Anda di halaman 1dari 26

RIVIEW

SPEKTROFOTOMETRI
NAMA : AYU LIFIA NUR KARTIKASARI
NIM : 22165007A
TEORI :6
PENDAHULUAN

Spektrometri massa adalah alat yang


digunakan untuk menentukan massa atom
atau molekul, ditemukan oleh Franci
William Aston pada tahun 1919.

Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan


partikel bermuatan dalam medan magnet.
PENDAHULUAN
Dalam spektrometri massa, molekul-molekul
organik dalam keadaan gas (teruapkan)
dibombardir dengan elektron yang berenergi
cukup untuk mengalahkan potensial ionisasi
awal senyawa organik (185 300 kkal/mol)
Tumbukan yang terjadi menyebabkan lepasnya
sebuah elektron molekul membentuk ion positif
radikal/kation radikal, disebut ion molekuler
Ion molekuler yang tidak stabil ini selanjutnya
pecah menjadi fragmen kecil baik berbentuk
radikal bebas maupun ion lainnya yang lebih
kecil
PRINSIP DASAR
Pemisahan berkas-berkas ion yang sesuai
dengan perbandingan massa dengan muatan
dan pengukuran intensitas dari berkas-berkas
ion tersebut.
Molekul senyawa organik pada spectrometer
massa ditembak dengan berkas elektron dan
menghasilkan ion bermuatan positif yang
mempunyai energi yang tinggi karena
lepasnya elektron dari molekul yang dapat
pecah menjadi ion yang lebih kecil.
Spectrum massa merupakan gambar antara
limpahan relatif lawan perbandingan
massa/muatan
(Sastrohamidjojo, 1985).
Dalam spektrometri massa, molekul sampel dalam
fase uap dibombardir dengan elektron berenergi
tinggi (70 eV) yang menyebabkan lepasnya satu
elektron dari kulit valensi molekul tersebut.
Molekul yang kehilangan satu electron akan
menjadi suatu kation radikal
(M) + e- (M+.) + 2e-
Kation radikal tersebut mengandung semua atom-
atom dari molekul asal, minus satu elektron, dan
disebut ion molekul /molecular ion, dan
dinyatakan dengan M+. .
Ion molekul, ion fragmen dan ion radikal fragmen
dipisahkan menggunakan medan magnet sesuai
dengan perbandingan massa /muatannya (m/z),
dan menghasilkan arus listrik (arus ion) pada
kolektor/detektor yang sebanding dengan
kelimpahan relatifnya. Fragmen dengan m/z yang
besar akan turun terlebih dahulu diikuti fragmen
dengan m/z yang lebih kecil.
Partikel netral (yang tak bermuatan) yang
dihasilkan dalam fragmentasi tidak terdeteksi
secara langsung dalam spektrometer massa.
Kebanyakan kation yang dihasilkan
dalam spectrometer massa mempunyai
muatan = 1 (z = 1), sehingga m/z
secara langsung menunjukkan massa dari
kation tersebut
Rumus molekul suatu senyawa dapat ditentukan puncak ion
molekul sudah dikenal tetapi untuk hal-hal semacam ini
diperlukan spektometri beresolusi tinggi. Aturan nitrogen dapat
dimanfaatkan untuk membantu penentuan rumus ini. Lazimnya
semua senyawa organic mempunyai berat molekul genap tidak
mengandung nitrogen atau mengandung sejumlah atom nitrogen
yang genap, sedang semua senyawa organic dengan berat
molekul ganjil mengandung jumlah atom nitrogen ganjil. Aturan
ini berlaku untuk senyawa-senyawa kovalen yang mengandung
C, H, O, S, dan Halogen. Pola fragmen dipergunakan untuk
mengidentifikasi senyawa, juga memungkinkan terdapat
pengenalan gugus fungsi dengan melihat puncak-puncak
fragmentasi spesifik.
Karena pola fragmentasi senyawa campuran adalah aditif sifatnya,
suatu senyawa campuran dapat dianalisis jika berada dalam kondisi
yang sama.
Persyaratan dasar analisisnya adalah setiap senyawa harus
mempunyai paling tidak 1 puncak yang spesifik, konstribusi puncak
harus aditif dan sensitive harus reproduksible serta adanya senyawa
referens yang sesuai.
Dengan spektometer massa beresolusi tinggi, senyawa polimer dengan
berat molekul tinggi juga dapat dianalisis.

Spectrometer massa dapat digunakan untuk analisis runutan organic


terutama dengan menggunakan sumber bunga api listrik, dan ia juga
dapat digunakan menganalisis unsur-unsur runutan dalam paduan atau
dalam super konduktor. Tipe bunga api lstrik mmempunyai sensitivitas
tinggi dan dapat menentukan sampai tingkat ppb.
Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan emengambilf satu atau lebih elektron
dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif.
Tahap kedua : Percepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai
energi kinetik yang sama.
Tahap ketiga : Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan
magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion
tersebut.
Tahap keempat : Pendeteksian
How does a mass spectrometer work?

