Anda di halaman 1dari 8

MATERI SKENARIO 2 BLOK 5

*KLASIFIKASI ISTILAH*
1. BAKTERI KARIOGENIK : Bakteri kariogenik merupakan bakteri
yang memiliki kemampuan dalam menyebabkan terjadinya karies. Bakteri ini
meliputi Actinomyces, Lactobacillus, Streptococcus mutans, dan
Streptococcus sanguis. Bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri
dominan yang berperan dalam proses terbentuknya karies gigi.
2. ANAEROB FAKULTATIF : Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri
yang dapat hidup dengan baik baik itu dengan oksigen atau tanpa oksigen.
Contoh-contoh bakteri anaerob fakultatif adalah Streptococcus, Aerobacter
aerogenes, Escherichia coli, Lactobacillus, Alcaligenesis.
3. GRAM POSITIF : Bakteri Gram positif adalah bakteri
yang mempertahankan zat warna A yang mengandung kristal violet sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna ungu di bawah
mikroskop (Syahrurachman, et al., 2014). Salah satu bakteri Gram positif
adalah Staphylococcus aureus.

*PENETAPAN PERMASALAHAN*
1. APA SAJA BAKTERI YANG MENYEBABKAN TERBENTUKNYA
KARIES GIGI? (LULU & FIRA)
= Bakteri kariogenik merupakan bakteri yang memiliki kemampuan dalam
menyebabkan terjadinya karies. Bakteri ini meliputi Actinomyces,
Lactobacillus, Streptococcus mutans, dan Streptococcus sanguis. Bakteri
Streptococcus mutans merupakan bakteri dominan yang berperan dalam
proses terbentuknya karies gigi.
2. APA YANG DIMAKSUD ANAEROB FAKULTATIF BAKTERI
PENYEBAB KARIES? (NIA & FITRI)
=

