Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017
INTISARI
Kulit nanas (Ananas comosus) mengandung enzim bromelin, tanin, dan
flavonoid yang mempunyai efek antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus
mutans penyebab karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
formulasi pasta gigi ekstrak kulit nanas dan mengetahui efektivitas antibakteri
pasta gigi ekstrak kulit nanas terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.
Kulit nanas diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol 90%. Bahan formulasi pasta gigi meliputi CaCO3, sorbitol, gum arab,
peppermint oil, akuades, dan gliserin. Pasta gigi diuji kualitasnya meliputi uji
organoleptik, homogenitas, danpH. Pasta gigi ekstrak kulit nanas konsentrasi
®
6,25%, 12,5%, 25%, pasta gigi tanpa ekstrak, dan pasta gigi Pepsodent diuji
menggunakan metode difusi pada media TSA. Daya antibakteri pasta gigi diuji
dengan mengukur diameter zona hambat. Data evaluasi kualitas formulasi pasta
gigi dan uji efektivitas antibakteri pasta gigi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus)
dianalisis secaradeskriptif.
Uji evaluasi formulasi pasta gigi untuk uji organoleptik pada warna,
tekstur, dan aroma pasta gigi ekstrak kulit nanas konsentrasi 12,5% paling optimal
dibandingkan dengan konsentrasi yang lainnya dan hasil uji pH adalah 5-6.Rata-
rata diameter zona hambat pasta gigi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) 6,25%,
12,5%, 25%, dan pasta gigi tanpa ekstrak adalah 0 mm dan pasta gigi
®
Pepsodent adalah 18,4 mm. Formulasi pasta gigi ekstrak kulit nanas yang optimal
pada konsentrasi 12,5% dan pasta gigi ekstrak kulit nanas6,25%, 12,5%, dan 25%
tidak menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
ABSTRACT
Pasta gigi
Tanpa homogen 6 ekstrak ® 18,2 19
Pepsodent 18 mm mm mm
(+)
Tanpa 0 0
0 mm
6,25% homogen 6 ekstrak (-) mm mm
0 0
6,25% 0 mm
mm mm
0 0
12,5% homogen 6 12,5% 0 mm
mm mm
0 0
25% 0 mm
mm mm
rata dari percobaan tersebut adalah 0 terbentuk zona bening. Metode difusi
mm. cakram dipilih karena hasil
pembentukan zona bening lebih
PEMBAHASAN mudah untuk diamati dibandingkan
Hasil yang didapatkan dari uji dengan metode dilusi dan mudah
kualitas pasta gigi di atas pada uji dilakukan karena tidak perlu
organoteptik, homogenitas, dan pH memerlukan peralatan khusus dan
pasta gigi ekstrak 12,5% sudah relatif murah. Metode difusi cakram
sesuai dengan syarat mutu pasta gigi digunakan untuk menentukan
SNI 12-3524-1995 yaitu lembut, sensitivitas bakteri pathogen yang
berbentuk pasta, homogen tidak baik bersifat aerob maupun anaerob
terlihat adanya gelembung udara, fakultatif terhadap berbagai senyawa
gumpalan, dan partikel yang terpisah. antimikroba (Hudzicki, 2013).
pengujian pasta gigi ekstrak kulit Beberapa tahun terakhir ini
nanas dengan difusi cakram terjadi peningkatan ketertarikan pada
konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, dan kulit nanas yang menunjukkan
tanpa ekstrak tidak dapat adanya efek antibakteri. Penelitian
menghambat pertumbuhan yang dilakukan sebelumnya
Streptococcus mutans. Jadi dapat mengungkapkan bahwa ekstrak kulit
disimpulkan, pasta gigi kulit nanas nanas diperoleh data bahwa kadar
(Ananas comosus) tidak mempunyai hambat minimal terdapat pada
efek sebagai antibakteri penyebab konsentrasi 6,25%, sedangkan kadar
karies. bunuh minimal terdapat pada
Formula pasta gigi optimal konsentrasi 50% mampu melawan
ditentukan oleh sesuai atau tidaknya bakteri Streptococcus mutans. Hasil
dengan syarat mutu pasta gigi SNI penelitian ini menunjukkan pasta gigi
12-3524-1995. Pada formula pasta ekstrak kulit nanas tidak
gigi ekstrak kulit nanas konsentrasi menghambat pertumbuhan
25% kurang homogen karena Streptococcus mutans, hal tersebut
menggunakan ekstrak kulit nanas berarti tidak sesuai dengan penelitian
dengan konsentrasi lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini dapat
formula yang lain sehingga pada saat dipengaruhi beberapa faktor seperti
digerus lebih sulit untuk lembut dan suhu pada saat proses pembuatan
homogen dengan baik, akan tetapi ekstrak dan umur panen. Pada saat
hasil selama 2 minggu penyimpanan pengeringan kulit nanas, selain
tetap stabil. dengan panas matahari langsung juga
Kadar zona hambat pada uji menggunakan oven dengan suhu
difusi cakram ditentukan oleh tingkat 60°C karena kulit nanas sangat lama
zona bening disekitar kertas cakram. dalam proses pengeringan. Setelah
Zona bening tersebut diakibatkan pengeringan dan dimaserasi, saat
adanya tidak adanya pertumbuhan proses evaporasipun masih harus di
bakteri. Namun selama penelitian waterbath dengan suhu 60°C agar
dilakukan, zona bening yang mendapatkan ekstrak kental.
terbentuk hanya pada kontrol positif Menurut Kumaunang et al., (2011),
®
Pepsodent dan pada pasta gigi kenaikan aktivitas pada temperature
ekstrak dengan konsentrasi tidak 55 sampai dengan 65°C berpengaruh
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017