Anda di halaman 1dari 8

22

Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI PASTA GIGI EKSTRAK KULIT


NANAS (Ananas comosus) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus
mutans PENYEBAB KARIES GIGI

TEST THE EFFECTIVENESS OF ANTIBACTERIAL TOOTHPASTE


EXTRACT THE PINEAPPLE PEEL (Ananas comosus) against the
GROWTH of Streptococcus mutans CAUSES DENTAL CARIES
1) 2) 1)
Maulinda Raisha , Sri Tasminatun., M.Si., Apt. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
maulinda94@gmail.com

INTISARI
Kulit nanas (Ananas comosus) mengandung enzim bromelin, tanin, dan
flavonoid yang mempunyai efek antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus
mutans penyebab karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
formulasi pasta gigi ekstrak kulit nanas dan mengetahui efektivitas antibakteri
pasta gigi ekstrak kulit nanas terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.
Kulit nanas diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol 90%. Bahan formulasi pasta gigi meliputi CaCO3, sorbitol, gum arab,
peppermint oil, akuades, dan gliserin. Pasta gigi diuji kualitasnya meliputi uji
organoleptik, homogenitas, danpH. Pasta gigi ekstrak kulit nanas konsentrasi
®
6,25%, 12,5%, 25%, pasta gigi tanpa ekstrak, dan pasta gigi Pepsodent diuji
menggunakan metode difusi pada media TSA. Daya antibakteri pasta gigi diuji
dengan mengukur diameter zona hambat. Data evaluasi kualitas formulasi pasta
gigi dan uji efektivitas antibakteri pasta gigi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus)
dianalisis secaradeskriptif.
Uji evaluasi formulasi pasta gigi untuk uji organoleptik pada warna,
tekstur, dan aroma pasta gigi ekstrak kulit nanas konsentrasi 12,5% paling optimal
dibandingkan dengan konsentrasi yang lainnya dan hasil uji pH adalah 5-6.Rata-
rata diameter zona hambat pasta gigi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) 6,25%,
12,5%, 25%, dan pasta gigi tanpa ekstrak adalah 0 mm dan pasta gigi
®
Pepsodent adalah 18,4 mm. Formulasi pasta gigi ekstrak kulit nanas yang optimal
pada konsentrasi 12,5% dan pasta gigi ekstrak kulit nanas6,25%, 12,5%, dan 25%
tidak menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

Kata kunci :Streptococcus mutans, pasta gigi, ekstrak kulit nanas


22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

ABSTRACT

The pineapple (Ananas comosus) peel contains enzyme bromelin, tannin,


and flavonoid which have antibacterial effect in the growth of Streptococcus
mutans as the cause of dental caries. This study aimed to get the formulation of
pineapple peel extract toothpaste and find out its antibacterial effectiveness on the
growth of Streptococcus mutans.
The pineapple peel was extracted using maceration method with ethanol
solvent 90%. The ingredients of the toothpaste formulation were CaCO3, sorbitol,
Arabic gum, peppermint oil, aquades, and glycerin. Pineapple peel extract
toothpaste with the concentration of 6,25%, 12,5%, 25%, toothpaste with no
®
extract and Pepsodent toothpaste were tested using diffusion method on TSA
medium. The antibacterial power of the toothpaste was tested by measuring the
inhibition zonediameter. The evaluation data of toothpaste formulation quality and
antibacterial effectiveness test of thepineapple peel extract toothpaste
(Ananascomosus) were analyzed descriptively.
Based on the result of theevaluation testof toothpaste formulation for
organoleptic teston the colour, texture, and aroma, pineapple peel extract
toothpaste with concentration 12,5% had the most optimum result compared to the
other concentrations. The result of its pH test was 5-6. The mean of the inhibition
zonediameterof pineapple peel extract toothpastewith the concentration of 6,25%,
®
12,5%, 25% and the toothpaste with no extract was 0 mm and Pepsodent
toothpaste was 18,4 mm. The optimum formulation of pineapple peel extract was
on the concentration of 12.5% and that on the concentration of6,25%, 12,5%,
25%, did not inhibit the growth of Streptococcus mutans.

Keywords: Streptococcus mutans, toothpaste, pineapple peel extract.

PENDAHULUAN Faktor utama penyebab karies yaitu


Karies gigi merupakan penyakit mikroorganisme, host, waktu, dan
yang sering dijumpai di rongga mulut substrat (Sondang et al., 2008).
(Tampubolon, 2005) dan merupakan Karies gigi dalam perkembangannya
gangguan kesehatan yang umum membutuhkan waktu yang lama dan
dialami oleh masyarakat. Hasil Survei bersifat kronis (Tampubolon, 2005).
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Banyak yang dapat dilakukan untuk
tahun 2010 oleh Departemen mencegah karies, dengan mengetahui
Kesehatan RI bahwa penduduk penyebabnya merupakan hal penting
Indonesia yang menderita penyakit agar mengerti cara melakukan
gigi dan mulut meliputi karies gigi pencegahannya.
sebesar 73% (Sasea et al., 2013). Streptococcus mutans seperti
Karies gigi merupakan penyakit termasuk kelompok Streptococcus
infeksi yang bersifat progresif serta viridians yang memegang peranan
akumulatif pada jaringan keras gigi penting dalam proses terjadinya
yang ditandai dengan kerusakan karies dan merupakan anggota floral
jaringan, dimulai dari permukaan normal rongga mulut yang memiliki
gigi hingga meluas ke arah pulpa. sifat α-hemolitik (Lantz et al., 2006).
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

Salah satu cara yang bisa dilakukan METODE


untuk mencegah karies gigi adalah Jenis penelitian ini adalah
dengan menghambat pertumbuhan penelitian eksperimental laboratoris
bakteri kariogenik, sehingga dapat murni secara in vitro. Sampel
mengurangi terbentuknya koloni penelitian berupa ekstrak kulit nanas
bakteri yang semakin luas dan yang diperoleh dari perkebunan
produksi asam. nanas yang ada di Blitar, Jawa
Untuk menghambat Timur.. Penelitian ini dilakukan di
pembentukan plak dan mengurangi Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas
resiko terjadinya karies terdapat Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
beberapa cara yaitu dengan cara Universitas Muhammadiyah
mekanis dan kimiawi. Menyikat gigi Yogyakarta.
dengan pasta gigi adalah salah satu Pembuatan ekstrak kulit nanas
cara untuk menjaga kebersihan dengan metode maserasi. Buah nanas
rongga mulut. Pasta gigi merupakan dicuci kemudian dikupas kulitnya
bahan antiplak yang berfungsi dan dipotong-potong. Kulit nanas
sebagai media penghilang bakteri dikeringkan di bawah sinar matahari
dan plak (Perry et al., 2007). langsung dan di oven pada
Salah satu tanaman tradisional temperature 60°C. Kulit nanas dibuat
yang mempunyai potensi untuk serbuk menggunakan blender. Serbuk
dikembangkan menjadi obat dimaserasi dengan pelarut etanol
alternatif dalam mengurangi 90% selama 3 hari dan diaduk setiap
patogenitas bakteri Streptococcus 24 jam dan diremaserasi, kemudian
mutans adalah nanas (Ananas disaring. Filtrat diuapkan untuk
comosus). Bagian-bagian yang menghilangkan pelarutnya
bersifat buangan pada nanas antara menggunakan Rotary Evaporator
lain adalah kulit yang memiliki dan dilanjutkan dengan waterbath
tekstur tidak rata, berduri kecil di sehingga diperoleh ekstrak kulit
permukaan luarnya, dan dibuang nanas.
begitu saja sebagai limbah. Kulit Pembuatan formula pasta gigi
nanas mempunyai kandungan dibuat sesuai dengan formulasi Sari
vitamin C, karotenoid, serat, (2014) yang telah dilakukan optimasi
antosianin, flavonoid, tannin sehingga menjadi pasta gigi yang
(Erukairune et al., 2011) dan enzim baik yaitu dengan bahan-bahan
bromelin (Kumaunag et al., 2011). CaCO3, gliserin, sorbitol, gum arab,
Hal ini mendorong peneliti untuk peppermint oil, air, dan ekstrak kulit
mengetahui apakah pasta gigi ekstrak nanas dengan konsentrasi 6,25%,
kulit nanas (Ananas comosus) 12,5%, dan 25%. Dilakukan uji
mempunyai kemampuan dalam kualitas pasta gigi meliputi uji
menghambat pertumbuhan bakteri organoleptik, uji homogenitas, dan
Streptococcus mutans sehingga dapat uji pH sesuai dengan SNI 12-3524-
digunakan sebagai alternatif bahan 1995.
obat herbal dan diharapkan dapat Pengaruh formula pasta gigi
mengurangi angka kejadian karies ekstrak kulit nanas terhadap
gigi. pertumbuhan Streptococcus mutans
ditentukan dengan mengamati
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

diameter zona inhibisi (DZI) metode Tabel 1. Hasil pengamatan sediaan


difusi cakram. DZI ditentukan formula pasta gigi uji organoleptik
dengan melihat adanya daerah yang
jernih di sekitar kertas cakram yang Formula Warna Aroma Tekstur
sebelumnya sudah direndam pada
pasta gigi ekstrak kulit nanas 6,25%,
12,5%, 25%, tanpa ekstrak sebagai
kontrol negatif, dan Pepsodent
® Tanpa Putih Mint Lembut,
sebagai kontrol positif pada media ekstrak sedang
Triton Soya Agar (TSA).
Semua petri disc diinkubasi pada
suhu 370C selama 24 jam. Pertumbuhan
6,25% Coklat Mint Lembut,
bakteri dilihat dengan mengukur zona
hambat berupa area bening di sekitar
muda sedang
kertas cakram menggunakan penggaris.
Percobaan dilakukan pengulangan
sebanyak tiga kali. Data hasil penelitian Coklat Mint Lembut, baik
tentang efektivitas daya antibakteri pasta
gigi ekstrak kulit nanas (Ananas
comosus) terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans dianalisis
menggunakan deskriptif. 25% Coklat Mint Kurang
tua lembut, baik
HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk Tabel 1 menunjukkan hasil
mengetahui formulasi pasta gigi yang dari pengamatan selama 2 minggu
optimal dengan uji organoleptik, uji penyimpanan di suhu kamar
homogenitas, uji pH dan untuk (Poucher, 2000) untuk uji kualitas
mengetahui efektivitas antibakteri organoleptik. Hal tersebut
pasta gigi ekstrak kulit nanas ditunjukkan pada warna, aroma, dan
terhadap pertumbuhan Streptococcus tekstur keempat formula terdapat
mutans secara in vitro dengan perbedaan. Hasil penelitian
metode difusi kertas cakram untuk didapatkan selama 2 minggu
menentukan daerah zona inhibisi penyimpanan tidak terjadi perubahan
(DZI). Penelitian dilakukan di aroma, warna, dan tekstur, yang
Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas berarti pasta gigi tersebut baik
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan selama penyimpanan 2 minggu pada
Universitas Muhammadiyah suhu kamar.
Yogyakarta. Hasil uji formulasi pasta Pada uji homogen yang perlu
gigi optimal dideskripsikan dalam diamati adalah adanya butiran kasar
Tabel 1. atau terjadi pemisahan selama 2
minggu penyimpanan pada suhu
kamar. Uji ini menunjukkan adanya
perbedaan homogenitas dari keempat
formula pasta gigi. hasil uji pada
formula pasta gigi ekstrak kulit nanas
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

konsentrasi 25% menunjukkan


kurang homogen karena terdapat
gumpalan kecil dan tetap stabil
selama penyimpanan. Pada uji pH
hasil yang didapat antara rentang 5-6 Tabel 3. Hasil pengamatan Hasil
sudah sesuai dengan syarat pasta gigi diameter zona hambat pasta gigi
yang baik yaitu pada pH 4,5-10 ekstrak kulit nanas
menurut SNI 12-3524-1995. (Ananascomosus)terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans
Tabel 2. Hasil pengamatan sediaan
formula pasta gigi uji homogenitas Pasta gigi I II III
dan uji pH
Formula homogen pH itas Ekstrak kulit 0 0
0 mm
nanas mm mm

Pasta gigi
Tanpa homogen 6 ekstrak ® 18,2 19
Pepsodent 18 mm mm mm
(+)

Tanpa 0 0
0 mm
6,25% homogen 6 ekstrak (-) mm mm

0 0
6,25% 0 mm
mm mm

0 0
12,5% homogen 6 12,5% 0 mm
mm mm

0 0
25% 0 mm
mm mm

25% Kurang 5 Pada Tabel 3 hasil yang


didapatkan pada pasta gigi
homogen ®
Pepsodent sebagai kontrol positif
menunjukkan tidak terdapat
Hasil yang didapatkan dari uji
pertumbuhan Streptococcus
kualitas pasta gigi di atas pada pH
pasta gigi ekstrak 12,5% sudah mutanspada ketiga media agar, rata-
sesuai dengan syarat mutu pasta gigi rata dari percobaan tersebut adalah
SNI 12-3524-1995 yaitu lembut, 18,4 mm. Pada ekstrak kulit nanas,
konsistensi baik berbentuk pasta, pasta gigi tanpa ekstrak dan pasta
homogen tidak terlihat adanya gigi ekstrak kulit nanas dengan
gelembung udara, gumpalan, dan konsentrasi 6,25%, 12,5%, dan 25%
partikel yang terpisah. menunjukkan masih terdapat
pertumbuhan Streptococcus
mutanspada ketiga media agar, rata-
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

rata dari percobaan tersebut adalah 0 terbentuk zona bening. Metode difusi
mm. cakram dipilih karena hasil
pembentukan zona bening lebih
PEMBAHASAN mudah untuk diamati dibandingkan
Hasil yang didapatkan dari uji dengan metode dilusi dan mudah
kualitas pasta gigi di atas pada uji dilakukan karena tidak perlu
organoteptik, homogenitas, dan pH memerlukan peralatan khusus dan
pasta gigi ekstrak 12,5% sudah relatif murah. Metode difusi cakram
sesuai dengan syarat mutu pasta gigi digunakan untuk menentukan
SNI 12-3524-1995 yaitu lembut, sensitivitas bakteri pathogen yang
berbentuk pasta, homogen tidak baik bersifat aerob maupun anaerob
terlihat adanya gelembung udara, fakultatif terhadap berbagai senyawa
gumpalan, dan partikel yang terpisah. antimikroba (Hudzicki, 2013).
pengujian pasta gigi ekstrak kulit Beberapa tahun terakhir ini
nanas dengan difusi cakram terjadi peningkatan ketertarikan pada
konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, dan kulit nanas yang menunjukkan
tanpa ekstrak tidak dapat adanya efek antibakteri. Penelitian
menghambat pertumbuhan yang dilakukan sebelumnya
Streptococcus mutans. Jadi dapat mengungkapkan bahwa ekstrak kulit
disimpulkan, pasta gigi kulit nanas nanas diperoleh data bahwa kadar
(Ananas comosus) tidak mempunyai hambat minimal terdapat pada
efek sebagai antibakteri penyebab konsentrasi 6,25%, sedangkan kadar
karies. bunuh minimal terdapat pada
Formula pasta gigi optimal konsentrasi 50% mampu melawan
ditentukan oleh sesuai atau tidaknya bakteri Streptococcus mutans. Hasil
dengan syarat mutu pasta gigi SNI penelitian ini menunjukkan pasta gigi
12-3524-1995. Pada formula pasta ekstrak kulit nanas tidak
gigi ekstrak kulit nanas konsentrasi menghambat pertumbuhan
25% kurang homogen karena Streptococcus mutans, hal tersebut
menggunakan ekstrak kulit nanas berarti tidak sesuai dengan penelitian
dengan konsentrasi lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini dapat
formula yang lain sehingga pada saat dipengaruhi beberapa faktor seperti
digerus lebih sulit untuk lembut dan suhu pada saat proses pembuatan
homogen dengan baik, akan tetapi ekstrak dan umur panen. Pada saat
hasil selama 2 minggu penyimpanan pengeringan kulit nanas, selain
tetap stabil. dengan panas matahari langsung juga
Kadar zona hambat pada uji menggunakan oven dengan suhu
difusi cakram ditentukan oleh tingkat 60°C karena kulit nanas sangat lama
zona bening disekitar kertas cakram. dalam proses pengeringan. Setelah
Zona bening tersebut diakibatkan pengeringan dan dimaserasi, saat
adanya tidak adanya pertumbuhan proses evaporasipun masih harus di
bakteri. Namun selama penelitian waterbath dengan suhu 60°C agar
dilakukan, zona bening yang mendapatkan ekstrak kental.
terbentuk hanya pada kontrol positif Menurut Kumaunang et al., (2011),
®
Pepsodent dan pada pasta gigi kenaikan aktivitas pada temperature
ekstrak dengan konsentrasi tidak 55 sampai dengan 65°C berpengaruh
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

