Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan,
kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk
A. Panelis
Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan panel. Dalam penilaian
suatu mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagai
instrumen atau alat. Panel ini terdiri dari orang atau kelompok yang bertugas menilai
sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang menjadi anggota
panel disebut panelis.
Terdapat tujuh jenis panel, yaitu panel perorangan, panel terbatas, panel terlatih,
panel agak terlatih, panel tidak terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak.
Perbedaan ketujuh panel tersebut didasarkan pada keahlian dalam melakukan
penilaian organoleptik.
1. Panel Perseorangan
Panel perorangan juga disebut pencicip tradisional. Keistimewaan pencicip ini
adalah dalam waktu singkat dapat menilai suatu hasil dengan tepat, bahkan
mampu menilai pengaruh macam-macam perlakuan, misalnya bahan baku dengan
cara pengolahan. Tetapi kemampuan pencicip perorangan hanya terbatas pada
komoditas tertentu, sehingga masing-masing komoditas memerlukan panelis yang
berbeda sesuai dengan keahlian masing-masing.
2. Panel Terbatas
Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga
bias lebih di hindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam penilaian
organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan baku terhadap
hasil akhir. Keputusan diambil berdiskusi diantara anggota-anggotanya. Syarat
untuk bisa menjadi panelis terbatas adalah :
Mempunyai kepekaan tingggi terhadap komoditi tertentu.
Penilaian Indrawi
penggunaan
panelis
anak-anak
harus
bertahap,
yaitu
dengan
responnya terhadap produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka
snoopy yang sedang sedih, biasa atau tertawa.
Keahlian seorang panelis biasanya diperoleh melalui pengalaman dan latihan
yang lama. Dengan keahlian yang diperoleh itu merupakan bawaan sejak lahir,
tetapi untuk mendapatkannya perlu latihan yang tekun dan terus-menerus.
B. Seleksi Panelis
Untuk mendapatkan panelis yang diinginkan, khususnya jenis panel terlatih perlu
dilakukan tahap-tahap seleksi. Syarat umum untuk menjadi panelis adalah mempunyai
perhatian dan minat terhadap pekerjaan ini, selain itu panelis harus dapat
menyadiakan waktu khusus untuk penilaian serta mempunyai kepekaan yang
dibutuhkan.
Pemilihan anggota panel perlu dilakukan untuk suatu grup panelis yang baru
atau untuk mempertahankan anggota dalam grup tersebut.
Tahap-tahap seleksi adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara dapat dilaksanakan dengan tanya jawab atau kuesioner yang
bertujuan untuk mengetahui latar belakang calon termasuk kondisi kesehatannya.
2. Tahap Penyaringan
Tahap ini perlu dilakukan untuk mengetahui keseriusan, keterbukaan, kejujuran,
dan rasa percaya diri. Selain itu dapat dinilai pula tingkat kesantaian, kepekaan
umum dan khusus serta pengetahuan umum calon panelis.
3. Tahap Pemilihan
Pada tahap ini dilakukan beberapa uji sensorik untuk mengetahui kemampuan
seseorang. Dengan uji-uji ini diharapkan dapat terjaring informasi mengenai
kepekaan dan pengetahuan mengenai komoditi bahan yang diujikan. Metoda yang
digunakan dalam pemilihan panelis ini dapat berdasarkan intuisi dan rasional,
namun umumnya dilakukan uji keterandalan panelis melalui analisis sekuensial
dengan uji pesangan, duo-trio dan uji segitiga atau dengan uji rangsanganyang
akan diterangkan lebih lanjut
4. Tahap Latihan
Latihan bertujuan untuk pengenalan lebih lanjut sifat-sifat sensorik suatu komoditi
dan meningkatkan kepekaan serta konsistensi penilaian. Sebelum tahap latihan
dimulai, panelis perlu diberikan instruksi yang jelas mengenai uji yang akan
dilakukan dan larangan yang disyaratkan seperti larangan untuk merokok, minum
Penilaian Indrawi
minuman keras, menggunakan parfum dan lainnya. Lama dari intensitas latihan
sangat tergantung pada jenis analisis dan jenis komoditi yang diuji.
