kesehatan manusia. Ini mencakup penelitian, pemahaman, dan aplikasi pengetahuan tentang
nutrisi, metabolisme, serta dampaknya pada kesehatan dan penyakit. Tujuan utama ilmu gizi
adalah memahami bagaimana makanan yang dikonsumsi oleh individu memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, fungsi tubuh, dan kesejahteraan mereka.
1. Nutrien: Studi tentang nutrien seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air,
serta peran masing-masing dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal.
2. Metabolisme: Penelitian tentang bagaimana tubuh memproses makanan dan nutrien yang
dikonsumsi, serta bagaimana nutrien ini digunakan untuk energi dan pertumbuhan.
3. Kebutuhan Nutrisi: Penentuan kebutuhan nutrisi individu berdasarkan usia, jenis kelamin,
tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lainnya.
4. Gangguan Nutrisi: Pemahaman tentang masalah gizi, seperti kekurangan gizi (malnutrisi)
dan kelebihan gizi (obesitas), serta cara mengatasi dan mencegahnya.
5. Diet Seimbang: Penelitian mengenai pentingnya diet seimbang dan cara merencanakan
makanan yang memenuhi kebutuhan gizi individu.
7. Peran Profesional Gizi: Peran ahli gizi dalam memberikan edukasi, konseling, dan
bimbingan kepada individu atau kelompok dalam mencapai tujuan gizi yang sehat.
Ilmu gizi berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan
dan mengatasi masalah gizi yang ada di seluruh dunia. Selain itu, penelitian dalam ilmu gizi
juga berkontribusi pada pengembangan pedoman gizi, perencanaan kebijakan makanan, dan
upaya pencegahan penyakit melalui perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat.
Status gizi adalah cara untuk mengukur dan mengevaluasi kesehatan dan kondisi gizi
seseorang berdasarkan berbagai parameter, termasuk berat badan, tinggi badan, asupan
nutrisi, dan tanda-tanda fisik. Status gizi seseorang dapat digolongkan ke dalam beberapa
kategori berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Berikut adalah beberapa kategori umum dalam
status gizi:
Gizi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi pola makan,
lingkungan, genetika, sosial-ekonomi, serta faktor-faktor lainnya. Berikut adalah beberapa
faktor utama yang mempengaruhi status gizi individu:
1. Pola Makan
Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang memiliki dampak besar
pada status gizi. Pola makan yang seimbang dengan berbagai jenis makanan yang
mencakup semua kelompok makanan penting untuk menjaga gizi yang baik.
2. Asupan Nutrisi
Kualitas dan kuantitas nutrisi yang diterima dari makanan sangat penting. Nutrisi
yang tepat, termasuk vitamin, mineral, karbohidrat, protein, dan lemak, diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
3. Akses Terhadap Makanan
Ketersediaan dan akses terhadap makanan yang sehat dapat berdampak signifikan
pada gizi. Keterbatasan akses ke makanan bergizi dapat menyebabkan kekurangan
nutrisi.
4. Ekonomi dan Keuangan
Kemampuan finansial seseorang memengaruhi pilihan makanan. Orang dengan
anggaran makanan yang lebih terbatas mungkin cenderung memilih makanan yang
lebih murah, yang mungkin kurang sehat.
5. Pendidikan dan Pengetahuan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang gizi dan pola makan yang sehat dapat
memengaruhi pilihan makanan dan praktik gizi individu.
6. Budaya dan Tradisi
Budaya dan tradisi masyarakat dapat memiliki pengaruh besar pada pola makan.
Beberapa budaya mungkin mendorong konsumsi makanan tertentu sementara
menghindari yang lain.
7. Kondisi Kesehatan
Penyakit kronis atau kondisi medis tertentu dapat memengaruhi penyerapan nutrisi
atau meningkatkan kebutuhan nutrisi. Misalnya, diabetes atau gangguan pencernaan.
8. Genetika
Faktor genetik dapat memainkan peran dalam bagaimana tubuh seseorang memproses
dan menggunakan nutrisi tertentu. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap
masalah gizi karena faktor genetik.
9. Lingkungan Sosial
Faktor sosial seperti dukungan keluarga, teman-teman, dan komunitas dapat
memengaruhi kebiasaan makan seseorang. Dukungan sosial yang kuat dapat
membantu mempromosikan pola makan yang sehat.
10. Akses ke Air Bersih
Air bersih dan sanitasi yang baik adalah bagian penting dari gizi yang baik karena
mereka membantu mencegah penyakit yang dapat memengaruhi penyerapan nutrisi.
11. Stres dan Psikologi
Stres kronis atau masalah kesehatan mental dapat memengaruhi kebiasaan makan
seseorang. Beberapa orang mungkin makan berlebihan atau kurang makan sebagai
respons terhadap stres atau depresi.
Faktor-faktor ini saling terkait dan kompleks, dan mereka dapat berdampak pada
status gizi individu atau populasi. Memahami faktor-faktor ini penting dalam merencanakan
intervensi gizi yang efektif dan upaya pencegahan masalah kesehatan terkait gizi.