Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SPEKTROMETRI MASSA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Farmasi

Dosen pengampu: Sadli, ST., M.Si

Oleh:

KELOMPOK 1

C. Puspita Salsabila Syaharani (2008109010001)

Yuni Sarah (2008109010002)

Aisya Sabrina (2008109010003)

Asysyawalil Jannati (2008109010004)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Spektrometri Massa. Shalawat
beriringan salam tak lupa pula kami haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Analisa Farmasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang spektrometri massa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sadli, ST., M.Si selaku dosen Mata
Kuliah Analisa Farmasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kami semua.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah melancarkan pembuatan
makalah ini sehingga rampung dan terselesaikan. Kami menyadari makalah yang kami tulis
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena iu kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 7 Maret 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Spektrometer Massa........................................................................................3
2.2 Prinsip Dasar Spektrometer Massa...................................................................................3
2.3 Instrumentasi Spektrometer Massa...................................................................................4
2.4 Ionisasi Spektrometri Massa.............................................................................................5
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Spektrometer Massa.............................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dahulu, berat molekul suatu senyawa ditentukan dengan cara mengukur kerapatan uap
atau penurunan titik beku senyawa tersebut, sementara rumus molekulnya ditentukan dengan
cara analisis unsur. Selain lama dan merepotkan, teknik ini juga memerlukan jumlah sampel
yang banyak dengan kemurnian yang tinggi. Sekarang berat molekul dan rumus molekul bisa
ditentukan dengan cepat dan jumlah sampel sedikit menggunakan spektrofotometer massa (MS).
Identifikasi struktur kimia suatu molekul, merupakan salah satu fungsi spektroskopi
massa. Penentuan struktur molekul baik molekul organik maupun anorganik didasarkan pada
pola fragmentasi dari ion-ion yang terbentuk ketika suatu molekul diionkan. Pola fragmentasi
suatu molekul sangat berbeda dengan molekul yang lain dan hasil analisisnya dapat berulang
(reproducible). Spektroskopi massa memberikan informasi berdasarkan perbandingan massa
permuatan (m/z). Senyawa kimia akan diubah fasanya menjadi gas dan dipecah – pecah menjadi
ion –ion dengan massa relatif lebih rendah.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, masing-masing bagian telah mengalami
perubahan untuk meningkatkan kemudahan dalam penggunaan dan kemampuan alat dalam
menganalisa. Saat ini, spektroskopi massa biasanya digunakan secara mandiri dalam analisa
sampel atau digunakan bersama-sama dengan alat lain, seperti dengan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (HPLC), Kromatografi Gas (GC), Electroforesis Kapiler (CE) sehingga dikenal istilah
HPLC-MS, GC-MS, dan CE-MS. HPLC, GC, atau CE berperan untuk memisahkan campuran
sampel, yang selanjutkan setiap komponen yang sudah terpisah akan dianalisa satu persatu dalam
MS.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari spektrometer massa?


2. Bagaimana prinsip dasar dari spektrometer massa?
3. Apa saja instrumentasi dari spektrometer massa?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan spektrometer massa?

iv
1.3 Tujuan

2. Untuk mengetahui pengertian dari spektrometer massa.


3. Untuk mengetahui prinsip dasar dari spektrometer massa.
4. Untuk mengetahui instrumentasi dari spektrometer massa.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan spektrometer massa.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spektrometer Massa

