Anda di halaman 1dari 13

NAMA : NURFAIZAH

NIM : 2008109010007

JURUSAN : FARMASI

KELAS : A6

ASISTEN : FITRI ANDRIANTI

PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dalam ilmu fisika.


2. Memahami penggunaan konsep angka penting dalam pengukuran dan perhitungan.
3. Mengaplikasikan pengukurannya dalam kehidupan sehari-hari

2. LANDASAN TEORI

Sekali kita telah menetapkan suatu standar dasar katakanlah untuk panjang misalnya, kita
harus menetapkan juga cara untuk mengukur panjang benda lain dengan membandingkan dengan
standar tersebut. Ini berarti bahwa standar itu harus selalu dapat diperoleh kembali. Kita juga
mengiginkan agar dapat setiap kali kita membandingkan benda yang sama dengan standar yang
diperoleh hasil yang sama dalam limit tertentu. Hal ini berarti menunjukkan bahwa standar tidak
boleh berubah (Halliday, 1996).

Fisika mempelajari tentang fenomena-fenomena alam secara kualitatif dan kuantitatif,


karenanya masalah pengukuran terhadap besaran fisis mempunyai arti penting. Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis sejenis yang dapat dianggap sebaga tolok
ukurnya (besaran standar). Oleh sebab itu pengukuran adalah untuk mengetahui harga/nilai antara
besaran yang diukur dengan besara yang dianggap tolok ukurnya. Dalam kenyataannya nilai
pembanding yang sesungguhnya tidak pernah diketahui sehingga hasil pengukuran yang benar
tidak pernah diketahui.

Alat ukur adalah suatu perangkat yang dipergunakan untuk menentukan nilai atau besaran
suatu variabel fisis. Alat ukur dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu alat ukur analog dan alat ukur
digital. Hasil dari alat ukur analog merupakan hasil pengukuran kontinu. Contoh dari alat ukur
analog adalah pengukuran arus listrik yang ditunjukkan dalam bentuk skala berupa nilai jarum
pada ampermeter. Alat ukur digital menunjukkan hasil pengukuran bernilai diskrit dalam jumlah
digit tertentu (Aruan dkk, 2019).

Pengukuran yaitu suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis
dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan
merupakan bentuk pengamatan atas suatu besaran Fisika berupa pengamatan kuantitas. Umumnya
dalam pengukuran dibutuhkan instrument sebagai suatu cara fisis untuk menentukan suatu besaran
(kuantitas) atau variabel. Instrument tersebut membantu peningkatan keterampilan manusia dan
dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak
diketahui (Juliani dkk, 2012).

Pengukuran pada besaran poko meliputi, pengukuran alat ukur dan pengukuran panjang,
alat ukur dan pengukuran massa, alat ukur dan pengukuran waktu, alat ukur dan pengukuran kuat
arus, alat ukur dan pengukuran suhu, alat ukur dan pengukuran intensitas cahaya, dan alat ukur
dan pengukuran jumlah zat (Putra dkk, 2016).
3. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

Table 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1. Jangka sorong 1
2. Mikrometer sekrup 1
3. Stopwatch pada hp 1
4. Alat suntik (spet, syringe) 1
5. Wadah 1
6. HP/Smartphone

4. METODE PERCOBAAN

Metode percobaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

A. Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong

1. Gambar jangka sorong dicari dengan mengetik keyword “venier caliper” di google.
2. Video di Youtube tentang cara penggunaan jangka sorong dipelajari
3. Apps Vernier Calliper di Playsore dicari dan diinstall di HP, dan dicoba gunakan untuk
mengukur objek.
4. Hal-hal yang kurang jelas didiskusikan dengan asisten.

