BIDANG KEGIATAN :
PKM K
Diusulkan oleh :
1. Mailatullia Khariri (16020200050)/2016
2. Dwi Asmi Nirmalasari (16020200025)/2016
3. Elvaretta Rosa Sudarsono
Pemanfaatan bahan herbal sebagai komponen aktif dalam pasta gigi mulai
dikembangkan dalam kedokteran gigi seiring semangat back to nature dunia
saat ini. Sementara bahan herbal dianggap masyarakat relatif lebih aman.
Karena itulah, pencarian bahan herbal yang bersifat setara dengan bahan
sintesis sangat popular (sulung). Bahan herbal seperti enzim bromelin dari
bonggol nanas yang telah terbukti biokompatibilitasnya diduga efektif sebagai
bahan aktif antiplak dalam pasta gigi.13
Pasta gigi adalah suatu sediaan kosmetika semi solid yang mampu
membersihkan gigi, mengangkat sisa makanan dan kotoran yang melekat pada
permukaan gigi tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan yang
dibersihkan, mengurangi plak dan noda, menyegarkan nafas, serta dapat
memelihara kesehatan mulut seseorang (Anonim, 1980). Sebagai komponen
pengikat dalam pasta gigi ini digunakan derivat selulosa yaitu Natrium
karboksimetil selulosa atau Na CMC, yang berfungsi untuk menjaga kestabilan
pasta dan mencegah pemisahan komponen fasa. Na CMC merupakan pengikat
yang sering digunakan Permasalahan gigi yang sering terjadi pada kebanyakan
orang adalah terjadinya kerusakan gigi yang diawali dengan pembentukan plak
gigi. Plak adalah lapisan yang dibentuk oleh kolonisasi mikroflora oral pada
gigi dari sisa sisa protein pada makanan dengan diperantarai air ludah. Secara
umum plak timbul oleh adanya bakteri Streptococcus mutans yang berada pada
permukaan gigi. Plak gigi berwarna putih kekuningan dan memiliki konsistensi
lunak. Jika plak tidak dibersihkan, maka lamakelamaan mikroorganisme yang
berkontak pada permukaan gigi akan menyebabkan kalkulus dan akhirnya
menimbulkan karies pada gigi (Cracken, 1982). Karies gigi merupakan
penyakit rongga mulut yang paling sering terjadi dengan angka prevalensi
tertinggi dibandingkan dengan penyakit-penyakit mulut lainnya yaitu 90,05%
(Chrismirina, dkk. 2011).
Indonesia menduduki peringkat keenam dari negara-negara yang
memproduksi nanas setelah Thailand, Brasil, Kosta Rika, Filipina, dan China.
Karena rasa, tekstur, dan gizi yang terkandung dalam nanas termasuk buah
favorit untuk dikonsumsi langsung dan dapat diolah dalam berbagai bentuk
produk olahan baik untuk skala industri kecil (rumah tangga/perdesaan)
maupun industri besar (Mulyono, 2013). Beberapa jenis olahan nenas seperti
dodol nenas, sirup, selai, keripik, dan sebagainya. Buah nanas mudah busuk dan
umur simpan hanya sekitar 7 hari pada suhu 21C, akibatnya ketika musim
panen datang, terjadi kelebihan pasokan. Inti, kulit, dan mahkota hanya
digunakan untuk pakan atau menjadi sampah padat (Yanti, 2008).
Metoda yang digunakan sebagai pembersih gigi ini adalah metoda O.H.I.S
atau Oral Hygiene Index Simplified, merupakan suatu metode penilaian
sederhana untuk mengukur tingkat kebersihan gigi dan mulut dengan
menggunakan suatu angka atau indek. Yang dilakukan terhadap sisi rahang
kanan dan kiri, atas dan bawah gigi 6-16 panelis (Menaker, 1997). Berdasarkan
hal tersebut, maka dicoba untuk memformulasi ekstrak kasar bromelain dengan
konsentrasi 3%, 5%, 7% dalam bentuk pasta gigi sebagai pembersih gigi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan pasta gigi dari batang nanas sebagai
kosmetik alami?
2. Apa manfaat menggunakan pasta gigi dari batang nanas ?
3. Bagaimana cara memasarkan produk pasta gigi dari batang nanas agar
dapat dikenal oleh masyarakat luas.
1.3 Tujuan
1. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk
mendorong terciptanya wirausahawan muda yang peduli dengan
keadaan sekitar.
2. Memanfaatkan bahan yang memiliki kandungan enzim bromelain agar
menjadi kosmetik yang alami.
3. Mengenalkan kepada masyarakat yang belum mengetahui tentang
enzim bromelain pada kulit nanas sehingga dapat digunakan sebagai
pembersih gigi.
1.5 Kegunaan
1. Melatih jiwa muda dan ketrampilan mahasiswa dalam berkarir di dunia
usaha atau entrepreneur muda.
2. Memotivasi mahasiswa untuk membuka lapangan kerja untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
METODOLOGI PERCOBAAN