Spektrometri massa (MS) adalah teknik laboratorium analisis untuk memisahkan


komponen-komponen sampel dengan mereka massa muatan dan listrik, spektrometri
massa juga merupakan metode identifikasi massa dari suatu atom atau molekul.
Spektroskopi massa berbeda dengan spektroskopi lainnya, karena pada spektroskopi ini
senyawa yang dianalisis selain mengalami perubahan fisika juga terjadi perubahan kimia.
Analisis pada spektrum massa suatu senyawa organik, yang diperhatikan bukan hanya
massa ion molekul (Mr) M+ dan massa fragmen yang muncul pada spektrum saja, tetapi
juga diperhatikan massa fragmen yang hilang. Massa fragmen yang hilang sangat
menunjang dalam penentuan struktur molekul, karena dari massa fragmen yang hilang
dapat diperkirakan berasal dari gugus apa sesuai dengan korelasi dengan data dari
spektroskopi UV-Vis, IR, atau NMR dari senyawa yang dianalisis. Dengan merangkai
berbagai struktur fragmen yang mungkin secara jigsaw puzzle, maka struktur molekul
dari suatu senyawa organik dapat ditentukan.Instrumen yang digunakan dalam MS
disebut spektrometer massa, yaitu alat atau instrumen yang digunakan untuk menentukan
struktur kimia dari molekul organik mauupun anorganik berdasarkan perhitungan massa
dari molekul tersebut serta pola fragmentasi ion-ion yang terbentuk ketika suatu molekul
diionkan.

2.2 Prinsip Dasar Spektrometer Massa

Sampel organik dalam keadaan gas dibombardir oleh energi elektron yang tinggi
(energi potensial ionisasi rata-rata 185 – 300 kkal/mol), yang menyebabkan elektron dari
molekul sampel organik lepas, menghasilkan ion organik. Ion molekul organik ini tidak
stabil dan akan langsung terpecah menjadi fragmenfragmen kecil, radikal bebas, atau ion
lain atau mengalami penataan ulang terlebih dahulu sebelum pecah. Pemecahan ion
molekul ini bergantung pada kerangka karbon dan gugus fungsi molekul organik tersebut.
Pemecahan ion molekul ini bergantung pada kerangka karbon dan gugus fungsi molekul

vi
organik tersebut. Terjadinya pemecahan ion molekul ini berlangsung dalam jangka waktu
(10-10 – 10-6) detik.
Spektrometer massa dapat mendeteksi hasil pemecahan ion molekul tersebut dan
dapat dibaca dalam bentuk spektrum massa yang merupakan aluran antara massa fragmen
dalam m/e atau m/z (z dan e adalah besarnya muatan = 1, m = massa fragmen) dengan
kelimpahan atau intensitas, hasilnya setiap fragmen akan muncul sebagai garis sesuai
dengan massanya dan tinggi garis menunjukkan kelimpahannya. Secara sederhana,
prinsipnya dapat diartikan sebagai berikut:
 Senyawa dalam keadaan gas atau uap jika berada dalam arus listrik tegangan
tinggi dapat melepaskan elektron (e-) menjadi kation.
 Kation ini dapat dipercepat dan dibiaskan oleh medan magnet atau medan listik,
dan pembiasan ini akan tergantung pada massa, muatan, dan kecepatan kation
tersebut.
 Jika muatan, kecepatan dan daya bias medan magnet dibuat kostan, pembiasannya
berbanding terbalik pada massa kation tersebut (jika massa kation besar, maka
pembiasan kecil dan sebaliknya).
 Pada keadaan tersebut terjadi perpindahan tenaga dari elektron ke molekul
tersebut, energi ini digunakan untuk:
- 10 eV untuk mengeluarkan e- dari molekul
- Sisanya diubah menjadi energi vibrasi
 Jika energi vibrasi cukup besar, dapat menjadi pemutusan ikatan sehingga terjadi
fragmentasi. Energi ikatan kurang lebih sebesar 5 eV (=100 kkal/mol).
 Jadi selain terjadi ion molekul, juga terjadi fragmen. Fragmen yang dapat
dideteksi hanya fragmen yang bermuatan positif (+).
 Energi elektron penembak bisa diatur pada 10-70 eV (kadang-kadang sampai 100
eV).

2.3 Instrumentasi Spektrometer Massa

Instrumentasi spektrometer massa dapat digambarkan sebagai berikut:

 Sampel diuapkan di bawah vakum dan diionkan menggunakan berkas elektron.

vii
 Ion sampel dipercepat menggunakan medan listrik memasuki tabung penganalisis
dan dilalukan dalam medan magnet.
 Dalam kekuatan medan magnet yang diberikan, hanya ion-ion positif dan radikal
positif akan difokuskan ke detector, sedang ion-ion yang lain (radikal netral) akan
dibelokkan ke dinding tabung. Ion dengan m/z lebih besar akan mencapai detektor
lebih dulu diikuti m/z yang lebih kecil.
 Arus listrik yang diterima detektor akan diperkuat dan spektrum massa dari
sampel akan direkam.