3. BAGAIMANA CARA STEPTOCOCCUS MUTANS MEMBENTUK


KARIES GIGI? (DILLA & WINDY)
= Mekanisme terjadinya karies terdiri dari tiga teori, yaitu teori
proteolysis, proteolitic-chelationdan teori asidogenik. Teori asidogenik
menjelaskan bahwa pembentukan karies gigi disebabkan oleh asam yang
dihasilkan oleh aksi mikroorganisme terhadap karbohidrat (Ramayanti,
2013).Reaksi ini ditandai dengan dekalsifikasi komponen inorganik yang
dilanjutkan oleh disintegrasi substansi organik yang berasal dari
gigi.Mikroorganisme sangat berperan dalam terjadinya karies
(Ramayanti,2013).Streptococcus mutans adalah bakteri pada plak gigi yang
berperan dalam pembentukan karies (Ramayanti, 2013).
Bakteri Streptococcus mutansa dalah bakteri yang bersifat kariogenik
dan dapat tumbuh subur dalam suasana asam. Adanya sisa-sisa dari makanan
di dalam mulut (karbohidrat)akan diubah menjadi energi bagi bakteri melalui
proses fermentasi (Ramayanti, 2013).Glukosa dan sukrosa akan
dimetabolisme dan diubah menjadi polisakarida ekstrasel yang tersusun dari
polimer glukosa sehingga akan menyebabkan perubahan konsistensi matriks
plak menjadi seperti gelatinyang memudahkan bakteri untuk melekat
(Ramayanti, 2013).
Mekanisme terjadinya karies dapat digambarkan sebagai berikut:
bakteri Streptococcus mutans memfermentasi karbohidrat, memproduksi
asam organik, termasuk laktit formik, asetik dan propionik. Asam ini akan
berdifusi ke dalam enamel, dentin atau sementum yang secara parsial
menghancurkan kristal mineral (Soeyoso, 2012). Setelah itu mineral yaitu
kalsium dan fosfat akan berdifusi dari gigi dan bila proses terus berlanjut
maka akan terjadi kavitas dan menyebabkan gigi berlubang atau karies gigi
(Soeyoso, 2012).
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah karies yaitu dengan
mencegah pembentukan plak pada permukaan gigi dan dengan membersihkan
gigi dari sisa-sisa makanan yang tertinggal. Salah satu cara untuk mencegah
pembentukan plak yaitu dengan pembersihan mekanis disertai penambahan
bahan antimikroba untuk menekan bakteri Streptococcus mutans
(Pratiwi,32005). Menyikat gigi menghilangkan sisa-sisa makan yang
menempel pada gigi dan membantu untuk mengontrol karies (Pratiwi, 2005).
Bahan yang digunakan dalam menyikat gigi adalah pasta gigi.Fungsi
pasta gigi yaitu membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang tertinggal,
menjaga kesehatan gigi dan mulut selain itu juga memberi aroma pada rongga
mulut (Pratiwi, 2005).
Pada zaman modern ini produsen pasta gigi banyak mengembangkan
kandungan pasta gigi dengan menambah bahan lain yang dapat menekan
bakteri penyebab karies gigi (Yulineri, 2005).
Bahan antimikroba yang ditambahkan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri diantaranya adalah flour, fenol, hexidin dan
chlorhexidine. Chlorhexidine merupakan bahan yang sangat efektif tetapi
dapat menimbulkan efek merugikan apabila digunakan pada jangka waktu
yang lama(Pratiwi, 2005). Penggunaan minyak essensial dan ekstrak
tumbuhan dapat digunakan sebagai alternatif sebagai anti kuman dalam pasta
gigi seperti lidah buaya, daunsirih dan siwak(Pratiwi, 2005).
Kencur (Kaempferia galanga) banyak digunakan oleh masyarakat di
Indonesia sebagai obat tradisional. Manfaat kencur antara lain sebagai obat
mual, obat bengkak, obat batuk dan antibakteri (Tamam, 2011).Berdasarkan
penelitian yang ada kandungan yang dimiliki oleh rimpang kencur antaralain
minyak atsiri kurang lebih (2,4%-3,9%). Pada rimpang kencur juga terdapat
senyawa-senyawa lain yaitu flavonoid, polifenol, dan saponin.Zat yang
berkhasiat sebagai anti bakteri dalam minyak atsiri adalah sineol dan borneol.
Kencur mempunyai kemampuandalam menghambat pertumbuhan dan
membunuh bakteri (anti-bacterial effect) (Tamam, 2011).Proses
penghambatan terhadap mikroba tersebut karena senyawa bioaktif yang
memiliki gugus hidroksil (OH) bereaksi dengan komponen bahan dalam sel
mikroorganisme tersebut, sehingga mikroba tersebut tidak lagi memiliki
aktivitas dan akhirnya mengalami kematian (Tamam, 2011).
Flavonoid dapat mengurangi pertumbuhan mikroorganisme dengan
membentuk senyawa kompleks dengan protein melalui pembentukan ikatan
hidrogen. Mekanismenya dengan mendenaturasi asam nukleat dan molekul
protein sehingga akan terjadi koagulasi dan pembekuan yang mempengaruhi
metabolismedanfungsi biologis bakteri. Energi bakteri tidak tercukupi
sehingga sel bakteri akan mengalami kerusakan dan bakteri akan mati dan
akan menurunkan resiko terjadinya karies (Pelczar, 2005).Menurut penelitian
Almaida (2013), tentang aktivitas antibakteri ekstrak jahe merah pada bakteri
Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% menunjukkan pembentukan
zona hambat paling luas.
Berdasarkan uraian tersebutmaka peneliti akan meneliti zona hambat
bakteri pasta gigi yang mengandung ekstrak kencur20% terhadap
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutanssebagai bakteri penyebab karies

4. APA PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN BAKTERI


STEPTOCOCCUS MUTANS? (AMANDA & RIKA)
= Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Streptococcus mutans
yaitu karies gigi. Karies gigi merupakan suatu keadaan dimana adanya
kerusakan pada struktur jaringan pembentuk gigi yang disebabkan oleh
aktivitas bakteri.

5. MENGAPA STEPTOCOCCUS MUTANS TERMASUK KEDALAM


BAKTERI GRAM POSITIF? (HAIFA & GHANNI)
= Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif golongan
Streptococcus viridans yang dapat mengeluarkan toksin sehingga sel-sel
pejamu rusak dan bersifat aerob serta relatif sering terdapat dalam rongga
mulut yaitu pada permukaan gigi (Corwin, 2008).

6. APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH DATANGNYA


BAKTERI TERSEBUT(STEPTOCOCCUS MUTANS)? (KHUSNUL &
VINA)
= Agar gigi tidak menjadi berlubang, pencegahan karies harus dilakukan
sedini mungkin. Berikut beberapa cara mencegah karies gigi yang bisa Anda
terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menjaga Kebersihan Mulut di Rumah
Kebersihan gigi dan mulut yang baik merupakan faktor terpenting dalam
mencegah penyakit-penyakit di dalam mulut, seperti karies gigi, gigi
berlubang, bau mulut, dan radang gusi.
Gosoklah gigi dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Sikat gigi dengan teknik yang benar agar hasil dapat maksimal. Jangan lupa
gunakan pasta gigi mengandung fluoride untuk memberikan perlindungan
gigi terhadap karies gigi.
Lalu, selalu bersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi
menggunakan dental floss.
2. Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis
Ngemil makan makanan dan minuman manis memang menyenangkan, tapi
ternyata kebiasaan ini bisa memicu terjadinya karies gigi. Karena, kandungan
gula pada sisa makanan yang menempel di gigi bisa mengundang kuman
untuk bersarang di sana. Jika terjadi terus-menerus, maka bisa membentuk
karies gigi.
Kalau memang ingin snacking, konsumsilah snack sehat seperti buah potong,
yoghurt, kacang-kacangan, dan keju. Makanan-makanan tersebut bermanfaat
untuk kesehatan gigi dan membantu mencegah karies gigi.

3. Pemberian Fluor
Pemberian fluor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara lokal dan
sistemik. Metode lokal bisa dengan cara pengolesan, penggunaan pasta gigi
mengandung fluoride, dan larutan kumur mengandung fluoride.
Untuk cara sistemik, pemberian fluor dapat dilakukan dengan konsumsi tablet
mengandung fluor dan penambahan fluor pada air minum.
Jika salah satu cara pemberian fluor tersebut dilakukan rutin, maka bisa
membantu mencegah terjadinya karies gigi.

4. Rutin ke Dokter Gigi


Terkadang, karies tidak dapat dideteksi hanya dengan penglihatan biasa
apalagi tanpa bantuan alat-alat. Oleh karena itu, perlu bantuan seorang dokter
gigi untuk mendeteksinya.
Demi mendeteksi karies gigi, rutinlah memeriksa gigi minimal enam bulan
sekali. Hal ini penting dilakukan sebagai pencegahan karies gigi.
Karies gigi sebenarnya masih dapat disembuhkan. Tapi, jika tidak terdeteksi,
maka bisa berubah menjadi gigi berlubang. Oleh karena itu, periksakan dan
lakukan pembersihan karang gigi secara rutin walaupun Anda merasa tidak
ada keluhan sama sekali.

5. Perbanyak Makan Buah dan Sayur


Banyak makan makanan tinggi kandungan air dan serat dapat menjadi
cara self-cleansing yang baik untuk gigi. Dengan mengunyah makanan
berserat, produksi air ludah bisa terangsang. Air ludah memiliki daya self-
cleansing untuk membersihkan permukaan gigi.
Tak hanya itu, vitamin dan mineral dari buah dan sayur dapat memperkuat
gigi serta gusi di sekitarnya. Makan buah dan sayur merupakan salah satu cara
mudah untuk mencegah karies gigi.

6. Melakukan Perawatan Pit and Fissure Sealant


Cara ini juga ampuh sekali untuk mencegah karies gigi. Pit and fissure
sealant merupakan tindakan oleh dokter gigi yang dilakukan dengan menutup
celah-celah yang dalam pada permukaan gigi, terutama pada gigi geraham
yang baru tumbuh, dimulai sekitar anak berumur 6 tahun. Celah tersebut
merupakan awal mula tempat terjadinya karies gigi.

7. Kurangi Ngemil di Sela-Sela Waktu Makan


Snacking atau ngemil merupakan kebiasaan yang mungkin cenderung
meningkat sejak pandemi. Sebenarnya ngemil boleh saja dilakukan, namun
kita harus tahu aturannya supaya tidak menyebabkan karies gigi.
Pilihlah jenis makanan yang baik untuk snacking. Lalu, atur jadwal ngemil
yaitu jangan di sela-sela waktu makan besar. Karena, ngemil di waktu
tersebut sama saja ibaratnya membiarkan gigi berendam di dalam larutan gula
sepanjang hari. Hal ini tentunya bisa menyebabkan karies gigi bila dilakukan
terus-menerus.

7. FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DARI


STEPTOCOCCUS MUTANS?
= Faktor virulensi Streptococcus mutans
Biasanya, keberadaan Streptococcus mutans dalam kavitas gigi diikuti oleh
karies setelah 6-24 bulan.6 Dua faktor virulensi utama yang terkait pada
perlekatan Streptococcus mutans yaitu enzim glukosiltransferase dan protein
antigen (AgI/AgII). Enzim glukosiltransferase mensintesis glukan dari
sukrosa dan sebagai ...

*TUJUAN PEMBELAJARAN*
1. MEKANISME KERJA BATERI STREPTOCOCCUS MUTANS
2. MENCEGAH KARIES PADA GIGI
3. AYAT DAN HADIST

Anda mungkin juga menyukai