(UJI ORGANOLEPTIK)
berwarna
merah
2 Telinga Pendengaran Bunyi orang
makan kerupuk
3 Lidah Pencicipan Garam, gula
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Tata letak yg khas dari suatu laboratorium
pengujian inderawi sebaiknya terdiri dari
tiga ruang yg terpisah, yi :
1. Ruang resepsi/ tunggu dan brifing, yi tempat
pertemuan dan pengarahan panelis
2. Ruang penyiapan sampel/dapur yg dilengkapi dg
peralatan atau sarana u/ penyiapan dan
penyajian semua jenis mak. Ruangan ini hrs
terpisah dr ruang pencicipan atau ruang panel
namun tdk terlalu jauh. Bau-bauan dr dapur tdk
boleh mencemari ruang pencicip. Kesibukan
penyiapan contoh tdk boleh terlihat dan
terdengar oleh panelis
3. Ruang panel yg terdiri dari bilik-bilik pencicip
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Bilik Pencicip agar panelis dpt melakukan
penilaian secara individual, bebas dan tdk
dipengaruhi o/ keadaan sekitarnya atau orang lain.
Ukuran : P : 60–80 cm; L : 50–60 cm; T : 150 cm
U/ cicip atau rasa dibedakan dari bilik u/
penilaian bau-bauan khusus
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Suasana yg penting : kebersihan,
ketenangan, menyenangkan,
kerapihan, teratur serta cara
penyajian yang estetis agar
penilaian dpt secara wajar dan
optimal.
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Syarat :
1. Isolasi ruang harus terpisah dr keramaian
proses pengolahan, keramaian ruang
pertemuan, dan jauh dari keramaian lalu lintas
2. Kedap suara (Soundproof)
3. Kedap bau :
Harus bebas dr bau-bauan asing a/ yg
datang dr luar
Harus jauh dr ruang pengolahan, daerah
pembuangan kotoran a/ daerah yg
menghslkan bau2an
Hrs bebas dr bau2an rokok & parfum yg dr
panelis.
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Syarat (lanjutan) :
4. Suhu & kelembaban
Suhu hrs tetap dan setinggi suhu kamar (20 –
250C) pakai AC
Kelembaban diatur : 65%
5. Cahaya :
Sedang (tdk terlalu kuat & lemah), jika terlalu
kuat silau, jika terlalu lemah penglihatan
terganggu/tdk jelas
Dibuat difuse (lampu TL)
Dlm hal-hal khusus diperlukan cahaya lemah
a/ cahaya berwarna u/ menutupi warna
bhn yg diperkirakan dpt mempengaruhi
penilaian
LAB. PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Syarat (lanjutan) :
6. Dapur penyiapan contoh
Hrs terpisah dr ruangan pencicipan, ttp
tdk terlalu jauh
Bau-bauan dr dapur tdk boleh mencemari
ruang pencicip
Hiruk-pikuk didapur tdk boleh terdengar
di ruang pencicip
PENYIAPAN SAMPEL
Beberapa hal yg harus diperhatikan
1. Keterangan ttg sampel
2. Suhu penyajian
3. Keseragaman sampel
4. Penomoran atau pemberian kode pd. sampel
5. Jumlah sampel yang dapat disajikan
6. Pengaturan penyajian
7. Wadah/kontainer
8. Penetral
PENYIAPAN SAMPEL
1. Keterangan/Informasi ttg sampel
8. Penetral/Air minum
-Unt menghilangkan after taste dan
mencegah salah penilaian
Panel alat atau instrumen yg terdiri dari orang
atau kelompok orang yg bertugas menilai sifat
atau mutu benda berdsrkan kesan subjektif.
Orang yg menjadi anggota panel disebut panelis.
Macam Panel
1. Panel pencicip perorangan (Individual
Expert)
2. Panel pencicip terbatas
Panel terlatih
3.
Anggota :
dari luar dipilih berdasarkan latar belakang
pendidikan, asal daerah, kelas ekonomi dsb
tdk tetap mis tamu yg sedang berkunjung
Bisa juga tetap, tetapi
pengujiannya
tdk sering, mis sebulan sekali
Btk pengujiannya sederhana mis diantara 2
contoh S & F mana yang lebih disukai
Macam Panel
5. Panel agak terlatih
Anggota : 15 – 25 orang sudah mendpt
sekedar latihan
mis: sekelompok mhs atau staf peneliti yg
dijadikan panelis secara musiman/ kadang2
kalau akan digunakan mrk dikumpulkan dan
dilatih sebentar atau diberi penjelasan
secukupnya
Anggota dipilih berdsrkan kepekaan dan
keandalan penilaian
Makin kurang terlatih makin besar jml
panelis yg diperlukan
Macam Panel
6. Panel konsumen
Anggota : 30 - 1000 orang u/ uji
kesukaan (preference test) sebelum uji
pasar
Hasil uji menent apakah su/ jenis mkn
dpt diterima o/ masy, tetapi tdk
menggambarkan kesediaan kons u/
membeli mkn itu
Anggota dpt diambil dr pasar a/
mendatangi rumah konsumen
Pemilihan dan Seleksi Panelis
U/ panel perseorangan & panel pencicip
terbatas :
Calon anggota dipilih & di seleksi dari orang-
orang yang sudah peka & selalu konsisten,
bukan dari orang biasa
Panel terlatih dipilih dari calon dengan
persyaratan ttt
Seleksi untuk Panel Terlatih
1. Wawancara
Sekelompok karyawan/staf lab. (min. SMA)
2. Penyaringan yang terpilih : terbuka, dpt
serius, mudah santai, konsisten, peka
thd sekitar, sifat ingin tahu, jujur, luas
peng. umumnya, periang, tidak mudah
terpengaruh, percaya pada diri sendiri,
tidak gampang panik, dan memp.kepekaan
yang cukup.
Seleksi untuk Panel Terlatih
3. Pemilihan/Seleksi
- Menguji kepekaannya thd sifat-sifat
sensorik :
Uji segitiga
Uji rangsangan
Uji penjenjangan Diulang bbrp kali
Uji skor
Uji baku jamak
A. Pengujian Pembedaan
1. Uji Pasangan
2. Uji Segitiga (Triangle Test)
3. Uji Duo – Trio
4. Uji Pembanding Ganda (Dual Standards)
5. Uji Pembanding Jamak (Multiple Standards)
6. Uji Rangsangan Tunggal (Single Stimulus)
7. Uji Pasangan Jamak (Multiple Pairs)
8. Uji Tunggal (Monadik)
B. Uji Penerimaan
C. Uji Skalar
A B
Bahan Contoh
Pembanding
Uji pasangan dg bhn Uji pasangan tanpa
pembanding (bhn bhn pembanding
pembanding dulu, baru (dua contoh disajikan
contoh yg dibandingkan) secara acak)
METODA PENGUJIAN ORGANOLEPTIK
Anggota Panel :
1) anggotanya > 10 jika sedikit sulit
diambil kesimpulan krn probabilitynya ½
atau 50 %
2) Diminta menyatakan ada a/ tdk ada
perbedaan dlm hal sifat yg diujikan
selanjutnya dpt ditanyakan tingkat
perbedaan mis : perbedaan sedikit,
sedang, banyak.
Contoh :
a. Membandingkan hasil cara pengolahan
lama dg yg baru
Sbg
pembanding
b. Membandingkan hasil antara 2 daerah
2. Uji Segitiga (Triangle test)
U/ mendeteksi perbedaan yg kecil
Pengujian ini lebih banyak digunakan krn lebih peka
dp uji pasangan
Cara penyajian : dpt bersamaan a/ berurutan
A A
Peluang scr acak :
1/3 atau 33 1/3%
B
Panelis diminta memilih satu diantara 3 contoh yg
berbeda dr 2 yg lain (tdk ada contoh baku a/
pembanding) dpt ditanyakan juga tingkat
perbedaan, tetapi hslnya kurang meyakinkan
Keseragaman ketiga contoh sangat penting agar dpt
dihindari pengaruh penyajian
3. Uji Duo – Trio
Peluang scr acak :
A A B 1/2 atau 50%
Pembanding
(contoh baku)
A3 A6
A4 B A1
A2 A5
A Bukan A ? ? ? ? ?
7. Uji pasangan jamak (Multiple pairs)
Sekelompok contoh A dan sekelompok contoh
bukan A atau contoh B disajikan secara acak.
Tugas panelis adl mengelompokkan masing-
masing contoh atau mensortasi ke dlm kelompok
A atau bukan A (B)
Penyajian contoh dpt berurutan atau satu
persatu, ttp dpt juga bersama-sama secara acak
Tdk ada contoh baku, ttp sudah diket bhw contoh-
contoh yg diuji hanya ada 2 gol
A? B? B? A?
B? A? A? B?
8. Uji Tunggal (Monadik) mrpk su/ metode
penyajian contoh
C. Uji Skalar
Panelis diminta menyatakan besaran kesan yg diperolehnya
dinyatakan dlm btk besaran skalar a/ dlm bentuk skala
numerik
1. Uji Skala Garis
Btk garis lurus berarah yg diberi skala dgn jarak yg sama.
Arah skalar dpt satu dpt pula dua (arahnya berlawanan)
Contoh : X
- Pd tanda skala dpt ada atau tanpa ada skala numerik
- Data penilaian dpt dinyatakan dg angka yg kemudian
dpt dianalisis statistik
2. Uji Skor (Scoring) memberikan angka nilai atau
menepatkan nilai mutu sensorik thd bhn yg diuji pd jenjang
mutu a/ tingkat skala hedonik
skor : 1 – 10 dikaitkan dg skala hedonik
Dpt digunakan :
1. U/ sifat sensorik spesifik spt tekstur pejet pd nasi, warna
merah pd tomat, rasa langu pd hasil olah kedelai
2. Sifat Hedonik
3. Sifat sensorik kolektif spt pd p. mutu
3. Uji Penjenjangan (Ranking)
Panelis diminta membuat urutan contoh2 yg diuji menurut
perbedaan tingkat mutu sensorik
Dlm uji ini komoditi diurutkan a/ diberi nomor urut. Angka-
angka ini tdk menyatakan besaran skalar melainkan nomor
urut
Note :
Pd. besaran skala (Uji Skor) datanya dpt diperlakukan sbg
nilai pengukuran, krn itu dpt diambil rata-rata dan dianalisis
sidik ragam. Data penjenjangan (Ranking) sbgmana adanya
tdk dpt diperlakukan sbg nilai besaran dan tdk dpt dianalisis
sidik ragam. Ttp masih mungkin dibuat rata-rata.
