rights day poster
● Multicultural group of people
● Hands holding megaphones
● Group of young people posing for photo
● Law and justice concept
● Multiracial group of people
● Multiracial group of people 2
● Couples and families on pride day
● Colorful background people making a puzzle

Anda mungkin juga menyukai