Anda di halaman 1dari 5

Gargarisma

II Materi

Definisi

Gargarisma atau obat kumur adalah sediaan berupa larutan, umumnya


dalam pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan
untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorok.
Tujuan utama penggunaan obat kumur adalah dimaksudkan agar obat yang
terkandung di dalamnya dapat langsung terkena selaput lendir sepanjang
tenggorokan, dan tidak dimaksudkan agar obat itu menjadi pelindung selaput
lendir. Karena itu, obat berupa minyak yang memerlukan zat pensuspensi dan
obat yang bersifat lendir tidak sesuai untuk dijadikan obat kumur.

IIA. Contoh di masyarakat

Betadine Gargle

Obat ini tidak menimbulkan interaksi obat, tetapi bila dipakai setelah
pencabutan gigi atau tindakan yang menyebabkan adanya luka bisa sangat
berbahaya karena iodium dalam betadine dapat masuk ke dalam pembuluh
darah dan menyebabkan gondok.

Bahan betadine gargle

Povidon Iodine
1. Pengertian
Povidon-iodine ialah suatu iodovor dengan polivinil pirolidon berwarna coklat
gelap dan timbul bau yang tidak menguntungkan (Ganiswara,1995). Povidone-
iodine merupakan agen antimikroba yang efektif dalam desinfeksi dan
pembersihan kulit baik pra- maupun pascaoperasi, dalam penatalaksanaan luka
traumatik yang kotor pada pasien rawat jalan(Morison, 2003 dikutip dari Helm,
1978), dan untuk mengurangi sepsis luka pada luka bakar (Morison, 2003 dikutip
dari Zellner & Bugyi, 1985). Tjay dan Rahardja (2002) mendefinisikan bahwa
kompleks dari iod dengan polivinil pirolidon yang tidak merangsang dan larut
dalam air.
2. Mekanisme kerja povidon iodine
Povidon-iodine bersifat bakteriostatik dengan kadar 640 μg/ml dan bersifat
bakterisid pada kadar 960 μg/ml. Mikobakteria tuberkulosa bersifat resisten
terhadap bahan ini. Povidon-iodine memiliki toksisitas rendah pada jaringan, tetapi
detergen dalam larutan pembersihnya akan lebih meningkat toksisitasnya (Peter,
1992). Dalam 10% povidon iodine mengandung 1% iodiyum yang mampu
membunuh bakteri dalam 1 menit dan membunuh spora dam waktu 15 menit
(Ganiswara, 1995).

IIB.CARA PEMAKAIAN SEDIAAN GARGARISMA

Penggunaan Gargarisma secara efektif dianjurkan karena hampir selalu


terjadi kondisi di mana kebersihan mulut jelek karena penyikatan gigi masih
sakit.
Cara pemakaian sediaan gargarisma yang tepat contohnya pada Betadine
Gargle : Kumurkan secukupnya pada rongga mulut atau tenggorokan selama
paling sedikit 1/2 menit. Dapat diulangi selang 1-4 jam. Berkumurlah teratur
2 kali sehari, pagi dan malam hari sebelum tidur, akan membebaskan anda
dari sakit tenggorokan dan bau mulut.

Penakaian obat kumur harus sesuai dengan takaran yang di anjurkan dan
jangan terlalu sering. Pemakaian terlalu banyak akan membuat dinding mulut
terinfeksi. Selain ittu mulut sebetulnya membutuhkan jenis flora normal
tertentu untuk menyeimbangkan asam di dalam mulut, jika obat kumur terlalu
banyak dipakai flora normal yang penting ini akan ikut terbilas habis dan akan
menimbulkan bau mulut.
Alcohol yang terdapat didalam obat kumur juga bisa menimbulkan efek
samping, efek sampingnnya bisa mengurangi produksi air liur, akibatnya bau
mulut dan ganguan pengecapan.

IIC. Formula, Bahan Obat/Kandungan ,formula

Formula suatu gargarisma pada umumnya terdiri dari zat berkhasiat, zat
penyedap rasa, dan bau, serta zat pembawa. Untuk memberikan warna
menarik kedalalm suatu formula gargarisma biasanya ditambahkan suatu
pewarna. Warna yang umum digunakan adalah warna kuning, merah, hijau.
Zat berkhasiat yang digunakan antara lain; fenol, kalium permanganat,
povidon iodida, timol, eucalyptol, hexatidine, metil salisilat, menthol,
chlorhexidinegloconat, benzalcolonium clorida, cetyltyridinium clorida,
hidrogen peroksida, domiphen bromide, dan kadang kadang fluoride, enzim
dan kalsium. Zat-zat yang berkhasiat adsrtingen misalnya (kalium klorat, seng
klorida, tawas) atau zat-zat yang bersifat anti jamur (misalnya asam salisilat,
gentian violet). Sebagai pewarna biasanya disesuaikan dengan aroma yang
digunakan.
Bahan-bahan pada obat kumur antara lain; air, pemanis, seperti sorbitol
dan natrium sakarin, dan alkohol (sekitar 20 %). Obat-obat kumur bermerek
biasanya mengandung pengawet seperti natrium benzoat untuk
mempertahankan kesegaran setelah sekali dibuka.

IID.Penyimpanan dan batas waktu penggunaan


Penyimpanan dalam wadah berupa botol warna susu atau wadah lain
yang cocok. Penandaannya dalam wadah botol berupa botol warna susu atau
warna lain yang cocok. Penandaan pada etiket harus juga tertera :

1. Petunjuk pengenceran sebelum digunakan


2. "Hanya untuk kumur, jangan ditelan"

III. HASIL DISKUSI

Menurut kelompok kami gagarisma adalah obat yang digunakan secara dikumur
atau hanya pada pemakian luar dan tidak dapat diminum . betadine Gargae yang
digunakan tidak boleh digunakan pada seseorang yang baru saja sakit gigi atau
bermasalah dengan gigi karena yang ditakutkan jika betadine garage ini masuk ke
pembuluh darah gigi yang ada pada sekitar gusi dapat mendatangkan penyakit baru
seperti , sakit gondok .

IV .DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. (2004). Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.

Ansel, Howard. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV.


Erlangga: Jakarta.
Pharmakope V

file:///C:/Users/Ayu%20Livia/Downloads/349263886-Formulasi-Sediaan-
Gargarisma-Ekstrak-Biji-Buah-Pinangx.pdf

Rachma, Muthia. 2010. “Formulasi Sediaan Obat Kumur yang Mengandung


Minyak Atsiri Temulawak (Curcuma xanthorriza) Sebagai Antibakteri
Porphyromonas gingivalis Penyebab Bau Mulut”.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-7/20181165-S33195-
Muthia%20Rachma.pdf. Diakses padatanggal 2 MARET 2018

V2M. 2016. “Kelebihan dan kekeurangan obat kumur gigi”. http://anak-


gaul.com/kelebihan-dan-kekurangan-obat-kumur-gigi/. Diakses tanggal 3 MARET
2018

Anda mungkin juga menyukai