Anda di halaman 1dari 30

PSIKOLOGI SILATURAHIM

HUBUNGAN INTERPERSONAL
Pengertian
 Hubungan yg terdiri atas dua orang atau
lebih yang memiliki ketergantungan satu
sama lain dan menggunakan pola
interaksi yang konsisten
 Interpersonal attraction : proses yang

dimulai ketika hubungan interpersonal


terjadi
Interpersonal Attraction
 Adalah penilaian seseorang thd sikap
orang lain, dimana penilaian ini dapat
diekspresikan melalui suatu dimensi dari
strong liking – strong dislike (Baron dan
Byrne, 2006)
 Contoh : apakah si Amin sesuai atau tdk

dg saya (melanjutkan hub dg si Amin


atau tdk)
Dimensi Penilaian
Tingkat Interaksi Kategori Evaluasi Contoh Interaksi

Strong liking Teman (friend) Menghabiskan waktu


bersama, merencanakan
pertemuan

Mild liking Teman Dekat (close acquaintance) Menikmati interaksi ketika


bertemu

Neutral Teman Biasa (superficial Saling mengenal satu sama


acquaintance) lain

Mild dislike Penganggu (annoying Memilih untuk


acquaintance) menghindari interaksi

Strong dislike Tidak diinginkan (undersirable) Menghindari kontak secara


aktif
Teori Hubungan Interpersonal
1. Model Pertukaran Sosial. Hubungan interpersonal
sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan
dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhannya (Thibault dan
Kelley)
2. Model Peranan. Hubungan interpersonal sebagai
panggung sandiwara. Disini setiap orang harus
memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang
telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan
interpersonal akan berkembang baik bila setiap
individu bertidak sesuai dengan peranannya.
3. Model Interaksional. Hubungan interpersonal
sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki
sifat-sifat strukural, integratif dan medan.
Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem
yang saling tergantung dan bertindak bersama
sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua
sistem mempunyai kecenderungan untuk
memelihara dan mempertahankan kesatuan.
Bila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera
akan diambil tindakannya
(sumber referensi 1- 3 Jawahar, 2001)
Lanjutan Teori Hub. Interpersonal....

4. Attraction Theory, dalam teori ini dijelaskan bahwa


kita dapat tertarik pada seseorang dan tidak tertarik
pada orang lain. Hal yang sama juga dapat terjadi,
yaitu saat seseorang dapat tertarik pada kita dan tidak
tertarik pada orang lain
5. Relationship Rules Approach, menurut rules theory
(relationship rules approach), sebuah hubungan
pertemanan atau berpacaran akan tercipta bila
individu yang terlibat mematuhi aturanaturan yang
ada di dalam hubungan tersebut
Lanjutan Teori Hub. Interpersonal....

6. Social Penetration Theory, yang dibahas adalah apa yang


terjadi dalam sebuah hubungan. Dalam sebuah hubungan,
baik berupa pertemanan, percintaan, maupun kekeluargaan,
hal yang dilihat adalah segi keluasan (breadth) dan
kedalamannya (depth). Pada tahap awal, suatu hubungan
biasanya ditandai dengan adanya kesempitan (narrowness),
yaitu topik-topik yang dibahas hanya sedikit dan dangkal
(shallowness). Jika pada permulaan hubungan topik-topik
telah dibahas secara mendalam, maka biasanya kita akan
merasa tidak nyaman. Bila hubungan berkembang ke tingkat
yang lebih akrab dan kuat, maka baik keluasan dan
kedalaman akan meningkat dan peningkatan ini akan
dirasakan nyaman oleh individu yang bersangkutan;
Lanjutan Teori Hub. Interpersonal....

7. Social Exchange Theory, dalam social exchange


theory dikatakan bahwa sebuah hubungan akan
dibangun, baik hubungan pertemanan maupun
percintaan bila hubungan tersebut mendatangkan
manfaat yang besar bagi seseorang
8. Equity Theory, teori ini menjelaskan bahwa sebuah
hubungan akan dibangun dan dipertahankan apabila
perbandingan antara manfaat dan biaya pada
seseorang sama dengan perbandingan manfaat dan
biaya dari orang lain
(sumber referensi Point 4 – 7 Cooper, C. D. (2008)
Lanjutan Teori Hub. Interpersonal....

9. Teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation


(FIRO) Teori ditemukan oleh William C. Schultz (1925 –
2002).
Teori ini untuk menggambarkan hal dasar mengenai perilaku
komunikasi di suatu kelompok kecil. Teori ini menjelaskan
bagaimana seseorang memasuki kelompok karena adanya
tiga kebutuhan interpersonal, yaitu: inklusi, kontrol, dan
afeksi.
Asumsi dasar teo ri FIRO adalah manusia dalam hidupnya
membutuhkan manusia lain (manusia sebagai makhluk
sosial). Kadang-kadang seseorang memmbutuhkan orang
lain, meskipun ia sendiri mengerti dan mengetahui
bagaimana cara melakukannya sendiri untuk dirinya sendir
Hub Interpersonal dalam Islam : Syekh Abdul Azis bin Fathi
as-Sayyid

 Niat yang baik dan ikhlas


 Mengharap pahala
 Memulai silaturahim dari yang terdekat
 Mendahulukan silaturahim dengan orang yang

paling bertakwa kepada Allah SWT


 Mempelajari nasab
Lanjutan...

M emulai dengan bersedekah dan berbuat


baik kepada kerabat yang membutuhkan
 Menahan gangguan terhadap karib

kerabat
 Menumbuhkan rasa gembira pada karib
kerabat
 Tak henti menyambung silaturahim dengan

orang yang memutusnya


(baca dan pahami juga QS al Hujurat : 13)
Tahap Hubungan Interpersonal
1. Pembentukan. Sering juga disebut juga dengan tahap
perkenalan (fase kontak yang permulaan). Ditandai oleh
usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi
dari reaksi kawannya
Charles R. Berger, pengelompokkan pada proses
pembentukan ada tujuh kategori, yaitu: a). informasi
demografis; b) sikap dan pendapat (tentang orang atau
objek), c) rencana yang akan datang, d) kepribadian; e)
Perilaku pada masa lalu; f) orang lain; g) hobi dan minat.
2. Peneguhan Hubungan
4 faktor dalam memelihara keseimbangan
ini, yaitu:
1. Keakraban;
2. Kontrol;
3. Respon yang tepat;
4. Nada emosional yang tepat
3. Pemutusan Hubungan
1. Kompetisi
2. Dominasi
3. Kegagalan
4. Provokasi
5. Perbedaan Nilai
(R.D. Nye, , 2010, Conflict Among Humans)
Faktor2 yg Mempengaruhi Ketertarikan
Interpersonal
1. Faktor Internal (Baron dan Byrne, 2008)
a. Kebutuhan untuk berinteraksi
McClelland, adl keadaan seseorang
ingin mempertahankan hub,
bergabung pd suatu klp,
berpartisipasi dlm kegiatan dsb
b. Pengaruh Perasaan
Orang yang sudah dikenal atau baru
dikenal akan lebih suka mendengar
kalimat yang menyenangkan
daripada tidak menyenangkan
Ex : Baju kamu bagus sekali corak
dan warnanya, dimana belinya?
Baju kamu bagus, tapi corak dan
warnanya tidak cocok
2. Faktor Eksternal
a. Kedekatan
Baron dan Byrne (2008), Jarak fisik
akan menentukan bentuk hub, semakin
dekat secara fisik akan memudahkan
untuk menjalin hubungan
Kedekatan faktor timbulnya
ketertarikan (more exposure effect)
b. Daya Tarik Fisik
Orang yg menarik secara fisik lebih
memiliki karakteristik positif
3. Faktor Interaksi
a. Similarity – dissimilarity
Semakin banyak persamaam (asal
asul, minat, hobi, pengalaman yg
sama, ide yg sama) akan lebih mudah
dan lebih nyaman dalam berinteraksi
b. Reciprocal liking
Bagaimana orang lain menyukai kita.
Kita menyukai org yg juga menyukai kita dan tdk
menyukai org yg juga tdk menyukai kita
(Dewyer, 2000)
Ketika kita disukai org lain, hal tersebut dpt
meningkatkan self esteem, membuat kita merasa
berharga dan akhirnya mendapatkan positive
reinforcement
Pendapat Ahli lain Tentang Faktor Yg
Mempengaruhi Hub Interpersonal
 Menurut Johnson (1986), untuk menciptakan,
mengembangkan, dan, mempertahankan hubungan
interpersonal tersebut, terdapat empat area kemampuan
yang harus dimililki:
1. Adanya rasa percaya dan mau mengenal satu sarna
lain
2. Komunikasi yang baik
3. Kemampuan untuk menerima dan memberi dukungan
4. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan
baik, termasuk mengendalikan emosi. B
Lanjutan Pendapat ahli ......

