Anda di halaman 1dari 10

FORMULASI OBAT KUMUR MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK

KALAMANSI (Citrus microcarpa Bunge)

Nabilah1, Citra Yuliyanda Pardilawati2, Ika Savitri3


1
Alumni STIK Siti Khadijah
2,3
Dosen STIK Siti Khadijah Palembang
Email : bilanabilah1@gmail.com
citra.yuliyanda@gmail.com
Ikasavitri41@gmail.com

ABSTRAK
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi ialah karies gigi dan plak.
Karies gigi dan plak dapat disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah karbohidrat dan
glukosa, mikroorganisme dan air ludah, permukaan dan bentuk gigi salah satu pencegah
maupun mengatasi hal tersebut dengan cara menggunakan obat kumur. Obat kumur digunakan
karena kemampuannya sangat efektif menjangkau tempat yang sulit dibersihkan dengan sikat
gigi, dapat mencegah pembentukan plak, menghilangkan bau mulut yang tidak sedap,
menyegarkan nafas dan juga sebagai terapi untuk pencegahan terhadap karies gigi. Penelitian
yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Kulit buah jeruk kalamansi (Citrus microcarpa
Bunge) setelah dilakukan proses pengeringan didapatkan 500mg, selanjutnya timbang simplisia
sebanyak 200gram untuk dilakukan metode destilasi. Setelah di destilasi, dilakukan evaluasi
sediaan meliputi pengamatan organoleptis, pemeriksaan pH, dan pemeriksaan viskositas
dengan formula 1 PEG-40 2,5ml dan sorbitol 100ml, formula 2 PEG-40 5ml dan sorbitol 150ml
dan formula 3 PEG-40 10ml dan sorbitol 200ml.

ABSTRACT

The most common dental and oral health problems are dental caries and plaque. Dental caries
and plaque can be caused by various factors, including carbohydrates and glucose,
microorganisms and saliva, the surface and shape of the teeth as one of the prevention and
control of this by using mouthwash. Mouthwash is used because of its very effective ability to
reach places that are difficult to clean with a toothbrush, it can prevent plaque formation,
eliminate bad breath, freshen breath and also as a therapy for the prevention of dental caries.
The research conducted is descriptive research. Kalamansi orange fruit peel (Citrus
microcarpa Bunge) after the drying process obtained 500 mg, then weighed 200 grams of
simplicia for the distillation method. After distillation, evaluation of the preparation includes
organoleptic observation, pH examination, and viscosity examination with formula 1 PEG-40
2.5 ml and sorbitol 100 ml, formula 2 PEG-40 5 ml and sorbitol 150 ml and formula 3 PEG-40
10 ml and sorbitol 200 ml.

Keywords : Citrus microcarpa Bunge, Mouthwash


Bibliography : 19 (Year 2000-2019)

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 116


PENDAHULUAN prevalensi terendah adalah Asia Tenggara
dan Afrika.
A. Latar Belakang Menurut Riskesdas (2018) tentang
Pengobatan tradisional menggunakan kesehatan gigi dan mulut mencatat proporsi
bahan alam telah dilakukan sejak dahulu masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan
kala di Indonesia. Bahan alam digunakan mendapatkan pelayanan dari tenaga medis
sebagai media pengobatan tradisional oleh gigi sebesar 10,2%. Adapun proporsi
masyarakat Indonesia karena banyaknya perilaku menyikat gigi dengan benar
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat, sebesar 2,8%.
baik berdasarkan kepercayaan empiris yang Data menunjukkan presentase
bersifat turun menurun maupun yang telah perilaku benar menyikat gigi usia 10-14
ditemukan oleh para ilmuwan. Salah satu tahun yang menggosok gigi setiap hari
penyakit yang sering dialami oleh sebanyak 90,3%, menggosok gigi saat
masyarakat adalah infeksi. Infeksi mandi pagi/sore sebesar 86,1%, menggosok
merupakan salah satu penyakit yang gigi sesudah makan pagi 9,6%, sesudah
disebabkan oleh bakteri dan diobati dengan bangun pagi 27,4%, dan sebelum tidur
penggunaan antibiotik. Beberapa bakteri malam 17% dan tidak benar 98,7%. data
yang dapat menyebabkan infeksi anatara yang menunjukkan persentase penduduk
lain Streptococcus mutans , Salmonella usia 10-14 tahun yang berperilaku
thypi, Bacillus subtilis dan scherichia coli benar menyikat gigi sebesar 4,7% dan tidak
(Radji, 2011). 95,3% (Linda.S, 2017)
Kesehatan gigi dan mulut dapat Bakteri yang ada di plak gigi adalah
mempengaruhi kesehatan tubuh secara Streptococcus mutans. Streptococcus
menyeluruh. Masalah utama kesehatan gigi mutans merupakan bakteri kariogenik yang
dan mulut yang paling sering terjadi ialah mampu melekat di permukaan gigi,
karies gigi dan plak . Karies gigi adalah meningkatkan kumpulan plak,
penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan menghasilkan glukan dan polisakarida
kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan yang menyebabkan demineralisasi email
gigi mulai dari email, dentin, dan meluas ke gigi (Ervianingsih et.al, 2017) ada dua
arah pulpa. Karies gigi dapat disebabkan upaya untuk mencegah masalah kesehatan
berbagai faktor diantaranya adalah gigi dan mulut yaitu dengan cara
karbohidrat dan glukosa, mikroorganisme mekanisme maupun kimiawi. Secara
dan air ludah, permukaan dan bentuk gigi, mekanis dapat meliputi penyikatan gigi dan
serta dua bakteri yang paling umum penggunaan benang gigi. Pembersihan gigi
bertanggung jawab untuk gigi berlubang secara mekanisme merupakan salah satu
adalah Streptococcus mutans dan cara yang cukup efektif dalam pengendalian
lactobacillus. plak dan inflamasi gingiva ( Oktavani et.al,
Menurut data survei World Health 2015).
Organization tercatat bahwa di seluruh Plak juga merupakan kumpulan
dunia 60-90% anak mengalami karies gigi. bakteri yang terikat dalam suatu matriks
Prevalensi tertinggi karies gigi pada anak- organik dan melekat erat pada permukaan
anak di Amerika dan kawasan Eropa, gigi. Plak terdiri atas mikroorganisme
indeks agak rendah dari Mediterania Timur yang berkembang biak dalam suatu matriks
dan wilayah barat pasifik, sementara interseluler yang berupa lengketan bakteri

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 117


beserta produk-produk bakteri. Mekanisme pinen, sikloheksana, dan α-cubeben.
terjadinya plak adalah terbentuknya Senyawa α-pinen dan β-pinen merupakan
acquired pelicle pada permukaan gigi yang senyawa terpenoid yang dikenal
berwarna transparan, kemudian bakteri mempunyai efek antimkroba (Senthilkumar
akan menempel dan berpoliferasi sehingga et.al, 2009).
warna akan berubah menjadi kekuningan. Berdasarkan penelitian Muthia
Ada banyak cara yang dilakukan untuk rachma (2010) dilakukan formulasi
mencegah plak dan karies gigi, salah terhadap obat kumur yang mengandung
satunya penggunaan obat kumur. Obat minyak atsiri Curcuma xanthorriza sebagai
kumur digunakan karena kemampuannya antibakteri terhadap salah satu bakteri
sangat efektif menjangkau tempat yang sulit penyebab bau mulut. Serta menguji
dibersihkan dengan sikat gigi dan dapat stabilitas fisik sediaan pada penyimpanan
mencegah pembentukan plak. Obat kumur suhu rendah (4°C ± 2°C), suhu kamar (28°C
merupakan salah satu alternatif terbaik ± 2°C), dan suhu tinggi (40°C ± 2°C).
untuk mengurangi plak pada gigi, untuk B. Rumusan Masalah
menghilangkan bau mulut yang tidak Masih tingginya proporsi masalah
sedap, menyegarkan nafas, juga sebagai gigi dan mulut masyarakat Indonesia yang
terapi untuk pencegahan terhadap sebesar 57,6%. Cara untuk mencegah plak
karies gigi (Lulun, Z.F., 2012). dan karies gigi salah satunya adalah dengan
Saat ini para peneliti banyak berkumur obat kumur yang memiliki
melakukan penelitian pada tanaman- aktivitas antibakteri yaitu minyak atsiri
tanaman obat sebagai alternatif bahan kimia kulit buah jeruk kalamansi (Citrus
yang sudah ada. Salah satu tumbuhan yang microcarpa Bunge)
dapat digunakan sebagai obat dan memiliki C. Tujuan Penelitian
aktivitas antibakteri adalah kulit buah Jeruk Diketahui formulasi obat kumur
kalamansi (Citrus microcarpa Bunge). minyak atsiri kulit buah Jeruk kalamansi
Tumbuhan ini mempunyai khasiat sebagai (Citrus microcarpa Bunge).
antibakteri (Rahmawati, 2008). Citrus D. Manfaat Penelitian
microcarpa Bunge memiki kandungan Hasil penelitian ini dapat
senyawa fenolik. Flavonoid adalah memberikan informasi mengenai formulasi
kelompok fenolik pada tumbuhan yang kulit buah Jeruk Kalamansi (Citrus
bertanggung jawab atas aktivitas microcarpa Bunge) sebagai obat kumur
antimikroba dimana dapat menghambat dalam mencegah terjadinya plak dan karies
sintesis asam nukleat, fungsi membran gigi. Dan dapat menjadi referensi tambahan
sitoplasma, dan metabolisme energi bagi penelitian selanjutnya dengan metode
(Sumarno, 2019). Sumarno (2019) dan formulasi yang berbeda.
menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat
yang mengandung flavonoid memiliki METODOLOGI PENELITIAN
aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, A. Desain Penelitian
antiradang dan antikanker. Jenis penelitian yang digunakan
Berdasarkan penelitian yang adalah deskriptif, untuk mengetahui
dilakukan oleh Quyet et.al (2019) formulasi sediaan obat kumur minyak atsiri
kandungan minyak atsiri kulit buah Jeruk kulit buah Jeruk kalamansi (Citrus
kalamansi yaitu limonene, β-mirsen, α- microcarpa Bunge) yang bermutu baik.

