MAKANAN YANG
DIKONSUMSI SETIAP HARI
3. GIZI SEIMBANG
4. PERSOALAN MASALAH
KONSUMSI
KONSUMSI
aspek -Makanan dari luar
kel.
MAKANAN
sosial
ekonomi -Daya beli kel.
BAIK SEHAT
Aspek
personal -KEBIASAAN MAKAN
preferen
ce STATUS
GIZI
PEMELIHARAAN KESEHATAN
Lingkungan
• Lambatnya
pertumbuhan
ditandai • Daya tahan tubuh
rendah
Gizi Kurang
• Kurangnya tingkat
intelegensia
Perubahan Pola • Produktivitas yang
Makan yang Tidak rendah
Bergizi Seimbang
dan Perubahan Kelebihan berat badan
Perilaku Hidup yang jelas
ditandai memperbesar resiko
munculnya berbagai
Gizi Lebih
penyakit kronis
degeneratif :
• Diabetes
• Penyakit Jantung,
• Hipertensi.
3. GIZI SEIMBANG
KADARZI ADALAH
Keluarga yang seluruh anggota keluarganya
melakukan gizi seimbang, mampu mengenali
masalah kesehatan dan gizi bagi setiap
anggota keluarganya, dan mampu mengambil
langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi
yang dijumpai oleh anggota keluarganya.
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN diadakan pembinaan kepada keluarga yang
memiliki pemasalahan gizi :
menimbangkan balita mereka ke posyandu secara berkala
mampu mengenali tanda- tanda sederhana keadaan gizi
(gizi kurang dan lebih),
mampu menerapkan susunan hidangan keluarga yang baik
dan benar sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang
(PUGS),
mampu mencegah dan mengatasi kejadian atau mencari
rujuan, manakala terjadi kelainan gizi di dalam keluarg,
serta mampu menghasilkan makanan melalui pekarangan.
PELAKSANAAN YANG DILAKUKAN MEWUJUDKAN PERILAKU
KADARZI
a. Perencanaan makanan
Persediaaan/ca
Faktor
dangan
Lingkungan
jaringan
Kemero Perubah
Ketidakc Peruba Perubah
sotan an
ukupan han an
jaringa biokimi
fungsi Anatomi
n a
Malnutrisi Malnutrisi
Faktor
ditandai dg diperiksa Tampak Muncul
Manusia melalui tanda
↓ BB & tanda
pertumbuh pemeriks khas yang
an aan klasik
terhambat laboratori
(stunting) um
Penyebab Kelebihan Gizi
2. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
Status Gizi
Ketersediaan Penyebab
Perilaku/asuhan Pelayanan
Pangan tingkat Tak
Ibu dan Anak kesehatan
Rumah Tangga Langsung
Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI Dasar
3. Penyakit Akibat Kurang/Kelebihan Gizi
No Penyakit Penyebab
1 Kurang Energi Protein (KEP) Kekurangan energi dan protein
2 Anemia Gizi Kekurangan protein, vitamin C,
asam folat,vit,B12,Zat Besi (Fe)
3 Angular Stomatitis Kekurangan riboflavin
4 Keratomalasia Kekurangan vitamin A
5 Rakhitis Kekurangan vitamin D
6 Skorbut/Sariawan Kekurangan vitamin C
7 Gondok Kekurangan yodium
8 Kanker Hati Toksin yang ada dalam
makanan seperti alfatoksin
pada kacang2an
9 Beri-Beri Kekurangan vitamin B1
10 Penyakit Jantung/ Kelebihan lemak/kolesterol
Ibu Hamil Balita
Antropometri
Survei Konsumsi
Biokimia
Statistik Vital
Klinis
Faktor Ekologi
Biofisik
5. Pemantauan Gizi Ibu dan Balita
Skirining
Pemantaua
Ibu Hamil Balita
n
Keahlian (expertness)
Menarik (attractiveness)
Dipercaya (trustworthness)
Empati
Kesadaran tentang diri dan pemahaman
Keterbukaan (open-mindedness)
Objektif
Kompeten
Kesehatan psikologis yang baik
5. TUJUAN KONSELING GIZI
konseling gizi bertujuan untuk membantu
klien dalam upaya mengubah perilaku yang
berkaitan dengan gizi, sehingga status gizi dan
kesehatan klien menjadi lebih baik.
