Anda di halaman 1dari 19

AVOIDANT/RESTRICTIVE FOOD INTAKE

DISORDER (ARFID)

Penyaji : Fihzan
Pembimbing : Prof. dr. H.M Joesoef Simbolon, Sp.KJ (K-AR )
Moderator : dr. M. Surya Husada, M.Ked(KJ), Sp.KJ
I. PENDAHULUAN
◦ Gangguan makan adalah keadaan ketika seseorang mengalami gangguan parah dalam tingkah
laku makan, seperti mengurangi kadar makanan dengan ekstrem atau makan terlalu banyak
yang ekstrem, atau perasaan menderita atau keprihatinan tentang berat atau bentuk tubuh yang
ekstrem.

◦ Gangguan makan ditandai dengan gangguan makan atau terkait makan yang menyebabkan
gangguan kesehatan fisik atau fungsi psikososial

◦ American Psychiatric Association’s Fifth Edition of the Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM-5) mengemukakan tiga gangguan makan yang tersering pada infan
dan anak usia dini yaitu: pica, gangguan ruminasi dan avoidant/restrictive food intake
disorder.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
DSM V
Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder gangguan makan yang berupa
(ARFID) memilih makanan atau mengindari
makanan tertentu sampai
menimbulkan kesulitan untuk
mendapatkan nutrisi atau kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh yang dapat
terjadi pada anak-anak, remaja dan
orang dewasa

DSM IV
Feeding Disorder of Infancy or Early Childhood
Profil kesehatan status gizi usia 0-59 bulan

3,78% 6,88%
anak anak
dengan dengan Secara nasional gangguan gizi
masih menjadi masalah yang
gizi gizi serius.
buruk kurang
Etiologi ARFID
◦ Makan adalah peristiwa penting dalam kehidupan bayi dan anak usia dini  proses yang melibatkan interaksi verbal dan non-
verbal dan kesempatan anak belajar mengenali diri dan lingkungan.
◦ Proses ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik dan kesehatan, tetapi juga perkembangan psikososial dan emosional
anak.

◦ Pengalaman dalam proses ini akan mempengaruhi persepsi anak tentang makan
Etiologi ARFID
◦ Etiologi ARFID sangat individual dan penyebab pasti sering tidak diketahui.
◦ Gangguan psikologis lainnya dapat menjadi faktor risiko untuk ARFID, seperti gangguan kecemasan, gangguan obsesif-
kompulsif, gangguan perhatian defisit, dan spektrum gangguan autism.
◦ Sosio-demografi kelurga juga menunjukkan peran dalam kejadian ARFID yaitu usia ibu, jumlah anak dalam keluarga dan
tingkat pendidikan.
Diagnosis
Kriteria diagnosis ARFID yaitu:
A. Gangguan makan (misalnya kekurangan minat untuk makan, menghindari karakteristik makan tertentu, atau kekhawatiran
akan makan) yang menyebabkan kegagalan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan atau energi yang terkait
dengan satu atau lebih hal di bawah ini:
◦ Penurunan berat badan yang signifikan
◦ Kegagalan mencapai berat badan optimal
◦ Kegagalan kenaikan berat badan berdasarkan rentang waktu tertentu
◦ Kekurangan zat gizi yang signifikan
◦ Ketergantungan makanan enteral atau suplemen nutrisi oral
◦ Gangguan yang nyata pada fungsi psikososial
Diagnosis
Kriteria diagnosis ARFID yaitu:
B. Gangguan makan tidak disebabkan oleh kondisi medis yang bersamaan atau tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan
psikiatri lain. Ketika gangguan makan terjadi di konteks gangguan psikiatri lain maka tingkat keparahan gangguan makan
akan melebihi tingkat keparahan seharusnya dan memerlukan tambahan perhatian klinis.
C. Gangguan yang terjadi tidak disebabkan oleh kurangnya makanan yang tersedia atau pengaruh budaya makan tertentu
D. Gangguan makan tidak terjadi hanya selama perjalanan anoreksi atau bulimia nervosa, dan tidak ada bukti gangguan pada
saluran cerna
Komplikasi

