Anda di halaman 1dari 45

Yustini, DCN.M.

Kes, RD
Asdi DPD Sulsel
12 September 2020
Pendahuluan
Pelayanan Gizi RS
OUTLINE Masalah Gizi Pada Anak
Intervensi Gizi
Monitoring dan Evaluasi
Penutup
PENDAHULUAN
Hospitalisasi merupakan kondisi
yang membuat stress pada anak
Anak dengan risiko gizi kurang
memiliki risiko rawat inap lebih
lama.
Anak yang mengalami stres akibat
hospitalisasi dapat ditunjukkan dengan
ciri-ciri
Mal adaptif anak jadi tidak kooperatif
Gangguan tidur
Tidak mau makan
Hal ini bisa mengakibatkan terjadi malnutrisi
pada anak yang dirawat
Malnutrisi di rumah sakit merupakan
suatu keadaan akibat dari perhatian
yang tidak optimal terhadap status
nutrisi anak.
Malnutrisi rumah sakit ditandai
dengan penurunan berat badan saat
dirawat di rumah sakit.
Kejadian MRS erat kaitannya
dengan dukungan nutrisi
selama perawatan.
Pelayanan gizi dan dietetik
Asuhan Gizi
Asuhan penyelenggaraan makanan
Sebagai upaya memperbaiki keadaan gizi pasien
yang secara khusus berdampak pada pencegahan,
perlambatan atau pengelolaan penyakit dan atau
kondisi kesehatan
PAGT

Order Diet
individual

FOOD SERVICE

Upaya menjamin pemenuhan


kebutuhan gizi pasien
9
Rantai makanan di RS

Driving Force:
Rantai makanan yang
menjamin pasien Nutrition science
mendapat makanan yg
cukup selama pasien Food Policy
dirawat (Kondrup, 2001)
Food culture
Malnutrisi Di Rumah Sakit
Koen dkk2 melaporkan 6,1%-40,9%,,
Marino dkk2 melaporkan 34%.

Dikatakan pula insiden malnutrisi di negara


maju berkisar 6,1%- 11%, sedangkan di
negara berkembang 6,9%-53%.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia/Rumah Sakit
Ciptomangunkusumo, Jakarta
didapatkan hasil bahwa 50%-60%
jumlah pasien anak yang menderita
malnutrisi rumah sakit meningkat
sesudah perawatan
 Aidah Juliaty, bag Anak RSWS
menyebutkan bahwa Anak yang dirawat
lebih dari 1 minggu dengan penyakit kronis
dan diagnosis multiple mempunyai risiko
MRS lebih besar dibandingkan dengan
lama perawatan kurang dari 1 minggu
Kelompok usia anak merupakan kelompok
usia yang sering ditemui mengalami fase
perilaku kesulitan makan
 Diketahui bahwa anak cenderung
menyukai makanan selingan dibanding
makanan utama.
Hal tersebut didukung pada survei yang dilakukan di
Unit Pediatri Rawat Jalan Rumat Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta oleh Soedibyo dan Mulyani
tahun 2008 menunjukkan bahwa sebagian besar
anak yang mengalami kesulitan makan hanya
mampu menghabiskan makanan kurang dari
sepertiga porsi
Rocha dkk6 melaporkan terdapat penurunan berat
badan pada 9,17% pasien dengan status nutrisi
normal saat keluar dari rumah sakit.
PENGKAJIAN GIZI PADA ANAK

 Food History
 Biokimia
 Antropometri Data
 Fisik
 Klien History
ETIOLOGI untuk MASALAH MALNUTRISI
 Meningkat nya kebutuhan zat gizi karena sakit, kelainan genetik,
pembedahan atau trauma.
 Inadekuat intake berhubungan dengan anoreksia atau intoleransi
makanan
 Kelainan fungsi GI
 Pengetahuan gizi kurang
 Masalah psikologi
SIGNS / SYMPTOMS
MALNUTRISI RINGAN MALNUTRISI SEDANG MALNUTRISI BERAT

 < 75 % Peningkatan BB  < 50 % Peningkatan BB dari  < 25 % Peningkatan BB dari


dari yang diharapkan ( < yang diharapkan ( < 2 th) yang diharapkan ( < 2 th)
2 th)  7,5 % kehilangan BB untuk
umur 2 – 20 th  10 % kehilangan BB untuk
 5 % kehilangan BB untuk umur 2 – 20 th
 Menurunnya nilai 2 Z score
umur 2 – 20 th BB /TB atau BMI /umur 2 z  Menurunnya nilai 3 z score
 Menurunnya nilai Z score BB /TB atau BMI /umur 3 z
score BB /TB atau BMI /  Kehilangan lemak subcutan score
umur z score dan otot ringan
 Asupan tidak adekuat : 26  Kehilangan lemak
 Asupan tidak adekuat 50
– 50 % dari kebutuhan subcutan dan otot berat
% - 75 % dari kebutuhan
 Asupan tidak adekuat : -
25 % dari kebutuhan
Intervensi Gizi Pada Anak
Pemberian Makanan Pada
Anak
Secara umum tergantung dari
kebutuhan dan jenis diet dan
penyakit yang diderita.
Untukmendukung tercapainya gizi baik
adalah sangat penting,
Menyusun danmengimplementasikan
protokol dan alur tata laksana yang baik
sehingga dapat membantu dalam
mewujudkan intervensi sedini mungkin yang
seharusnya direncanakan oleh ahli gizi.
Pemberian makanan yang
sesuai dengan status gizi dan
jenis penyakit akan
mempercepat penyembuhan dan
mengurangi risiko malnutrisi
pada anak
Tujuan Pemenuhan
Kebutuhan gizi pada Anak

