Disusun oleh:
KELOMPOK E2
LABORATORIUM FARMASETIKA
BAGIAN FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu membuat formula sediaan pasta gigi
Mahasiswa mampu membuat sediaan pasta gigi
Mahasiswa mampu mengevaluasi sediaan pasta gigi
VI. FORMULA
Formula 1
VII. METODE
a. Alat dan Bahan
Alat
1. Mortir dan Stamper
2. Batang pengaduk
3. Beaker Glass
4. Gelas Ukur
5. Timbangan analitik
6. Sudip
7. Kertas perkamen
8. Wadah tube
9. Kaca arloji setangkup
Bahan
1. Kalsium karbonat
2. Na-CMC
3. Natrium Lauryl Sulfat
4. Sorbitol
5. Natrium Sakarin
6. Menthol
7. Metil paraben
8. Propil paraben
9. Aquadest
b. Prosedur Pembuatan
Timbang atau pipet semua bahan sesuai dengan formula yang digunakan
Taburkan merata CMC-Na pada mortir yang berisi air tunggu ad mengembang dan
aduk sampai terbentuk mucilago
Larutkan Menthol dengan spirtus fortior ad tepat larut. Masukkan mortir yang berisi
campuran bahan (2&3), aduk ad homogen
Campuran bahan dengan Menthol ditambahkan metil paraben, propil praben, Na-
Sakarin dan Sorbitol
Campuran bahan yang telah homogen ditimbang 30 gram menggunakan plastik lalu
masukkan kedalam tube
c. Prosedur Evaluasi
N
MACAM UJI ALAT CARA KERJA
O
4 Pengujian Daya Objek glas Letakan pasta gigi pada objek glas
Abrasif Mikroskop bersih, lalu tambahkan 1 – 2 tetes air.
Gosok pasta gigi kedepan dan ke
belakang untuk meratakan, bilas
objek glas, keringkan, setelah itu
lihat bekas goresan di bawah
mikroskop.
2 pH 6-8
1. Etiket Pasta
2. Kemasan Pasta
a. Hasil
Formula yang dipakai dan hasil penimbangan komposisi sediaan pasta pada
praktikum kali ini yaitu :
Hasil
Bahan Fungsi % Bets 100 g
Penimbangan
Kalsium
Abrasiv 38 % 38 g 38,8 g
Karbonat
CMC Na Pengikat 2% 2g 2,06 g
Sorbitol 70 % Humektan 15 % 15 ml 15 ml
Na Lauril Sulfat Surfaktan 2% 2g 2,06 g
Na Sakarin Pemanis 0,25 % 0,25 g 0,25 g
Mentol Corrigen Odoris 0,4 % 0,4 g 0,4 g
Nipagin Pengawet 0,18 % 0,18 g 0,1802 g
Nipasol Pengawet 0,02 % 0,02 g 0,0256 g
Aquadest pelarut 42,15 % 42,15 ml 42,5 ml
Evaluasi Sediaan
No
Spesifikasi Hasil yang Diinginkan Hasil
.
Bentuk Pasta Gigi yang
Bentuk Pasta Gigi yang
homogen, Aroma Menthol,
1 Pemerian homogen, Aroma Menthol,
Rasa Mint/Pedas, Warna
Rasa Mint/Pedas, Warna Putih
Putih
2 pH 6-8 7,7
b. Pembahasan
Pada Formula di atas ada Na-CMC, Na-CMC disini berfungsi sebagai pengikat, yaitu
untuk mempertahankan viskositas pasta agar diperoleh bentuk pasta yang tidak terlalu lembek
dan encer. Selanjutnya Kalsium Karbonat, disini kalsium karbonat berfungsi sebagai bahan
abrasive, yaitu menghilangkan plak dan penyebab timbulnya bakteri seperti partikel – partikel
makanan yang menempel pada lapisan pada gigi. Sorbitol berfungsi sebagai Humektan, yaitu
untuk mempertahankan sediaan pasta agar tidak kering. Sorbitol memiliki multiple fungsi,
dapat digunakan sebagai humektan, pengawet dan pemanis. Dapat memberi rasa manis
setelah rasa pahit yang ditimbulkan oleh sakarin Na. Na-lauril sulfat berfungsi sebagai
surfaktan. Surfaktan ini berfungsi untuk membentuk busa sehingga mempermudah dalam
menghilangkan partikel-partikel yang menempel pada gigi. Na-sakarin Sebagai pemanis.
Menthol berfungsi untuk memberikan rasa segar di mulut dan bau yang enak. Metil Paraben
dan propil Paraben digunakan sebagai pengawet karena pada sediaan terdapat air yang
merupakan sarana tumbuhnya mikroorganisme dan aquadest sebagai pelarut.
