MANAJEMEN BENCANA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Kebencanaan dan
Lingkungan
Dosen pengampu : Teuku Muhammad Syahrizal, S.H.I., M.Ag
OLEH :
KELOMPOK 5
Ketua : Cut Puspita Salsabila Syaharani
Moderator : Jihan Faradhila
Notulen : Shifa Khairati
Anggota : Bella Nurhadisah
Citra Huwaina Bahirah
Khairul Abrar
Muhammad Rizki Mubarak
Nurya Wahyu Utami
Nurasni
Rafila Amalia
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Organisasi dan Lembaga
Dalam Manajemen Bencana. Shalawat beriringan salam tak lupa pula kami haturkan kepada
Baginda Nabi Muhammad saw.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Umum (MKU) Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang organisasi dan lembaga dalam manajemen bencana
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Teuku Muhammad Syahrizal, S.H.I.,
M.Ag selaku dosen Mata Kuliah Umum (MKU) Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami
semua.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah melancarkan pembuatan
makalah ini sehingga rampung dan terselesaikan. Kami menyadari makalah yang kami tulis
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................6
A. Pengertian Bencana................................................................................................................6
B. Penanggulangan Bencana......................................................................................................7
C. Organisasi dan Lembaga Dalam Manajemen Bencana..........................................................8
D. Regulasi Penanggulangan Bencana.....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat
tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kondisi alam tersebut serta adanya
keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia menyebabkan timbulnya risiko terjadinya
bencana alam, bencana ulah manusia dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya
akan sumber daya alam. Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1 menyebutkan
bahwa “bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non-alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Organisasi dan lembaga apa saja yang terlibat dalam manajemen bencana di
Indonesia?
2. Bagaimana peranan organisasi dan lembaga tersebut dalam memanajemen bencana?
3. Bagaimanakah regulasi yang dijadikan pedoman dalam penanggulangan bencana?
4
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan tentang pengetahuan kebencanaan.
2. Untuk mengetahui organisasi dan lembaga yang berperan dalam manajemen bencana
di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dan memahami tugas organisasi dan lembaga dalam
penanggulangan bencana di Indonesia.
4. Untuk mengetahui dasar hukum panduan/regulasi yang digunakan oleh BPBD dalam
penanggulangan bencana di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam,
non alam, dan manusia.
Oleh karena itu, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana
nonalam, dan bencana sosial. Sejarah Lembaga Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) terbentuk tidak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana
pada masa kemerdekaan hingga bencana alam berupa gempa bumi dahsyat di Samudera
Hindia pada abad 20. Sementara itu, perkembangan tersebut sangat dipengaruhi pada
konteks situasi, cakupan dan paradigma penanggulangan bencana.
Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang dilatarbelakangi kondisi
geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia untuk membangun
visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana. Wilayah
Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang juga terletak di
antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik ini memiliki 17.508
pulau.
Meskipun tersimpan kekayaan alam dan keindahan pulau-pulau yang luar biasa,
bangsa Indonesia perlu menyadari bahwa wilayah nusantara ini memiliki 129 gunung api
aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serta terletak berada pada pertemuan tiga lempeng
tektonik aktif dunia yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ring of fire
berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi
terhadap ancaman bencana alam. Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di wilayah
tropis serta kondisi hidrologis memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti angin
6
puting beliung, hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Tidak hanya
bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air
seperti kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi.
B. Penanggulangan Bencana
Kesadaran akan pentingnya upaya pengurangan risiko bencana mulai muncul pada
dekade 1900-1999 yang dicanangkan sebagai Dekade Pengurangan Risiko Bencana
Internasional. Beberapa konferensi tingkat dunia diinisiasi oleh United Nations
International Strategy or Disaster Risk Reduction (UN-ISDR) yang merupakan salah satu
badan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang ditugaskan untuk mengawal Dekade
Pengurangan RisikoBencana Internasional. Menutut Carter dalam Hadi Purnomo tahun
2010, mendefinisikan pengelolaan bencana sebagai suatu ilmu pengetahuan terapan
(aplikatif) yang mencari, dengan observasi sistematis dan analisis bencana untuk
meningkatkan tindakan-tindakan (measures) terkait dengan preventif (pencegahan),
mitigasi (pengurangan), persiapan, respon darurat dan pemulihan. Sehingga menurutnya,
tujuan dari Manajemen Bencana tersebut diantaranya, yaitu mengurangi atau menghindari
kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan, masyarakat
negara, mengurangi penderitaan korban bencana, mempercepat pemulihan, dan
memberikan perlindungan kepada pengungsi atau masyarakat yang kehilangan tempat
ketika kehidupannya terancana.
Di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
terdapat Ketentuan Umum yang mendefinisikan penyelenggaraan Penanggulangan
bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan
yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahaan bencana, tanggap darurat dan
rehabilitasi. Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dalam
Pasal 1 ayat (6) menyebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah
serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Dalam Pasal 3 ayat (1) dijelaskan bahwa asas-asas penanggulangan bencana, yaitu
kemanusiaan, keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan,
7
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian, ketertiban dan kepastian hukum,
kebersamaan, kelestarian lingkungan hidup, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selanjutnya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Pada pasal 5, dinyatakan bahwa
pelaksanaan penanggulangan bencana ini membutuhkan Rencana Penanggulangan
Bencana yang disusun pada situasi tidak terjadi bencana. Diamanatkan kembali pada
pasal 6 bahwa setiap Provinsi wajib menyusun Rencana Penanggulangan Bencana.
Sebagaimana UU No. 24 tahun 2007, Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Nomor 04 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
juga menyebutkan bahwa penanggulangan encana terdiri dari beberapa fase, yaitu fase
pencegahan dan mitigasi, fase kesiapsiagaan, fase tanggap darurat dan fase pemulihan.
Kelembagaan dapat ditinjau dari sisi formal dan non formal. Secara formal, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan focal point lembaga pemerintah
di tingkat pusat. Sementara itu, focal point penanggulangan bencana di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dari sisi non formal, forum-forum baik di tingkat nasional dan lokal dibentuk untuk
memperkuat penyelenggaran penanggulangan bencana di Indonesia. Di tingkat nasional,
terbentuk Platform Nasional (Planas) yang terdiri unsur masyarakat sipil, dunia usaha,
perguruan tinggi, media dan lembaga internasional. Pada tingkat lokal, kita mengenal
Forum PRB Yogyakarta dan Forum PRB Nusa Tenggara Timur.
Organisasi dan lembaga yang berperan dalam manajemen bencana, antara lain yaitu :
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia yang lebih kita kenal
dengan BMKG merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang mempunyai
tugaspokok yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi,
Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Tapi sebagian besar penduduk Indonesia mungkin tidak mengetahui dengan jelas
apakah maksud tugas di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika
tersebut.
7. Instansi Kegiatan Departemen Energi dan Sumber daya Mineral Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi.
Tugas :
Fungsi :
Dalam bidang kesiapsiagaan, penyiapan data sumber daya yang akurat dari semua
komponen yang terlibat dalam kebencanaan sangat dibutuhkan. Pengidentifikasian dan
pendataan sumber daya yang siap untuk digerakkan atau dikerahkan akan mempengaruhi
respon terhadap kejadian bencana sehingga dapat meminimalisasi dampak dari kejadian
bencana tersebut, baik berupa korban maupun materi. Sedangkan pada masa awal
tanggap darurat (72 jam pertama) dibutuhkan kecepatan dalam penanganan bencana,
salah satunya adalah menyiapkan data sumber daya baik sumber daya manusia maupun
peralatan.
D. Regulasi Penanggulangan Bencana
A. Kesimpulan
22
B. Saran
Setelah mempelajari dan memahami makalah ini penulis dan pembaca diharapkan
dapat mengerti dan memahami organisasi dan lembaga dalam manajemen bencana
beserta tugasnya. Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami sadari masih banyak terdapatnya
kekurangan. Oleh karenanya, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan makalah kami ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bappenas.go.id/files/5113/5022/6066/versi-bahasa-
indonesia 20081122175120 826 0.pdf (diakses pada 10 Mei 2021 pukul 19.05)
https://ringkasanbukugeografi.blogspot.co.id/2015/12/kelembagaan-penaggulangan-bencana-
1.html (diakses pada 10 Mei 2021 pukul 20.30)