Anda di halaman 1dari 13

Pemanfaatan Kandungan d-limonene pada Kulit Jeruk Siem

Madu dalam Pembuatan Pasta Gigi

Disusun Oleh :

Muhammad Hafizh Ramadhan (225160100111021)

Marsa Jauza Syairah (225160107111056)

Nabilla Rizky Akbar Aulia (225160107111045)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikroplastik atau microbeads merupakan potongan plastik kecil, panjangnya kurang
dari 5 mm (0,2 inci), yang terdapat di lingkungan sebagai akibat dari polusi plastik (Rogers,
2019). Mikroplastik membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun untuk terurai, larut dalam zat-zat
yang berpotensi beracun, masuk ke rantai makanan, mengotori tanah, laut dan sungai, dan pada
akhirnya masuk ke pencernaan manusia. Selain itu, dengan ukuran yang sangat kecil ini,
mikroplastik dapat dengan mudah diserap oleh tubuh, dapat mengganggu sistem endokrin,
sistem kekebalan tubuh, dan dapat menyebabkan kanker. Mikroplastik terdapat dalam berbagai
produk, salah satunya adalah pasta gigi. Seorang ahli kesehatan gigi bernama Trish Walraven
menulis sebuah produk pasta gigi mengandung banyak serpihan plastik polyethylene yang
berguna hanya sebagai dekorasi saja.
Mulut manusia memiliki saku gusi, semacam kutikula di kuku. Saku gusi yang sehat
kedalamannya tidak lebih dari 3 mm. Jika ada ratusan partikel kecil plastik yang digosok ke
gusi setiap hari, bisa jadi ada serpihan yang terjebak di saku gigi yang menyebabkan bakteri
leluasa untuk masuk dan menimbulkan iritasi gusi (Walvaren, 2014).
Maka dari itu, kami membuat pasta gigi dari kulit jeruk untuk memanfaatkan limbah
kulit jeruk yang menumpuk. Produksi jeruk Indonesia terus meningkat. Tingginya jumlah
permintaan pasar pada buah jeruk untuk dikonsumsi menjadikan kulit jeruk sebagai limbah
lingkungan yang banyak ditemukan, yaitu sekitar 40-50% dari total berat buah. Kulit jeruk
diketahui masih mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh. Penelitian juga
menyebutkan bahwa kulit jeruk memiliki sifat fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. (N.
A. Indrastuti, S. Aminah, 2019)
Sedangkan di Malang sendiri terdapat salah satu sentra industri olahan buah jeruk
tepatnya berada di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan kapasitas
produksi 15.080 ton/tahun. Jenis jeruk yang banyak diproduksi merupakan Jeruk Siem Madu.
Jeruk siem madu adalah salah satu jenis jeruk yang mempunyai rasa manis dengan rasa seperti
madu, jeruk ini berasal dari Karo, Sumatera Utara. Banyaknya jumlah produksi olahan buah
jeruk sebanding dengan rata-rata limbah kulit jeruk yang dihasilkan yaitu sebesar 208
ton/tahun. Limbah kulit jeruk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan
potensi kemunduran bahkan kerusakan pada lingkungan apabila tidak disertai pengolahan yang
tepat. (Nugraha, 2022)
Meskipun hanya berupa limbah, kulit jeruk juga memiliki kandungan d-limonene yang
dapat mengurangi warna kuning atau noda pada gigi selain itu kulit jeruk bisa menjadi solusi
untuk yang susah menghilangkan bau mulut tidak sedap, karena kulit jeruk memiliki sifat
pengharum nafas natural. (Rizka Novelina, 2021)
Itulah mengapa pasta gigi dari kulit jeruk merupakan solusi yang tepat. Selain ramah
lingkungan, pasta gigi ini kuat dan tidak berbahaya bagi kesehatan karena terbuat dari bahan
alami dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti polyethylene.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengolah kulit jeruk menjadi bahan pembuatan pasta gigi?
2. Bagaimana cara kerja kandungan d-limonene yang terdapat pada kulit jeruk dapat
mengurangi warna kuning pada gigi?
3. Apa preferensi untuk rasa dan aroma pasta gigi yang dibuat menggunakan kulit jeruk
sebagai bahan utama?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui cara pengolahan kulit jeruk menjadi pasta gigi herbal
2. Mengetahui cara kerja kandungan d-limonene dalam mengurangi warna kuning pada
gigi
3. Untuk mengetahui preferensi rasa dan aroma pasta gigi yang dibuat menggunakan kulit
jeruk sebagai bahan utama

1.4. Manfaat Program


Adapun manfaat program yang diharapkan sebagai berikut.
1. Pembuatan produk dapat mengurangi jumlah limbah kulit jeruk di indonesia
2. Pengurangan jumlah limbah kulit jeruk dapat mencegah potensi degradasi lingkungan

1.5. Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan produk yang sehat sebagai alternatif pengurangan jumlah limbah jeruk di
indonesia melalui pasta gigi berbahan dari kulit jeruk guna membantu mencegah
degradasi lingkungan akibat penumpukan limbah.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Produk


TOranger adalah merk pasta gigi dengan bahan baku utama kulit jeruk. Tujuan dari inovasi
produk ini adalah untuk mengurangi limbah kulit jeruk di Indonesia terutama di Malang dan
untuk meminimalisir potensi kerusakan pada lingkungan apabila limbah kulit jeruk terus
meningkat pesat dan tidak disertai pengolahan yang tepat. Pemilihan kulit jeruk sebagai bahan
baku utama didasari karena kulit jeruk memiliki kandungan d-limonene, senyawa antibakteri,
fosfat dan kalsium, d-limonene, pektin, glukasilat, serat larut, vitamin C, senyawa eugenol,
flavonoid dan senyawa aktif lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan
gigi dan mulut.
2.2 Gambaran Sumber Bahan Baku
1. Kulit Jeruk
Kulit jeruk memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut.
Kulit jeruk mengandung senyawa antibakteri yang berguna untuk mencegah
pembentukan plak serta gigi berlubang, dan mineral berupa fosfat dan kalsium yang
diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Kulit jeruk juga mengandung d-
limonene, pektin, glukasilat, dan serat larut yang dapat membantu memutihkan gigi
dengan mengurangi warna kuning atau noda pada gigi, mencerahkan gusi, dan sebagai
pengharum nafas alami. Kulit jeruk terkenal dengan kandungan vitamin C nya yang
tinggi yang ternyata berguna untuk memerangi mikroorganisme serta menyingkirkan
karang gigi, sifat antibakteri yang melindungi gigi dari karies. Selain itu, Jeruk memiliki
senyawa eugenol, flavonoid dan senyawa aktif lainnya yang dapat memutihkan gigi
secara alami dan efektif mengikat juga melunakkan karang gigi untuk mempermudah
proses scaling apabila digunakan dengan kadar yang tepat.
2. Bahan Polishing (penggosok)
Bahan polishing berguna untuk membersihkan permukaan gigi atau bahkan sampai akar
gigi dari plak makanan, noda, atau bakteri yang menempel. Bahan polishing yang kita
pakai kali ini yaitu aluminium fosfat. Kegunaan tambahan untuk aluminium fosfat ini
dalam kombinasi dengan atau tanpa senyawa lain adalah pewarna putih untuk pigmen,
inhibitor korosi, semen dan semen gigi.
3. Bahan Foaming (pembusa), SLS (sodium lauryl sulfonate)
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) berperan sebagai detergen pembuat busa yang mempunyai
efek dapat menurunkan ikatan plak pada permukaan gigi. Penurunan ikatan plak pada
permukaan gigi dapat mengakibatkan bakteri pada plak gigi
terlepas.
4. Bahan Moistener (pelembab), Gliserin , Propylene glycol.
Gliserin, atau disebut gliserol, adalah senyawa alami yang berasal dari minyak nabati
atau lemak hewani. Zat ini berupa cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau, dengan
rasa yang manis. Selain itu, zat alami ini dapat menjadi pelembap yang menarik air
masuk ke lapisan luar kulit dari lapisan yang lebih dalam. Begitupun dengan propylene
glikol dan bahan sejenisnya.
5. Bahan Pengikat, sodium alginat.
Zat pengikat merupakan koloid hidrofilik yang mengikat air dan digunakan untuk
menstabilkan formulasi pasta gigi dengan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair.
6. Bahan Pemanis, Sakarin.
Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium, natrium sakarin
dengan rumus kimia (C7H5NO3S) dari asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih,
mudah larut dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai
tingkat kemanisan 550 kali gula biasa. Oleh karena itu sangat populer dipakai sebagai
bahan pengganti gula. Peraturan kepala badan pengawasan obat dan makanan RI nomor
4 tahun 2014, tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan (BTP)
pemanis dalam bab III (jenis dan batas maksimum BTP pemanis) pasal 3 ayat 3
menyatakan, sakarin termasuk salah satu pemanis buatan yang diizinkan dan dinyatakan
aman untuk dikonsumsi sesuai dengan Acceptable Daily Intake (ADI) yang ditetapkan.
Acceptable Daily Intake sakarin yang diizinkan adalah 5 mg/kgBB/hari untuk anak dan
dewasa.
7. Bahan Pemberi rasa jeruk
Berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan menghindari rasa eneg atau
mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi.
8. Bahan Pengawet
Berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi. Bahan ini
haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.
9. Bahan Fluoride,
Fluoride merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan kesehatan
gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pembusukan serta pemicu
mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan
lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium
flouride (NaF). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena
kelebihan pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan.
2.3 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja
Program ini dijalankan oleh orang mahasiswa dengan pembagian tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kemampuan. Pembagian tugas adalah sebagai berikut dan secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 3.
Tabel 1. Pembagian Tugas
No. Nama Jabatan Uraian Tugas

1. Muhammad Hafizh General Manager, Koordinator utama,


Ramadhan Financial Manager Koordinator
manajemen keuangan,
2. Marsa Jauza Syairah Marketing and Raw Material Koordinator kebutuhan
Procurement Manager bahan baku

3. Nabilla Rizky Akbar Aulia Production Manager, Quality Koordinator produksi


Control Manager dan pengujian,
Koordinator kualitas
produk akhir

2.4 Harga
TOranger kemungkinan dijual dengan harga Rp 10.000 per 75 gram karena dirasa sesuai
dengan kualitas bahan yaitu berupa kandungan senyawa antibakteri, fosfat dan kalsium, d-
limonene, pektin, glukasilat, serat larut, vitamin C, senyawa eugenol, flavonoid dan senyawa
aktif lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut.
Harga tersebut dirasa telah memberikan keuntungan bagi produsen. Dengan harga yang
telah disebut, orang tua balita memberikan pasta gigi yang sesuai.
2.5 Tempat
TOranger kemungkinan akan memiliki jangkauan daerah pemasaran yang berpusat di Kota
Malang dan sekitarnya, karena akan melihat perkembangan penjualan terlebih dahulu. Apabila
penjualan dirasa sudah memenuhi target maka bisa jadi penjualan akan kita sebar luaskan ke
seluruh penjuru Indonesia.
2.6 Promosi
Promosi TOranger dilakukan dengan cara online maupun offline. Promosi online akan
dilakukan dengan pemasangan iklan pada website atau dengan menggunakan media sosial
seperti instagram, line, TikTok, dan facebook juga melalui marketplace seperti shopee, dan
tokopedia. Sedangkan promosi secara offline akan dilak
2.7 Analisis Target Pasar dan Pesaing
a. Segmentasi Pasar
Konsumen utama produk TOranger adalah balita dan anak kecil kelas menengah ke atas
di Kota Malang dan sekitarnya. Segmentasi pasar dari produk TOranger adalah sebagai
berikut.ukan dengan cara pemasaran secara langung yakni dari mulut ke mulut atau
melalui sosialisai kepada masyarakat. jkn

Tabel 1. Segmentasi Pasar


No. Segmen Pasar Pangsa Pasar Persentase
Kumulatif

1. Balita di kota Malang dan sekitarnya 70% 70%

2. Anak kecil di Kota Malang dan sekitarnya 30% 100%

TOTAL 100%
a. Analisis Pesaing
Pesaing dari produk TOranger adalah Kodomo dan dee-dee pasta gigi dengan
perbandingan berat dan harga sebagai berikut. Kedua produk tersebut sama-sama
memiliki komposisi yang memberikan aroma seperti buah-buahan, seperti apel dan
anggur, serta komposisi-komposisi lain yang terdapat pada pasta gigi pada umumnya.
Harga dari kedua produk lebih mahal dari TOranger jika dihitung dari jumlah gramnya.
Tabel 2. Analisis Pesaing
No. Nama Pesaing Berat (gram) Harga (Rp)

1. Kodomo 45 gram 6.500

2. dee-dee 50 gram 6.900

2.8 Analisis Kelayakan Usaha


Satu produk TOranger dihargai Rp 10.000 per 75 gram. Modal awal yang dibutuhkan
adalah sebesar Rp 8.302.500,00 Biaya produksi untuk kapasitas produksi sebesar 50 unit
produk adalah sebesar Rp 2.075.625,00. Hasil usaha yang didapatkan adalah sebesar Rp
5.o75.625,00 sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 3.000.000,00. Pengembalian modal
akan diperoleh setelah 4 bulan produksi. BEP yang diperoleh dari perhitungan menunjukkan
bahwa usaha tidak mengalami kerugian atau keuntungan saat dihasilkan pendapatan sebesar Rp
12.000.000,00 atau terjual sebanyak 400 unit produk.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Persiapan
3.1.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan produksi TOranger akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima bulan.
Tempat produksi TOranger akan dilaksanakan pada Laboratorium Kewirausahaan - Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang di Jl. Veteran, Ketawanggede, Malang.
Pemasarannya sendiri akan dilakukan secara offline dan online. Pemasaran offline dilakukan di
Malang dan sekitarnya. Pemasaran online dilakukan melalui market place dan social media.
Berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi EGGEE adalah sebagai
berikut.

3.1.2. Alat dan Bahan


Tabel 5. Alat dan Bahan

No. Alat Bahan


1. Mesin pembuat Plastik (Wadah), Kulit jeruk, Bahan Polishing (Penggosok)
pasta gigi

Bahan Foaming (pembusa), SLS (sodium lauryl sulfonate)

Bahan Moistener (pelembab), Gliserin , Propylene glycol.

Bahan Pengikat (sodium alginat), Bahan Pemanis (Sakarin)

Bahan pemberi rasa, bahan pengawet, Bahan Fluoride,

3.2 Pemantapan Riset Pasar


3.2.1 Survei Pasar
Survei pasar dilakukan dengan membagikan kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui
produk pasta gigi seperti apa yang diinginkan oleh calon konsumen, yaitu anak-anak. Dari hasil
kuesioner tersebut akan ditemukan atribut produk yang diinginkan oleh konsumen sehingga
dapat dipertimbangkan untuk direalisasikan.
3.2.2 Pembuatan Desain Kemasan
Kemasan yang digunakan untuk produk TOranger adalah plasik dengan ukuran 350 gram.
Warna utama logo adalah orange menggambarkan jeruk sebagai bahan dasar pembuatan odol.
Warna merah, hijau dan cokelat dinilai mencolok dan dapat dilihat jelas dari jauh.
3.2.3 Pembelian Bahan Baku dan Penunjang Produksi
Dalam pembuatan produk, dibutuhkan alat-alat dan bahan yang harus memenuhi
spesifikasi tertentu. Alat penunjang dan bahan baku dibeli dari mitra bisnis TOranger yang
mendukung proses produksi secara kontinyu. Mitra ditentukan setelah melakukakan survei
pasar di Malang dan sekitarnya.
3.2.4 Persiapan Media Pemasaran dan Aplikasi
Pemasaran online dilakukan melalui Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Aplikasi tersebut
juga berfungsi sebagai referensi praktis dimana konsumen dapat mengetahui produk TOranger.
Pemasaran offline dilakukan dengan menitipkan produk di toko atau market di Kota Malang
dan sekitarnya.
3.3 Tahap Pelaksanaan Produksi
Produksi diawali dengan melakukan proses pembuatan isi dari TOranger, kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan wadah untuk TOranger sendiri.
3.4 Pengajuan Uji dan Legalitas
3.4.1 Uji Nutrisi dan Sensoris
Uji nutrisi yang bertujuan untuk mencantumkan label pada produk TOranger meliputi
analisis kegunaan untuk memperbaiki gigi dan membantu gigi agar lebih sehat. Seluruh uji
nutrisi dan sensoris akan dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
3.4.2 Sertifikasi P-IRT
Sertifikat P-IRT merupakan sertifikasi untuk izin edar produk pangan olahan yang
diproduksi oleh UKM dan dipasarkan secara lokal. Dari pendaftaran P-IRT akan diperoleh 2
sertifikat yaitu sertifikat penyuluhan dan sertifikat P-IRT. Proses ini dilakukan dengan
mengajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menyertakan lampiran.
3.5 Pemasaran Produk
Pemasaran produk dilakukan dengan strategi marketing mix 4P yang mencakup promotion,
product, place, dan price. Promosi dilakukan dengan membuat aplikasi khusus, penyebaran
brosur iklan penjualan, serta aktif mengikuti ajang pameran pangan dan kesehatan. TOranger
akan diproduksi dengan mengutamakan kualitas serta secara higienis. Tempat pemasaran
produk adalah di klinik bidan dan toko perlengkapan bayi di Kota Malang dan Kabupaten
Pasuruan melalui sistem kerjasama yaitu konsinyasi. Selain itu, pemasaran juga dilakukan
dengan menjualkan produk di platform online. Harga produk adalah Rp 50.000 per 350 gram,
dan untuk jangka ke depan akan diberlakukan diskon.
3.6 Tahap Evaluasi
Evaluasi usaha dilakukan untuk mengontrol dan memperbaiki proses produksi, proses
pemasaran, dan proses distribusin. Pada tahap evaluasi dilakukan penyelesaian permasalahan
yang timbul di sektor produksi, sektor pemasaran, ataupun sektor distribusi produk. Evaluasi
secara rutin diharapkan dapat memperkecil resiko terjainya kesalahan, cacat produk, kegagalan
target pasar yang akan berakibat fatal bagi usaha.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Kapasitas produksi / bulan : 50 unit / bulan
Satu kali produksi : 50 unit
Satu bulan : 1 kali produksi

Tabel 6. Anggaran Biaya

No. Kebutuhan Harga

1. Perlengkapan yang dibutuhkan 2.000.000

2. Bahan Habis dibeli 4.000.000

3. Perjalanan 300.000
4. Lain-Lain (uji sertifikasi, 6.000.000.000
promosi, sewa laboratorium,
aplikasi, percetakan, internet)

Jumlah 12.300.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 7. Jadwal Kegiatan
Bulan
NO Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5

Persiapan

1 Diskusi kelompok dan dosen pembimbing

2 Survei Lapang

3 Pembuatan desain

4 Percobaan produksi

Pemantapan Pasar

5 Penyebaran sampel

6 Penyebaran angket

Produksi

7 Pelaksanaan produksi

Legalitas

8 Sertifikasi P-IRT

Pemasaran Produk

9 Promosi dan penjualan

10 Penguatan branding

11 Perluasan daerah pemasaran


Lampiran 1

Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota PKM K 05 FKG UB 2022

Ketua

1. Nama : Muhammad Hafizh Ramadhan


2. NIM : 225160100111021
3. Tempat dan tanggal lahir : Sintang, 07 November 2003
4. Jenis kelamin : Laki - laki
5. Fakultas : Kedokteran gigi
6. Jurusan : Pendidikan dokter gigi
7. Semester :1
8. Jumlah SKS yang pernah ditempuh :
9. Alamat rumah asal : Jl. Dharma Putra, Blok C 5

Telpon :-

10. Alamat rumah di malang : Griya Shanta, Blok C 221

Telpon :-

HP : 089637127957

11. Pengalaman :-

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Malang, 10 Oktober 2022

Muhammad Hafizh Ramadhan

NIM 225160100111021

Anggota

1. Nama : Nabilla Rizky Akbar Aulia


2. NIM : 225160107111045
3. Tempat dan tanggal lahir : Samarinda, 29 Mei 2004
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Fakultas : Kedokteran gigi
6. Jurusan : Pendidikan dokter gigi
7. Semester :1
8. Jumlah SKS yang pernah ditempuh :
9. Alamat rumah asal : Jl, KH> Wahid Hasyim II, Gg. Mawar
Samarinda
a. Telpon : 082225600508
10. Alamat rumah di malang : J;. Candi Mendut Selatan Blok 8 No. 7
a. Telpon :-
b. HP : 082225600508
11. Pengalaman : - Gold Medal WICE 2020

- Gold Medal AISEEF 2021

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Malang, 10 Oktober 2022

Nabila Rizky Akbar Aulia

NIM 225160107111045

Anggota

1. Nama : Marsa Jauza Syairah


2. NIM : 225160107111056
3. Tempat dan tanggal lahir : Malang, 15 Februari 2004
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Fakultas : Kedokteran gigi
6. Jurusan : Pendidikan dokter gigi
7. Semester :1
8. Jumlah SKS yang pernah ditempuh :
9. Alamat rumah asal : Jl. Monginsidi, Mangunrejo, Kepanjen

Telpon :-

10. Alamat rumah di malang : Jl. Bendungan Dharma no.18

Telpon :-

HP : 081234486264

11. Pengalaman :-

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Malang, 10 Oktober 2022

Marsa Jauza Syairah

NIM 225160107111056

Anda mungkin juga menyukai