PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bahwa massa dari sebuah atom sudah ditemukan sejak dahulu
oleh para ilmuwan, tetapi sering timbul pada benak kita sebuah pertanyaan dari mana para
ilmuwan itu dapat menentukan massa atom sedangkan atom itu adalah materi yang tidak bisa
dilihat oleh manusia? Para ilmuwan masa sebelumnya memang tidak dapat mengukur
besarnya massa sebuah atom. Mereka hanya menggunakan hukum perbandingan massa
untuk membandingkan massa suatu atom sampai ditemukannya suatu teknik yang lebih
kompleks yang dapat digunakan dalam menentukan massa sebuah atom. Suatu teknik itu
diaplikasikan pada sebuah alat yang disebut dengan Spektroskopi Massa. Spektroskopi massa
adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan
massa atau beratnya.
Jika didapat data IR dan NMR yang cukup lengkap, maka MS ini dapat digunakan untuk
konfirmasi dengan memperhatikan bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya.
Spektrometri massa adalah suatu metode analisis yang melibatkan produksi ion-ion
dalam fasa gas dari suatu sampel. Sampel yang dianalisis dalam jumlah yang relatif sangat
kecil, yakni dalam orde mikrogram (µg) dan biasanya mencapai 5 µg. Dalam suatu teknik
spektrometer massa, sampel dalam wujud gas dibom atau ditembak dengan elektron yang
berenergi cukup (sedikitnya 70 eV, setara dengan1610 kkal/mol atau 6720 kJ/mol) untuk
mengatasi potensial ionisasi pertama suatu molekul organik. Pada umumnya potensial
ionisasi pertama untuk sebagian besar molekul organik adalah 185300 kkal/mol. Akibat
pengeboman ini terjadilah tumbukan atau tabrakan antara sebuah molekul dengan elektron
berenergi tinggi yang dapat menghasilkan banyak perubahan pada struktur molekul tersebut.
Salah satu yang terjadi adalah keluarnya sebuah elektron dari molekul tersebut sehingga
terbentuk suatu spesi dengan satu elektron tak berpasangan (membentuk suatu radikal) dan
bermuatan +1. Spesi ini disebution molekul, yang dilambangkan denganM+.
Massa dari ion molekul adalah bobot molekul senyawa itu. Ion molekul berenergi tinggi
ini relatif tidak stabil, dan dapat menjalani pemecahan atau tercabik-cabik menjadi fragmen-
fragmen (pecahan-pecahan) kecil, baik berbentuk radikal bebbas, molekul netral, maupun
ion-ion lain. Proses pemecahan ini (dikenal denganfragmentasi) dan corak ion-ion fragmen
yang dihasilkan merupakan dasar bagi analisis spektrometri massa
1. Unsur yang akan ditentukan massa atomnya dibentuk dalam fasa gasnya.
2. Kemudian gas ini ditembak dengan sinar khusus untuk membentuk ion.
3. Ion dalam bentuk gas ini kemudian dimasukkan dalam tabung dan diberikan energi
medan magnet dan medan listrik.
4. Gaya medan magnet dan medan listrik ini dapat ditentukan secara proporsional terhadap
ion, sehingga gaya yang bekerja pada sistem dapat diketahui (F).
5. Karena dikenakan gaya medan magnet dan gaya medan listrik, ion akan mengalami
percepatan (a).
6. Kemudian di bagian ujung tabung terdapat Faraday Cup. Dengan menghitung kapan dan
dimana ion-ion mengenai Faraday Cup, para saintis dapat menentukan besarnya
percepatan (a) yang dialami ion.
IV. Kegunaan Spektroskopi Massa
Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan
rumus molekulnya, kegunaan spektroskopi antara lain:
1. Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion
(memindahkan ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas )
2. Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan massanya dengan menggunakan medan
elektromagnetik.
3. Detektor: mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk menghitung
kelimpuhan masing-masing ion.
PENUTUP
Kesimpulan
Spektroskopi massaadalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas
bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Prinsip kerja atau cara kerja spektroskopi massa
sesuai berdasarkan hukum ke dua Newton. Spektroskopi massa dapat digunakan sebagai:
1. Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion (memindahkan
ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas)
2. Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan massanya dengan menggunakan medan
elektromagnetik.
3. Detektor: mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk menghitung kelimpuhan
masing-masing ion.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2003. KIMIA DASAR Konsep – Konsep Inti EdisiKetiga Jilid1.Erlangga:
Jakarta
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/81/jbptppolban-gdl-irenawidel-4043-3-bab2--4.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318568/pendidikan/Spektrometri+Massa.pdf
https://www.ilmukimia.org/2013/07/cara-kerja-spektroskopi-massa.html
https://www.scribd.com/presentation/216095670/Spektroskopi-Massa
DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
“SPEKTROSKOPI MASSA”
Disusun Oleh:
Novianti P. Ratna ( 20160111054010 )
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Tiurlina Siregar, M.Si
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, mengarahkan, menyemangati dan memotivasi idalam menyelesaikan
makalah ini.
Di sisi lain penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis