SPEKTROMETRI MASSA
Oleh:
KELOMPOK 1
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Spektrometri Massa. Shalawat
beriringan salam tak lupa pula kami haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Analisa Farmasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang spektrometri massa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sadli, ST., M.Si selaku dosen Mata
Kuliah Analisa Farmasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kami semua.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah melancarkan pembuatan
makalah ini sehingga rampung dan terselesaikan. Kami menyadari makalah yang kami tulis
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena iu kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Spektrometer Massa........................................................................................3
2.2 Prinsip Dasar Spektrometer Massa...................................................................................3
2.3 Instrumentasi Spektrometer Massa...................................................................................4
2.4 Ionisasi Spektrometri Massa.............................................................................................5
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Spektrometer Massa.............................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dahulu, berat molekul suatu senyawa ditentukan dengan cara mengukur kerapatan uap
atau penurunan titik beku senyawa tersebut, sementara rumus molekulnya ditentukan dengan
cara analisis unsur. Selain lama dan merepotkan, teknik ini juga memerlukan jumlah sampel
yang banyak dengan kemurnian yang tinggi. Sekarang berat molekul dan rumus molekul bisa
ditentukan dengan cepat dan jumlah sampel sedikit menggunakan spektrofotometer massa (MS).
Identifikasi struktur kimia suatu molekul, merupakan salah satu fungsi spektroskopi
massa. Penentuan struktur molekul baik molekul organik maupun anorganik didasarkan pada
pola fragmentasi dari ion-ion yang terbentuk ketika suatu molekul diionkan. Pola fragmentasi
suatu molekul sangat berbeda dengan molekul yang lain dan hasil analisisnya dapat berulang
(reproducible). Spektroskopi massa memberikan informasi berdasarkan perbandingan massa
permuatan (m/z). Senyawa kimia akan diubah fasanya menjadi gas dan dipecah – pecah menjadi
ion –ion dengan massa relatif lebih rendah.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, masing-masing bagian telah mengalami
perubahan untuk meningkatkan kemudahan dalam penggunaan dan kemampuan alat dalam
menganalisa. Saat ini, spektroskopi massa biasanya digunakan secara mandiri dalam analisa
sampel atau digunakan bersama-sama dengan alat lain, seperti dengan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (HPLC), Kromatografi Gas (GC), Electroforesis Kapiler (CE) sehingga dikenal istilah
HPLC-MS, GC-MS, dan CE-MS. HPLC, GC, atau CE berperan untuk memisahkan campuran
sampel, yang selanjutkan setiap komponen yang sudah terpisah akan dianalisa satu persatu dalam
MS.
iv
1.3 Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
Sampel organik dalam keadaan gas dibombardir oleh energi elektron yang tinggi
(energi potensial ionisasi rata-rata 185 – 300 kkal/mol), yang menyebabkan elektron dari
molekul sampel organik lepas, menghasilkan ion organik. Ion molekul organik ini tidak
stabil dan akan langsung terpecah menjadi fragmenfragmen kecil, radikal bebas, atau ion
lain atau mengalami penataan ulang terlebih dahulu sebelum pecah. Pemecahan ion
molekul ini bergantung pada kerangka karbon dan gugus fungsi molekul organik tersebut.
Pemecahan ion molekul ini bergantung pada kerangka karbon dan gugus fungsi molekul
vi
organik tersebut. Terjadinya pemecahan ion molekul ini berlangsung dalam jangka waktu
(10-10 – 10-6) detik.
Spektrometer massa dapat mendeteksi hasil pemecahan ion molekul tersebut dan
dapat dibaca dalam bentuk spektrum massa yang merupakan aluran antara massa fragmen
dalam m/e atau m/z (z dan e adalah besarnya muatan = 1, m = massa fragmen) dengan
kelimpahan atau intensitas, hasilnya setiap fragmen akan muncul sebagai garis sesuai
dengan massanya dan tinggi garis menunjukkan kelimpahannya. Secara sederhana,
prinsipnya dapat diartikan sebagai berikut:
Senyawa dalam keadaan gas atau uap jika berada dalam arus listrik tegangan
tinggi dapat melepaskan elektron (e-) menjadi kation.
Kation ini dapat dipercepat dan dibiaskan oleh medan magnet atau medan listik,
dan pembiasan ini akan tergantung pada massa, muatan, dan kecepatan kation
tersebut.
Jika muatan, kecepatan dan daya bias medan magnet dibuat kostan, pembiasannya
berbanding terbalik pada massa kation tersebut (jika massa kation besar, maka
pembiasan kecil dan sebaliknya).