D. Pengujian Deskripsi
Mrpk penilaian sensorik yg berdsrkan sifat2 sensorik yg lebih
kompleks, meliputi banyak sifat sensorik. Sedangkan pd uji2
sebelumnya, penilaian sensorik didsrkan pd satu sifat sensorik.
Banyak sekali sifat sensorik yg menyusun mutu sensorik, ttp hanya
sebagian saja dr sifat2 sensorik dipilih, terutama yg paling relevan thd
mutu a/ yg paling peka thd perub mutu. Sifat2 sensorik mutu itu
termasuk atribut mutu
Cara pengujian :
1. Masing-masing atribut mutu diujikan secara rating
artinya penilaian diberi nilai (skala)
2. Hasil pengujian rating ditransformasikan dlm bentuk
grafik majemuk
Guna :
1. U/ menilai pengembangan produk
2. Mempertahankan/menyeragamkan mutu
3. Sbg alat diagnosis mis mundurnya pemasaran apakah
krn mutu produk atau karena faktor lain
4.Pengawasan mutu
Analisis Deskriptif
1. Flavor Profile Analysis (FPA) panelisnya hrs
2. Texture Profile Analysis (TPA) benar-benar
terlatih & ada
3. Quantitative Descriptive Analysis (QDA)
diskusi antar
panelis
Dlm analisa deskriptif ini ada 3 proses evaluasi :
1. Diskriminasi : membedakan
2. Deskripsi
3. Kuantifikasi
Contoh :
Produk panelis dpt mendeteksi flavor2nya
Diskriminasi panelis bisa menyebutkan flavor2 apa
yg ada kmd didiskusikan dg panelis2 lainnya
Deskripsi Deskripsi flavor2 tsb yi mis flavor jeruk itu
spt apa, flavor anggur spt apa dsb. Shg diantara para
panelis memp kesamaan bahasa thd flavor2 tsb
Kuantifikasi memberi nilai thd flavor yg terdeteksi.
Skala yg digunakan u/ menilai disbt ” skala intensitas”
Skala Intensitas :
1. Magnitude Estimation
Mis : Sangat kuat
Sedang
Kurang kuat
2. Linear Interval
0 S1 S2 100
A 40 90 B
3. Category Scale : ada 14 kategori
o : tidak ada
x : ambang
x–1: antara ambang – lemah
lebih dekat ke ambang
dst
1. FPA
1. Aroma apa yg muncul & bgmn urutannya hidung
2. Flavor apa yg muncul & bgmn urutannya rongga
mulut lidah
3. Aftertaste aroma & flavor yg tinggal di mulut setelah
produk di makan
Mis : tempe bau langu
Permen menthos after taste : rasa hangat di mulut
diharapkan
Gorengan after taste : rasa minyak tengik tdk
diharapkan
4. Definisi karakteristik
2. TPA
Metodanya sama dg FPA, bedanya pd :
1. Penilaian pendahuluan dg tangan / jari-jari
2. Texture gigi (sbg alat mekanik)
3. After taste
3. QDA Dideskripsikan secara kuantitatif
TRIANGLE TEST
Tanggal : Panelis :
Produk : Biskuit Ikan Lele
Instruksi :
Didepan anda disajikan tiga buah sampel untuk dievaluasi. Dua dari
ketiga sampel tsb sama. Pilihlah/tentukan sampel yang berbeda
(1) (2)
Sampel
314
628
542
(4) Acceptability :
Sampel yang berbeda lebih acceptable
Sampel yang sama lebih acceptable
(5) Komentar :
DUO – TRIO TEST
Nama :
Tanggal:
Produk :
Dihadapan anda disajikan sampel kontrol (R) dan dua
sampel lainnya. Salah satu dari sampel tsb sama dg R,
dan sampel lainnya berbeda. Mana dari kedua sampel tsb
yang berbeda dg R?
Sampel Chek yang berbeda
432
701
UJI KESUKAAN (HEDONIK)
Tanggal : Panelis :
Produk : Minuman Pegagan
Instruksi :
Di hadapan saudara disajikan dua buah sampel untuk dievaluasi. Berikan
penilaian saudara thdp warna, rasa, aroma dan tekstur dari masing-masing
sampel tersebut dengan memberi nilai sesuai dengan ketentuan sbb :
Komentar :