a. Jangka pendek :diharapkan terciptanya
pengertian, sikap, norma
b. Jangka menengah : perilaku sehat
c. Jangka panjang :status kesehatan yang
optimal
6. MANFAAT KONSELING GIZI
Membantu klien untuk
Membantu klien
menggali masalah
memahami penyebab
kesehatan gizi yang
terjadinya masalah
dihadapi
Mencari alternatif
pemecahan masalah
7. PRINSIP KONSELING GIZI
Membangun hubungan
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)
DISINGKAT ADIME (ASSASMENT, DIAGNOSIS,
INTERVENTION, MONITORING AND EVALUATION)
Menggali
Bangun dasar konseling
permasalahan
Memilih solusi
dgn Memperoleh
Memilih rencana
menegakkan komitmen
diagnosis
Monitoring dan
evaluasi
A. MEMBANGUN DASAR-DASAR KONSELING
BB, Tb, Pb, tinggi lutut, lingkar lengan atas (LLA), tebal lemak, lingkar
Rambut, leher, mata, mulut, kulit, kuku, ekstremitas otot dan rangka
Domain
Domain asupan
klinik
Domain
perilaku
3 Domain Dalam
Menetapkan Diagnosis Gizi
1. Domain Asupan
a. Keseimbangan energi : kelebihan asupan
energi, kekurangan asupan energi,
peningkatan kebutuhan energi, hiper/hipo
metabolisme
b. Asupan oral : kekurangan asupan
makanan dan minuman dan kelebihan
asupan makanan
c. Substansi bioaktif : kelebihan/kelebihan
asupan bioaktif , kelebihan asupan
alkohol
d. Zat-zat gizi tertentu : peningkatan
kebutuhan zat gizi dan
kekurangan/kelebihan energi dan protein
2. Domain Klinik
1. Monitoring perkembangan
Pemahaman dan ketaatan diet pasien
Apakah intervensi dilaksanakan sesuai rencana
Bagaimana perubahan status klien, membaik, tetap
atau memburuk
Identifikasi hasil (positif dan negatif)
Mengumpulkan informasi mengapa tidak ada
perkembangan ke arah yang lebih baik
2. Mengukur Hasil
Pencapaian konseling dapat dilihat dan diukur dari berbagai
indikator : perubahan status gizi, perubahan nilai biokimia, dan
perubahan fisik, dan perubahan pola makan
3. Evaluasi hasil
Evaluasi proses
Bagaimana proses, pola interaksi antara konselor dan klien,
waktu pelaksanaan, metode, dan tingkat partisipasi klien
Evaluasi dampak
Melihat keberhasilan konselor antara lain ketepatan asupan
gizi, perubahan berat badan, perubahan biokimia dan perubahan
perilaku
1. Pendahuluan
2. Pengertian promosi gizi
3. Tujuan promosi gizi
4. Strategi promosi gizi
5. Prinsip promosi gizi
6. Sasaran promosi gizi
7. Sasaran promosi gizi menurut tatanan
8. Jenis promosi gizi
9. Upaya promosi gizi
10. Kesimpulan
1. PENDAHULUAN
3. ADVOKASI
1. GERAKAN PRILAKU
KEMITRAAN
PEMBERDAYAAN DARZI
2. BINA
SUASANA
KEMITRAAN
TUJUAN:
MENCIPTAKAN OPINI ATAU
LINGKUGAN SOSIAL YG MENDORONG
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
UNTUK MELAKSANAKAN PERILAKU DARZI.
CARANYA :
- PERTEMUAN FORMAL/ INFORMAL ANTARA
ORMAS, LSM, DLL.
- KAMPANYE MELALUI MEDIA
- KAMPANYE PUBLIC RELATION ( LOMBA,
PAMERAN , DLL )
KEGIATAN ADVOKASI GIZI
- IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
POTENSIAL
- MEMPENGARUHI PENGAMBIL
KEBIJAKAN.