 Baron & Byrne (1994), mengemukakan self


monitoring. sebagai faktor yang dapat mempengaruhi
hubungan interpersonal. Hasil penelitiannya.
membuktikan bahwa in-dividu dengan self monitoring
yang tinggi mempunyai hubungan interpersonal yang
baik. Hal ini disebabkan karena individu tsb mampu
mengatur perilakunya sesuai dengan tuntutan
lingkungan
 Gudykunst (dalam Smith & Bond, 1995) membuktikan

bahwa latar belllkang budaya juga berpengaruh


terhadap hubungan interpersonal seseorang
Self Monitoring
 Yaitu kemampuan individu untuk mengatur perilaku
berdasarkan situasi lingkungan dan reaksi orang lain, atau
berdasarkan faktor. internal seperti kepercayaan, sikap
dan kepentingan individu (Snyder, 1974; Allison, 1995).
1. High self monitoring. Individu yang memiliki
prototip high self monitoring, biasanya sangat
memperhatikan penyesuaian tingkah laku dengan
situasi yang dihadapi. Akibatnya, individu ini menjadi
sangat peka terhadap isyarat-isyarat sosial, dan
berusaha menampilkan perilaku; baik secara verbal
maupun non verbal berdasarkan isyarat tersebut
(Snyder, 1974; Snyder, 1979; Ajzen, dkk, 1982)
 Snyder (1974) mengemukakan karakteristik individu
dengan prototif high self monitoring yaitu
a. Tanggap terhadap situasi-situasi yang
mengharuskan atau menuntutnya untuk
menampilkan diri
b. Memperhatikan informasi sosial yang merupakan
petunjuk baginya untuk menampilkan diri
c. Mampu mengendalikan diri dan merubah
penampilan, serta ekspresif
d. Menggunakan kemampuan self monitoringnya
dalam situasi-situasi penting
e. ingkah lakunya bervariasi pada bermacammacam
situasi.
Lanjutan Self Monitoring

2. Low self monitoring. Individu dengan low self monitoring


adalah individu yang melakukan segala kegiatannya
berdasarkan pada apa yang dirasakan dan dipercayai (Snyder,
1974; Snyder & Gangestad 1986). Selanjutnya Snyder (1974),
ciri-ciri individu yang tergolong low self monitoring
a. Mengekspresikan diri atau menampilkan diri
b. Kurang memperhatikan ekspresi orang lain
c. Kurang dapat menjaga serta mengendalikan
penampilannya
d. Penampilan serta pengekspresian dirinya lebih dipengaruhi
oleh pendapat dirinya ketimbang oleh situasi sekitar
e. Hubungan interper-sonalnya terbatas.
Cinta
“jatuh cinta berjuta indahnya …..
dipandang dibelai amboi rasanya ……
Jatuh cinta berjuta nikmatnya ……
Menangis tertawa karena jatuh cinta……….”

Cinta adalah salah satu bentuk lain dari hubungan


interpersonal yang lebih dekat dan dalam
Dimensi cinta
Stenberg, 2002
1. Hasrat (passion)
2. Keintiman (intimacy)
3. Komitmen dan keputusan
(commitmen and decision)
1. Hasrat
 Penekanannya pada perasaan dan
keterbangkitan yg muncul dari daya tarik
fisik dan daya tarik seksual
 Bentuk :

1. Kognitif (selalu memikirkan)


2. Afektif (Melambung ke awan)
3. Psikomotor (rela melakukan demi …)
2. Keintiman
 Dimensi ini tertuju pada kedekatan
perasaan antara dua orang dan kekuatan
yang mengikat mereka utk bersama
 Keintiman emosional akan terjadi jika

kedua belah pihak saling mengerti,


terbuka, saling mendukung dan berbicara
tanpa rasa takut, saling memaafkan, dan
menerima (saat berbeda pendapat)
3. Komitmen / Keputusan
 Seseorang mengambil berkomitmen atau
berkeputusan dalam hubungan apakah
melanjutkan atau tidak
 Komitmen berarti juga menjaga

hubungan tetap langgeng dan


memperbaiki hubungan dalam keadaan
kritis

Anda mungkin juga menyukai