Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KOSMETOLOGI II

PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SIRIH

Dosen Pengampu: 1. Apt.Mindya Fatmi .,M.Farm

2. Apt.dra.Dwi indriati .,M.Farm

3. Apt. Wilda Nur Hikmah ., M.Farm

4. Asri Wulandari .,M.Farm

5. Chyntia Wulandari .,M.Farm

Asisten Dosen : Virliana

Disusun Oleh:

Jilan Qothrunnada Fijri

066119078

5C

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasta gigi adalah produk oral yang digunakan untuk membersihkan gigi
dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah
penampilan estetik gigi. Pada masa lalu, penggunaan pasta gigi terbatas hanya
sebagai kosmetik. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak dibuat pasta
gigi yang mempunyai efek untuk mengobati penyakit mulut dan mencegah karies
gigi.

Pasta gigi memiliki tujuh persyaratan utama, yaitu mampu membersihkan


gigi (menghilangkan sisa makanan, plak dan noda), meninggalkan sensasi bersih
dan segar pada mulut setelah berkumur, harga terjangkau sehingga mudah didapat
oleh berbagai kalangan, tidak boleh membahayakan pengguna (aman dalam
penggunaan), stabil selama penyimpanan, bahan abrasif yang digunakan sesuai
dengan enamel dan dentin dan telah teruji secara klinis.

Formula pasta gigi secara umum terdiri atas bahan abrasif, bahan pengikat
(binders), surfaktan, humektan (xilitol atau sorbitol), pemanis, perasa, pewarna,
pengawet, zat aktif dan zat tambahan lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Sari tahun 2011 menemukan bahwa perbedaan jenis humektan dalam pasta
gigi yaitu xilitol dan sorbitol dapat mempengaruhi perubahan bahkan peningkatan
pH saliva pada pasien Diabetes Melitus. Xilitol dan sorbitol mempunyai sifat
menstimulasi aliran saliva sehingga dapat meningkatkan laju saliva yang
kemudian senyawa bikarbonat dalam saliva akan mengalami peingkatan dan
akhirnya terjadi peningkatan kapasitas penyangga saliva. Basis gel toothpaste
dipengaruhi oleh komposisi gelling agent dan humektan karena sebagian besar
komponen penyusun dari sediaan gel toothpaste adalah gelling agent dan
humektan. Sediaan pasta gigi yang beredar dipasaran ada 2 jenis yaitu sediaan
pasta dan sediaan gel (transparan). Pasta gigi gel transparan (gel toothpaste)
mempunyai presentase humektan mencapai 80% dari jumlah total formula
sedangkan sediaan pasta hanya memiliki presentasi sekitar 40-60% dari total
formulasinya. Hal ini didasarkan pada sifat gelling agent sebagai agen pengikat
(binder) yang bertanggung jawab dalam menjaga konstituen padatan dan cairan
dalam suatu bentuk pasta halus sedangkan humektan berperan dalam peningkatan
stabilitas gel toothpaste dengan cara mempertahankan kelembaban sistem gel
toothpaste karena dapat mengikat air dari lingkungan supaya masuk kedalam
sistem sediaan.

Penelitian yang dilakukan di India tahun 2013 mengenai perbedaan jumlah


konsentrasi komposisi dalam pasta gigi dapat menentukan bentuk dari sediaan
pasta gigi. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa pH pasta gigi sediaan pasta
lebih basa dari pada pH sediaan gel dengan pH 9,64 untuk sediaan pasta dan pH
7,08 untuk sediaan gel.6 AJM Ligtenberg di Belanda tahun 2006 menguji
beberapa jenis pasta gigi dan mendapatkan hasil bahwa sediaan pasta memiliki
efek yang bagus dalam mempertahankan pH saliva sebelum kembali ke keadaan
normal sedangkan pasta gigi sediaan pasta dengan penambahan sensasi mentol
memiliki efek tidak begitu baik dalam merangsang sekresi saliva setelah
menggosok gigi karena sensasi mentol yang dihasilkan oleh pasta gigi tersebut
menyebabkan efek lokal anastesi sehingga menghambat kelenjar saliva untuk
mensekresikan saliva meskipun pH saliva akan tetap mengalami kenaikan.
Kandungan mentol atau sensasi dingin juga banyak ditambahkan kepada pasta
gigi sediaan gel khususnya. Ketika sekresi saliva berkurang maka senyawa
bikarbonat sebagai senyawa penyangga didalam saliva juga akan berkurang, hal
ini menyebabkan pH saliva kurang optimum diperoleh setelah menggunakan
sediaan yang memiliki efek mentol.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat membuat formula lipstik

2. Mahasiswa dapat melakukan tahapan – tahapan dalam pembuatan sediaan


lipstik

3. Mahasiswa dapat mengevaluasi karakteristik fisik dari sediaan lipstick


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar teori

Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Pasta gigi digunakan untuk
perlekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal (FI IV, 1995).

Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak dan sisa makanan,
termasuk menghilangkan dan mengurangi bau mulut. Pasta gigi juga membantu
memperkuat struktur gigi dengan kandungan flournya (Pratiwi, 2007).

Pasta gigi merupakan bahan pembantu sikat gigi dalam menghambat


pertumbuhan plak secara kimiawi (Putra, 2002).

Pasta gigi dipakai untuk membantu membersihkan dan memoles gigi.


Bahan untuk membersihkan gigi tersedia dalam bentuk pasta, bubuk, dan gel.
Pasta gigi merupakan bahan yang berfungsi sebagai media bagi zat aktif
penghilang bakteri dan plak (anti plak) untuk dapat diaplikasikan pada permukaan
gigi. Pasta gigi biasa digunakan saat menyikat gigi dengan menggunakan sikat
gigi. Penggunaan pasta gigi bersama sikat gigi melalui penyikatan gigi adalah
salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dengan
tujuan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut. Penambahan zat aktif pada
pasta gigi yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut bukan hanya bertujuan
sebagai program pencegahan kerusakan gigi pada orang dewasa, melainkan juga
dapat mencegah kerusakan gigi sedini mungkin pada anak. Fungsi utama pasta
gigi adalah untuk membersihkan gigi yang dianggap sebagai manfaat kosmetik.
Pasta gigi yang digunakan saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi
pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, dan memoles permukaan
gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada
mulut serta memelihara kesehatan gingiva (Sasmita et al, 2007).
Pasta gigi mengandung campuran bahan penggosok, bahan pembersih,
bahan tambahan, berbentuk semipadat yang digunakan untuk membantu
membersihkan tanpa merusak gigi dan jaringan mukosa mulut (Putra, 2002).

Secara umum, kandungan pasta gigi adalah sebagai berikut: a. Bahan abrasif,
merupakan bahan utama pasta gigi, menyusun 30-40% kandungan pasta gigi.
Bahan abrasif berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa
merusak email, mempertahankan kekebalan partikel, mencegah akumulasi stain.
Bahan yang sering digunakan antara lain natrium bikarbonat, kalsium bikarbonat,
dan kalium sulfat. b. Bahan pelembab, berfungsi sebagai pencegah penguapan air
dan mempertahankan kelembaban pasta. Bahan yang sering digunakan antaralain
gliserin, sorbitol dan air. Bahan pelembab ini menyusun 10-30% kandungan pasta
gigi. c. Bahan perekat (binder), berfungsi sebagai pengikat semua bahan dan
membantu memberi tekstur pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan
antaralain CMC Na, xanthan gum, carbomer. Bahan perekat ini menyusun 1-2%
kandungan pasta gigi. d. Surfaktan, berfungsi sebagai penurun tegangan
permukaan dan melonggarkan ikatan debris dengan gigi yang akan membantu
gerakan pembersihan sikat gigi serta membantu mengikat dan mengangkat lapisan
lemak sisa makanan pada permukaan gigi dengan membentuk misel karena
partikel surfaktan yang berbentuk lipid bilayer yang meyusun 1-3% kandungan
pasta gigi bahan yang sering digunakan antara lain Natrium Lauryl Sulfat (SLS)
dan Natrium N-Lauryl Sarcocinate. e. Bahan pengawet (0,05-0,5%), berfungsi
sebagai pencegah kontaminasi bakteri dan mempertahankan keaslian produk.
Bahan yang biasa digunakan adalah natrium benzoate, nipagin, dan nipasol. f.
Bahan pemberi rasa (0-2%), berfungsi sebagai penutup rasa bahan-bahan lain
yang kurang enak, terutama SLS dan memenuhi selera pengguna. g. Air (20-40%)
berfungsi sebagai pelarut bagi sebagian bahan dan mempertahankan konsistensi
dari pasta gigi. h. Bahan terapeutik, ada beberapa bahan aktif yang memiliki
fungsi terapi bagi kesehatan gigi dan mulut, antara lain: 1. Floride, berfungsi
sebagai bahan antikaries dan berfungsi sebagai remineralisasi karies awal. Bahan
yang digunakan antaralain natriummonofluorofosfat dan natrium fluoride. 2.
Bahan desentisasi, berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan sensitivitas
dentin dengan cara efek desentisasi langsung pada serabut syaraf. Bahan yang
biasa digunakan antara lain Strontium klorida, Strontium asetat, Kaliumnitrat, dan
kalium fosfat. 3. Bahan anti kalkulus, berfungsi sebagai penghambat mineralisasi
plak dan mengubah pH untuk mengurangi pembentukan kalkulus. Bikarbonat
ditambahkan untuk mengurangi keasaman gigi. (Putri, MH, 2010) Ciri-ciri pasta
gigi yang baik yaitu: a. Mempunyai daya abrasive yang minimal dan mempunyai
daya pembersih yang maksimal. b. Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran di
mulut. Harus stabil dalam jangka waktu yang lama. c. Dapat bekerja dalam
suasana asam maupun basa. d. Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh
bakteri dalam mulut. e. Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut. f. Tidak
beracun. g. pH 4,5-10,5 (SNI, 1995). h. memiliki daya sebar yang luas.
Pengelompokan pasta gigi berdasarkan fungsinya antaralain sebagai berikut: a.
Fungsi kosmetik yaitu untuk menyingkirkan alba, plak, sisa-sisa makanan dan
stain pada permukaan gigi serta menyegarkan napas. b. Fungsi kosmetik
terapeutikya itu untuk menghilangkan kalkulus dan gingivitis. c. Fungsi terapeutik
yaitu untuk mengurangi pembentukan plak, kalkulus gingivitis dan sensitivitas
gigi.