B. Pengukuran dengan menggunakan micrometer

1. Gambar micrometer dicari dengan menggunakan laman pencari Google.


2. video video di Youtube dipelajari tentang cara penggunaan mikrometer.
3. Apps mikrometer di Playsore dicari dan diinstall di HP, dan dicoba gunakan untuk
mengukur objek
4. Hal hal yang kurang jelas didiskusikan dengan asisten.
C. Pengukuran dengan menggunakan timbangan.
1. Apps “Weight Scale Estimator” dicari di Apps Store / Playstore lalu diinstallah di HP
2. Instruksi di apps tersebut dikuti dan dilakukan beberapa pengukuran bobot untuk beberapa
benda di sekitar
3. Beberapa apps lain yang mirip dengan fungsi yang sama dicoba.
D. Pengukuran intensitas suara.
1. Apps sound meter dicari di Playstore, misalnya Sound Frequency Meter:Sound Frequency
Generator.
2. Apps tersebut diinstal, lalu dilakukan pengukuran intensitas suara dari objek objek di
sekitar, seperti suara teriakan, suara kompresor kulkas, suara sepeda motor saat sedang
digas atau digeber, dan lain lain.
3. Apps yang dapat menghasil suara pada frekuensi yang diatur diinstal, dicari di Playstore
dengan kata kunci: sound generator.
4. Suara pada frekuensi pada frekuensi 20 Hz dibangikitkan lalu diberikan komentar. Apakah
dapat didengar dengan baik?
5. Suara pada beberapa frekuensi yang lain antara 20 Hz dan 20.000 Hz dibangkitkan lalu
diberikan komentar.
6. Kemudian untuk frekuensi yang lebih dari 20.000 Hz dilakukan lagi. Apakah dapat diengar
suaranya ?
E. Pengukuran volume
1. Alat suntik (seperti alat suntik tinta printer atau alat suntik di apotik) dengan volume antara
10 dan 50 ml didapatkan
2. Air sebanyak satu sendok makan diambil, lalu dihisapkan ke alat suntik. Dicatat volume
air yang terbaca pada alat suntik.
3. Diteteskan air satu tetes saja di atas permukaan yang licin. Diambil foto tetesan air tersebut
dengan menggunakan kamera hp.
4. Dengan menggunakan jarum suntik, dihisap tetesan air tersebut dan baca nilai volume yang
diperoleh.
5. Dilakukan pengukuran volume untuk tetesan air embun di ujung daun pada pagi hari.
F. Pengukuran waktu
1. Apps stopwatch pada HP dibuka. Biasanya posisinya pada apps Clock yang sudah default
terinstall. Jika tidak ada, dicari apps Stopwatch di Playstore.
2. Ditekan “start” lalu bacalah kalimat di atas dengan suara pelan dan ritme normal. Begitu
sampai pada akhir kalimat, ditekan “stop”. Dicatat waktu yang dibutuhkan.
3. Diulangi membaca kalimat di atas dengan ritme cepat, lalu dicatat waktu yang dibutuhkan.
Diulangi sekali lagi, kali ini dengan ritme yang lambat, dan dicatat waktu yang dibutuhkan.
4. Botol air minum bekas yang kosong diambil, dilemparkan ke udara. Ditekan “start” pada
saat yang bersamaan dengan lepasnya botol dari tangan anda, dan ditekan “stop” saat
didengar botol jatuh mengenai lantai.
5. Langkah ini anda perlu dilakukan di tempat terbuka, yaitu di lapangan sepak bola, dan
bantuan seorang kawan dibutuhkan. Kawan diminta untuk berdiri pada satu tiang gawang
dan kita berdiri pada satu tiang gawang lagi. Teman anda diminta untuk bertepuk tangan
sekali, saat dilihat teman bertepuk tangan, ditekan “start”. Saat didengar suara tepukan
tangan sampai terdengar, ditekan “stop”. Dilakukan beberapa kali dan dicatat interval
waktu antara dilihat teman bertepuk tangan dan saat suara tepukan tangan teman sampai.
Bisa juga diminta untuk dipukul sepotong besi dengan palu oleh kawan, dan dicatat interval
waktu Antara saat dilihat palu menimpa objek dan saat suara didengar.
5. DATA DAN ANALISIS DATA

a. Catatan dan Data Percobaan

No. Alat Ukur Objek Hasil Pengukuran


1. SU = 16 mm SN = 0,6 mm
Penghapus = 16, 6 mm
2. SU = 16 mm SN = 0,5 mm
1. Jangka Sorong Penghapus, stabilo, flasdisk
Stabilo = 16, 5 mm
3. SU = 7 mm SN = 0 mm
Flashdisk = 7 mm
1. SU = 14 mm SN= 0,12 mm
Baterai = 14,12 mm
2. SU = 20 mm SN= 0,17 mm
Mikrometer Baterai, botol minyak wangi,
2. Botol Minyak wangi = 20,17mm
Sekrup tutup botol
3. SU = 25 mm SN = 0 mm
Tutup botol = 25 mm

1. Botol 500 mL = 0,304 gr


Timbangan
Botol ECO kosong (500 2. Dompet = 0,032 gr
3. Aplikasi “Weigt
mL), dompet, botol kaca, air 3. Botol kaca 30 mL gr = 0.082 gr
Scale Estimator”
4. Air = 0,356 gr

Suara teriakan, suara  Suara teriakan = 74 db


Aplikasi Sound
4. kompresor kulkas, suara  Suara kompresor kulkas = 40 db
Frequency Meter
kipas  Suara kipas angin = 71db
 Frekuensi 20 Hz = Tidak
Terdengar
Aplikasi Sound Frekuensi 20 Hz, Frequency  Frekuensy 20 Hz-20.000 Hz =
5. Frequency 20 Hz-20.000 Hz, Freuency 88,03 Hz (mulai berdengung),
Generator >20.000 Hz 177,03Hz = mulai terdengar jelas
 Frekuensi > 20.000 Hz = Tidak
terdengar
Air satu sendok = 9 mL
Air satu sendok, satu tetes Satu tetes Air = < 1mL
6. Alat Suntik
air, tetesan embun daun Tetesan embun = < 1mL

1. Lemparan botol = 0,93s


Waktu lemparan botol , suara 2. Membaca normal = 12,43s
3. Membaca cepat = 8s
normal, cepat, dan lambat
7. Stopwatch
saat membaca, suara tepuk 4. Membaca pelan = 18s
tangan, suara pukulan besi 5. Suara tepukan = 0,43s
6. Suara pukulan besi = 0,57s
b. Pembahasan

Pada percobaan menggunakan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup melalui aplikasi,
saya rasa sangat praktis, mengapa ? karena tidak perlu menggunakan alatnya secara langsung,
effesien, tanpa biaya, dan simple. Bagi saya penggunaan aplikasi jangka sorong ini sangat seru dan
menyenangkan, kita bisa langsung mudah memahami penggunaannya, belajar, bahkan uniknya
aplikasi ini, tersedia contoh objek yang ingin di ukur. Kita hanya perlu menggeser contoh objeknya
kearah jangka sorong , maka secara otomatis akan dijepit objek tersebut, kemudian kita menjawab
berapa ukurannya, dan diberi tahu benar atau salah. Namun di satu sisi tentu ada kekurangannya
bukan, apa itu? Nah, tentu aplikasi ini hanya tersedia secara 2 dimensi, dan peletakkan objek di
atas hp pun hanya terka menerka saja. Jika dirasa sudah pas dijepit, maka langsung dijawab saja,
tanpa menimbang apakah posisinya sudah sangat akurat apa belum. Jadi aplikasi ini dapat
disimpulkan tidak bisa mengukur secara akurat setiap objek yang kita gunakan.

Jangka sorong dan micrometer sekrup digunakan untuk mengukur objek dengan ketelitian
alat lebih tinggi dibandingkan mistar. Jangka sorong biasa digunakan untuk mengukuer kedalaman
ataupun ketebalan suatu benda. Sedangkan micrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda
berbentuk bundar, artinya digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Kedua alat ini
memiliki Skala Utama (SU) dan Skala Nonius (SN). SU pada jangka sorong dibaca ukurannya di
tepat dibelakang angka 0 pada skala nonius, kemudia skala nonius di baca ukurannya yang tepat
sejajar dengan skala utama diatasnya. Kemudian pada mikrometer sekrup SU dibaca tepat sebelum
strip tersebut berimipitan dengan SN-nya. Selanjutnya SN dibaca ketika strip garisnya tepat sejajar
dengan SU.