• kekurangan gizi yang signifikan


• gangguan kesehatan yang serius
seperti disfungsi organ
• gangguan keseimbangan elektrolit
• kekurangan vitamin dan zat besi
tumbuh menjadi anak yang pendek

intimidasi teman sebaya, rendah diri


mempengaruhi stabilitas mental
Tatalaksana
◦ Tatalaksana ARFID menjadi perhatian sebab menyangkut kualitas hidup dan masa depan anak.
◦ Tatalaksana bersifat komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Jika pasien dalam keadaan
malnutrisi berat, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemberian asuhan
nutrisi pediatric dan menangani komplikasi.
◦ Talaksana psikiatri yang diberikan meliputi farmakoterapi dan psikoterapi
Farmakoterapi
Antidepresan
◦ Inhibitor reuptake serotonin selective merupakan terapi psikofarmaka pilihan untuk membantu gejala kecemasan makanan
ARFID. Satu studi menunjukkan fluoxetine efektif dalam menurunkan kecemasan dan peningkatan signifikan terhadap jumlah
makanan. Mirtazapine juga menunjukkan efek yang membantu.

Antipsikosis
◦ Antipsikosis dosis rendah seperti risperidone, olanzapine dan aripriprazol telah digunakan untuk meningkatkan nafsu makan,
sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. Penggunaan antipsikotik juga dapat membatu fagofobia atau ketakutan menelan
dan gangguan psikologis lain seperti depresi, kecemasan dan gangguan menentang oposisi. Antipsikosis juga dapat
memperbaiki berbagai gejala saluran cerna seperti mual, muntah dan pengosongan lambung yang dapat mengurangi
kecemasan terhadap makanan. Direkomendasikan untuk memulai dengan dosis serendah mungkin dan dititrasi dengan
pemantauan ketat.
Psikoterapi
Individual terapi
◦ Analisis prilaku terapan termasuk mengubah lingkungan pasien untuk meningkatkan keinginan pasien untuk makan dan
menunjukkan efek paling bermanfaat jika dilaksanakan di lingkungan keluarga.
◦ Terapi prilaku kognitif sangat membantu pasien dalam mengatasi kecemasan terhadap makanan.
◦ Terapi paparan yaitu meminta pasien mencoba makanan baru atau makanan yang tidak disukai yang berulang-ulang.
Psikoterapi
Terapi berbasis keluarga
◦ Terapi ini mencakup pengajaran tentang gejala ARFID dan rencana tatalaksana. Managemen ini berbeda untuk setiap keluarga.
Keluarga membuat rencana makanan setiap hari dan perlahan-lahan mengintegrasikan makanan baru dengan pasien. Sangat
penting untuk keluarga menunjukkan empati dan tidak bersikap menghakimi.

Terapi pengasuhan
◦ Terapi ini berguna untuk membantu pengasuh dalam menjalin komunikasi dengan pasien dan menghindari pengasuh
mengalami frustasi dan putus asa dalam menghadapi atau mencari penyebab keadaan pasien.
Basic feeding rules
Aturan makan untuk balita atau dikenal dengan basic feeding rules perlu dipatuhi untuk mencegah gangguan makan, yaitu:
1. Jadwal
Ada jadwal makanan utama dan makanan selingan yang teratur dan waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
2. Lingkungan
Lingkungan makan yang menyenangkan tanpa paksaan, tidak ada distraksi dan jangan memberikan makanan sebagai hadiah
3. Prosedur
Dorong anak untuk makan sendiri dan tawarkan makan secara netral.
BAB III. RINGKASAN
◦ Gangguan makan ARFID pada anak dapat menyebabkan gangguan nutrisi dan dampak
kesehatan jangka panjang pada anak.
◦ Gangguan makan sering dijumpai pada kehidupan anak sehari-hari.
◦ Kriteria diagnosis ditegakkan sesuai denga DSM V
◦ Pemberian makan sesuai aturan sangat perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya ARFID.
◦ Tatalaksana yang bersifat komprehensif termasuk terapi psikofarmaka dan psikoterapi, yang
memerlukan keterlibatan keluarga dan lingkungan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai