NIM : 46120010149
1. Tujuan Observasi : Untuk mengetahui dan mendeskripsikan perilaku tantrum pada anak
usia 2 tahun di lingkungan rumah
2. Objek yang di Observasi : Objek yang diobservasi adalah fokus pada perilaku tantrum
anak usia toddler ( 2 tahun)
3. Definisi Operasional Perilaku Tantrum : Temper tantrum adalah salah satu bentuk dari
kelainan pada kebiasaan -kebiasaan anak, yang bertujuan untuk memaksakan
kehendaknya pada orang tua, yang biasanya tampak dalam perilaku menjerit-jerit,
berteriak dan menangis sekeras-kerasnya, berguling-guling di lantai dan sebagainya.
Temper tantrum akan diungkap dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan
aspek verbal dan fisik.
Tantrum merupakan luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol (Hasan,
2011: 185). Perilaku tantrum sering muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun.
Tantrum sering 45 terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum
termanifestasi dalam berbagai perilaku.
Hasan (2011: 185) membagi perilaku tantrum menurut tingkatan usia. Perilaku tantrum
dibawah usia 3 tahun antara lain: menangis dengan keras; menendang segala sesuatu
yang ada di dekatnya; menjerit-jerit; menggigit; memukul; memekik-mekik;
melengkungkan punggung; melemparkan badan ke lantai; memukul-mukulkan tangan;
menahan nafas; membenturbenturkan kepala; dan melempar-lempar barang. Perilaku
tantrum anak usia 3-4 tahun antara lain: menghentak-hentakkan kaki; berteriak-teriak;
meninju; membanting pintu; mengkritik dan merengek.
Perilaku tantrum anak usia 5 tahun ke atas antara lain: memaki; menyumpah; memukul
kakak/ adik atau temannya; mengkritik diri sendiri; memecahkan barang dengan sengaja;
dan mengancam. Perilaku tantrum muncul karena ada banyak faktor yang
melatarbelakanginya baik dari keadaan dalam diri anak sendiri, lingkungan yang tidak
mendukung anak dan pola asuh orangtua.
Menjerit-Jerit
Berteriak-Teriak
Merengek
1. Verbal Memaki (mengeluarkan kata
- kata kasar)
Mengancam
Menggigit
Memukul
Meninju
Menendang
Berguling-guling dilantai
2. Fisik Melempar mainan/barang
Membanting pintu
Menghentakkan kaki
Menahan nafas
Membentur kepala
5. Metode Observasi : Metode yang digunakan pada observasi ini adalah Observasi
Partisipan, karena observer turut ikut mengambil bagian dalam kehidupan observe, dan
sifatnya eksploratif.
8. Teknik Pencatatan : Teknik pencatatan yang dipilih adalah Metode Event Recording ini
dilakukan dengan cara observer yang menunggu sample behavior tantrum itu muncul
yang ingin diukur selama periode observasi kemudian mencatatnya.