“Hubungan Interpersonal”
Kelompok 4
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena rahmat dan karunia yang telah memberikan
kemudahan terhadap kami dalam menyusun makalah ini, untuk menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Psikologi Sosial sehingga pembuatan makalah ini dapat berjalan dengan baik.
Terima Kasih kepada Bapak Firman Firdaus, S.Psi., M.Psi selaku dosen Mata Kuliah
Psikologi Sosial yang telah mengajar pada mata kuliah semester 5 ini, sehingga kami beserta
teman-teman kelas dapat belajar dan memahami lebih dalam tentang setiap materi yang
diberikan.
Semoga pada penulisan makalah dapat memberikan wawasan bagi pembaca, bilamana
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan mohon sertakan kritik dan
masukan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang menjadi pokok dari pembahasan pada
makalah:
1. Apa definisi dari Hubungan Interpersonal?
2. Bagaimana terjadinya ketertarikan interpersonal?
3. Teori-teori apa saja yang berkaitan dengan Hubungan Interpersonal?
4. Apa yang dimaksud dengan hubungan romantis dalam interpersonal?
5. Sebutkan permasalahan apa saja dalam Hubungan Interpersonal?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum: penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Psikologi Sosial.
Tujuan Khusus:
1. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dari Hubungan Interpersonal
2. Mampu memahami dan menjelaskan teori teori yang terdapat dalam Hubungan
Interpersonal
3. Mampu memahami dan menjelaskan permasalah yang ada di Hubungan Interpersonal
BAB II
PEMBAHASAN
B. Interpersonal Attraction
Ketertarikan dengan orang lain menjadi salah satu dasar untuk membangun
hubungan interpersonal. Ketertarikan interpersonal (interpersonal attraction) adalah
perasaan positif terhadap orang lain. Bagaimana individu menjalin hubungan pertemanan,
hubungan romantic, dan sebagainya (Weiten,2021). Sedangkan, menurut Baron dan
Byrne (2006) interpersonal attraction adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang
lain, dimana penilaian tersebut dapat diekspresikan melalui dimensi, dari strong liking
hingga strong dislike. Jadi, ketika kita berkenalan dengan orang lain, sekaligus kita
melakukan penilaian terhadap orang tersebut.
Dimensi Interaksi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi dimulainya suatu hubungan
interpersonal adalah:
3. Faktor Interaksi
Pada faktor interaksi terdapat 2 hal, yaitu persamaan-perbedaan
(similarity-dissimilarity) dan reciprocal liking.
Persamaan-Perbedaan (Similarity-Dissimalirity)
Miller & Perlman (2009) mengemukakan bahwa sangat menyenangkan
ketika kita menemukan orang yang mirip dengan kita dan saling berbagi asal usul,
minat, dan pengalaman yang sama. Semakin banyak persamaan, semakin mereka
saling menyukai. Penelitian Gaunt (2006) menunjukkan bahwa pasangan suami
istri yang memiliki kepribadian yang hampir sama akan memiliki pernikahan
yang lebih bahagia daripada pasangan suami istri yang memiliki kepribadian yang
berbeda.
Reciprocal Liking
Faktor lain yang mempengaruhi ketertarikan individu kepada orang lain
adalah bagaimana orang tersebut menyukai kita. Secara umum, seseorang akan
menyukai orang yang menyukai nya dan sebaliknya ia tidak menyukai orang yang
tidak menyukai nya. Dwyer (2000) menjelaskan, Reciprocate atau memberikan
kembali perasaan yang diberikan orang lain kepada kita. Pada dasarnya ketika kita
disukai orang lain, hal tersebut dapat meningkatkan self esteem (harga diri),
membuat kita merasa berharga, dan akhirnya mendapatkan positive
reinforcement.
c. Similarity (kesamaan)
Prinsip kesamaan diartikan bagaimana seseorang akan memilih teman,
pacar, dan pasangan hidup yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik dalam
hal penampilan, perilaku, cara berfikir, dll. Pada umumnya seseorang menyukai
orang lain yang memiliki kesamaan berdasarkan beberapa aspek, seperti
kebangsaan, keahlian dalam suatu bidang, daya tarik fisik, kecerdasan, dan
sikap.
b. Proximility (kedekatan)
Proximility disebut sebagaimana orang lebih mudah tertarik dengan
orang-orang yang memiliki kedekatan secara fisik dengan dirinya.
c. Reinforcement (saling melengkapi)
Seseorang akan tertarik kepada orang lain yang memberikan hadiah pada
dirinya seperti hadial kecil dalam bentuk pujian atau hadiah yang cukup mewah
seperti, barang-barang mahal.
d. Physical attractiveness and personality (daya tarik fisik)
Daya tarik fisik dan kepribadian tidak dapat dipungkiri merupakan hal
yang disukai orang. Hal ini membuat orang lebih tertarik untuk membangun
interaksi dengan orang-orang yang memiliki fisik dan kepribadian yang
menarik.
D. Hubungan Romantis
Cinta
akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia. Cinta tidak
hanya diberikan kepada pasangan, namun juga kepada sesama, diri kita sendiri, Tuhan
dan ibu. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana kita menampilkan cinta kita
kepada orang yang kita cintai dan bagaimana menerima cinta dari orang tersebut.
Hasrat
Dimensi ini menekankan pada intensnya perasaan yang muncul
dari daya tarik fisik dan daya tarik seksual. Pada jenis cinta ini, seseorang
mengalami ketertarikan fisik secara nyata, selalu memikirkan orang yang
dicintainya sepanjang waktu, melakukan kontak mata secara intens saat
bertemu, mengalami perasaan indah seperti melambung ke awan,
mengagumi dan terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat,
mengalami perasaan sejahtera, ingin selalu bersama pasangan yang
dicintai, memiliki energi yang besar untuk melakukan sesuatu demi
pasangan mereka, merasakan adanya kesamaan dalam banyak hal, serta
tentu saja merasakan sangat bahagia.
Keintiman
Dimensi ini tertuju kepada kedekatan perasaan antara dua orang
dan kekuatan yang mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan
akan mencapai keintiman emosional jika kedua pihak saling mengerti,
terbuka dan saling mendukung, serta bisa bicara apapun tanpa merasa
takut ditolak. Mereka mampu untuk saling memaafkan dan menerima,
khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi seseorang ketika mencintai orang lain, yaitu :
a) Attachment Style
Terdapat tiga jenis Attachment Style yang sering dikaitkan dengan close
relationships, yaitu secure, avoidant, dan anxious atau ambivalent. Orang yang secure
akan menyatakan bahwa ia merasa nyaman dalam keintiman emosional dan memiliki
ketergantungan tertentu. Orang yang avoidant tidak menyukai ketergantungan dan
kedekatan, sedangkan orang yang anxious atau ambivalent terlihat terikat dengan
posesif.
b) Usia
Usia merupakan faktor yang mengecoh karena biasanya berhubungan dengan
pengalaman dan latar belakang. Semakin bertambah usia seseorang, mereka
umumnya memiliki hubungan yang sudah lama dan lebih behubungan secara
keseluruhan.
c) Jenis Kelamin
Secara keseluruhan, pria dan wanita memiliki kesamaan ketika jatuh cinta.
Pria lebih cenderung dismissing daripada wanita, namun perbedaannya sangat kecil.
Wanita lebih intens dan impulsif dalam merasakan emosi.
E. Pernikahan
Pernikahan adalah hubungan pria dan wanita yang diakui secara social, yang
ditunjukkan untuk melegalkan hubungan seksual, melegitimasi membesarkan anak, dam
membangun pembagian peran diantara sesama pasangan ( Duvall dan Miller 1985 ).
1. Cemburu
Cemburu merupakan respon terhadap ketidaksetiaan partner, baik
ketidaksetiaan yang bersifat actual maupun yang dibayangka. Cemburu muncul
ketika seseorang terancam akan kehilangan hubungan yang penting oleh rival dan
berhubungan erat dengan perasaan, seperti takut, curiga, tidak percaya, cemas,
marah, perasaan dikhianati, merasa ditolak, terancam, dan kesepian ( Berhm,
1992). Cemburu terjadi karena sikap inferior dan rasa tidak aman yang dimiliki
seseorang.
Individu yang cenderung dapat dengan mudah atau tidak dalam merasa
cemburu terkait dengan hal-hal berikut :
a. Ketergantungan dalam hubungan dengan pasangan
b. Perasaan inadequacy dalam hubungannya dengan pasangan
c. Gaya attachment
d. Gaya kepribadian individu
e. Keinginan eksklusivitas dalam hubungan seks
f. Peran gender
2. Perselingkuhan
Beberapa definisi perselingkuhan adalah sebagai berikut:
a. Vaughan (2003) : perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain
yang bukan merupakan pasangan primernya.
b. Retnaningtyas (2008) : keterlibatan emosional atau seksual dimana tindakan
tersebut terjadi diluar dari hubungan utama dan terjadi pelanggaran oleh salah satu
pihak mengenai kepercayaan dan atau norma yang telah disepakati. Atau dimana
teman dekat kita membuat kita merasa jauh lebih nyaman dibandingkan dengan
pasangan. Hal ketiga yang terjadi adalah perselingkuhan emosional dengan teman
dilingkungan sosial terdekat anda. Selanjutnya, melakukan perselingkuhan melalui
kegiatan online. Padahal ketika online, tidak terjadi kontak mata atau langsung
melihat satu sama lain secara nyata.
Perselingkuhan Kontinuitas
Faktor-Faktor Perselingkuhan:
1) Kurangnya perhatian (tidak memenuhi harapan)
2) Variasi seksual
3) Bentuk kesenangan
4) Companionship dengan wanita lain
5) Kepuasan akan tantangan
6) Ketertarikan dengan lawan jenis
7) Memanfaatkan peluang
8) Keinginan untuk melanggar sesuatu yang dilarang
9) Kebosanan akan pernikahan
10) Pasangan tidak lagi menarik secara fisik
11) Ketidaksiapan dalam menerima perbedaan dan keunikan
masingmasing.
PENUTUP
Kesimpulan
A. Meinarno, Eko, and Sarlito W. Sarwono. Psikologi Sosial. Edited by Aklia Suslia, 2nd ed.,