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 118


B. Populasi dan Sampel bahan larut air seperti kalsium laktat, dan
Populasi yang digunakan dalam kalsium tiosianat, sampai homogen.
penelitian ini adalah tanaman jeruk Bahan yang kurang larut dalam air
kalamansi (Citrus microcarpa Bunge) yang (asam benzoate, minyak atsiri, BHT)
diperoleh dari pasar tradisional, Sumatera dilarutkan dengan oleum menthe. Lalu
Selatan. Yang menjadi sampel dalam diemulsikan dengan PEG-40. Bahan yang
penelitian ini adalah kulit buah Jeruk mudah larut air ditambahkan sedikit demi
kalamansi yang berwarna hijau dengan sedikit kedalam larutan yang telah diemulsi.
tekstur mengkilap dan masih segar diambil Lalu ditambahkan sorbitol aduk sampai
secara acak. Penelitian ini dilakukan di homogen. Na benzoat dilarutkan dengan
Laboratorium STIK Siti Khadijah aquadest kemudian ditambahkan dengan
Palembang dari bulan April sampai Juli bahan tersebut. Langkah terakhir dilakukan
2020. evaluasi sediaan obat kumur.
C. Pengumpulan dan Pengolahan D. Instrumen Penelitian
Data Peralatan yang digunakan dalam
Penelitian ini menggunakan data penelitian ini adalah timbangan analitik, pH
primer yang diperoleh melalui Evaluasi meter, gelas ukur, lemari pendingin, alat-
Sediaan Obat Kumur untuk mengetahui alat gelas, pipet, penangas air, viskometer
kestabilan dari sediaan obat kumur yang brookfield, spatula, aluminium foil, 1 set
telah dibuat. Evaluasi pengamatan yang alat destilasi penyuling uap skala
dilakukan meliputi : Uji Organoleptis, laboratorium dan alat-alat yang biasa
Pengukuran PH dan Pengukuran dipergunakan dalam Laboratorium.
Viskositas. Bahan uji yang digunakan dalam
Alur penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini adalah minyak atsiri kulit
dengan menyiapakan kulit buah Jeruk buah Jeruk kalamansi (Citrus microcarpa
Kalamansi (Citrus microcarpa Bunge) Bunge), bahan lain yang digunakan dalam
sebanyak 10 Kg, kemudian dikeringkan penelitian ini adalah PEG-40, Aquadest,
sampai dapat 200 mg kulit jeruk kering lalu Asam Benzoat, Natrium Benzoat, Kalsium
dilakukan destilasi agar menghasilkan Laktat, Kalsium Tiosianat, Sorbitol, Butil
minyak atsiri sebanyak 50 ml. Pembuatan Hidroksi Toluen (BHT), Oleum Menthe,
fase larut air dengan dilarutkan bahan- dan Menthol.