2.4 Ionisasi Spektrometri Massa

Beberapa teknik ionisasi yang lazim dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Tumbukan Elektron (Electron Impact/EI)


Ruang pengionan, uap sampel ditumbuk dengan elektron berenergi tinggi (70 ev).
Energi yang diserap molekul sampel akan mendorong pelepasan/ pengionan elektron
dari orbital ikatan dan orbital anti-ikatan. Energi ditransfer kearah pembentukan ion
melalui proses tumbukan seperti terlihat pada persamaan reaksi berikut :

A-B-C + e- → A-B-C+ + 2 e-

viii
Metode ini banyak digunakan untuk sampel yang volatil dan stabil pada
temperatur tinggi. Sacara umum, spektroskopi massa dengan metode tumbukan
elektron yang menghasilkan ion positif (kation) lebih disukai dibandingkan yang
menghasilkan ion negatif (anion).

2. Electrospray Ionization (ESI)


Suatu larutan disemprotkan melalui pipa berdiameter sangat kecil kedalam ruang
vakum dengan medan listrik bergradient beberapa ratus hingga ribuan volt per
centimeter, menghasilkan ion gas dari solut. ESI merupakan tehnik MS yang mampu
menghasilkan fraksi besar dari fragmen-fragmen molekul organik atau analit
biologis. Karena MS mengukur rasio massa terhadap muatan ion, metode ini
memberikan keuntungan dalam menganalisa massa yang sangat tinggi tanpa perlu
instrument analisis massa yang khusus. Sebagai contoh, suatu ion dengan massa
120.000 dalton membawa 60 muatan positif muncul pada 2000 massa per muatan.
Metode ini telah digunakan untuk mengukur massa ion dari molekul hingga 200.000
dalton, seperti protein.
3. Chemical Ionization (CI)
Ion yang akan dianalisa diproduksi melalui transfer suatu partikel (H +, H-, dan
lebih berat) hasil pengionan suatu reaktan berupa gas yang lebih berat ke dalam
sampel. Umumnya reaktan yang digunakan adalah gas metana pada tekanan 0,2-2,0
torr (27-270 pascal). Mula-mula metana (CH4) diionkan melalui proses tumbukan
elektron menghasilkan ion CH4+ . Selanjutnya ion tersebut bereaksi dengan molekul
netral metana yang lain menghasilkan asam Bronsted yang kuat untuk bereaksi
dengan molekul sampel melalui transfer proton.

CH4 + e- → CH4+ + 2 e-

CH4+ + CH4 → CH5+ + CH3

CH3+ + CH4 → C2H5+ + H2

CH5+ + A-B-C → HABC+ + CH4

ix
Gas lain yang juga sering digunakan adalah hidrogen (H2), uap air (H2O),
ammonia (NH3), dan isobutana (C4H10). Dalam gas-gas ini, ion yang reaktif adalah
H3+, H2O+, NH3+ dan C4H10+. Energi yang ditransfer pada proses ionisasi dengan
metode ini berkisar 10-50 kkal/mol atau 40-200 kJ/mol, jumlah energi yang cukup
kuat untuk proses fragmentasi, namun fragmentasi yang terjadi lebih sedikit dari
metode tumbukan elektron.

4. Fast Atom Bombardment (FAB)


FAB merupakan suatu tehnik ionisasi yang popular untuk molekul non-volatil dan
atau labil terhadap temperatur tinggi. Baik digunakan untuk molekul polar dan
molekul dengan berat molekul tinggi. Umumnya FAB menggunakan uap atom netral
berkecepatan tinggi seperti Argon dan Xenon pada 8 kV. Sampel yang dianalisa
dapat berupa padatan atau sampel yang dilarutkan dalam pelarut kental seperti
gliserol. Biasanya ion pseudo molekuler [M+H]+ terbentuk bersama sedikit ion
fragmen dengan massa yang lebih rendah.
5. Field Desorption (FD)
Untuk material yang kurang volatil, ionisasi biasanya dilakukan dekat permukaan
elektroda melalui gradient medan listrik yang sangat tinggi (beberapa volt per
angstrom). Awan elektron dalam molekul didistorsi dan bagian molekul yang
mengandung kelebihan elektron berperan sebagai anoda. Ion yang terbentuk akan
ditolak oleh anoda. Waktu hidup dari ion ini sangat singkat dibandingkan dengan ion
hasil tumbukan elektron. Karena sedikit energi yang ditransfer berupa energi dalam
dan ion bergerak sangat cepat, dan fragmentasinya sangat sedikit, maka berat
molekul sangat mudah dideteksi.
6. Matrix Assisted Laser Desorption Ionization (MALDI)
Metode ini baik digunakan untuk sampel dengan berat molekul lebih besar dari
700.000, dan teknik ini telah digunakan untuk menentukan berat molekul dari
molekul biologi besar yang bersifat polar, seperti enzim, analisa interaksi antibodi.
Sampel berupa matriks organik atau dibuat dalam matriks organik (asam sinapinat
biasanya untuk sampel protein), dioleskan pada permukaan suatu lempeng,
selanjutnya diradiasi dengan sinar laser (N2 l 337 nm) . MALDI adalah metode

x
ionisasi yang lemah dan fragmentasi ion sampel jarang terjadi. Ion yang dihasilkan
biasanya berupa ion molekuler sehingga spektra yang dihasilkan sangat sederhana.
Kemudian ion sampel dipercepat menggunakan medan listrik memasuki tabung
penganalisis dan dilalukan dalam medan magnet. Dalam kekuatan medan magnet
yang diberikan, hanya ion-ion positif dan radikal positif akan difokuskan ke detektor,
sedang ion-ion yang lain (radikal netral) akan dibelokkan ke dinding tabung. Ion
dengan m/z lebih besar akan mencapai detektor lebih dulu diikuti m/z yang lebih
kecil. Arus listrik yang diterima detektor akan diperkuat dan spektrum massa dari
sampel akan direkam.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Spektrometer Massa

Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem


Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk memilih ion
tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik seleksi, namun sebenarnya
lebih kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh
operator. Selama tidak ada gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat
cepat. Dengan menggunakan Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau
kurang, dibandingkan dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV. Kelebihan lainnya
yaitu:

 Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile


 Dapat menghasilkan spektrum massa
 

 Fragmentasi menyediakan informasi struktur


 Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
 Cepat dan mudah

Adapun spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin
tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam
pengembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang
sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Kekurangan lainnya yaitu:

xi
 Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
   Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
 Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
   Informasi strukturalnya terbatas
 Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan adanya
kontaminasi

xii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas
bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Kegunaan Spektroskopi Massa yaitu: mengetahui
komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya,
mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik, untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif suatu kompleks, untuk penentuan struktur dari komponen permukaan
padatan, untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel, dan untuk
menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam bentuk gas.
Prinsip kerja spektroskopi massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan molekul
atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Hukum yang mendasari prinsip
kerja dari spektroskopi massa adalah hukum kedua Newton. Komponen-komponen dari
spektroskopi massa adalah teknologi sumber ion, teknologi penganalisis massa, dan detector.
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem Spektroskopi
Massa-Spektroskopi Massa. Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu
rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam
pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat
terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi
Massa adalah pada sample garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa
natrium dan klorida.

3.2 Saran
Sebaiknya alat untuk spektroskopi massa beserta alat yang membantu dalam penentuan
berat molekul suatu sampel disediakan dan bisa langsung dipraktikkan agar lebih mudah
dimengerti oleh mahasiswa.

xiii
DAFTAR PUSTAKA
Suhartati, T. (2017). Dasar-dasar Spektrofotometri UV-VIS dan Spektrometri Massa Untuk
Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja.

xiv

Anda mungkin juga menyukai