Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spektroskopi massa adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul


gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan
spektroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan
pencatat fotografi dan spektrum garis optik. Umumnya spektrum massa diperoleh dengan
mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan
berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa
terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan struktur
molekul, spektrum massa dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif. Jika didapat data IR
dan NMR yang cukup lengkap, maka MS ini dapat digunakan untuk konfirmasi dengan
memperhatika bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya (Warner, 1989). Ketika
suatu bahan murni digunakan, kadang kita temukan adanya dua atau lebih tanda yang
berdekatan yang muncul dalam film.
Spektroskopi massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atom atau
molekul, yang ditemukan oleh Francis William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja alat ini
adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.

Spektroskopi massa adalah suatu teknik analisis dengan prinsip dasar membuat suatu
molekul netral menjadi bermuatan sehingga bisa dideteksi. Tujuan utama dari spektroskopi
massa adalah mengetahui berat molekul. Informasi yang diperoleh dari spektrum MS adalah
berat ion, yakni massa molekul isolat ditambah atau dikurangi sumber ion. Berat ion biasanya
disajikan dalam [M+H]+ atau [M+OH]- atau dalam bentuk radikal [M*]+. Berat molekul
sesungguhnya diperkirakan bertambah satu atau berkurang satu angka yang mendekati.
Adakalanya ionisasi melalui penambahan berat molekul air .

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain :


1. Apa yang dimaksud dengan Spektroskopi massa ?
2. Apa saja Prinsip-Prinsip Spektroskopi massa ?

1
3. Bagaimana cara kerja Alat Spektroskopi massa ?
4. Apa saja Komponen-kompone dari Spektroskopi Massa ?
5. Apa saja Kelebihan Dan Kelemahan dari Spektroskopi Massa ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui definisi Spektroskopi massa.
2. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip Spektroskopi massa.
3. Untuk memahami cara kerja Alat Spektroskopi massa.
4. Untuk mengetahui apa saja Komponen-kompone dari Spektroskopi Massa.
5. Untuk mengetahui Apa saja Kelebihan Dan Kelemahan Spektroskopi Massa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Spektroskopi Massa

Spektroskopi massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa


atom atau molekul, yang ditemukan oleh Francis William Aston pada tahun 1919. Prinsip
kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet. Spektroskopi
massa adalah suatu teknik analisis dengan prinsip dasar membuat suatu molekul netral
menjadi bermuatan sehingga bisa dideteksi. Tujuan utama dari spektroskopi massa adalah
mengetahui berat molekul. Informasi yang diperoleh dari spektrum MS adalah berat ion,
yakni massa molekul isolat ditambah atau dikurangi sumber ion. Berat ion biasanya disajikan
dalam [M+H]+ atau [M+OH]- atau dalam bentuk radikal [M*]+. Berat molekul sesungguhnya
diperkirakan bertambah satu atau berkurang satu angka yang mendekati. Adakalanya ionisasi
melalui penambahan berat molekul air (Saifudin, 2014).

Spektroskopi massa adalah suatu teknik analisis yang didasarkan pada pemisahan berkas-
berkas ion yang sesuai dengan perbandingan massa dengan muatan dan pengukuran intensitas
dari berkas-berkas ion tersebut. Molekul senyawa organik pada spectroskopi massa ditembak
dengan berkas elektron dan menghasilkan ion bermuatan positif yang mempunyai energi
yang tinggi karena lepasnya elektron dari molekul yang dapat pecah menjadi ion yang lebih
kecil.
Selanjutnya Molekul akan menjadi ion positif ( ion induk atau ion molekuler ) dan
kemudian akan pecah menjadi fragmen ion positif yang lebih kecil ( ion anak ).
M  M+. + 2e

M++. M1+ + m2  atau m1+ + m2

M+ (ion molekuler) sedangkan m1 dan m2 adalah ion-ion pecahan (anak).

3
Gambar1.1. Alat Spektronik Massa

Ion molekuler adalah ion positif radikal, sedangkan ion anak dapat pecah menjadi ion
radikal anak dan radikal bebas atau ion positif anak dan molekul anak netral. Dalam
spektroskopi massa species yang terdeteksi adalah yang bermuatan positif. Species ion positif
dipisahkan oleh pembelokan dalam medan magnet yang dapat berubah sesuai dengan massa
dan muatannya, yang selanjutnya menimbulkan arus ion pada kolektor yang sebanding
dengan limpahan relatifnya ( LR ) atau “relative Abundance = RA”. Spektrum massa adalah

gambar antara limpahan relatif ( LR ) lawan perbandingan massa dan muatan ( m  m ).


e z

Bila molekul ditembaki berkas elektron maka elektron yang lepas adalah yang paling
tidak stabil ( energi paling besar) ingat bahwa En > E> E. Bila dalam molekul tidak ada
elektron ( n ) dan (  ) maka yang lepas adalah elektron (  ) tentu saja dengan energi yang
lebih tinggi.

2.2. Prinsip Kerja Spektroskopi Massa

Merupakan suatu instrument yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji, memilah ion
tersebut menjadi spektum yang sesuai denganperbandingan massa terhadap muatan dan
merekam kelimpahan rewlatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion positif yang
dipelajari karena ion negative yang dihasilkan dari sumber tumbukan umumnya sedikit.

a. Analisis Kualitatif

Spektroskopi massa memungkinkan kita menidentifikasi suatu senyawa yang tidak


diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah diketahui seperti uap merkuri
atau perfloro kerosin.

4
Rumus molekul suatu senyawa dapat ditentukan puncak ion molekul sudah dikenal tetapi
untuk hal-hal semacam ini diperlukan spektometri beresolusi tinggi. Aturan nitrogen dapat
dimanfaatkan untuk membantu penentuan rumus ini. Lazimnya semua senyawa organik
mempunyai berat molekul genap tidak mengandung nitrogen atau mengandung sejumlah
atom nitrogen yang genap, sedang semua senyawa organik dengan berat molekul ganjil
mengandung jumlah atom nitrogen ganjil. Aturan ini berlaku untuk senyawa-senyawa
kovalen yang mengandung C, H, O, S, dan Halogen. Pola fragmen dipergunakan untuk
mengidentifikasi senyawa, juga memungkinkan terdapat pengenalan gugus fungsi dengan
melihat puncak-puncak fragmentasi spesifik.

Hukum nitrogen menyatakan bahwa suatu molekul yang berat molekulnya merupakan
bilangan genap maka molekul tersebut harus tidak mengandung nitrogen atau kalau
mengandung nitrogen berjumlah genap, dan molekulnya berbilang ganjil mengandung
nitrogen berjumlah ganjil.

b. Analisis Kuantitatif

Spektrometer massa dapat digunakan untuk analisis kuantitatif suatu campuran senyawa-
senyawa yang dekat hubungannya. Analisis ini dapat dipergunakan untuk analisis campuran,
baik senyawa organik ataupun anorganik yang bertekanan uap rendah. Karena pola
fragmentasi senyawa campuran adalah aditif sifatnya, suatu senyawa campuran dapat
dianalisis jika berada dalam kondisi yang sama.
Persyaratan dasar analisisnya adalah setiap senyawa harus mempunyai paling tidak 1 puncak
yang spesifik, konstribusi puncak harus aditif dan sensitive harus reproduksible serta adanya
senyawa referens yang sesuai. Dengan spektometer massa beresolusi tinggi, senyawa polimer
dengan berat molekul tinggi juga dapat dianalisis.
Spectrometer massa dapat digunakan untuk analisis runutan organic terutama dengan
menggunakan sumber bunga api listrik, dan ia juga dapat digunakan menganalisis unsur-
unsur runutan dalam paduan atau dalam super konduktor. Tipe bunga api listrik mmempunyai
sensitivitas tinggi dan dapat menentukan sampai tingkat ppb.

5
2.3. Mekanisme Umum Spektroskopi Massa
Secara umum prosedur MS :

Gambar 1.2. komponen dan proses kerja spektronik massa

Secara keseluruhan, tahap-tahap proses yang terjadi dalam spektroskopi massa dapat
dibagi menjadi injeksi, ionisasi, akselerasi, defleksi (pembelokan), dan deteksi.

1. Injeksi

Injeksi merupakan proses pemasukan sampel ke dalaminstrumen spektroskopi massa. Sampel


yang diperlukan sanat sedikit (kurang dari 1 mL).

2. Ionisasi

Sampel yang telah dimasukkan kemudian dipanaskan melebihi titik didihnya, sehingga
beralih fasa menjadi gas. Sampel yang telah berbentuk gas dimasukkan dalam ruang ionisasi.
Partikel sampel (atom maupun molekul) kemudian ditembak dengan elektron berenergi tinggi
(70 eV). Adanya penembakan itu membuat partikel sampel terbombardir, sehingga salah satu
elektronnya terpental keluar. Dengan demikian, partikel tersebut menjadi bermuatan
positif.Senyawa yang tembombardir masih dapat dibombardir lebih lanjut untuk membentuk
pecahan (fragmen) yang lebih kecil. Maka dari itu, satu senyawa dapat terpecah
(terfragmentasi) menjadi beberapa kation.Kebanyakan fragmen ion positif tersebut bermuatan
+1. Sangat sulit untuk melepas lagi satu elektron dari suatu ion positif.

3. Akselerasi

Ion bermuatan positif didorong sehingga melewati celah kecil. Akselerasi bertujuan
supaya ion positif melaju dengan kecepatan tinggi ke tahap selanjutnya.

6
4. Defleksi (pembelokan)

Ion positif yang bergerak cepat tersebut selanjutnya dibelokkan dengan medan magnet.
Pembelokan ini menyebabkan adanya pemisahan fragmen ion sesuai dengan rasio massa per
muatannya. Pada gambar di atas, ada jarak yang jelas antara kation yang paling ringan dan
paling berat.

5. Deteksi

Setelah ion-ion dipisahkan berdasarkan massa per matan (m/z), maka selanjutnya adalah
dideteksi beratnya. Sebuah alat pencatat (recorder) berfungsi untuk mencatat massa kation
yang berhasil dipisahkan. Detector menghitung muatan yang terinduksi atau arus yang
dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu permukaan. Dalam scanning
instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning, dimana scanning massa dan
menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe elektron multipileir digunakan,
meliputi faradaycups dan detektor ion ke photon karena jumlah ion yang yang meninggalkan
massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels plate defector, defector ini
terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer atau daerah pemerangkap
ion . Dengan demikian, partikel netral tidak akan terdeteksi.

2.4. Komponen Spektroskopi Massa


2.4.1. Teknologi sumber ion
Sumber ion adalah bagian spektroskopi massa yang berfungsi untuk mengionkan material
analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer.
Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian
harus di lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan ion dapat di
gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di pengaruhi oleh energy
sinar yang tinggi dari electron, dan pemisahan electron di capai dengan meningkatkan dan
memfokuskan sinar ion, yang kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion –
ion kamudian di deteksi sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.

7
Gambar 1.3. Proses kerja pemisahan ion berdasarkan massanya pada MS

Jantung spectroskopi masa adalah sumber ion, disini molekul sample ( titik hitam ) di
hancurkan oleh electron ( garis biru ) dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (
electron-impact ). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan
secara lansung. Cation dibentuk oleh pembom electron ( titik merah ) yang di dorong oleh
plat repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion
berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai
massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke defector.

Gambar 1.4. Proses Pengionan Sampel

Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul ( electron ikatan dan non ikatan ). Ini
meninggalkan ion molekul ( berwarna merah gambar 1.5 ). Energy yang tersisa dari
tumbukan dapat menyebapkan ion molekul terbagi menjadi bagian neutron ( warna hijau) dan
bagian ion yang lebih kecil ( warna pink dan orange ). Ion molekul adalah kation bebas,
tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas ( pink ) atau karbo kation( orange ) bergantung
pada sifat neutron.

8
Gambar 1.5. Fragmen – fragmen analit saat diionisasikan

Inductively Couple Plasma ( ICP ), sumber yang digunakan untuk menganalisis


kation. Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi
oleh temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel selanjutnya
memotong electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy
ionisasi pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy
ionisasi kedua untuk semua unsure kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil sekeliling
plasma.

2.4.2. Teknologi Penganalisis Massa ( Mass Analyzer )

Mass Analzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua
hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum .
F = Q ( E+V+B ) hukum lorentz
F = ma
( Hukum kedua newton pada kasus non relative vistik, kecepatan ion lebih rendah dari
kecepatan cahaya )
F adalah gaya yang dipilih untuk ion,
m=massa ion
A= percepatan ion
Q= muatan ion
E= medn listrik
V X B vector kecepatan ion dan medan magnet
Persamaan disederhanakan
( M/Q ) a = E+V x B

Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya :

1. Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk
meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau
muatan.

2. Time-of-flight

9
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial
sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel
mempunyai muatan sama, energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa
nya. Ion ringan akan mencapai defaktor terlebih dahulu.

3. Quadrupole mass filter

Menggunakan medan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion yang


melewati medan rasio frekuensi ( rf ) quadrupole di buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam
batas mass atau muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu
dengan cepat. Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua
bertindak sebagai sel penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen
yang di filter oleh quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan melewati defector
menghasilkan rumus fragmen ms/ms.

4. Three-dimensional qudrupole

Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana tegangan
eksitasi penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude
atau frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi
resonansi dan di susun menurut perbandingan massa atau muatan.

5. Linear qudrupole ion trap

Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D)dimensi diganti
dengan medan tiga dimensi ( 3 D ) .

2.5. Kelebihan Dan Kelemahan Spektroskopi Massa


2.5.1. Kelebihan Spektroskopi Massa
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem
Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk memilih ion
tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik seleksi, namun sebenarnya
lebih kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh operator.
Selama tidak ada gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan
menggunakan Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau kurang,
dibandingkan dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV.

10
1.Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
2.Dapat menghasilkan spektrum massa
3.Fragmentasi menyediakan informasi struktur
4.Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
5.Cepat dan mudah

2.5.2. Kelemahan Spektroskopi Massa

Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi
ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan
proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan
pemeliharaan yang teratur.

1. Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil


2. Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
3. Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
4. Informasi strukturalnya terbatas
5. Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan
adanya kontaminasi

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-


molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Kegunaan Spektroskopi Massa
yaitu: mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan
rumus molekulnya, mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik,
untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks, untuk penentuan struktur dari
komponen permukaan padatan, untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu
sampel, dan untuk menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut
dalam bentuk gas.

Prinsip kerja spektroskopi massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan


molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Hukum yang
mendasari prinsip kerja dari spektroskopi massa adalah hukum kedua Newton. Komponen-
komponen dari spektroskopi massa adalah teknologi sumber ion, teknologi penganalisis
massa, dan detector. Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah
penggunaan tandem Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Spektrometri massa kini tidak
digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan
penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik
yang berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan
membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur.

Sedangkan Kelemahannya Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam


pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan
pengembangan yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari
proses rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan
dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Contoh sederhana
penelitian menggunakan Spektroskopi Massa adalah pada sample garam dapur untuk
mengetahui isotop dari kandungan senyawa natrium dan klorida.

12
3.2. Saran

Kami menyarankan kepada pembaca dan atau penulis selanjutnya untuk lebih
memahami konsep intinya, agar lebih mudah untuk melanjutkan ke materi yang selanjutnya,
dan jangan berpatokan hanya pada satu sumber, agar lebih memperluas wawasan dan ilmu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. 2011 Spektro Massa. gusnil45mind.wordpress.com /2011/01/spektroskopi-massa-


ms

Chang, Raymond. 2003. KIMIA DASAR Konsep – Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid1.
Erlangga: Jakarta
Hendayana, Sumarna, dkk, 1994, Kimia Analitik Instrumen, IKIP Semarang.

Khopkar, S.M.. 2001. Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta, UI-PRESS

Maarjono, Sudibyo. 2007. Spektroskopi Massa, ilmu kedokteran. blogspot. Com /2007/11/
spektroskopi-serapan-atom-spekroskopi.html

Prajanti, Eriyati. 2009. Spektroskopi Massa, eriyatibudhiprajanti.students blog. undip.ac.id


/2009/10/29/spektrometer-massa-untuk-menentukan-massa-inti-atom

14

Anda mungkin juga menyukai