com/2013/01/09/apa-itu-uji-organoleptik/
Uji diukur sesuai respon pribadi panelis. Uji ini bersifat organoleptik karena dalam
penilaiannya menggunakan organ indra manusia, atau dapat juga disebut sifat sensorik
karena, penilaian atau pengukurannya didasarkan pada rangasangan saraf sensorik
pada alat indra manusia. Mengenali sifat indrawi dengan pengindraan (uji indrawi)
kepada panelis memerlukan pendekatan yang khusus. Pengelola uji harus dapat
mengkomunikasikan dengan tepat sifat indrawi yang dimaksudkan karena ada kalanya
sifat indrawi itu hanya mudah dirasakan namun sulit dinyatakan atau didiskripsikan
(Soekarto dan Hubeis, 1992).
Adapun syarat-syarat yang harus ada dalam uji organoleptik adalah adanya contoh
(sampel), adanya panelis, dan pernyataan respon yang jujur. Dalam penilaian bahan
pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat
indrawinya.Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan,
mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan
yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.
https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_organoleptik\
Penggunaan Indra
Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu
produk adalah sifat indrawinya.[2] Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama
menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan,
mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi
produk tersebut.[2] Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu produk
adalah[2]:
Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap orang di
setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan
dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Selain itu
disesuaikan pula dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa.
Tujuan uji organoleptik adalah untuk[3]:
Uji organoleptik harus dilakukan dengan cermat karena memiliki kelebihan dan
kelemahan.[3]
Uji organoleptik memiliki relevansi yang tinggi dengan mutu produk karena
berhubungan langsung dengan selera konsumen.[3] Selain itu, metode ini cukup mudah
dan cepat untuk dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga cepat diperoleh.
[3]
Dengan demikian, uji organoleptik dapat membantu analisis usaha untuk
meningkatkan produksi atau pemasarannya.[3]
Uji organoleptik juga memiliki kelemahan dan keterbatasan akibat beberapa sifat
indrawi tidak dapat dideskripsikan.[3] Manusia merupakan panelis yang kadang-
kadang dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental, sehingga panelis dapat
menjadi jenuh dan menurun kepekaannya.[3] Selain itu dapat terjadi pula salah
komunikasi antara manajer dan panelis.[3]
Panelis dalam uji organoleptik sangat mudah dipengaruhi kondisi fisik dan mentalnya,
karena itu perlu sarana dan prasarana yang memadai dalam melakukan uji ini[4].
Prasarana utama:
Sarana utama:
http://www.academia.edu/7715398/Laporan_Praktikum_Uji_Threshold
Sampai saat ini telah dikenal 4 rasa utama yaitu asin, asam, manis dan pahit, ditambah
satu rasa baru yaitu umami yang umumnya terdapat pada penyedap rasa masakan asia.
Rasa asin ditunjukkan paling banyak dengan natrium klorida. Kadang-kadang
dinyatakan bahwa rasa garam natrium klorida sendiri tidak sedap dan tujuan utama
garam pada makanan sebagai penguat bau rasa atau potensiator bau dan rasa. Rasa
garam bergantung pada kation dan anion. Jika bobot molekul kation atau anion
keduanya bertambah besar, garam cenderung terasa pahit (deMan,1997).
Threshold test merupakan katagori yang termasuk dalam tes analisis sensori dengan
fungsi yang spesifik yaitu untuk menentukan threshold. Threshold didefiniskan
sebagai konsentrasi terendah dimana suatu sensori dapat dideteksi . Ada beberapa tipe
dari threshold atau ambang yaitu
absolute threshold atau ambang mutlak yaitu jumlah rangsang terkceil yang
sudah mulai menimbulkan kesan,
recognition threshold atau ambang pengenalan yaitu konsentrasi terkecil
dimana konsentrasi dapat terdeteksi,
Terminal Threshold atau ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar
yang masih dapat dirasakan,
difference threshold atau ambang pembedaan adalah ambang dimana dapat
membedakan stimuli yang terdeteksi,
orthonasal threshold yaitu ambang komponen volatile yang dapat dirasakan
dengan penciuman.