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 119


HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan hasil uji organoleptis
PEMBAHASAN formulasi obat kumur minyak atsiri kulit
jeruk kalamansi terbaik adalah formula 3.
Uji Mutu obat kumur minyak atsiri kulit Sediaan berbentuk obat kumur berwarna
buah jeruk kalamansi, Hasil evaluasi kuning dan berbau khas. Sedangkan pada
sediaan meliputi : formula 1 dan formula 2 memiliki rasa dan
Uji organoleptis dilakukan dengan warna yang agak berbeda dibanding
pengamatan oleh peneliti selama 7 hari formula 3, hal ini disebabkan jumlah
mulai dari H-0 sampai H-6 dengan pemberian PEG-40 dan sorbitol yang
mengamati warna, aroma dan rasa dari berbeda. Rasa pada formula 1 dan formula
sediaan obat kumur. Sifat organoleptis akan 2 sama seperti formula 3 yakni beraroma
mempengaruhi minat seseorang untuk khas.
mengkonsumsi obat kumur, oleh karena Hasil terhadap organoleptis obat kumur
itu hendaknya sediaan obat kumur yang di minyak atsiri kulit buah jeruk kalamansi
hasilkan memiliki warna yang cerah, aroma pada tabel 1.2.
yang menyenangkan dan rasa yang menarik
atau segar.

Dari hasil pengamatan peneliti terhadap formula ke 2 sedikit bening, sedangkan


organoleptis sediaan obat kumur formula ke 3 lebih bening. Uji terhadap
menunjukkan bahwa warna dari rasa terdapat perbedaan antara obat
formula 1 kuning keruh, warna dari

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 120


kumur penggunaan PEG-40 dan sorbitol penguji pH dapat dilihat pada tabel 1.3.
yang lebih sedikit Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat
sampai penggunaan PEG-40 dan keasaman sediaan obat kumur untuk
sorbitol yang lebih banyak. Formula 1 menjamin agar sediaan obat kumur
dan 2 didominasi oleh rasa manis dan tidak akan mengiritasi bagian mulut. pH
mint sedang kan formula 3 sediaan yang memenuhi standar yaitu
memunculkan rasa manis yang lebih dengan range 6,0 - 7,5. Pada uji pH
terasa. Dari segi warna tidak terjadi sediaan obat kumur pada masing-
perbedaan yang mencolok. Pengujian masing memiliki PH yang masih dalam
pH dilakukan untuk mengetahui tingkat standar sediaan pH sehingga masih
keasaman dan kebasaan dari sediaan aman dan pada masing-masing
agar tidak terjadi reaksi yang tidak memiliki pH yang masih tidak
diinginkan didalam mulut. Pengukuran mengiritasi mukosa mulut.
pH dilakukan dengan pH meter. Hasil
.

Nilai pH pada tabel diatas dengan ditunjukkan oleh nilai pH dibawah


menunjukkan adanya perbedaan pH dari 7. Pengujian viskositas terhadap obat
setiap masing-masing formula. Semua kumur kulit jeruk kalamansi dilakukan
formula dari H-0 sampai hari terakhir H-6 untuk mengetahui tingkat kekentalan obat
masih dalam rentang standar pH obat kumur. Pengujian viskositas menunjukan
kumur yang sesuai dengan SNI yaitu 6,0 bahwa terjadi perbedaan pada masing-
- 7,5 sehingga sediaan ini tidak mengiritasi masing sediaan. Pengujian viskositas
mukosa mulut. Dapat di lihat Hasil uji dilakukan menggunakan viskometer
terhadap pH tersebut menunjukkan bahwa brookfield.
sediaan obat kumur kulit jeruk kalamansi Uji viskositas dilakukan dengan
pada penelitian ini cenderung bersifat asam tujuan untuk mengetahui seberapa kental
obat kumur yang dihasilkan. Jika suatu