5. Uji Kemampuan
Setelah mendapat latihan yang cukup baik, panelis diuji kemampuannya terhadap
baku atau standar tertentu dan dilakukan berulang-berulang sehingga kepekaan
dan konsistensinya bertambah baik. Setelah melewati kelima tahap tersebut di atas
maka panelis siap menjadi anggota panelis terlatih.
C. Laboratorium Pengujian
Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari
bagian persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi
(gambar 1). Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap
untuk uji organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup.
Penilaian Indrawi
Penilaian Indrawi
Jumlah contoh
Pemberian contoh dalam setiap pengujian sangat tergantung pada jenis uji yang
dilakukan. dalam uji pembedaan akan disajikan jumlah contoh yang lebih sedikit dari uji
penerimaan. selain itu kesulitan faktor yang akan diuji juga mempengaruhi jumlah
contoh yang akan disajikan.
Sebagai contoh, bila akan diuji contoh dengan sifat tertentu sepaerti es krim
(dikonsumsi dalam keadaan beku), maka pemberian contoh untuk setiap pengujian
tidak lebih dari 6 contoh, Karena apabila lebih dari jumlah tersebut produk es krim
sudah meleleh sebelum pengujian. Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah
waktu yang disediakan oleh panelis dan tingkat persediaan produk.
Urutan penyajian contoh juga dapat mempengaruhi penilaian panelis terhadap
contoh. dalam uji organoleptik dikenal beberapa pengaruh pengujian seperti tersebut di
bawah ini :
Expectation error
Terjadi karena panelis telah menerima informasi tentang pengujian. oleh karena itu
sebaiknya panel diberikan informasi yang mendetail tentang pengujian dan sample
diberi kode 3 digit agar tidak dapat dikenali oleh panelis.
Convergen error
Panelis cenderung memberikan penilaian lebih baik atau lebih buruk apabila
didahului pemberian sample yang lebih baik atau lebih buruk.
Stimulus error
Terjadi karena penampakan sample yang tidak seragam sehingga panel ragu-ragu
dalam memberikan penilaian.
Logical error
Mirip dengan stimulus error, dimana panelis memberikan penilaiannya berdasarkan
karakteristik tertentu menurut logikanyaa. Karakteristik tersebut akan berhubungan
dengan karakteristik lainnya.
Holo efek
Terjadi karena evaluasi sample dilakukan terhadap lebih dari 1 (satu) faktor
sehingga panelis memberikan kesan yang umum dari suatu produk
Efek kontras
Pemberian sample yang berkualitas lebih baik sebelum sample lainnya
mengakibatkan panelis terhadap sample yang berikutnya, sebab lebih rendah.
panelis cenderung memberi mutu rata-rata
Motivasi
Penilaian Indrawi
Posisi bias
Dalam beberpa uji terutama uji segitiga. Gejala ini terjadi akibat kecilnya perbedaan
antar sampel sehingga panelis cenderung memilih sampel yang ditengah sebagai
sampel paling berbeda.
Penilaian Indrawi
makanan.
B. TUJUAN
1. Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam menilai
suatu produk.
2. Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk.
3. Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sikap dan kesan yang
diperoleh.
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
C.1. ALAT DAN BAHAN
Alat : Gelas, Sendok, Piring, Pisau
Bahan :
a. Produk cair
b. Produk padat
c. Produk semi padat
C.2. CARA KERJA
1.
2.
Makanan cair
3.
Isilah kesan anda pada kuisioner yang telah disiapkan untuk semua
panelis.
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Jenis Contoh
Instruksi
:
:
:
:
Kekentalan
Kental
Sedang
Encer
Kecap Ikan
berikan penilaian terhadap contoh-contoh dibawah ini dengan
memberikan tanda pada kesan yang dipilh dan berikan
deskripsinya
Aroma Pembauan /
Penciuman
Kuat
Sedang
Lemah
Rasa
Kuat
Sedang
Lemah
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Jenis Contoh
Instruksi
:
:
:
:
Kekerasan
(gigit)
Keras
Sedang
Lunak
Kecermelangan Warna
(visual)
Cemerlang
Sedang
Pucat
Penilaian Indrawi
10
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Jenis Contoh
Instruksi
:
:
:
:
Keras
Sedang
Lunak
Penilaian Indrawi
11
A. PENDAHULUAN
Rasa (taste) didefinisikan sebagai sensasi yang ditimbulkan di dalam mulut
ketika seseorang mencicipi sesuatu. Lidah merupakan area terpenting untuk persepsi
rasa. Gambar 5 menunjukkan area pada lidah yang sensitif terhadap empat rasa
dasar. Dua jenis rasa yang sering dirasakan adalah manis dan asin, namun rasa asam
dan pahit juga dirasakan walaupun jarang.