terhadap aktivitas enzim bromelin. Berdasarkan penelitian yang telah


Peningkatan temperatur dapat dilakukan dapat disimpulkan
menyebabkan peningkatan kecepatan bahwa:
reaksi dan secara bersamaan
meningkatkan kecepatan inaktivasi 1. Formulasi pasta gigi dengan
enzim. Hal tersebut yang kualitas optimal adalah pasta
mempengaruhi kandungan enzim gigi ekstrak kulit nanas
bromelin yang ada pada kulit nanas konsentrasi 12,5%.
hilang atau rusak setelah menjadi 2. Pasta gigi ekstrak kulit nanas
ekstrak kental sehingga tidak (Ananas comosus) 6,25%,
menghambat Streptococcus mutans. 12,5%, dan 25% tidak efektif
Menurut Katno (2008), umur panen menghambatpertumbuhan
tanaman mempengaruhi kandungan bakteri Streptococcus mutans.
senyawa kimia dalam tanaman. Kulit
nanas memiliki kandungan senyawa DAFTAR PUSTAKA
enzim bromelin, tanin, dan Erukairune,O.L., Ajiboye, J.A.,
flavonoid sebagai antibakteri. Adejobi, R.O., Okafor,
Menurut Kambey (2006), enzim O.Y., Adenekan, S.O.
bromelin banyak terdapat pada (2011). Protective Effect of
bagian tangkai, kulit, daun buah dan Pineapple (Ananas
batang dalam jumlah kadar yang comosus) Peel Extract on
berbeda-beda. Enzim bromelin yang Alcohol-Induced Oxidative
terdapat pada buah nanas muda Stress in Brain Tissues of
paling banyak yaitu 62,5 U/mg Male Albino Rats.Asian
sedangkan pada batangbuah nanas Pasific Journal of Tropical
mengandung enzim bromelin DiseaseVols. 1(1): 5-
sebanyak 27,3 U/mg dan pada kulit 9.http://www.sciencedirect.c
buah nanas 32,2 U/mg. Aktivitas om/science/article/pii/S2222
bromelin buah nanas muda lebih 180811600029
tinggi daripada buah yang tua atau Hudzicki, J. (2013). Kirby-Bauer
matang. Hal ini merupakan salah satu Disk Diffusion Succeptibility
penyebab tidak berefeknya kulit Test Protocol. Diakses pada
nanas pada bakteri karena pada tanggal 15 Oktober 2017.
penelitian ini menggunakan kulit www.microbelibrary.org
nanas yang sudah matang yang Kambey, N. 2006. Pengolahan
kandungan enzim bromelinnya lebih Minyak Kelapa dengan
rendah dibandingkan nanas muda Penambahan Enzim Bromelin
dan pada saat proses ekstraksi suhu dari Kulit Nanas (Ananas
yang digunakan tidak sesuai comosusL). Skripsi. FMIPA
sehingga menyebabkan kandungan UNSRAT, Manado.
enzim bromelin sebagai antibakteri Katno. (2008). Pengelolaan Pasca
rusak dan pasta gigi ekstrak kulit Panen Tanaman Obat. Balai
nanas tidak berefek pada Besar Penelitian Tanaman
Streptococcus mutans. Obat dan Obat Tradisional,
Tawangmangu. Halaman 20-
KESIMPULAN 30.
22
Desember
Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah 2017

Kumaunang, Maureen., hidup.Skripsi. Universitas


Kamu,Vanda. (2011). Sumatra Utara.
Aktifitas Enzim Bromelin
dari Ekstrak Kulit Nanas
(Ananas comosus). Manado :
Jurnal Ilmiah SAINS. Vols.
11 no. 2, Hlm. 198-201.
LantzM.S. and LeBlanc D.J.
(2006)Oral Microbiology and
Immunology [Book]. -
Washington D.C : ASM
PRESS.
Perry, D.A., Beemsterboer, P.L,.
(2007).Periodontology for the
dental hygienist. St. Louis :
Saunders Elsevier.
Poucher, John. (2000). Poucher’s
Parfume, Cosmetics and
th
Soap. 10 edition. Hilda
Butler. Kliwer Academy
Publishers USA. Hal 217-251.
Sari, Fitriana Ika. (2014). Efektivitas
Daya Antibakteri Pasta Gigi
Ekstrak Daun Ciplukan (
PhysalisangulataL.)
TerhadapBakteri
Streptococcusmutans.
Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Sasea, Altriyani,. Lampus, B.S,. dan
Supit, Aurelia. (2013).
Gambaran Status Kebersihan
Rongga Mulut dan Status
Gingiva Pada Mahasiswa
dengan gigi berjejal. Jurnal
e-GiGi. Vol.1, No.1, Hal. 53.
SNI 12-3524-1995. Pasta Gigi.
Dewan Standarisasi
Nasional. Jakarta. Hal 1-16.
Sondang,T dan Hamada,T.
(2008)Menuju gigi dan mulut
sehat.Universitas Sumatra
Utara. Hal. 4-15.
Tampubolon, N.S. (2005).Dampak
karies gigi dan penyakit
periodontal terhadapkualitas

Anda mungkin juga menyukai