Pengertian Kalkulus, Plak, Stain dan Karies pada Gigi Kalkulus (karang
gigi) merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi. Kalkulus merupakan plak terkalsifikasi. Jenis
kalkulus di klasifikasikan sebagai supragingiva dan subgingiva berdasarkan
relasinya dengan gingival margin. Pembentukan kalkulus tidak hanya dipengaruhi
oleh jumlah plak di dalam mulut,tetapi juga dipengaruhi oleh saliva. Plak gigi
merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas
mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler jika
seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya.

Stain gigi adalah perubahan warna yang terjadi pada gigi karena adanya
noda (stain). Staining gigi dapat terjadi karena penggunaan produk tembakau, teh,
kopi dan obat kumur tertentu, dan pigmen di dalam makanan menyebabkan
terbentuknya stain yang akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar
sehingga mudah ditempeli sisa makanan dan kuman yang akhirnya membentuk
plak. Apabila tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi
(calculus) kemudian Sampai ke akar gigi, akibatnya gusi mudah berdarah,
gampang goyah dan tanggal.

Karies gigi merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi yaitu
email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Yang
ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan rusaknya bahan
organik akibat terganggunya keseimbangan email dan sekelilingnya,
menyebabkan terjadinya invasi bakteri serta kematian pulpa bakteri dapat
berkembang ke jaringan periapeks sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri pada
gigi. Karies gigi terjadi karena adanya interaksi antara bakteri di permukaan gigi,
plak atau biofilm dan diet, terutama komponen karbohidrat yang dapat
difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat.

1.2 Data Preformulasi

 CaCO3

Organoleptik : Serbuk hablur

Warna : Putih

Rasa : Tidak berasa

Bau : Tidak berbau

Kelarutan :

Air : Praktis tidak larut

Etanol : Tidak larut

0,1 NHCL : Sangat sukar larut

Dapar pH 7,4 : Mudah Larut

Lain – Lain : Air dengan As. Asetat 1N => Larut Air dengan As.
Klorida 3N => LarutAir dengan As. Nitrat 2N => Larut

Penggunaan : Antasidum
 Propilenglikol ( Farmakope Indonesia IV hal. 712, Excipient edisi 6 hal.
592 )

Rumus Molekul = CH3CH(OH)CH2OH

Berat Molekul = 76, 09

Pemerian = Cairan kental, jernih,tidak berwarna ,rasa khas, praktis


tidak berbau, menyerap air pada udara lembab.

Kelarutan = Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan


kloroform, larut dalam eter dan beberapa minyak essensial tetapi tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak.

Stabilitas = Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup


rapat, lindungi dari cahaya, ditempat dingin dan kering. Pada suhu yang
tinggi akan teroksidasi menjadi propion aldehid asam laktat, asam piruvat &
asam asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.

Khasiat = Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer,


pelarut, stabilitas untuk vitamin.

Penyimpanan = Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari


cahaya, sejuk dan kering.

 CMC Na. (Carboxymethylcellulose sodium) (Handbook Of Pharmaceutical


Exipent edisi VI halaman 120; Farmakope Indonesia Edisi IV halaman 175;
Remington edisi 21 halaman 1073).

Pemerian = Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis.

Kelarutan = Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloida,


tidak larut dalam etanol, eter, dan pelarut organik lain.