mutlak
yaitu
sejumlah
ukuran
rangsangan
terkecil
yang
dapat
menghasilkan kesan
Ambang pengenalan yaitu bila jenis rangsangan terkecil tersebut sudah dapat
dikenali
Ambang pembedaan yaitu perbedaan terkecil atau dalam hal ini konsentrasi dari
dua rangsangan yang dapat dikenali adanya perbedaan
Ambang batas yaitu konsentrasi terkecil dimana didapat kesan maksimum
Pengukuran ambang dapat dilakukan secara individual atau secara kumulatif
dengan menggunakan uji pasangan. Secara individual, ambang mutlak dinyatakan bila
Penilaian Indrawi
12
50 persen dari panelis menyatakan ada perbedaan. Sedang ambang pengenalan bila
75 persen dari jumlah panelis menyatakan ada perbedaa. Pada praktikum ini akan
dipelajari ambang mutlak dan ambang pengenalan terhadap rasa manis, asin, asam
dan pahit di dalam suatu larutan.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui
nilai
ambang
batas,
ambang
pembedaan,
ambang
pengenalan dan ambang mutlak dari rasa manis, asam, asin dan pahit.
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
C.1. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan adalah : Gelas kecil, Sendok, label, tisu, baki, alat tulis,
format isian.
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Larutan Sukrosa.
2. Larutan NaCl.
3. Larutan Asam sitrat.
4. Larutan kopi.
5. Air putih.
C.2. CARA KERJA
1. Saudara diminta untuk mencicipi larutan-larutan yang telah disiapkan dengan
dimulai dari konsentrasi terendah sampai tertinggi
2. Apabila pada suatu sampel saudara tidak merasakan apa-apa, larutan sampel
sama seperti air putih biasa maka berilah tanda strip (-) pada tempat yang telah
disediakan.
3. Saudara melanjutkan pencicipan larutan sampel, apabila saudara merasakan
sesuatu yang berbeda dengan air putih biasa dan belum mengenalai jenis rasanya
maka berilah tanda silang (x) pada tempat yang telah disediakan
4. Saudara melanjutkan pencicipan larutan sampel, dan apabila saudara mengenali
jenis rasanya makan berilah tanda () pada tempat yang telah disediakan
5. Saudara terus melakukan pencicipan sampai sampel dengan konsentrasi tertinggi
6. Isilah kuisioner yang telah disiapkan untuk semua panelis
7. Hitunglah ambang mutlak dan ambang pengenalan untuk rasa manis, asin, asam
dan pahit. Buat grafik beserta persamaan linier
Penilaian Indrawi
13
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Jenis Contoh
Instruksi
N
o
1
2
3
4
5
6
7
:
:
:
:
Kode Contoh
Penilaian
Manis
Asam
Asin
Penilaian Indrawi
14
Pahit
4.Uji Deskripsi
(PRAKTIKUM KEEMPAT)
A. PENDAHULUAN
Uji deskripsi digunakan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang
karakteristik suatu produk. Oleh sebab itu, pada uji ini banyak sifat yang sensorik yang
dinilai dan dianalisis secara keseluruhan. Sifat-sifat sensorik yang dipilih adalah
terutama yang paling relevan terhadap mutu atau yang paling peka terhadap
perubahan mutu suatu komoditi. Sifat-sifat sensorik mutu ini disebut atribut mutu.
Misalnya ketengikan, warna, bau dan lain-lain.
B. TUJUAN
Tujuan dari uji deskripsi ini adalah :
1. Untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang karakteristik produk.
2. Menilai dan menganalisis sifat sensorik secara keseluruhan.
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
C.1. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah :
1. Piring kecil.
2. Label.
3. Format isian.
4. Tisu.
5. Baki.
6. Alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan adalah : Jelly rumput laut
C.2. CARA KERJA
1. Saudara diminta untuk mencicipi produk yang ada dihadapan anda.
2. Berikan tanda (x) pada garis berdasarkan penilaian anda.
3. Isilah kuisioner yang telah disiapkan untuk semua panelis.
Penilaian Indrawi
15
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Produk
Instruksi
:
:
:
:
Sangat keras
Sangat chewy
Komentar:
Penilaian Indrawi
16
5.
Uji Pembedaan
(PRAKTIKUM KEEMPAT)
Uji pembedaan adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan karakteristik atau sifat sensori antara dua atau lebih contoh. Uji ini
digunakan untuk menilai pengaruh perubahan proses produksi atau penggantian
bahan dalam pengolahan pangan, juga untuk mengetahui perbedaan antara dua
produk dari bahan baku yang sama. Para panelis juga diminta untuk mendeskripsikan
perbedaan yang ada dan memperkirakan seberapa besar perbedaannya.
dapat
memakai
produk
baku
sebagai
standar
atau
hanya
Penilaian Indrawi
17
3. Isilah data pada lembaran yang telah disediakan, dan minta asisten untuk
member paraf
4. Hitung jumlah panelis yang menyatakan beda dan lihat pada table uji pasangan
dengan hipotesis berekor satu
5. Perhatikan jumlah minimum panelis yang menyatakan beda taraf 5 % di tabel
tersebut yang sesuai dengan jumlah anggota dan buatlah kesimpulan
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Produk
Kriteria yg dinilai
Instruksi
:
:
:
:
:
246
Kode
973
2. UJI DUO-TRIO
A. PENDAHULUAN
Uji duo trio mirip dengan uji segitiga dan mudah untuk dipahami dibandingan
uji segitiga. Dibandingkan dengan uji pasangan, uji dua trio mempunyai kelebihan
karenaada reference yang disajikan untuk menghindari kebingungan dalam melihat
perbedaan, namun sampel yang disajikan ada tiga. Uji ini digunakan apabila
pengujian bertujuan untuk menentikan ada tidaknya perbedaan sensori diantara
dua sampel produk.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
Untuk menilai sampel mana yang memiliki warna dan kekentalan pada contoh
kecap ikan yang berbeda dengan contoh baku (control) yang disajikan.
C. CARA KERJA
Adapun cara kerja praktikum Uji duo truo adalah sebagai berikut:
Penilaian Indrawi
18
1.
yang disajikan
2.
Pilihlah satu diantara dua sampel yang disajikan yang memiliki warna
3.
4.
Hitung jumlah panelis yang menyatakan beda dan lihat pada tabel uji
5.
tabel tersebut yang sesuai dengan jumlah anggota dan buatlah kesimpulan
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Produk
Instruksi
Sampel beda:
:
:
:
:
Sampel 865
Komentar:
Penilaian Indrawi
19
426
659
149
Komentar:Indrawi
Penilaian
20
..............
Gambar 10. Contoh Formulir Isian untuk Uji Segitiga
Penilaian Indrawi
21
Nama Panelis
:
Tanggal Pengujian :
. : Tingkat kerenyahan
Atribut
Instruksi
:
(PRAKTIKUM KETUJUH)
1. Anda menerima 4 sampel berkode
A. 2.
PENDAHULUAN
(PRINSIP
SKOR,
Lakukan pencicipan
padaUJI
sampel
dariSKALA
kiri ke DAN
kananJENJANG)
dan tentukan tingkat atau urutan
Uji
skor
(scoring),
uji
skala
(scaling)
dan
uji
jenjang
(rating) mempunyai
prinsip dan
kerenyahan, tunggu paling sedikit 30 detik untuk berpindah
ke sampel berikut
netralkan
dengan
air pernyataan respon yang melambangkan
yang
sama indra
yaitu pencicip
berdasarkan
pada
3. Tulis urutan 1 pada kotak kosong dibawah nomor kode sampel untuk sampel dengan
besaran, tingkat atau intensitasnya setelah panelis melakukan pengindraan. Tiap
intensitas terlemah
4.
Jika dua
sampel menurut
andapenilaian
sama, tetap
tentukan suatu
urutan dengan
menebak (harus
panelis
melakukan
uji atau
terhadap
contoh/rangsangan
ada urutan satu
1, 2, respon.