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan pembuatan sediaan pasta gigi beserta
evaluasinya. Memilih bentuk sediaan pasta gigi karena pasta mengikat cairan sekresi, jika
terdapat bahan obat, maka bahan obat dalam pasta akan lebih melekat pada kulit atau efektif
pada gigi yang memiliki masalah dengan bakteri pada mulut dan gigi sehingga meningkatkan
daya kerja local, konsentrasi lebih kental dari salep, daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar
dan kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan salep sehingga penggunaannya dapat
diterima ketika digunakan pada rongga mulut, khususnya pada gigi. Pasta gigi disini dibuat
dalam bentuk pasta karena suatu sediaan pasta karena sediaan pasta lebih stabil daripada
sediaan larutan. Pasta mengandung lebih sedikit air sehingga dapat meminimalkan
pertumbuhan bakteri dan juga sediaan pasta lebih acceptable karena konsistensi pasta lebih
padat sehingga ketika digunakan lebih nyaman, tidak meluber, bisa menempel pada
permukaan gigi sehingga dapat membersihkan permukaan gigi. Pada formulasi pasta gigi kali
ini, kami membuat dengan tujuan produksi untuk sediaan kosmetik (bukan untuk efek
terapeutiknya), sehingga ketika digunakan memiliki kelebihan pada bahan yang memiliki
fungsi sebagai abrasive.Berbeda halnya ketika sediaan tersebut dimaksudkan untuk tujuan
terapeutik, maka didalam formulasinya akan ditambahkan bahan aktif yang sesuai dengan
masalah gigi yang sering dialami konsumen (misalnya : Trikolsan (sebagai antibakterisidal),
dsb).
Pasta gigi memiliki penampilan dengan bentuk berupa pasta opak atau gel. Artinya,
pasta opak merupakaan sediaan dengan komposisi bahan padat yaitu 80%, bentuknya kental,
padat, akan tetapi masih memilki kelembapan yang pas dan tidak susah dikeluarkan dari
tepatnya saat ingin digunakan. Umumnya bau yang disukasi dari sediaan pasta gigi ini adalah
menthol untuk orang dewasa dan buah-buahan untuk anak-anak. Sehingga, pada praktikum
kali ini, kami memmbuat sediaan pasta gigi dengan bau menthol, alasan kami menggunakan
corrigen odoris menthol yaitu tujuan atau sasaran pasar kami adalah orang dewasa, sehingga
kami memilih corrigen odoris menthol. Sediaan pasta gigi yang baik harus dapat menarik
konsumen untuk yakin dan nyaman dalam menggunakannya, sehingga alasan tersebut yang
mendasari mengapa uji organoleptis dilakukan. Setelah sediaan jadi, maka dilakukan
beberapa evaluasi dengan bebrbagai pengujian. Evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu
organoleptis, uji kemampuan berbusa, uji daya sebar, uji ph, dan uji viskositas. Evaluasi
sediaan dari organoleptis didapatkan bentuk sediaan pasta, aroma mentol, rasa mint dan warna
putih. Uji busa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan pasta gigi untuk
menghasilkan busa. Dalam pengujian didapatkan pasta gigi buatan kelompok kami
menghasilkan busa dengan tinggi 4,5 cm. Hal ini sesuai dengan rentang spesifikasi yang
diinginkan. Uji kemampuan berbusa ini penting dilakukan agar dapat meyakinkan konsumen
bahwa pasta gigi yang akan mereka gunakan benar-benar dapat menghilangkan atau
membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada email gigi. Dengan adanya busa dari
sodium lauril sulfat, pasta gigi dapat bebrusa dan bisa lebih mudah mengangkat kotoran yang
menempel pada gigi. Evaluasi selanjutnya adalah uji pH, bertujuan untuk mengetahui pH
pasta gigi. Dalam pengujian ini didapatkan pasta gigi buatan kelompok kami dengan pH 7,7.
pH pasta harus sesuai dengan pH rongga mulut sekitar 6-8, karena apabila pH dari pasta
terlalu asam atau basa dapat mengiritasi rongga mulut atau bahkan dapat mengikis email dari
gigi, selain itu untuk mempertahankan kestabilan dari sediaan pasta gigi ini.
Dari data uji daya sebar dapat diketahui pasta gigi yang kami buat memiliki daya sebar
yang cukup luas sehingga kemungkinan besar pasta gigi yang kami buat dapat menyebar pada
bagian mulut dan gigi dengan jangkauan yang cukup luas. Dalam pengujian ini didapatkan
pasta gigi buatan kelompok kami memiliki daya spredibilitas yang cukup luas, dengan
diameter 5 cm.
Dan yang terakhir adalah dilakukan uji viskositas. Uji viskositas. Sediaan pasta gigi
haruslah memiliki kekentalan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan persyaratan persediaan
pasta yang sedikit mengandung air didalamnya. Untuk uji viskositas mengunakan alat
viskotester. Viskositas yang diperoleh untuk sediaan kami yakni 400 dPa.s dengan
menggunakan spindel no. 2. Dimana pasta gigi kami memiliki kekentalan yang cukup sebab
bentuknya tetap konsisten selama beberapa waktu serta tak mudah kering bila terkena udara.
X. KESIMPULAN
Dalam prkatikum kali ini, sediaan pasta gigi yang telah kami buat sudah memenuhi
kriteria pasta gigi yang baik. Terbukti dengan hasil pengujian evaluasi yang telah dilakukan
memberikan nilai yang masih tidak jauh dari rentang yang ada diliteratur. Selain itu sediaan
pasta gigi yang telah kami buat apabila dibandingkan dengan produk referen atau pasta gigi
komersil perbedaannya juga tidak terlalu jauh.