Pertumbuhan dan Perkembangan


Aktifitas fisik
Pemeliharaan dan Pemulihan
Kebutuhan Gizi Pada Anak
Kebutuhan Energi ada beberapa cara
 Mengacu ke AKG
 Menghitung Kebutuhan Basal kali faktor
stress dan aktivitas fisik (penuntun Diet Anak )
 Dihitung dengan menggunakan BBI
RDA Berdasarkan umur dan jenis kelamin
Umur Laki-laki Perempuan
0 − 12 bln 110 110
1 − 3 thn 100 100
4 – 6 thn 90 90
7 – 9 thn 80 – 90 60 – 80
10 – 14 thn 50 -70 40 – 65
15 – 18 thn 40 - 50 40
 
Kebutuhan Protein pada anak dihitung secara
individu : BBI x Kebutuhan protein sesuai usia.
 Kebutuhan lemak : 45 – 50 % bayi, : 30 – 35
% total energi < 3 tahun, untuk anak > 3 tahun
25 – 30 %.
 Karbohidrat : 55 – 60 % total energi
 Cairan : bayi : 175 – 200 ml / kg BB/ hari
Vitamin dan Mineral
GIZI SEIMBANG
Berdasarkan beberapa hasil
penelitian diketahui bahwa
asupan makanan pasien anak
kurang dibandingkan dengan
kebutuhan.
FAKTOR PENYEBAB SISA MAKANAN
FAKTOR PASIEN FAKTOR
FAKTOR MAKANAN
LINGKUNGAN
 Stress karena Porsi terlalu besar
Perawatan  Suasana makan
yang tidak Persiapan makanan
 Kesukaan Makanan
menyenangkan Penampilan makanan
 Tidak mampu Makan
 Kehadiran
sendiri Suhu makanan
orang lain
 Nafsu Makan Buruk Jadwal makanan
 Kondisi Kesehatan Rasa Makanan yang tidak
Buruk enak
Menerima makanan yang
salah / Tidak tepat
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
ASUPAN
Prinsip dasar pemberian makanan pada anak harus
memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lain sesuai
kebutuhan
Edukasi pada pasien dan Orang tua / yang
mendampingi anak
Merencanakan menu yang disukai anak
Membuat penampilan makanan lebih menarik
Memperbaiki cita rasa makanan
Porsi kecil dan sering
Asupan gizi bisa terpenuhi dengan
pemberian dukungan nutrisi
Oral
Enteral
Parenteral
ALGORITMA TERAPI GIZI
  Kajian Gizi

Fungsi Saluran Cerna

Ya tidak

Nutrisi Oral Nutrisi Enteral Nutrisi Parenteral


 
Nutrisi Enteral Nutrisi Parenteral
 
Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Pendek Jangka Panjang

Gastrostomi Naso-gastric PN PN
Jejunostomi Naso-duodenal Perifer Sentral
Naso-jejunal

tidak
Fungsi gastrointestinal Fungsi sal gastrointestinal
Ya
Membaik

Normal Terganggu

Zat Gizi / formula khusus


Formula Standar
Normal Terganggu
Nutient Formula Toleransi nutrien
lengkap Khusus

Adekwat Kurang Adekwat

Lanjut Nutrisi ditingkatkan


Makanan Enteral Total ke diet yang
Melalui oral suplemen lebih kompleks
Pemebrian makanan melalui
oral yang sesuai
 
Sumber : Lutz, C dan Przytulski K ( 2010),
Dalam Dietetik Penyakit Infeksi , 2018
KONSELING
GIZI
PASIEN /
ORANG TUA
Contoh : Menu One Dish Meal
Merubah Penampilan Menu Untuk
Anak
CONTOH PENYAJIAN
MAKANAN ANAK
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring :
Asupan
Berat badan
Evaluasi : Perkembangan
Kesimpulan
Pasien RS sering terjadi malnutrisi
Malnutrisi pada anak bisa memperpanjang hari
rawat
Dukungan nutrisi diperlukan bagi pasien dengan
asupan kurang / buruk
Upaya dalam meningkatkan asupan makanan
pasien dengan merubah penampilan menu
Referensi
 Julius Anzar, Bagus Pratignyo, Profil Kecukupan Asupan Makanan Pada
Rawat Inap, Sari Pediatri, Vol14, no 6 April 2013
 Aidah Juliaty, Malnutrisi Rumah Sakit Pada Bangsal Anak RS dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar, sari Pediatri Vol 15 No2, Agustus 2013
 Penuntun Diet Anak, Edisi 3 Asosiasi Dietisien Indonesia ( AsDI), IDAI,
Persagi, Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
 Nuraini, Iskari Ngadiarti, Yenni Moviana,Dietetika Penyakit Infeksi, Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, 2017
 Nutrition Care Process Terminology ( NCPT ) Reference Manual, 2018
 Ema Arum Rukmasari, dkk, Jurnal Keparawatan BSI, Vol VII No 1 April
2019
Pelatihan Gizi Berbasis SNARS 45

Anda mungkin juga menyukai