Ada seorang anak berusia 12 tahun yang mengalami pica disorders. Menurut wawancara yang dilakukan
kepada Ibu subjek, saat usia 3 tahun ia sering memakan yang tak lazim untuk dimakan. Memakan
kotoran, memakan kertas, dan serpihan tembok. Kegiatan tersebut sering dilakukan oleh subjek,
hingga saat buang air besar ditemukan adanya kerikil tembok. Emosi subjek pun tidak bisa
dikendalikan, hingga saat ada permasalahan yang datang,subjek melampiaskannya dengan merusak barang
disekitar rumah.
Wawancara juga dilakukan pada orang-orang terdekat subjek lainnya. Seperti orang tua asuh angkat.
Menurut orang tua angkatnya beberapa keanehan lainnya diperlihatkan pada usia lima tahun, subjek
menampilkan perilaku membunuh binatang, yaitu mencekik leher anak ayam hingga mati.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu subjek, bahwa tidak banyak perilaku yang ditunjukkan oleh subjek di
keluarga, tetapi dalam lingkungan teman-temannya, subjek sangat akrab dan mudah bergaul. Kedua
orang tua sibuk, subjek sering ditinggalkan dan dititipkan ke orang tua angkatnya.
Assesment …
Intervensi yang dapat kita gunakan dengan teknik modifikasi perilaku karena hasil penelitian
Call, Simmons, Mevers, dan Alvarez (2013) yang menyatakan bahwa teknik modifikasi
perilaku sangat efektif dalam mengurangi pica hingga mendekati 0 kejadian, dan memiliki
pengaruh yang besar. Adapun target perilaku adalah mengeliminasi perilaku pica karena
berbahaya khususnya bagi kesehatan. Dan juga orang tua harus aktif menjaga anaknya
yang masih dalam tahap pengenalan dari benda-benda yang berbahaya, dan mengenalkannya
dengan benda-benda yang aman untuk anak seusia tersebut. Orang tua juga sebaiknya rutin
memeriksakan anak untuk mengecek apakah tidak ada bahan berbahaya yang pernah ditelan
oleh anak. Namun jika anak sudah memiliki kebiasaan itu, maka orang tua harus bisa tegas
dan intensif untuk menyembuhkan kebiasaan anak.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here