Anda di halaman 1dari 18

Gizi Lansia

Oleh : Defriani Dwiyanti, S.SiT, M.Kes


PENUAAN
 Proses yang berlangsung secara alamiah, terus
menerus dan berkesinambungan, yang berlanjut
dengan perubahan anatomi, fisiologi, dan biokimia
pada jaringan tubuh yang nantinya dapat
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara
keseluruhan
 Proses ini sudah berlangsung sejak usia muda dan
sangat individual
 Proses ini dapat diperlambat bila sejak usia muda telah
menjaga status gizi dan kesehatan
Faktor yang mempengaruhi proses penuaan

PENDIDIKAN
PENYAKIT
INFEKSI/
KONSUMSI
DEGENERATIF
Faktor
Faktor
HYGIENE
SOS-BUD Proses Menua SANITASI/
LINGKUNGAN
Biologi
KELUARGA/ Individu
PENGARUH
LINGKUP
PERGAULAN/
Faktor Eksternal KELOMPOK
EKONOMI MASYARAKAT
Faktor internal
Batasan lansia
Menurut WHO lansia dikelompokkan
menjadi 4 kelompok yaitu :
Usia pertengahan (45 – 59 tahun)
Lanjut usia (60 – 74 tahun)
Lansia tua (75 – 90 tahun)
Usia sangat tua (>90 tahun)
Batasan lansia
Menurut Kementrian Kesehatan RI, lanjut
usia dikelompokkan menjadi
Pra Lanjut usia (45 – 59 tahun)
Lanjut usia (60 – 69 tahun)
Lanjut usia risiko tinggi (≥ 70 tahun atau
≥ 60 tahun dengan masalah kesehatan).
Kondisi lanjut usia yang dapat mempengaruhi status gizi.
N Kondisi lanjut usia Perubahan Pola Makan Status Gizi
O
1 Metabolisme basal menurun Kebutuhan energi menurun Cenderung
kegemukan/obesitas
2 Aktivitas/kegiatan fisik berkurang Energi yang dipakai sedikit Cenderung
kegemukan/obesitas
3 Ekonomi meningkat Konsumsi berlebih Cenderung
kegemukan/obesitas
4 Fungsi indera menurun Makan tidak enak/nafsu makan Dapat terjadi kurang gizi
menurun
5 Penyakit periodental atau gigi Kesulitan makan makanan Dapat terjadi kurang gizi dan
tanggal berserat (sayur, daging) kegemukan/obesitas
cenderung makan makanan lunak
6 Penurunan sekresi asam lambung Mengganggu penyerapan vitamin Defisiensi zat gizi mikro
dan enzim pencernaan makanan dan mineral
7 Mobilitas usus menurun Susah buang air besar Wasir (perdarahan) anemia
8 Sering menggunakan obat- Menurunkan nafsu makan Dapat terjadi kurang gizi
obatan/alkohol
9 Gangguan kemampuan motorik Kesulitan untuk menyiapkan Dapat terjadi kurang gizi
makanan sendiri
10 Kurang sosialisasi, kesepian Nafsu makan menurun Dapat terjadi kurang gizi
(perubahan psikologis)
11 Pendapatan menurun Asupan makanan menurun Dapat terjadi kurang gizi
12 Demensia (pikun) Sering makan//lupa makan Dapat terjadi kurang gizi dan
kegemukan/obesitas
Masalah Gizi

I. Kegemukan :pola konsumsi yang


berlebihan, banyak mengandung lemak,
rendah serat, aktivitas kurang, kebutuhan
berkurang

penyakit jantung,hipertensi, DM,Sirosis


Masalah Gizi
II.Kurang energi Kronis : kurang nafsu
makan berkepanjangan
Penyebab :
◦ Makan tidak enak karena berkurangnya
fungsi alat perasa dan penciuman
◦ Banyaknya gigi yang tanggal sehingga untuk
makan terasa sakit
◦ Nafsu makan berkurang karena kurang
aktivitas, kesepian, depresi, penyakit kronis,
efek samping obat, alkohol dan rokok
Masalah Gizi
III. Osteoporosis
Penyebab :konsumsi kalsium kurang dalam
jangka waktu lama
Wanita terjadi 2 tahan setelah monopouse
karena pengaruh penurunan hormon
estrogen
Masalah Gizi
IV.Gout : Kelainan metabolisme protein
yang menyebabkan asam urat dalam darah
meningkat
Masalah Gizi
V. Kurang zat gizi mikro
Kurang zat besi, vitamin A, B1, asam
folat, B12, vitamin C, D, E, Mg, Zn
Serat
Kebutuhan gizi
Umur
Pada usia lanjut kebutuhan energi dan lemak
menurun. Setelah usia 50 tahun, kebutuhan
energi berkurang sebesar 5% untuk setiap 10
tahun. Kebutuhan protein, vitamin dan mineral
tetap
Jenis kelamin
Aktivitas fisik dan pekerjaan
Postur tubuh
Iklim/suhu udara
Kondisi kesehatan (stress fisik dan psikososial)
Prinsip Pemenuhan Gizi Lansia
mengikuti prinsip gizi seimbang:
Makanlah aneka ragam makanan
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan
energi
Batasi konsumsi lemak dan minyak
Makanlah makanan sumber zat besi
Biasakan makan pagi
Minumlah air bersih dan aman yang cukup
jumlahnya
Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur
Pehitungan zat gizi
Energi
BMR : 0,9/1 kal x BB (kg) x 24 jam = A
Kkal
Koreksi umur : sesuai umur ex 5% x A Kkal = B
Kkal -
C Kkal
Aktifitas : ..........% x C Kkal = D Kkal +
E Kkal
SDA : 10 % x E Kkal = F
Kkal +
G Kkal
perhitungan
Protein : 10 – 15% total kalori
Lemak : 15 – 20% total kalori (utamakan
lemak tak jenuh)
Karbohidrat : persentasi sisa dari Protein
+ lemak dan utamakan sumber
karbohidrat yang mengandung cukup
serat.
Anjuran jumlah porsi
perkelompok >65 tahun
BAHAN
MAKANAN Dewasa laki-laki Dewasa Perempuan
* >65 tahun 1900 kkal > 65 tahun 1550 kkal
Nasi 5p 3½p
Sayuran 4p 4p
Buah 4p 3p
Tempe 3p 3p
Ikan segar 3p 3p
Susu rendah
lemak 1p 1p
Minyak 4p 4p
Gula 2p 2p
Soal kasus
Ibu Emi yang berusia 56 tahun dengan
berat badan 55 kg dan tinggi badan 156
cm. Merupakan ibu rumah tangga yang
sekarang ini tinggal bersama anaknya
yang bekerja sebagai perawat di sebuah
rumah sakit pemerintah. Tidak menyukai
daging dan makanan yang direbus.

Anda mungkin juga menyukai