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 121


sediaan obat kumur terlalu kental maka sangat tidak nyaman. Hasil uji viskositas
dapat mengurangi kenyamanan pengguna obat kumur kulit jeruk kalamansi pada
saat menggunakannya karena akan terasa tabel 1.4

Hasil pengujian viskositas sediaan sehingga peneliti menggunakan viskositas


obat kumur minyak atsiri kulit buah jeruk uk-2.
kalamansi diketahui bahwa setiap formula
memiliki viskositas yang berbeda-beda. KESIMPULAN
Perbedaan nilai viskositas tersebut
disebabkan oleh konsentrasi PEG-40 dan 1. Obat kumur minyak atsiri kulit buah
sorbitol yang berbeda-beda pada masing- jeruk kalamansi (Citrus microcarpa
masing formula. Penurunan viskositas pada Bunge) formula 1 memiliki bau khas,
pengujian tiap formula disebabkan oleh berwarna kuning keruh, nilai pH sesuai
faktor penyimpanan yakni suhu dan tekanan. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Kenaikan suhu dapat menyebabkan viskositas yang signifikan dengan obat
viskositas menurun. kumur yang di pasaran.
2. Obat kumur minyak atsiri kulit jeruk
Keterbatasan Peneliti kalamansi (Citrus microcarpa Bunge)
Peneliti menyadari adanya formula 2 memiliki bau khas, berwarna
keterbatasan penelitian baik dalam segi kuning sedikit bening, nilaipH susai
waktu maupun fasilitas yang di gunakan. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
Keterbatasan penelitian adalah kurang nya viskositas yang signifikan dengan obat
alat viskositas brookfield pada penelitian kumur yang ada di pasaran.

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 122


3. Obat kumur minyak atsiri kulit buah Ervianingsih., & Razak, A. 2017. Uji Daya
jeruk kalamansi (Citrus microcarpa Hambat Ekstrak Daun Kucai
Bunge) formula 3 memiliki bau khas, (Allium schoenoprasum L)
Terhadap Pertumbuhan
berwarna kuning bening , nilai pH
Streptococcus mutans. Jurnal
sesuai dengan Standar Nasional Mandala Pharmacon Indonesia, 3
Indonesia (SNI) dan viskositasnya yang (2) Desember, pp 73-79.
signifikan dengan obat kumur yang di
pasaran. Junaidi. A., 2011. Pengembangan Produk
Unggulan Jeruk Kalamansi Kota
SARAN Bengkulu dengan Pendekatan
OVOP. Jurnal INFOKOP.
Masyarakat memanfaatkan minyak
(19).pp :163-183.
atsiri kulit buah jeruk kalamansi (Citrus
microcarpa Bunge) ini sebagai obat kumur Jeanne Mervrayano., Rahmatini., Elizabeth.
yang dapat mencegah terjadinya flak dan B., 2015. Perbandingan
karies gigi. Dan peneliti selanjutnya Efektifitas Obat Kumur yang
diharapkan dapat melakukan penelitian yang Mengandung Chlorhexidine
lebih mendalam terhadap formulasi sediaan dengan Povidone Iodine
terhadap Streptococcus.
obat kumur tersebut dengan metode true
experiment agar didapat hasil yang Kindangen, G.D., Lolo, W. A., & Yamlean,
signifikant dari manfaat sebagai obat kumur P.V.Y. 2018. Uji Aktivitas
pencegah plak dan karies gigi. Antibakteri Minyak Atsiri Kulit
Buah Jeruk Kalamansi (Citrus
DAFTAR PUSTAKA microcarpa Bunge). Terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus
Anonim. 2013. Pengertian Proses Destilasi. Dan Escherichia coli.
http://www.pengertian ahli.com Pharmacon, 7 (4) November

Cahyono, B., 2005. Budidaya Jeruk Khotimah, H., Anggraeni, E.W., &
Mandarin. Yogyakarta : Yayasan Setianingsi, A. 2017. Karaterisasi
Pustaka Nusantara. Pengolahan Air
Menggunakan Alat Destilasi.
Depkes RI. Farmakope Indonesia Edisi III. Jurnal Chermurgy, 1(2)
Jakarta : Depkes RI : 1979. Desember.