Pada penggunaan aplikasi timbangan “Weight Scale Estimator” ini saya rasa kurang
effisien, mengapa? Karena pengukurannya hanya berkisar antar 0,1-0.5 kg saja. Berarti hanya
untuk benda ukuran mini saja. Kemudian aplikasi ini juga sering lelet dan lama dalam
pengukurannya, apalagi saat pengakurasi timbangannya. Kemudian saya juga menginstall aplikasi
lainnya yang sejenis, namun hasil yang saya dapat lebih buruk lagi. Langkah-langkah yang
dilakukan pada aplikasi kedua ini lebih susah dan ribet. Kemudian kenaikkan dan turunnya angka
juga sangat lama, hanya membuang waktu saja untuk mengukur satu objek saja. Namun di satu
sisi, penggunaan aplikasi timbangan ini secara keseluruhan bisa membantu di saat darurat, dimana
ketika kita sama sekali tidak mempunyai alat timbangan, maka menginstall aplikasi timbangan
online ini adalah solusinya. Menurut saya lebih bagus aps “Weight Scale Estimator” dari pada aps
sejenis lainnya, bisa dilihat dari pengguna dan penilain aps ini hampir mendapat bintang 5.

Kemudian pada penggunaan aplikasi Sound Freuency Meter ini, secara keseluruhan sangat
membantu. Tanpa payah harus membeli alatnya secara langsung, kita bisa mengukur intensitas
suara kita hanya bermodalkan hp saja. Apapun suara yang ingin kita ukur semua bisa melalui
aplikasi ini. Seperti mengukur suara TV di rumah, suara AC, suara ayam berkokok di pagi hari,
suara kendaraan yang laju di depan rumah, suara hujan, dan suara lainnya yang sekiranya ingin
diukur. Namun pengukurannya juga terbatas. Saya beri bintang 4 untuk aplikasi ini.

Selanjutnya penggunaan aplikasi Sound Frequency Generator. Menurut saya penggunaan


ini harus digunakan secara bijak dan penuh kehati-hatian. Memang aplikasi ini bisa mengukur
intensitas suara yang bisa didengar manusia, dengan menaikka frekuensinya hingga bisa didengar,
dan tidak bisa didengar lagi. Namun, ketika saya mendengar frekuensi yang tinggi, telinga saya
sakit, kepala saya pening, bahkan yang lebih parahnya lagi bisa merusak speaker hp sendiri. Itulah
mengapa harus sangat bijak menggunakan aplikasi dan penuh kehati-hatian dan digunakan untuk
keperluan tertentu saja, seperti belajar materi intensitas suara ini.

Pada percobaan pengukuran Volume menggunakan jarum suntik, saya rasa cukup akurat,
untuk pengukuran satu sendok air saja dapat terukur dengan baik dan jelas. Namun untuk volume
yang sangat kecil seperti tetesan bahkan satu tetes pun, alat suntik ini tentu tidak bisa
mengukurnya. Begitu juga dengan pengukuran tetesan embun, Volume yang diperoleh sangat kecil
dan tak terbaca. Karena volumenya kurang dari 1 mL, seperti pengukuran volume pada satu tetes
air, dan tetesan embun. Saya tidak bisa membaca berapa mili tetesan air tersebut. Oleh karena itu,
saran saya untuk mengukur Voume yang sangat kecil sebaiknya diukur menggunaka alat
praktikum khusus yang ada di lab fisika. Namun secara kesuluruhan, penggunaan suntik ini untuk
mengukur Volume kisaran 10-50 mL, bisa di bilang effisien dan sangat membantu, karena alat
suntik ini bisa ditemukan dengan mudah, bahkan itu dirumah sakalipun. Pengaplikasiannya yang
paling umum sesuai alatnya, yaitu untuk mengukur berapa mili cairan obat yang disuntikkan ke
tubuh.