Sample

Mass
Ion source: analyzer: Mass spectrum:
makes ions separates presents
ions information
Acquiring a mass spectrum

Ionization Mass Sorting (filtering) Detection

Ion Ion
Source Mass Analyzer Detector
Form ions
Sort Ions by Mass (m/z) Detect ions
(charged molecules)

100

75

Inlet Solid 50

Liquid 25

Vapor 0
1330 1340 1350

Mass Spectrum
OUTPUT

Hasil dari pencatat diagram disederhanakan menjadi ediagram garisf. Ini menunjukkan
arus listrik yang timbul oleh beragam ion yang mempunyai perbandingan m/z masing2.
Garis tegak lurus itu menunjukkan besarnya arus listrik yang diterima oleh alat pencatat
arus yang berarti banyaknya ion datang ke detektor. Seperti yang anda bisa lihat dari
diagram diatas, ion yang paling banyak adalah ion yang mempunyai perbandingan m/z 98.
Ion-ion lainnya mempunyai perbandingan m/z 92,94,95,96,97 dan 100.
Ini berarti molybdenum mempunyai 7 macam isotop. Dengan menganggap bahwa semua
ion tersebut bermuatan +1 maka berarti massa dari ketujuh isotop tersebut adalah
92,94,95,96,97 ,98 dan 100.
Tambahan: Bila ada ion bermuatan +2 , maka anda akan tahu karena semua garis yang
ada pada diagram diatas akan mempunyai garis lain dengan besar 1/2 dari nilai m/z
(karena, sebagai contoh, 98/2=49). Garis-garis itu akan jauh lebih sedikit daripada garis ion
+1 karena kemungkinan terbentuknya ion +2 adalah jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan kemungkinan terbentuknya ion +1.
Berat molekul dapat diperoleh dari sampel yang sangat kecil.
Ini tidak melibatkan penyerapan atau emisi cahaya.
Sebuah sinar energi tinggi elektron istirahat molekul terpisah.
Massa dari fragmen dan kelimpahan relatif mereka
mengungkapkan informasi tentang struktur molekul.

Chapter 12 20
Keuntungan utama spektrometri massa sebagai metode analisis
yaitu metode ini lebih sensitif dan spesifik untuk identifikasi
senyawa yang tidak diketahui atau untuk menetapkan
keberadaan senyawa tertentu. Hal ini disebabkan adanya pola
fragmentasi yang khas sehingga dapat memberikan informasi
mengenai bobot molekul dan rumus molekul (Silverstein, 1985)
1. kekuatan massa untuk menyelesaikan
Daya memecahkan massa adalah ukuran dari kemampuan untuk
membedakan dua puncak sedikit berbeda m / z.
2. Lebih akurat
Massa akurasi adalah rasio m / z kesalahan pengukuran dengan benar
m / z. Biasanya diukur dalam ppm atau mili unit massa.
3. Jarak massa
Rentang massa kisaran m / z setuju untuk analisis oleh analyzer tertentu.
4. Linear rentang dinamis
Rentang dinamis linear adalah rentang di mana sinyal ion analyte linear
dengan konsentrasi.
5. Kecepatan
Kecepatan mengacu pada bingkai waktu percobaan dan pada akhirnya
digunakan untuk menentukan jumlah spektra per satuan waktu yang
dapat dihasilkan
Applications of Mass Spectrometry
Pharmaceutical analysis
Bioavailability studies
Drug metabolism studies, pharmacokinetics
Characterization of potential drugs
Drug degradation product analysis
Screening of drug candidates
Identifying drug targets
Biomolecule characterization
Proteins and peptides
Oligonucleotides
Environmental analysis
Pesticides on foods
Soil and groundwater contamination
Forensic analysis/clinical
APLIKASI
Where are mass spectrometers used?
Mass spectrometers are used in industry and academia for both
routine and research purposes. The following list is just a brief
summary of the major mass spectrometric applications:
Biotechnology: the analysis of proteins, peptides,
oligonucleotides
Pharmaceutical: drug discovery, combinatorial chemistry,
pharmacokinetics, drug metabolism
Clinical: neonatal screening, haemoglobin analysis, drug
testing
Environmental: PAHs, PCBs, water quality, food contamination
Geological: oil composition
APLIKASI
How can mass spectrometry help biochemists?
Accurate molecular weight measurements:
sample confirmation, to determine the purity of a sample, to verify amino
acid substitutions, to detect post-translational modifications, to calculate the
number of disulphide bridges
Reaction monitoring:
to monitor enzyme reactions, chemical modification, protein digestion
Amino acid sequencing:
sequence confirmation, de novo characterisation of peptides, identification
of proteins by database searching with a sequence "tag" from a proteolytic
fragment
Oligonucleotide sequencing:
the characterisation or quality control of oligonucleotides
Protein structure:
protein folding monitored by H/D exchange, protein-ligand complex
formation under physiological conditions, macromolecular structure
determination
1. L. G. Wade, Jr., 2000, Organic Chemistry, 5th
Edition
2. Field ,L.D, Sternhell , S., Kalman, J.R., 2008,
Organic sgtructure from spectra, 4th ed., Wiley,
UK.
3. Silverstein, Bassler and Morril, 1981,
Spectrometric Identification of Organic
Compounds, diterjemahkian oleh A.J. Hartono
dkk, Pendidikan Spektrometrik Senyawa
organik, Penerbit Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai