https://www.ilmukimia.org/2015/03/polisakarida.html
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/62374/1/C10dat.pdf
http://digilib.unila.ac.id/12219/7/II.TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45384
https://id.wikipedia.org/wiki/Polisakarida
1) Amilum (Pati)
Pati termasuk polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer
glukosa dengan ikatan -glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya,
tergantung dari panjang rantai C-nya, serta rantai molekulnya lurus atau
bercabang. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas.
Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin.
Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan -(1,4)-d-glukosa, sedang
amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan -(1,4)-d-glukosa sebanyak 45
% dari berat total. Perhatikan struktur amilosa berikut.
2) Selulosa
3) Hemiselulosa
4) Pektin
a) Senyawa Pektin
Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya
di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin juga
berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu dengan yang lain.
Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut disebut lamela tengah
(midle lamella).
Pektin terdapat dalam buah-buahan seperti jambu biji, apel, lemon, jeruk, dan
anggur. Kandungan pektin dalam berbagai tanaman sangat bervariasi. Bagian
kulit (core) dan albeda (bagian dalam yang berbentuk spons putih) buah jeruk
lebih banyak mengandung pektin daripada jaringan perenkimnya.
Pektin berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari pektin
menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses
pematangan terjadi proses dimetilasi pektin dan ini menguntungkan untuk
pembuatan gel. Akan tetapi dimetilasi yang terlalu lanjut atau sempurna akan
menghasilkan asam pektat yang menyebabkan pembentukan gel berkurang.
b) Gel Pektin
Pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil
telah termetilasi (derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel yang
baik maka ester metil harus sebesar 8% dari berat pektin. Makin banyak ester
metil, makin tinggi suhu pembentukan gel.
5) Glikogen
Glikogen merupakan pati hewan banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat
larut dalam air (pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi dengan iodin
akan menghasilkan warna merah. Senyawa yang mirip dengan glikogen telah
ditemukan dalam kapang, khamir, dan bakteri. Glikogen juga telah berhasil
diisolasi dari benih jagung (sweet corn). Hal ini penting diketahui karena sejak
lama orang berpendapat bahwa glikogen hanya terdapat pada hewan.
Glikogen terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen
disimpan dalam hati hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu
dapat diubah menjadi glukosa. Glikogen dipecah menjadi glukosa dengan
bantuan enzim yaitu fosforilase.
Referensi :