Stabilitas = Larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan terjadi pada pH


dibawah 2. Viskositas larutan berkurang dengan cepat jika pH diatas 10.
Menunjukan viskositas dan stabilitas maksimum pada pH7-9.

Bisadisterilisasi dalam kondisi kering pada suhu 160 selama 1 jam, tapi
terjadi pengurangan viskositas.
Penyimpanan = Dalam wadah tertutup rapat.

 Sirih

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dikotiledonaea

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L

 Natrium Lauryl Sulfate (Sodium Lauryl Sulfate (SLS))

Nama Lain : Dodecyl Sodium Sulfat, Sodium Monolauryl Sulfat

Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau kuning pucat, bau lemah
dank has.

Rumus Molekul : C12H25NaO4S

Kegunaan : Anionic surfactant; detergent; emulsifying agent; skin


penetrant; tablet and capsule lubricant; wetting agent. tablet dan kapsul ; wetting
agent.

Kadar : Lubrikan 1-2%

Kelarutan :

 Sangat larut dalam air

 Larutan berkabut

 Larut sebagian dalam etanol (95%) p


BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

 Alat

a. Mixer

b. Saringan

c. Wadah

 Bahan

a. Air panas
b. Aquadest
c. Caco3
d. CMC Na
e. Daun sirih
f. Na lauryl sulfat
g. Propilenglikol
3.2 Formulasi

CaCO3 8 gram

Propilenglikol 2 gram

CMC Na 1 gram

Ekstrak 3 gram

Na Lauril Sulfat 0,5 gram

Aquadest Ad 20

3.3 Cara kerja

a. Daun sirih 1 gram ditambah 10 mL air suling di blender kemudian disaring, ambil filtratnya.

b. Na CMC dikembangkan dengan air panas selama 15 menit atau dimixer ad mengembang.

c. CaCO3 ditambahkan propilenglikol di mixer sampai homogen. Na CMC dimasukan kemudian


tambahkan ekstrak daun sirih dimixer kembali.

d. Dimasukan NLS dan di mixer dengan kecepatan rendah sampai homogen.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

 Kelompok 3

Uji Hasil

Warna : Putih Kehijauan

Bau : sirih

Organolpetis Tekstur : Pasta

Rasa : sirih

pH 3,9

Viskositas Kental

Homogenitas Homogen

 Kelompok 7

Uji Hasil

Aroma : khas daun sirih

Warna : hijau
Organolpetis
Tekstur : lembut

pH 4

Homogenitas Terdapat butiran kasar

4.2 Perhitungan

 CaCO3 = 8 gram

 PPG = 2 gram

 Na CMC = 1 gram
 Sari daun sirih = 3 gram

 SLS = 0,5 gram

 Aquadest = 20 gr – (8g+2g+1g+3g+0,5g ) = 5,5 gram

4.3 Pembahasan

Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi
untuk membersihkan diposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta igi bisa digunakan pada saat
menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi, penggunaan sikat gigi bersama sikat gigi melalui
penyikatan gigi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dengan
tujuan untuk meningkat jesehatan gigi dan rongga mulut.

Syarat-syarat yang baik dari pasta gigi : 1. mempunyai daya absarsif yang minimal, tetapi
mempunyai daya pembersih yang maksimal, dapat menyingkirkan kotoran-kotoran dimulut, 3. harus
stabil dalam janga waktu yang lama 4.dapat bereaksi dalam suasana asam dan basa, 5. dapat
menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut 6. dapat menetralisis asam yang
terbentuk dalam mulut 7. dapat bereaksi dengan enamel gigi dan membentuk senyawa yang dapat
meningkatkan daya tahan enamel terhadap asam 8. dapat mengurangi atau menghilangkan bau mulut
9. tidak beracun.

Karakteristik yang penting dari pasta gigi adalah konsistensi, kemampuan menggosok,
penampilan, pembentukan busa, rasa, stabilitas dan keamanan

Pada Formula di atas terdapat Na-CMC, Na-CMC berfungsi sebagai pengikat, yaitu untuk
mempertahankan viskositas pasta agar diperoleh bentuk pasta yang tidak terlalu lembek dan
encer. Selanjutnya Kalsium Karbonat, disini kalsium karbonat berfungsi sebagai bahan abrasive,
yaitu menghilangkan plak dan penyebab timbulnya bakteri seperti partikel-partikel makanan
yang menempel pada lapisan. Na-lauril sulfat berfungsi sebagai surfaktan. Na-sakarin sebagai
pemanisatau sweetening agent.

