Anda di halaman 1dari 46

GIZI DALAM DAUR

KEHIDUPAN
GIZI LANSIA
Penuaan : proses yang ditandai dengan
penurunan berbagai fungsi organ
dan perubahan fisiologis tubuh

KAPAN DISEBUT TUA ???


Berambut putih
Mempunyai cucu

?
Keriput
Pintar pengobatan
Jalan bungkuk
Pensiun
PENDAHULUAN
• Berdasarkan UU
Lansia : seseorang yg karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik dan
sosial
Kelompok usia lanjut dipandang sbg
kelompok yg beresiko mengalami
gangguan kesehatan
Batasan lansia
• Menurut Durmin : Young ederly (65-75
th), older ederly (75 th)
• Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia
75-84 th dan 85 th
• M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th
• Menurut usia pensiun : usia diatas 56 th
• WHO : usia pertengahan(45-59), usia
lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia
sangat tua(>90)
Proses penuaan terbagi:
• Fase subklinikal (25-35 th)
– Hormon manusia mulai mengalami penurunan
• Fase transisi (35 - 45 th)
– Penurunan hormon > 25 %
– Penglihatan lemah rambut memutih, pigmen kulit
bertambah & stamina mulai menurun
• Fase klinikal (> 45 th)
– Tingkat penurunan hormon manusia menjadi
cepat
PERKEMBANGAN LANJUT USIA
DI INDONESIA
Umur harapan Jumlah Usila (juta)
hidup
1980 52,2 7,998 (5,45%)
1990 59,8 11.277 (6,29%)
2000 64,5 14,440 (7,18%)
2010 70,6 23,993 (9,77%)
2014 72 28,823 (11,34%)

Sumber : BPS 7
MASALAH KESEHATAN LANSIA
(Riskesdas 2007)
Dalam persen

Jenis penyakit 55- 64 th 65 – 74 th > 75 th


Penyakit sendi 56,4 62,9 65,4
Hipertensi 53,7 63,5 67,3
Katarak 28,8 41,9 51,6
Stroke 20,2 31,9 41,7
Jantung 16,1 19,2 20,4
Gangg mental emosional 15,9 23,2 33,7
DM 3,7 3,4 3,2
8
FAKTOR UTAMA PENYEBAB PENYAKIT GAYA
HIDUP
Diet Tidak Hipertensi
Sehat
Hiperlipidemi
(Unhealthy
a
Diet)
Diabetes
Ketidakaktifan Mellitus
Fisik (Physical
Inactivity) Obesitas

Merokok Osteoporosis

(Smoking)
Osteoarthritis

Stress
Asma
GAYA HIDUP TIDAK SEHAT

Makanan
Tinggi Obesitas
Kalori Diabetes
Makanan Mellitus
Hiperlipid
Tinggi Lemak
emi
Makanan Hipertensi
Pola Makan & Diet
Tinggi
Tidak Sehat
Garam
(Unhealthy Diet)
Makanan Kanker
Rendah Serat Usus
Makanan
Kurang Osteoporo
Calsium sis
Gunakan
Bahan Perasa Radikal
Pengawet, Bebas
GAYA HIDUP TIDAK
SEHAT
Obesitas
Diabetes Mellitus

Hipercholesterole
mia
Hipertensi
Ketidakaktifan Fisik
(Physical Inactivity) Peny.Jantung
Koroner
Stroke

Osteoporosis

Osteoarthritis
Nyeri Punggung
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ASUPAN GIZI LANSIA

• Faktor Fisiologis
• Faktor Patofisiologis
• Faktor Sosioekonomi
Faktor Fisiologis
Perubahan Akibat Asupan Gizi

- Pe Massa bebas Lemak Massa otot kebutuhan Energi


kebutuhan protein

- Pe massa lemak retensi cairan me resiko dehidrasi

- Pe massa air cadangan air tubuh resiko dehidrasi

- Resistensi insulin Gula darah puasa


resiko DM 2

- Sekresi asam lambung absorpsi vit B12,


Kalsium, zat Besi,
asam folat & Seng
Faktor Fisiologis

Perubahan Akibat Asupan Gizi


- Intoleransi laktosa asupan susu & prod turunan Asupan kalsium
& vit D

- Perubahan sensoris nafsu makan cenderung makan


manis
& asin
Faktor Patofisiologis
• Gigi geligi nyeri mengunyah

makanan lembut
konsumsi daging& buah

asupan protein
asupan vit & mineral
Faktor Patofisiologis

- Fungsi ginjal daya filtrasi resorpsi

ekskresi obat
produksi vit D

- Daya Tahan Tubuh sering terserang penyakit

asupan makanan
Masalah gizi pada
lansia
KEGEMUKAN / OBESITAS
- Pola konsumsi yg berlebihan (lemak, protein &
karbohidrat)
- Kecil gemuk  konsumsi meningkat  sel lemak
diisi kembali  gemuk
- Proses metabolisme menurun  diimbangi
aktivitas fisik & penurunan jumlah makanan
- Kalori yg berlebih  diubah jd lemak 
kegemukan
- Kegemukan bagian perut  meningkatkan resiko
penyakit jantung koroner
- Resiko PJK 1-3 kali, hipertensi 1,5 kali, DM 2,9
kali, penyakit empedu 1-6 kali
Bbrp penyakit yg dihubungangkan dgn
kegemukan
a. PJK (Penyakit Jantung Koroner)
b. Hipertensi
c. Diabetes Melitus
d. Sirosis Hepatis
a. Penyakit Jantung Koroner
 Penyempitan pembuluh darah (timbunan
lemak/plak)  kekurangan oksigen
 Faktor resiko yg tdk dapat diubah : usia (> 60 th),
jenis kelamin (laki-laki beresiko), riwayat keluarga.
 Faktor resiko lain: kebiasaaan merokok,
dislipidemia, kurang gerak, kegemukan, DM, stress,
infeksi, serta gangguang pd darah (fibrinogen,
trombisis, dll)
b. Hipertensi
• Pd usia lanjut  pembuluh darah tebal
& kaku  Tekanan Darah meningkat
• BB berlebih  beban jantung (+)  TD
tinggi
• Plak  di otak : stroke  kematian /
kelumpuhan ; di jantung  serangan
angina / infark  kematian
• Konsumsi Na (garam +)  TD .
Selain itu (-) konsumsi Cal, mg & K 
TD (+)
c. Diabetes Melitus
Gangguan metabolisme KH, P, L yg
disebabkan (-)/tidak berfungsi insulin
Dibedakan menjadi 2:
- DM tipe I  terjadi kerusakan sel &
pankreas  kadar insulin (-)
- DM tipe II  selain terjadi kersakan
sel & pankreas juga disertai tdk
berfungsinya insulin.
d. Sirosis Hepatis
• Lemak berlebih  ditimbun di hati 
perlemakan hati  memicu sirosis
• Radang hati (hepatitis)
• Kebiasaan minum alkohol
• Sirosis  kanker hati
KURANG ENERGI KRONIS (KEK)
• Kurang nafsu mkn berkepanjangan 
penurunan BB
• Selain (-) KH, P, L biasanya disertai
zat gizi mikro lainnya
• Penderita dgn penyakit infeksi (TBC,
kanker)
• KEK  IMT < 17
Penyebab KEK
• Mkn tdk enak  (-) fungsi alat perasa
& penciuman
• Gigi ompong
• Nafsu mkn (-)  aktivitas kurang,
kesepian, depresi, penyakit kronis,
efek samping obat, rokok & alkohol
OSTEOPOROSIS
• Massa tulang mencapai maksimun
wanita : 35 th & laki-laki 45 th
• Kurang kalsium dlm jangka waktu yg
lama  Osteoporosis
• Pd wanita terjadi 2 th setelah
menopause disebabkan :
– Tulang wanita lebih kecil
– Penurunan h. estrogen
GOUT
• Sering terjadi pada pria
• Kelainan metabolisme protein  asam
urat meningkat
• Kristal asam urat menumpuk di
persendian
• Perlu pembatasan protein
Kurang zat gizi mikro lain
– Kurang zat besi
– Kurang vitamin A (kekeringan selaput
lendir mata & kulit, katarak usia muda &
menurut penelitian  (+) risiko kanker
payudara)
– Kurang vit, B1, asam folat, vit. B12  (+)
kadar homosistein darah  penebalan
pembuluh darah & risiko PJK
• Anemia megaloblastik
• Kurang Vitamin C  sariawan dan
perdarahan gusi
• Kurang Vitamin E  kekeringan kulit &
demensia. Vit. E sbg antioksidan
• Kurang Zn  (-) daya tahan tubuh,
demensia/pikun. Turunnya fungsi
seksual pd laki-laki
• Kurang serat  risiko kanker usus
besar & wasir
Kebutuhan Gizi lansia
• Energi
– Kebutuhan kalori menurun pd usia :
• Usia 40-49 th : 5 %
• Usia 50-59 th & 60-69 th : 10 %
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG), 2004
Laki-laki : 2050 kkal
Perempuan : 1600 kkal
• Protein  pemeliharaan jaringan &
penggantian sel yg rusak serta
pengaturan fungsi fisiologis tubuh
Kebutuhan Protein
• Kebutuhan protein berubah menurut usia
• ~1 g/kg BB/hari (14–16% dari energi
total)
• Tidak diperlukan jumlah konsumsi protein berlebih
• Pemberian tidak boleh
>1,5 g/kg BB/hari
Pada keadaan infeksi berat atau trauma  1,2–1,5 g/kg
BB/hari
Protein yg dianjurkan berkualitas baik : spt
susu, telur, daging
Kebutuhan Lemak

• 25% dari energi total sehari

• Kurangi asupan lemak jenuh


• Tingkatkan asupan lemak tak jenuh
Kebutuhan Karbohidrat

• 50-60% dari energi total sehari


• KH kompleks >> KH sederhana
• Hati-hati, sering terjadi intoleransi
laktosa  berikan susu rendah/ bebas
laktosa
Kebutuhan Karbohidrat

• Konsumsi serat  dibiasakan


jumlahnya 10–13 g per 1000 kkal
(25 g/hari ~ 5 porsi buah & sayur)
Kebutuhan Vitamin

Perubahan fisiologik

• Menyebabkan asupan menjadi rendah

• Terdapat gangguan absorpsi


Kebutuhan Vitamin

• Vitamin mempunyai peran penting 


mencegah & memperlambat proses
degeneratif pada lansia
Kebutuhan Vitamin

 Suplementasi  bila asupan tidak


adekuat

 Hindari pemberian megadosis


 bersifat toksik karena
terdapat penurunan fungsi organ
Kebutuhan Vitamin

Defisiensi yang sering:

1. Vitamin B12
- Akibat kurangnya faktor intrinsik
di lambung
- Penggunaan vit. B12 di lambung oleh
bakteri lambung
Kebutuhan Vitamin
2. Vitamin D
Kurang terpajan sinar matahari,
gangguan sintesis vitamin D di kulit & 
kemampuan ginjal untuk
mensintesis vitamin D aktif
Kebutuhan Vitamin

Vitamin antioksidan:

vitamin C dan E
 untuk pencegahan katarak,
penyakit kardiovaskuler, kanker
Kebutuhan Mineral
• Kebutuhan Fe berkurang pada
perempuan karena tidak menstruasi
lagi

• Kemampuan absorpsi Ca turun setelah


usia 60 th pada laki-laki & perempuan

• Defisiensi Zn  menyebabkan
gangguan fungsi imun, pengecapan
Kebutuhan Mineral
• Mg  menjaga fungsi otot, saraf & struktur
tulang.
Usia : absorpsi , ekskresi 
• Cu  bagian dari beberapa enzim
Defisiensi Cu: anemia, penyakit Alzheimer,
stroke & osteoporosis
• Se  mencegah kerusakan sel akibat stres
oksidatif
Kebutuhan Mineral
Ca P Fe Zn I Se
(mg) (mg) (mg) (mg) (g) (mg)

Laki-laki
>60 th 800 600 13 13,4 150 30

Perempuan

>60 th 800 600 12 9,8 150 30

Sumber: WNPG VIII,


2004
TERIMA
KASIH
• Bapak syamsurijal umur 45 tahun, TB,
165 cm, BB 62 kg. Seorang eksekutif
muda. Kebiasaan makan diluar,
kurang menyukai ikan laut dan
menyukai makanan yang berkuah

Anda mungkin juga menyukai