5. PRINSIP PROMOSI GIZI
Pemberdayaan masyarakat
Perubahan/perbaikan perilaku masyarakat di bidang
kesehatan
Melingkupi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Selain edukatif, juga melakukan upaya advokasi
dan bina suasana
Peran kemitraan dengan pemerintah, swasta dan
LSM
6. SASARAN PROMKES
PRIMER TERSIER
Sasaran yang punya masalah/ Para pengambil keputusan,
masyarakat penyandang dana, pembuat
kebijakan. ( Pemerintah )
SEKUNDER
Individu/kelompok yang berpengaruh
Terhadap sasaran primer seperti tokoh agama,tokoh masyarakat, dll
7. SASARAN PROMKES MENURUT TATANAN
Pelayanan gizi
Kebijakan preventif dan
Pendidikan
ekonomi pangan kuratif
gizi
Promosi gizi
Kebijakan Pengembangan
kesehatan organisasi &
publik kelembagaan
Legislasi /
PERPU
Upaya Promosi Gizi Kuratif dan Rehabilitatif
1. Penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk.
2. Perawatan balita gizi buruk
3. Pendampingan balita gizi buruk pasca perawatan
http://promkes.depkes.go.id/gerakan-nasional-sadar-gizi/
KONSEP GIZI SEIMBANG
OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. PENGERTIAN
3. TUJUAN DAN SASARAN GIZI SEIMBANG
4. VISUALISASI PANDUAN GIZI SEIMBANG
BERBAGAI NEGARA
5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYUSUNAN GIZI SEIMBANGAN
6. EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
7. PESAN GIZI SEIMBANG
8. PESAN GIZI SEIMBANG UNTUK BERBAGAI
KELOMPOK
1. PENDAHULUAN
Indonesia menghadapi dua masalah gizi yang besar; yaitu
kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
Riskesdas 2007, 2010, 2013 menunjukkan bahwa Indonesia masih
memiliki masalah kekurangan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus
(wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun
12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek
(stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Riskesdas 2010 sebesar
28,5% [Kemenkes, 2007, 2010, 2013].
Sedangkan untuk masalah kelebihan gizi, data Riskesdas 2007,
2010, 2013 memperlihatkan kecenderungan prevalensi obes (IMT >
25) semua kelompok umur. Anak balita 12,2%, 14% dan 11,9%;usia
6-19 tahun (Riskesdas 2007, 2010) naik dari 5,2% menjadi 5,9%;
orang dewasa dan usia lanjut (Riskesdas 2007, 2010) naik dari
21,3% menjadi 22,8%. Pada Riskesdas 2013 laki-laki obes 19,7%
dan perempuan 32,9% [Depkes, 2008; Kemenkes, 2010, 2013].
LANJUTAN
Beban ganda masalah gizi, kekurangan dan
kelebihan gizi pada dasarnya muncul akibat
perilaku konsumsi makanan yang bergizi tidak
seimbang. Keduanya disebabkan oleh pola makan
yang tidak seimbang; kekurangan gizi akibat
makan yang serba kurang, sedangkan kelebihan
gizi akibat makan yang serba lebih dari
kebutuhan.
Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut,
konsep gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai
pedoman makan, beraktivitas fisik, hidup bersih
dan mempertahankan berat badan normal.
2. PENGERTIAN
“1952, oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo
dikenal slogan 4 Sehat 5 Sempurna”
Terdapat 6 kelompok
pangan yang terdiri dari 2
kelompok bersumber zat
pembangun ( sumber protein
hewani-nabati dan kelompok susu
dan olahannya), serta 2 kelompok
pangan pengatur (buah dan sayur).
Selain itu dibagian tengah
terdapat anjuran mengonsumsi air
minum dan anjuran untuk
melakukan aktivitas fisik.
6.The Chinese Food Guide Pagoda (China)
Terdapat beberapa
tingkatan pentingnya dan
jumlah yang dibutuhkan dalam
diet. Dalam panduan ini
terdapat 5 tingkatan, dimana
paling bawah yang juga
merupakan kebutuhan paling
dasar adalah kelompok sereal
dan air, disusul dengan buah
dan sayur, daging, ikan dan
telur, susu dan olahannya,
kacang-kacangan, serta minyak,
lemak dan garam. Panduan ini
dilengkapi anjuran besar porsi
dan anjuran aktivitas fisik
7.The Food Guide Spinning Top (Japan)
Penempatan atas-bawah tidak menunjukkan
tingkatan kelompok. Terdapat 6 kelompok pangan,
yaitu biji-bijian, sayur, daging dan ikan serta susu
dan buah. Disini buah ditempatkan porsi kecil
setara dengan susu dan olahannya.