Depkes RI. Departemen Kesehatan KNEPK (Komisi Nasional Etik Penelitian


Republik Indonesia. 2000. Kesehatan). 2007. Pedoman
Parameter Standar Umum Nasional Etika Penelitian
Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Kesehatan. Dep. Kes. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Linda. S., 2017. Gambaran Menyikat Gigi
Terhadap Tingkat Kebersihan
Deza. O., Nurhamidah., Dewi. H., 2019. Uji Gigi dan Mulut Pada Murid
Aktifitas Antibakteri Dadun Jruk Kelas V di MIN 9 Kecamatan
Kalamansi (Citrusfortunella Ulee Kareng Kota Banda Aceh.
microcarpa) terhadap Bakteri Jurnal Biotik (5). pp : 149-156.
staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 123


Lulun. Z.F., 2012. Uji Aktivitas Antiseptik Riset Kesehatan Dasar. 2018. Kesehatan
Sediaan Mouthwash yang di Gigi dan Mulut. Jakarta
formulasikan dari Liofilisat Buah
Belimbingan Wuluh (Averrhoa Rowe. R. C., Skeskey, P.J., dan Quinn, M.E.
bilimbi L). Terhadap Bakteri 2009. Handbook Of
Streptococcus mutans (skripsi). Pharmaceutical Excipients.
Jurusan Farmasi Fakultas 6th Edition. London :
Farmasi. Universitas Hasanuddin. Pharmaceutical Press.
Makassar.
Sirait, Lora Yusnita and Laili, Susanti and
Muthia, R,. 2010. Formulasi Sediaan Obat Devi. Silsia. 2018. Pemanfaatan
Kumur yang mengandung Serbuk Kulit Buah Jeruk
Minyak Atsiri Temulawak Kalamansi (Citrusfortunella
(Curcuma xanthorriza) sebagai microcarpa)sebagai Aroma Teh
Antibakteri Porphyromonas Hijau Bubuk. Undergraduated
gingivalis Penyebab Bau Mulut. Thesis. Universitas Bengkulu.

Nuraini, 2011. Sinonim Tumbuhan. Sinonim Sumarno, Ayu Cahyani. 2019. Uji Aktivitas
Citrus mitis. Citrus Fortunella. Antibakteri Akstrak, Fraksi n-
Heksan, Etil Asetat dan Air
Oktaviani, V. 2015. Perbedaan Indeks Kulit Buah Jeruk Kalamansi
Higiene Oral Dan pH Plak ( Citrus microcarpa)Terhadap
Kelompok Pemakai Dan Bukan Bakteri Staphylococcus aureus
Pemakai Pesawat Ortodonti ATCC 25923 dan Escherchia
Cekat. Skripsi. Semarang. coli ATCC 25922. Skripsi Thesis.
Fakultas Kedokteran. Universitas Universitas Setia Budi.
DiPonegoro.
Sumarni, N. B. Aji dan Solekan. 2008.
Quyet, N.T.C., Ngan, T.T.K., Anh, P.N.Q., Pengaruh Volume Air dan Berat
Anh, N.Q., Thi, N.T.N., Ngoc, Bahan Pada Penyulingan
T.T.L., Nhan, L.T.H., Truc, Minyak Atsiri. Jurnal Teknologi,
T.T., & Phuong, L.T.B. Essential Vol. 1, 2008: 83-88.
Oil Hydrodistillation Process
From Vietnamese Calamondin Susanto. 2007. Kesehatan Gigi dan Mulut.
(Ctrus microcarpa) Peels Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
And GC/MS Analysis Of
Essential Oil Components. Tarigan, R., 2016. Karies gigi. Jakarta : EGC
Asian Journal Of Chemistry, 31 World Health Organization. Recent
(11), Pp. 2585-2588. Advances in Oral Health. Report
of a WHO Expert Committee.
Radji. M., 2011. Mikrobiologi. Buku WHO Technical Reports Series
kedokteran egc Jakarta. 1992.

Rahmawati, F,. 2008. Isolasi dan


Karakteristik Senyawa (Colues
Scutellarioides [L]
Benth) [Tesis] Institusi
Pertanian Bogor. Bogor.

Volume X No. 2 Desember 2020 Hal - 124

Anda mungkin juga menyukai