KOSMETOLOGI II
Disusun Oleh:
066119078
5C
LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pasta gigi adalah produk oral yang digunakan untuk membersihkan gigi
dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah
penampilan estetik gigi. Pada masa lalu, penggunaan pasta gigi terbatas hanya
sebagai kosmetik. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak dibuat pasta
gigi yang mempunyai efek untuk mengobati penyakit mulut dan mencegah karies
gigi.
Formula pasta gigi secara umum terdiri atas bahan abrasif, bahan pengikat
(binders), surfaktan, humektan (xilitol atau sorbitol), pemanis, perasa, pewarna,
pengawet, zat aktif dan zat tambahan lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Sari tahun 2011 menemukan bahwa perbedaan jenis humektan dalam pasta
gigi yaitu xilitol dan sorbitol dapat mempengaruhi perubahan bahkan peningkatan
pH saliva pada pasien Diabetes Melitus. Xilitol dan sorbitol mempunyai sifat
menstimulasi aliran saliva sehingga dapat meningkatkan laju saliva yang
kemudian senyawa bikarbonat dalam saliva akan mengalami peingkatan dan
akhirnya terjadi peningkatan kapasitas penyangga saliva. Basis gel toothpaste
dipengaruhi oleh komposisi gelling agent dan humektan karena sebagian besar
komponen penyusun dari sediaan gel toothpaste adalah gelling agent dan
humektan. Sediaan pasta gigi yang beredar dipasaran ada 2 jenis yaitu sediaan
pasta dan sediaan gel (transparan). Pasta gigi gel transparan (gel toothpaste)
mempunyai presentase humektan mencapai 80% dari jumlah total formula
sedangkan sediaan pasta hanya memiliki presentasi sekitar 40-60% dari total
formulasinya. Hal ini didasarkan pada sifat gelling agent sebagai agen pengikat
(binder) yang bertanggung jawab dalam menjaga konstituen padatan dan cairan
dalam suatu bentuk pasta halus sedangkan humektan berperan dalam peningkatan
stabilitas gel toothpaste dengan cara mempertahankan kelembaban sistem gel
toothpaste karena dapat mengikat air dari lingkungan supaya masuk kedalam
sistem sediaan.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Pasta gigi digunakan untuk
perlekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal (FI IV, 1995).
Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak dan sisa makanan,
termasuk menghilangkan dan mengurangi bau mulut. Pasta gigi juga membantu
memperkuat struktur gigi dengan kandungan flournya (Pratiwi, 2007).
Secara umum, kandungan pasta gigi adalah sebagai berikut: a. Bahan abrasif,
merupakan bahan utama pasta gigi, menyusun 30-40% kandungan pasta gigi.
Bahan abrasif berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa
merusak email, mempertahankan kekebalan partikel, mencegah akumulasi stain.
Bahan yang sering digunakan antara lain natrium bikarbonat, kalsium bikarbonat,
dan kalium sulfat. b. Bahan pelembab, berfungsi sebagai pencegah penguapan air
dan mempertahankan kelembaban pasta. Bahan yang sering digunakan antaralain
gliserin, sorbitol dan air. Bahan pelembab ini menyusun 10-30% kandungan pasta
gigi. c. Bahan perekat (binder), berfungsi sebagai pengikat semua bahan dan
membantu memberi tekstur pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan
antaralain CMC Na, xanthan gum, carbomer. Bahan perekat ini menyusun 1-2%
kandungan pasta gigi. d. Surfaktan, berfungsi sebagai penurun tegangan
permukaan dan melonggarkan ikatan debris dengan gigi yang akan membantu
gerakan pembersihan sikat gigi serta membantu mengikat dan mengangkat lapisan
lemak sisa makanan pada permukaan gigi dengan membentuk misel karena
partikel surfaktan yang berbentuk lipid bilayer yang meyusun 1-3% kandungan
pasta gigi bahan yang sering digunakan antara lain Natrium Lauryl Sulfat (SLS)
dan Natrium N-Lauryl Sarcocinate. e. Bahan pengawet (0,05-0,5%), berfungsi
sebagai pencegah kontaminasi bakteri dan mempertahankan keaslian produk.
Bahan yang biasa digunakan adalah natrium benzoate, nipagin, dan nipasol. f.
Bahan pemberi rasa (0-2%), berfungsi sebagai penutup rasa bahan-bahan lain
yang kurang enak, terutama SLS dan memenuhi selera pengguna. g. Air (20-40%)
berfungsi sebagai pelarut bagi sebagian bahan dan mempertahankan konsistensi
dari pasta gigi. h. Bahan terapeutik, ada beberapa bahan aktif yang memiliki
fungsi terapi bagi kesehatan gigi dan mulut, antara lain: 1. Floride, berfungsi
sebagai bahan antikaries dan berfungsi sebagai remineralisasi karies awal. Bahan
yang digunakan antaralain natriummonofluorofosfat dan natrium fluoride. 2.