3 dan 4)
menghasilkan
7.
Perbedaan ketiga jenis uji ini terletak pada cara menyatakan respon dan
Kode sampel
..
..
..
adanya perbedaan kepekaan pada hasil ujinya. Pada umumnya pilihan ditentukana
Urutan/peringkat
oleh kebiasaan dan kepraktisan pada kondisi setempat atau panelis.
Pengujian skor, skala dan jenjang memerlukan panelis dalam jumlah banyak.
Komentar:
Cara penyajia contoh tergantung pada jumlah contoh, apabila contoh sedikit maka
contoh dapat disajikan satu persatu kepada panelis. Jika jumlahnya banyak maka
..............
beberapa contoh dapat disajikan bersamaan meskipun proses pengindraannya
satu persatu.
Gambar 11. Contoh Formulir Isian untuk Uji Rangking
1. Uji Skor
Pada uji skor (scoring test) panelis menyatakan respon tentang suatu sifat
indrawi dari suatu contoh yang disajikan dalam bentuk nilai numerik dengan
bilangan asli. Tiap skor melambangkan tingkat nilai.
Skor dalam uji skor mempunyai analogi dengan nilai ujian, tiap angka
melambangkan
atau
menyatakan
tingkat
mutu.
Para
peneliti
biasanya
menggunakan selang angka antara 0 10, 0 5, atau 0 100 atau bahkan nilai
posistif atau negatif (+ dan -) menurut keperluan.
Pada operasi pengendalian mutu, manajer mutu kadang-kadang tidak
menggunakan nilai awal 0, melainkan suatu nilai posistif tertentu, karena produk
dengan nilai 0 atau nilai sangat rendah sudah ditolak atau tidak dipakai. Misalnya
menggunakan selang angka 50 100, 30 75, dst.
2. Uji Skala
Uji skala ( scaling test) tidak menggunakan angka untuk menyatakan respon.
Dalam uji besaran suatu sifat indrawi dilambangkan dengan gambar berskala.
Gambar skala yang sering digunakan adalah berbentuk garis vektor, yaitu garis
lurus yang mempunya titik pangkal dan arah. Titik pangkal menggambarkan nilai
batas awal sedangkan ujung garis menyatakan nilai tertinggi. Garis skala dapat
mempunyai satu arah atau dua arah seperti pada Gambar 12 dibawah ini.
Penilaian Indrawi
22
Amat enak
733
561
952
615
829
Kekompakkan
Tidak kompak
733
561
Penilaian Indrawi
23
952
615
829 13. Contoh Formulir Isian untuk Uji Skala
Gambar
Amat kompak
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Produk
Instruksi
KODE
:
:
:
:
Nugget Ikan
Berilah angka dari 1 samapai dengan 10 pada kolom yang
sesuai dengan penilaian anda
Kerenyahan
Rasa
Kekompakkan
829
Ket :
Penilaian Indrawi
24
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Produk
Instruksi
:
:
:
:
Nugget Ikan
Berilah angka dari 1 samapai dengan 10 pada kolom yang
sesuai dengan penilaian anda
Kerenyahan
Deskripsi
Amat sangat renyah
Sangat renyah
Renyah
Agak renyah
Kurang renyah
Tidak renyah
733
561
952
615
829
733
561
952
615
829
733
561
952
615
829
Rasa
Deskripsi
Sangat enak
Enak
Agak enak
Agak tidak enak
Tidak enak
Sangat Tidak enak
Kekompakkan
Deskripsi
Amat sangat kompak
Sangat kompak
kompak
Agak kompak
Kurang kompak
Tidak kompak
Penilaian Indrawi
25
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : Untuk melihat tingkat kesukaan dan
ketidaksukaan panelis terhadap produk yang disajikan.
C. CARA KERJA
Penilaian Indrawi
26
Nama Panelis
Tanggal Pengujian
Jenis sampel
Atribut sensori
Instruksi
:
:
:
:
:
Nata de seaweed
Warna, rasa, kekerasan
Nyatakan penilaian anda dan berikan tanda (x) pada pernyataan
yang sesuai penilaian Saudara
Penilaian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
361
Penilaian Indrawi
27
Kode Sampel
615
558