Sediaan pasta gigi yang dibuat menggunakan bahan kalsium karbonat yang berfungsi sebagai
penghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi. Membantu menghilangkan diskolorisasi
pada gigi dan memperkuat gigi agar tidak mudah keropos

Pasta gigi dibuat dalam bentuk pasta karena suatu sediaan pasta karena sediaan pasta lebih
stabil daripada sediaan larutan. Pasta mengandung lebih sedikit air Lalu beban ditambah dengan
beban 5 gram tiap 2 menit, hingga pasta tidak dapat melebar lagi diameter sebarnya Pasta sebanyak 1
gram diletakkan pada lempeng kaca berskala, lalu diatasnya ditutup lempeng kaca dan diberi beban 5
gram lalu diamkan.
Pengujian yang dilakukan pada sediaan pasta gigi adalah uji organoleptis, uji homogenitas dan
uji daya sebar, dan kimia yaitu uji pH. Pengujian pasta gigi selama 3 minggu menghasilkan pasta gigi
yang homogen pada minggu kesatu dan kedua tetapi kurang homogen pada minggu ketiga. Pada uji
orgamoleptis kelompok 3 didapat bahwa sediaan pasta gigi memiliki Warna Putih Kehijauan, berbau
sirih, Tekstur Pasta, Rasa sirih, sedangka pada kelompok 7 beraroma khas daun sirih, berwarna hijau,
bertekstur lembut, ntuk masing-masing formula pasta gigi kelompok 3 dan 4 memiliki nilai pH 3,9
dan 4 yang tidak memenuhi syarat pH pasta gigi menurut SNI (1995) yaitu 4,5-10,5.
BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :

 Tekstur dari pasta gigi yang dihasilkan lebih kasar daripada pasta gigi komersial.

 Pasta gigi yang dihasilkan memilik pH yang rendah dan tidak sesuai dengan SNI yaitu 4,5 - 10,5
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen Kesehatan
RI

Pratiwi. 2007. Gigi Sehat. Penerbit Kompas Media Nusantara

Putra, T. 2002. Pasta Gigi yang Mengandung Fluor sebagai Salah Satu Bahan Mencegah
Terjadinya Stomatitis Gigi Tiruan. Jurnal PDGI edisi Khusus Tahun ke-52.

Ditjen POM (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta


LAMPIRAN

Aturan pakai :
Penggunaan Untuk Dewasa PDGI Persatuan Dokter Gigi Indonesia
Gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat gigi Pesan dari PDGI : Waktu terbaik menyikat gigi adalah
Penggunaan untuk anak-anak : pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
Gunakan pasta gigi sebesar biji jagung
Simpan ditempat yang sejuk dan hindari
No. Reg : NA0661199078
kontak langsung dengan sinar matahari
No. Batch : 066119078BGR
Diproduksi oleh :
Exp. Date : Januari 2024
PT. PRA KOSMETIK
HET : Rp. 12.000,- Bogor - Indonesia

Netto : 20 gram
Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih

Pencegah Pembentukan Plak Gigi, Gusi Sehat dan Mulut Segar

Diproduksi oleh :
PT. PRA KOSMETIK
Bogor - Indonesia

Pasta gigi YANDENT diperkaya dari ekstrak daun sirih yang memiliki manfaat sebagai
antibakteri. Daun sirih memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus,
bakteri tersebut adalah penyebab sariawan, pendarahan gusi dan karang gigi.

Komposisi :
Kalsium karbonat (CaCO3) ,Propilenglikol, Carboxymethil cellulosa sodium , Ekstrak
daun sirih , Natrium lauret sulfat (SLS) dan Aquadest

Netto : 20 gram

Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih

Pencegah Pembentukan Plak Gigi, Gusi Sehat dan Mulut Segar


Diproduksi oleh :
PT. PRA KOSMETIK
Bogor - Indonesia

Jilan Qothrunnada Fijri 066119078


Netto : 20 gram

Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih


Komposisi :

Kalsium karbonat (CaCO3), Propilenglikol,


Carboxymethil cellulosa sodium , Ekstrak daun sirih
, Natrium lauret sulfat (SLS) dan Aquadest

Cara Pemakaian :
Penggunaan Untuk Dewasa
Gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat gigi

Penggunaan untuk anak-anak :


Gunakan pasta gigi sebesar biji jagung

Manfaat :
Pencegah Pembentukan Plak Gigi, Gusi Sehat dan
Mulut Segar

No. Reg : NA0661199078


No. Batch : 066119078BGR
Exp. Date : Januari 2024
HET : Rp. 12.000,-

Diproduksi oleh :
PT. PRA KOSMETIK
Bogor – Indonesia

Anda mungkin juga menyukai