Bahan desentisasi, berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan sensitivitas
dentin dengan cara efek desentisasi langsung pada serabut syaraf. Bahan yang
biasa digunakan antara lain Strontium klorida, Strontium asetat, Kaliumnitrat, dan
kalium fosfat. 3. Bahan anti kalkulus, berfungsi sebagai penghambat mineralisasi
plak dan mengubah pH untuk mengurangi pembentukan kalkulus. Bikarbonat
ditambahkan untuk mengurangi keasaman gigi. (Putri, MH, 2010) Ciri-ciri pasta
gigi yang baik yaitu: a. Mempunyai daya abrasive yang minimal dan mempunyai
daya pembersih yang maksimal. b. Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran di
mulut. Harus stabil dalam jangka waktu yang lama. c. Dapat bekerja dalam
suasana asam maupun basa. d. Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh
bakteri dalam mulut. e. Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut. f. Tidak
beracun. g. pH 4,5-10,5 (SNI, 1995). h. memiliki daya sebar yang luas.
Pengelompokan pasta gigi berdasarkan fungsinya antaralain sebagai berikut: a.
Fungsi kosmetik yaitu untuk menyingkirkan alba, plak, sisa-sisa makanan dan
stain pada permukaan gigi serta menyegarkan napas. b. Fungsi kosmetik
terapeutikya itu untuk menghilangkan kalkulus dan gingivitis. c. Fungsi terapeutik
yaitu untuk mengurangi pembentukan plak, kalkulus gingivitis dan sensitivitas
gigi.
Pengertian Kalkulus, Plak, Stain dan Karies pada Gigi Kalkulus (karang
gigi) merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi. Kalkulus merupakan plak terkalsifikasi. Jenis
kalkulus di klasifikasikan sebagai supragingiva dan subgingiva berdasarkan
relasinya dengan gingival margin. Pembentukan kalkulus tidak hanya dipengaruhi
oleh jumlah plak di dalam mulut,tetapi juga dipengaruhi oleh saliva. Plak gigi
merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas
mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler jika
seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
Stain gigi adalah perubahan warna yang terjadi pada gigi karena adanya
noda (stain). Staining gigi dapat terjadi karena penggunaan produk tembakau, teh,
kopi dan obat kumur tertentu, dan pigmen di dalam makanan menyebabkan
terbentuknya stain yang akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar
sehingga mudah ditempeli sisa makanan dan kuman yang akhirnya membentuk
plak. Apabila tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi
(calculus) kemudian Sampai ke akar gigi, akibatnya gusi mudah berdarah,
gampang goyah dan tanggal.
Karies gigi merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi yaitu
email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Yang
ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan rusaknya bahan
organik akibat terganggunya keseimbangan email dan sekelilingnya,
menyebabkan terjadinya invasi bakteri serta kematian pulpa bakteri dapat
berkembang ke jaringan periapeks sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri pada
gigi. Karies gigi terjadi karena adanya interaksi antara bakteri di permukaan gigi,
plak atau biofilm dan diet, terutama komponen karbohidrat yang dapat
difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat.
CaCO3
Warna : Putih
Kelarutan :
Lain – Lain : Air dengan As. Asetat 1N => Larut Air dengan As.
Klorida 3N => LarutAir dengan As. Nitrat 2N => Larut
Penggunaan : Antasidum
Propilenglikol ( Farmakope Indonesia IV hal. 712, Excipient edisi 6 hal.
592 )
Bisadisterilisasi dalam kondisi kering pada suhu 160 selama 1 jam, tapi
terjadi pengurangan viskositas.
Penyimpanan = Dalam wadah tertutup rapat.
Sirih
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dikotiledonaea
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau kuning pucat, bau lemah
dank has.
Kelarutan :
Larutan berkabut
METODE KERJA
Alat
a. Mixer
b. Saringan
c. Wadah
Bahan
a. Air panas
b. Aquadest
c. Caco3
d. CMC Na
e. Daun sirih
f. Na lauryl sulfat
g. Propilenglikol
3.2 Formulasi
CaCO3 8 gram
Propilenglikol 2 gram
CMC Na 1 gram
Ekstrak 3 gram
Aquadest Ad 20
a. Daun sirih 1 gram ditambah 10 mL air suling di blender kemudian disaring, ambil filtratnya.
b. Na CMC dikembangkan dengan air panas selama 15 menit atau dimixer ad mengembang.
Kelompok 3
Uji Hasil
Bau : sirih
Rasa : sirih
pH 3,9
Viskositas Kental
Homogenitas Homogen
Kelompok 7
Uji Hasil
Warna : hijau
Organolpetis
Tekstur : lembut
pH 4
4.2 Perhitungan
CaCO3 = 8 gram
PPG = 2 gram
Na CMC = 1 gram
Sari daun sirih = 3 gram
4.3 Pembahasan
Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi
untuk membersihkan diposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta igi bisa digunakan pada saat
menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi, penggunaan sikat gigi bersama sikat gigi melalui
penyikatan gigi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dengan
tujuan untuk meningkat jesehatan gigi dan rongga mulut.