Tidak ada anjuran atasan lemak dan minyak.
Justru panduan ini menganjurkan snack, gula, dan
minuman.
Panduan ini dilengkapi anjuran aktivitas fisik
dan konsumsi air putih dan terlihat semakin
lengkap dengan anjuran porsi besar dan contoh
makanan, makanan penukar beserta ukuran rumah
tangganya dalam bentuk gambar.
8. Indonesia
Panduan gizi Indonesia berbentuk tumpeng.
Konsepnya hampir sama dengan konsep pada bentuk
piramida yang sebelumnya digunakan oleh Indonesia,
yaitu : terdapat 6 kelompok pangan, dimana paling
bawah adalah kelompok makanan pokok (porsi paling
besar), disusul sayur, buah, protein nabati dan hewani,
serta paling sedikit adalah minyak gula dan garam.
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Aktivitas
4. Kondisi lain, seperti : sakit, hamil dan
menyusui
5. Kebudayaan
6. Ekonomi
7. Pendidikan
8. Tingkat Perkembangan
6. EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
Mempertahankan
Mengonsumsi Membiasakan
Melakukan Dan Memantau
Makanan Beragam. Perilaku Hidup
Aktivitas Fisik Berat Badan (BB)
Bersih
Normal
“Tumpeng Gizi Seimbang (TGS)” (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014 )
7. PESAN GIZI SEIMBANG
1. Makanlah makanan yang beragam
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
• Kapan saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
antara lain:
1) Sebelum dan sesudah memegang makanan
2) Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak
3) Sebelum memberikan air susu ibu
4) Sesudah memegang binatang
5) Sesudah berkebun
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
1. PENDAHULUAN
2. PENGERTIAN KADARZI
3. INDIKATOR KADARZI
4. TUJUAN KADARZI
5. SASARAN KADARZI
6. ASPEK PRILAKU KADARZI
7. FAKTOR MEMPENGARUHI KADARZI
8. STRATEGI KADARZI
9. PENILAIAN KADARZI
1. PENDAHULUAN
1. Tingkat keluarga
2. Tingkat masyarakat
3. Tingkat pelayanan kesehatan
4. Tingkat pemerintah.
TINGKAT KELUARGA
Aspek tersebut adalah :
1. pengetahuan dan keterampilan keluarga
2. kepercayaan, nilai dan norma yang
berlaku.
• Pada umumnya keluarga telah memiliki
pengetahuan dasar mengenai gizi.
• Namun, sikap dan keterampilan serta kemauan
untuk bertindak memperbaiki gizi keluarga
masih rendah.
• Sebagian keluarga menganggap asupan
makanannya selama ini cukup memadai karena
tidak ada dampak buruk yang mereka rasakan.
LANJUTAN...
lingkungan hidup
pendapatan (tempat tinggal dan
besar keluarga)
suku bangsa kepercayaan
agama
(budaya)
sikap tentang
kesehatan.
8. STRATEGI KADARZI
Analisis situasi
pangan bulanan
Diseminasi dan
penyebarluasan Analisis situasi
informasi pangan tahunan
b. Tujuan Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi
Pelayanan Puskesmas
Peningkatan keterampilan staf puskesmas
Terselenggaranya penyuluhan terpadu
Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu
10. KESIMPULAN
Program Gizi Masyarakat di Puskesmas mempunyai fungsi utama,
pelaksanannya adalah mempersiapkan, memelihara dan
mempertahakan agar setiap orang -terutama kelompok rawan ibu
hamil, bayi, ibu menyusui, anak balita -mempunyai status gizi baik,
dapat hidup sehat dan produktif.
Semuanya akan terwujud apabila tenaga kesehatan dan non
kesehatan melaksanakan program gizi dengan baik dan benar
sesuai komponen-komponen yang harus ada dalam program
perbaikan gizi masyarakat.
REFERENSI
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Percetakan
PTGramedia Pustaka Umum.
Gibney. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Soekirman. 2000. Ilmu GIzi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan
Masyarakat. Direktorat Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan
Nasional.