Kepekaan manusia terhadap rasa pahit jauh lebih tinggi dibandingkan rasa manis.
(Setyaningsih,2010) Kepekaan terhadap rasa bervariasi tergantung dari substansi yang
diuji. Sebagai contoh, ambang mutlak untuk deteksi gula pasir (sukrosa, manis) adalah
0,02M, sedangkan ambang untuk sodium klorida (NaCl, asin) adalah 0,035M, untuk
asam hidroklorida (HCl,asam) adalah 0,002M, dan untuk kina (quninine sulfat, pahit)
adalah 0,0000004M. Perbedaan ambang mutlak ini sampai 100.000 kali. Ambang rasa
juga dipengaruhi oleh perbedaan suhu, kepekaan terhadap NaCl; quinine sulfat
menurun dengan meningkatnya suhu dengan kisaran 17-42ᵒC; serta kepekaan terhadap
HCl tidak terpengaruh dan kepekaan terhadap rasa manis meningkat.
(Setyaningsih,2010)
Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxantine bersama senyawa
tefilin dan teobromin, berlaku sebagai perangsang system saraf pusat. Pada keadaan
asal kafein adalah serbuk putih yang pahit dengan rumus kimianya C6H10O2 dan
struktur kimianya 1,3,7-trimetilxantin. Dalam dua penelitian S.S.Schiman
membuktikan dengan hadirnya kafein di lidah, kepekaan terhadap rasa akan
meningkat,dan yang paling kentara adalah rasa pahit dalam rasa manis. Metilxantin
akan bersaing dengan adenosine yang terdapat dalam sel-sel lidah untuk berikatan
dengan reseptor pada lidah. Kafein menghambat kerja adenosine yang terdapat dalam
sel-sel lidah sehingga meningkatkan intensitas rasa pahit serta kombinasi pahit dan
manis. (Weinberg,2002)
Asam Sitrat (cytroenzuur), dipasaran bahan ini berbentuk bubuk Kristal putih. Fungsi
pokok bahan ini adalah sebagai bahan pengasam, yakni untuk menimbulkan rasa
produk menjadi lebih segar. Rasa asam sebenarnya hanya berasal dari ion hidrogen
(H+). Zat-zat yang dapat berionisasi dan melepaskan ion hidrogen yang hanya dapat
menghasilkan rasa asam. Ion H+ selalu diimbangi dengan adanya anion. Jika anion
yang mengimbanginya OH maka terjadilah netral, karena ion H+ itu segera
membentuk HO dan diturunkan konsentrasinya menjadi tinggal 10. Agar konsentrasi
H+ tetap tinggi, kation tersebut harus diimbangi dengan anioon lain. Dalam hal ini
larutan disebut asam. Intensitas rasa masam suatu asam disebabkan olah kecepatan
penetrasi asam ke sel. Meskipun demikian tidak dapat mengkorelasikan penetrasi
dengan keasaman (acidity). Umumnya stimulasi rasa asam berhubungan dengan
kenaikan solubilitas lipoid, dengan bertambahnya panjag rantai , dan dengan gugus-
gugus fungional tertentu yang mengurangi solubilitas air. Masuknya gugus-gugus
polar ke asam-asan organik mengurangi daya penetrasinya dan rupanya juga
kemasamanya.Rasa asam jauh lebih rumit dalam cairan-cairan biologis yang komplek
daripada dalam larutan murni yang sederhana. Tingkat ambang mutlak suatu zat sudah
dapat dinyatakan jika lebih dari 50% panelis telah mendeteksi secara benar adanya
rangsangan tersebut.
Ambang mutlak gula (manis) adalah 0,5% (b/v), garam dapur (asin) 0,25%, asam
klorida (asam) 1 bagian/ 15000 bagian air, strichin (pahit) 1 bagian/2x106 bagian air.
(Setyaningsih,2010)