Umum :
Meningkatkan status kesehatan usila agar sehat,
mandiri dan produktif melalui pelayanan gizi yang
bermutu.
Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan gizi pada lanjut usia.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan gizi pada usila.
c. Meningkatkan status gizi usia lanjut.
PENGERTIAN
AGING Proses kehidupan sejakKonsep sampai
kematian
MENURUT KEMENKES
1.Pra lanjut usia 45 -59 th
2.Lanjut Usia 60 – 69 th
3.Lanjut usia resiko tinggi >70
th/> 60 dg masalah kes
Kondisi lanjut usia yang dapat
mempengaruhi status gizi
N KONDISI LANSIA PERUBAHAN POLA STATUS GIZI
O MAKAN
1 Metabolisme basal Kebutuhan energi menurun Cenderung
menurun kegemukan/obesitas
4 Fungsi indera menurun Makan tidak enak/ nafsu Dapat terjadi kurang
makan menurun gizi
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Aktivitas fisik dan pekerjaan
4. Postur tubuh
5. Iklim/ suhu udara
6. Kondisi kesehatan /stres
7. Lingkungan
MASALAH GIZI PADA LANSIA
1. Kegemukan atau obesiotas
2. Kurang Energi Protein
3. Kurang zat gizi mikro lain
Penyakit Degeneratif
1. Penyakit jantung koroner
2. Hipertensi
3. Diabetes Mellitus
4. Osteo artritis/ pengapuran tulang
5. Osteoporosis
6. Asam Urat
PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
1. PENGKAJIAN GIZI / Assesment
- Antropometri
- Biokimia
- Klinis
- Riwayat makan
- Riwayat personal
2. Menegakan diagnosa
3. Intervensi Gizi
4. Monitoring dan evaluasi
INTERVENSI
B. Menggunakan BB ideal
Cara cepat untuk menghitung kebutuhan energi
adalah :
- Laki-laki : 30 Kkal/ kgBB
- Perempuan : 25 Kkal / kgBB
KEBUTUHAN PROTEIN
KEBUTUHAN LEMAK
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
KEBUTUHAN SERAT
KEBUTUHAN CAIRAN
BB = 65 kg TB = 160 cm
BB ideal = 54 kg BMI/IMT = BB (kg) = 25 (N)
( TB x TB)m
Kebutuhan
Energi : 54 x 30 kkal = 1600 kkal
Protein : 15% x 1600 : 4 = 60gr
Lemak : 20 % x 1600 : 9 = 40 gr
KH : 65% x 1600 : 4 = 260 gr