Pengukuran waktu menggunakan stopwatch ini, sangat praktis, karena stopwatch ini
tersedia dalam bentuk aplikasi juga. Saya rasa semua hp tentu memiliki bawaan aplikasi stopwatch
ini. Tidak hanya menhitung maju waktu, stopwatch di hp pun bisa untuk menghintung mundur,
dan timer sekalipun. Pengukurannya juga lumayan akurat dengan ketelitian 2 angka di belakang
koma. Untuk kehidupan sehari-hari juga penggunaan stopwatch ini juga sangat penting. Misalnya,
yang paling umum pada perlombaan lari, kemudian saat memasak juga bisa menggunakan timer,
ketika merebus telur selama 7 menit misalnya. Atau pengaplikasiannya untuk saya sekarang, yaitu
menyetel timer untuk menjawab soal respon setiap praktikum, agar tidak terlewatkan dan tepat
waktu. Namun penggunaan stopwatch di hp saya, ada sedikit kendala ketika mengukur waktu yang
sangat singkat. Antara tombol START dan STOP- nya tidak disediakan secara berdampingan, jadi
setelah menekan tombol START baru keluar tombol STOP-nya.
6. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan


objek, seperti penghapus, stabile, dan flashdisk
2. Pengukuran dengan menggunakan micrometer sekrup digunakan untuk mengukur
diameter objek, seperti baterai, tutup botol, dan botol minyak wangi.
3. Penggunaan aplikasi Vernier Caliper kurang akurat, tetapi di satu sisi sesuai digunakan
untuk mempelajari penggunaan alat ukur secara mandiri.
4. Penggunaan aplikasi Weight Scale Estimator ini cenderung susah, dan hanya terbatas pada
pengukuran sampai dengan 500gr
5. Penggunaan aplikasi Sound Freuency Meter praktis untuk mengukur intensitas suara
disekitar
6. Pengukuran intensitas suara menggunakan aplikasi Sound Freuency Generator sangat
membantu untuk mengetahui berapa frequensi yang bisa didengar atau pun tidak oleh
manusia
7. Penggunaan aplikasi Sound Freuency Generator, harus dipakai dengan penuh kehati-hatian
dan bijak dalam memakainya.
8. Pengukuran volume menggunakan alat suntik bisa dibilang praktis dan terjangkau
9. Pengukuran Stopwatch menggunakan hp sangat praktis dan membantu, tapi tidak untuk
pengukuran waktu yang sangat singkat.
10. Praktikum percobaan alat ukur dirumah sedikit susah, karena ketidaktersediaan alat
laboratorium dan tidak akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, dkk. 1997. FISIKA DASAR UNTUK MIPA DAN TEKNIK. Jakarta : Erlangga

Aruan. N. M., dkk. 2019. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1. Sumatera Utara : Institut
Teknologi Del.

Putra. I. A., dkk. 2017. Analisis keterampilan proses sains peserta didik melalui bahan ajar
multimedia interaktif alat ukur dan pengukuran dengan pendekatan behavioristik. MOMENTUM :
PHYSIC EDUCATION JOURNAL VOL 1, NO.2, 91-102.

Juliani. R., dkk. 2012. Penerapan metode uantum teaching pada mata kuliah pengukuran dan alat
ukur fisika mahasiswa semester 1 jurusan fisika fmipa unimed. JURNAL ONLINE PENDIDIKAN
FISIKA VOL 1 , NO.1, 61-69.
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1. Gambar Jangka Sorong

2. Gambar Mikrometer Sekrup

3. Objek yang diukur pada


penggunaan Jangka Sorong

4. Objek yang digunakan pada


penggunaan Mikrometer
Sekrup
4. Objek yang digunakan pada
pengukuran massa

5. Alat yang digunakan pada


pengukuran Volume

6. Tetesan air yang akan diukur


7. Tetesan Embun di pagi hari

8. Volume tetesan embun yang


didapatkan

Anda mungkin juga menyukai