Pada keadaan tersebut terjadi perpindahan tenaga dari elektron ke molekul
tersebut, energi ini digunakan untuk:
- 10 eV untuk mengeluarkan e- dari molekul
- Sisanya diubah menjadi energi vibrasi
Jika energi vibrasi cukup besar, dapat menjadi pemutusan ikatan sehingga terjadi
fragmentasi. Energi ikatan kurang lebih sebesar 5 eV (=100 kkal/mol).
Jadi selain terjadi ion molekul, juga terjadi fragmen. Fragmen yang dapat
dideteksi hanya fragmen yang bermuatan positif (+).
Energi elektron penembak bisa diatur pada 10-70 eV (kadang-kadang sampai 100
eV).
vii
Ion sampel dipercepat menggunakan medan listrik memasuki tabung penganalisis
dan dilalukan dalam medan magnet.
Dalam kekuatan medan magnet yang diberikan, hanya ion-ion positif dan radikal
positif akan difokuskan ke detector, sedang ion-ion yang lain (radikal netral) akan
dibelokkan ke dinding tabung. Ion dengan m/z lebih besar akan mencapai detektor
lebih dulu diikuti m/z yang lebih kecil.
Arus listrik yang diterima detektor akan diperkuat dan spektrum massa dari
sampel akan direkam.
Beberapa teknik ionisasi yang lazim dilakukan antara lain sebagai berikut:
A-B-C + e- → A-B-C+ + 2 e-
viii
Metode ini banyak digunakan untuk sampel yang volatil dan stabil pada
temperatur tinggi. Sacara umum, spektroskopi massa dengan metode tumbukan
elektron yang menghasilkan ion positif (kation) lebih disukai dibandingkan yang
menghasilkan ion negatif (anion).
CH4 + e- → CH4+ + 2 e-
ix
Gas lain yang juga sering digunakan adalah hidrogen (H2), uap air (H2O),
ammonia (NH3), dan isobutana (C4H10). Dalam gas-gas ini, ion yang reaktif adalah
H3+, H2O+, NH3+ dan C4H10+. Energi yang ditransfer pada proses ionisasi dengan
metode ini berkisar 10-50 kkal/mol atau 40-200 kJ/mol, jumlah energi yang cukup
kuat untuk proses fragmentasi, namun fragmentasi yang terjadi lebih sedikit dari
metode tumbukan elektron.
x
ionisasi yang lemah dan fragmentasi ion sampel jarang terjadi. Ion yang dihasilkan
biasanya berupa ion molekuler sehingga spektra yang dihasilkan sangat sederhana.
Kemudian ion sampel dipercepat menggunakan medan listrik memasuki tabung
penganalisis dan dilalukan dalam medan magnet. Dalam kekuatan medan magnet
yang diberikan, hanya ion-ion positif dan radikal positif akan difokuskan ke detektor,
sedang ion-ion yang lain (radikal netral) akan dibelokkan ke dinding tabung. Ion
dengan m/z lebih besar akan mencapai detektor lebih dulu diikuti m/z yang lebih
kecil. Arus listrik yang diterima detektor akan diperkuat dan spektrum massa dari
sampel akan direkam.
Adapun spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin
tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam
pengembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang
sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Kekurangan lainnya yaitu:
xi
Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
Informasi strukturalnya terbatas
Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan adanya
kontaminasi
xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas
bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Kegunaan Spektroskopi Massa yaitu: mengetahui
komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya,
mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik, untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif suatu kompleks, untuk penentuan struktur dari komponen permukaan
padatan, untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel, dan untuk
menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam bentuk gas.
Prinsip kerja spektroskopi massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan molekul
atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Hukum yang mendasari prinsip
kerja dari spektroskopi massa adalah hukum kedua Newton. Komponen-komponen dari
spektroskopi massa adalah teknologi sumber ion, teknologi penganalisis massa, dan detector.
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem Spektroskopi
Massa-Spektroskopi Massa. Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu
rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam
pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat
terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi
Massa adalah pada sample garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa
natrium dan klorida.
3.2 Saran
Sebaiknya alat untuk spektroskopi massa beserta alat yang membantu dalam penentuan
berat molekul suatu sampel disediakan dan bisa langsung dipraktikkan agar lebih mudah
dimengerti oleh mahasiswa.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Suhartati, T. (2017). Dasar-dasar Spektrofotometri UV-VIS dan Spektrometri Massa Untuk
Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja.
xiv