Syarat-syarat yang baik dari pasta gigi : 1. mempunyai daya absarsif yang minimal, tetapi
mempunyai daya pembersih yang maksimal, dapat menyingkirkan kotoran-kotoran dimulut, 3. harus
stabil dalam janga waktu yang lama 4.dapat bereaksi dalam suasana asam dan basa, 5. dapat
menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut 6. dapat menetralisis asam yang
terbentuk dalam mulut 7. dapat bereaksi dengan enamel gigi dan membentuk senyawa yang dapat
meningkatkan daya tahan enamel terhadap asam 8. dapat mengurangi atau menghilangkan bau mulut
9. tidak beracun.
Karakteristik yang penting dari pasta gigi adalah konsistensi, kemampuan menggosok,
penampilan, pembentukan busa, rasa, stabilitas dan keamanan
Pada Formula di atas terdapat Na-CMC, Na-CMC berfungsi sebagai pengikat, yaitu untuk
mempertahankan viskositas pasta agar diperoleh bentuk pasta yang tidak terlalu lembek dan
encer. Selanjutnya Kalsium Karbonat, disini kalsium karbonat berfungsi sebagai bahan abrasive,
yaitu menghilangkan plak dan penyebab timbulnya bakteri seperti partikel-partikel makanan
yang menempel pada lapisan. Na-lauril sulfat berfungsi sebagai surfaktan. Na-sakarin sebagai
pemanisatau sweetening agent.
Sediaan pasta gigi yang dibuat menggunakan bahan kalsium karbonat yang berfungsi sebagai
penghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi. Membantu menghilangkan diskolorisasi
pada gigi dan memperkuat gigi agar tidak mudah keropos
Pasta gigi dibuat dalam bentuk pasta karena suatu sediaan pasta karena sediaan pasta lebih
stabil daripada sediaan larutan. Pasta mengandung lebih sedikit air Lalu beban ditambah dengan
beban 5 gram tiap 2 menit, hingga pasta tidak dapat melebar lagi diameter sebarnya Pasta sebanyak 1
gram diletakkan pada lempeng kaca berskala, lalu diatasnya ditutup lempeng kaca dan diberi beban 5
gram lalu diamkan.
Pengujian yang dilakukan pada sediaan pasta gigi adalah uji organoleptis, uji homogenitas dan
uji daya sebar, dan kimia yaitu uji pH. Pengujian pasta gigi selama 3 minggu menghasilkan pasta gigi
yang homogen pada minggu kesatu dan kedua tetapi kurang homogen pada minggu ketiga. Pada uji
orgamoleptis kelompok 3 didapat bahwa sediaan pasta gigi memiliki Warna Putih Kehijauan, berbau
sirih, Tekstur Pasta, Rasa sirih, sedangka pada kelompok 7 beraroma khas daun sirih, berwarna hijau,
bertekstur lembut, ntuk masing-masing formula pasta gigi kelompok 3 dan 4 memiliki nilai pH 3,9
dan 4 yang tidak memenuhi syarat pH pasta gigi menurut SNI (1995) yaitu 4,5-10,5.
BAB V
KESIMPULAN
Tekstur dari pasta gigi yang dihasilkan lebih kasar daripada pasta gigi komersial.
Pasta gigi yang dihasilkan memilik pH yang rendah dan tidak sesuai dengan SNI yaitu 4,5 - 10,5
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen Kesehatan
RI
Putra, T. 2002. Pasta Gigi yang Mengandung Fluor sebagai Salah Satu Bahan Mencegah
Terjadinya Stomatitis Gigi Tiruan. Jurnal PDGI edisi Khusus Tahun ke-52.
Aturan pakai :
Penggunaan Untuk Dewasa PDGI Persatuan Dokter Gigi Indonesia
Gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat gigi Pesan dari PDGI : Waktu terbaik menyikat gigi adalah
Penggunaan untuk anak-anak : pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
Gunakan pasta gigi sebesar biji jagung
Simpan ditempat yang sejuk dan hindari
No. Reg : NA0661199078
kontak langsung dengan sinar matahari
No. Batch : 066119078BGR
Diproduksi oleh :
Exp. Date : Januari 2024
PT. PRA KOSMETIK
HET : Rp. 12.000,- Bogor - Indonesia
Netto : 20 gram
Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih
Diproduksi oleh :
PT. PRA KOSMETIK
Bogor - Indonesia
Pasta gigi YANDENT diperkaya dari ekstrak daun sirih yang memiliki manfaat sebagai
antibakteri. Daun sirih memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus,
bakteri tersebut adalah penyebab sariawan, pendarahan gusi dan karang gigi.
Komposisi :
Kalsium karbonat (CaCO3) ,Propilenglikol, Carboxymethil cellulosa sodium , Ekstrak
daun sirih , Natrium lauret sulfat (SLS) dan Aquadest
Netto : 20 gram
Cara Pemakaian :
Penggunaan Untuk Dewasa
Gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat gigi
Manfaat :
Pencegah Pembentukan Plak Gigi, Gusi Sehat dan
Mulut Segar
Diproduksi oleh :
PT. PRA KOSMETIK
Bogor – Indonesia