Anda di halaman 1dari 6

UJI AKTIVITAS SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L)

TERHADAP Streptococcus mutans

Taufiq*) Nurlianti**)
*)
Akademi Farmasi Yamasi Makassar
**)
Program Studi D3 Farmasi Yamasi Makassar

Abstrak

Daun kersen (Muntingia calabura L) memiliki aktivitas antibakteri. Kandungan kimia yang
terkandung di dalamnya yang bersifat antibakteri adalah flavonoid . Telah dilakukan penelitian sebelumnya
menggunakan ekstrak daun kersen pada konsentrasi 10% dapat menghambat pertumbuhan streptococcus
mutans. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan pasta gigi ekstrak daun kersen kemudian dilakukan
pengujian daya hambat dengan konsentrasi ekstrak daun kersen 5%, 7,5% dan 10% terhadap Streptococcus
mutans. Pengujian daya hambat dilakukan dengan metode sumuran. Hasil uji daya hambat pasta gigi ekstrak
daun kersen yang diperoleh dari konsentrasi ekstrak 5% dapat menghambat dengan rata-rata diameter zona
hambatan 13,2 mm, konsentrasi ekstrak 7,5% dengan rata-rata diameter zona hambatan 15 mm dan
konsentrasi 10 % dengan rata-rata diameter zona hambatan 17,1 mm .Dari hasil yang didapatkan
menunjukkan kategori kuat sebagai antibakteri.

Kata kunci : Daun kersen, pasta gigi, daya hambat, Streptococcus mutans

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman paling tinggi dibanding
akan berbagai jenis tumbuhan. Bahan alam tempat lain. Kebersihan rongga mulut dapat
saat ini semakin marak digunakan dalam dilihat dari ada tidaknya deposit-deposit
pengobatan karena bahan alam dinilai organik, seperti sisa makanan, dan plak gigi
memiliki efek samping yang lebih rendah (Ramadhani, 2017).
dibanding obat sintesis atau kimia, harganya Salah satu penyakit yang umum pada
lebih terjangkau, dan bahan bakunya mudah rongga mulut akibat kolonisasi
diperoleh. Kecenderungan gaya hidup yang mikroorganisme adalah karies gigi. Karies
“back to nature” saat ini membuktikan bahwa gigi diawali akibat pertumbuhan
hal yang tradisional bukanlah sesuatu yang Streptococcus mutans dan spesies
ketinggalan zaman. Banyak penelitian tentang Streptococcus lainnya pada permukaan gigi.
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat, telah Hasil fermentasi metabolismenya
dilakukan dalam dunia kedokteran modern menghidrolisis sukrosa menjadi komponen
(Wulandari, 2017). Salah satu tanaman yang monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim
dapat digunakan sebagai obat adalah kersen glukosiltransferase selanjutnya merakit
(Muntingia calabura L). Kersen merupakan glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa
tumbuhan tropis yang mudah dijumpai. adalah gula utama yang difermentasi menjadi
Ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran
terbukti memiliki kemampuan untuk menempel pada permukaan gigi dan
menurunkan tingkat kejadian mastitis yang membentuk plak gigi .Salah satu cara yang
disebabkan oleh adanya senyawa flavonoid, dianggap efektif dalam merawat dan menjaga
tanin dan saponin (Saqli, dkk, 2014). kebersihan rongga mulut serta mencegah
Berdasarkan penelitian sebelumnya menurut terbentuknya karies gigi adalah menggosok
Wulandari, 2017 daun kersen memiliki gigi dengan menggunkan pasta gigi.
aktivitas antibakteri, antioksidan, dan Pembersihan gigi dengan menyikat gigi
antipoliferatif. menggunakan pasta gigi lebih efektif
Rongga mulut merupakan salah satu dibandingkan dengan menyikat gigi tanpa
tempat dalam tubuh yang mengandung pasta gigi.
mikroorganisme dengan populasi dan Pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Essy Eryati,dkk, 2016 Sampel yang digunakan adalah daun
pengaruh penambahan ekstrak daun kersen kersen (Muntingia calabura L) yang diambil
terhadap aktivitas antibakteri membuktikan dari kecamatan Pallangga, kelurahan
bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia Bontoalla, kabupaten Gowa.
calabura L) dalam konsentrasi 10% sudah Pengolahan Sampel
dapat menghambat bakteri Streptococcus Sampel yang digunakan yaitu daun
mutans.Berdasarkan latar belakang di atas, kersen. Dimana setelah pengambilan sampel,
maka penulis tertarik melakukan penelitian sampel dibersihkan dari tangkainya.
tentang uji aktivitas sediaan pasta gigi ekstrak Setelah dibersihkan sampel kemudian di
daun kersen (Muntingia calabura L) terhadap keringkan dengan cara di angin-anginkan
Streptococcus mutans dengan beberapa dalam suhu ruang hingga kering. Setelah
variasi konsentrasi dibawah 10 %. kering, dilakukan sortasi kering untuk
memastikan tidak ada benda asing dalam
METODE PENELITIAN sampel, maka daun kersen siap diekstraksi.
Jenis Penelitian Pembuatan Ekstrak Daun Kersen
Penelitian ini adalah eksperimen Daun kersen yang telah dikeringkan
laboratorium dengan melakukan serangkaian ditimbang sebanyak 600 gram kemudian daun
percobaan untuk mengamati dan menentukan kersen dipotong-potong sesuai dengan
seberapa besar aktivitas Pasta Gigi Ekstrak derajat kehalusan kemudian dimaserasi
Daun Kersen (Mutingia calabura L) Terhadap dengan menggunakan pelarut etanol 70%
Pertumbuhan Streptococcus mutans. selama 3 x 24 jam dalam suhu kamar.
Waktu dan Tempat Penelitian Simplisia yang telah dimaserasi dengan
Penelitian ini dilakukan pada bulan pelarutan etanol 70% disaring hingga di
Juli 2018 dan dilaksanakan di laboratorium peroleh filtrat. Filtrat pelarut tersebut
Mikrobiologi Akedemi Farmasi Yamasi kemudian diuapkan dengan menggunakan
Makassar alat rotavapor sehingga dihasilkan ekstrak
Pengambilan Sampel kental daun kersen.

Rancangan Formula

Tabel 1. Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L)

Formula
Bahan
FI F III F III Khasiat
(%) (%) (%)

Ekstrak daun kersen 5 7,5 10 Zat aktif

Natrium CMC 3 3 3 Pengikat

Kalsium Karbonat 75 75 75 Pengencer

Gliserin 10 10 10 Pelarut

Natrium Lauri Sulfat 2 2 2 Zat pembasah

Natrium Sakarin 2 2 2 Pemanis


Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 Pengawet

Mentol 0,5 0,5 0,5 Pengaroma

Aquadest Ad 20 Ad 20 Ad 20 Pelarut

Sterilisasi Alat Pembuatan suspensi bakteri


Alat-alat yang akan digunakan dicuci,
kemudin dibilas dengan aquades, lalu Bakteri uji hasil peremajaan diambil satu
dikeringkan. Untuk alat- alat yang bersifat ose lalu disuspensikan, dimasukkan kedalam
tahan panas seperti cawan petri dan gelas tabung reaksi yang berisi larutan NaCL 0,9 %
kimia distrerilkan mengunakan oven pada sebanyak 10 ml, dikocok sampai homogen
suhu 180ᵒC selama 2 jam, sedangkan alat -alat hingga terbentuk suspensi bakteri.
yang tidak tahan panas disterilkan Pengujian Daya Hambat
menggunakan autoklaf pada suhu 121ᵒC Siapkan medium NA steril kemudian
tekanan 1 Atm selama 15 menit. diambil 0.5 ml suspensi bakteri uji,
Pembuatan Medium diinokulasikan kedalam 20 ml media NA,
Ditimbang 2,0 gram media NA, lalu kemudian tuangkan ke dalam cawan petri
masukan dalam Erlenmeyer, kemudian secara aseptis dan merata, diamkan hingga
dilarutkan dalam aquades hingga 100 ml, memadat. Dibuat 4 lubang sumuran pada
kemudian dipanaskan hingga larut sempurna. medium yang telah memadat untuk F1 5%, F2
Lalu di ukur pH-nya hingga 7,0 kemudian 7,5%, F3 10% dan K negatif. Pada lubang
disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ᵒC sumuran masing-masing dimasukkan 0,1 ml
selama 15 menit. bahan uji formulasi 5%, 7,5%, 10% dan
Peremajaan Kultur Murni kontrol negatif. Selanjutnya cawan petri
Bakteri yang digunakan adalah diinkubasi selama 1 x 24 jam. Kemudian
Streptococcus mutans. Diambil satu ose dari diamati. Untuk mengetahui diameter zona
biakan murni, lalu digoreskan kedalam hambatan, dilakukan pengukuran pada sekitar
medium Agar (NA) secara miring, dan lubang sumuran dengan menggunakan jangka
diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37ᵒC sorong.
selama 1x24 jam.

HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Hasil pengukuran diameter zona hambatan sediaan pasta gigi ekstrak daun kersen (Muntingia
calabura L) terhadap Streptococcus mutans. dilakukan menggunakan jangka sorong dalam ukuran
millimeter.

Kontrol
Konsentrasi ekstrak daun
kersen (Muntingia calabura L) Negatif
Cawan
dalam sediaan pasta gigi
petri
(Basis pasta
5% 7,5% 10%
gigi)

I 12,6 mm 15,6 mm 15,9 mm 10,3 mm

II 14,8 mm 15,2 mm 18,6 mm 10,1 mm


III 12,1 mm 14,3 mm 16,9 mm 10,1 mm

Total 39,5 mm 45,1 mm 51,4 30,5 mm

Rata-rata
Zona 13,2 mm 15 mm 17,1 mm 10,2 mm
hambatan

Sumber: Data Primer 2018


PEMBAHASAN diameter zona hambatan 10,2 mm, hal tersebut
Pada penelitian ini diawali dengan dipengaruhi karena adanya Metil paraben
pembuatan ekstrak daun kersen dengan sebagai bahan pengawet, juga penambahan
metode maserasi dan menggunakan palarut mentol dan natrium lauryl sulfat masing-
etanol 70%, ekstrak cair yang diperoleh masing sebagai pengaroma dan zat pembasah
kemudian dipekatkan menggunakan rotary dalam sediaan yang memeliki efek antibakteri.
evaporator, selanjutnya dilakukan lagi Menurut Davis dan Stout (1971)
penguapan untuk mendapatkan ekstrak kental kekuatan daya antibakteri dapat digolongkan
daun kersen (Muntingia calabura L). sebagai berikut: daerah hambatan 20 mm atau
Ekstrak kental daun kersen (Muntingia lebih termasuk sangat kuat, daerah hambatan
calabura L) kemudian dibuat dalam sediaan 10-20 mm kategori kuat, daerah hambatan 5-
pasta gigi dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10 mm kategori sedang, dan daerah hambatan
7,5% dan 10% untuk selanjutnya dilakukan 5 mm atau kurang termasuk kategori lemah.
penelitian Uji Aktivitas Sediaan Pasta Gigi Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) sediaan pasta gigi dengan konsentrasi ekstrak
terhadap Streptococcus mutans. daun kersen 5%, 7,5% dan 10% dapat
Dalam penelitian ini digunakan 3 cawan menghambat bakteri Streptococcus mutans.
petri yang berisi Nutrien Agar (Medium MA) Namun dari hasil yang diamati menunjukkan
untuk mengetahui diameter hambatan Sediaan bahwa sediaan pasta gigi mengalami
Pasta Gigi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia perubahan bentuk yang disebabkan oleh
calabura L) terhadap Streptococcus mutans. pengaruh mentol yang terkandung didalam
Dalam 1 buah cawan petri terdapat 4 lubang sediaan sehingga hasil yang didapatkan
yang masing-masing berisi Sediaan Pasta Gigi menunjukkan sediaan menjadi agak encer dan
Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) mengalami perembesan.
dengan konsentrasi 5%, 7,5% dan 10% dan Penelitian ini membuktikan bahwa
sediaan pasta gigi tanpa ekstrak sebagai ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L)
kontrol negatif. yang dibuat dalam sediaan pasta gigi memiliki
Dari hasil penelitian ini sediaan pasta efek antibakteri dan dapat menghambat
gigi yang menggunakan konsentrasi ekstrak pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
daun kersen 5% sudah dapat menghambat yang merupakan salah satu penyebab karies
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans gigi. Semakin besar konsentrasi ekstrak daun
dengan rata-rata diameter zona hambatan 13,2 kersen (Muntingia calabura L) yang
mm. Hal tersebut terjadi pula pada sediaan ditambahkan maka semakin besar pula zona
pasta gigi yang menggunakan konsentrasi hambatan terhadap pertumbuhan bakteri
ekstrak daun kersen 7,5% yang menunjukkan Streptococcus mutans.
zona hambatan yang lebih besar dengan rata- Kandungan kimia daun kersen yang
rata diameter zona hambatan 15 mm. Zona bersifat sebagai antibakteri adalah flavonoid.
hambatan terbesar terdapat pada sediaan pasta Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri
gigi ekstrak daun kersen dengan konsentrasi yaitu membentuk senyawa kompleks terhadap
10% dengan rata- rata diameter zona protein extraseluler dengan cara mendenaturasi
hambatan 17,1 mm. Sediaan pasta gigi tanpa protein sel bakteri dan merusak membrane sel
ekstrak sebagai kontrol negatif juga memberi tanpa dapat diperbaiki lagi.
efek hambatan terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans dengan rata-rata
Grafik daya hambat pasta gigi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) terhadap Streptococcus mutans.

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Formula 5% Formula 7.5% Formula 10% Kontrol negatif

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Ditjen POM.2014.Farmakope Indonesia Edisi
bahwa pasta gigi ekstrak daun kersen V, Cetakan Pertama. Jakarta ;
mempunyai efek menghambat pertumbuhan Departemen Kesehatan RI
Streptococcus mutans pada variasi konsentrasi
5 %, 7,5 %, dan 10 % dan bersifat Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar
bakteriostatik. Mikrobiologi, Cetakan Ke-II. Penerbit
Djambatan : Malang.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Essy.E.E., Gustina.I., Yosmed.H., 2015. Daya
dilakukan maka disarankan untuk dilakukan Hambat Ekstrak Daun Seri (Muntingia
penelitian lebih lanjut tentang isolasi bahan calabura L.) Terhadap Pertumbuhan
aktif dan diujikan pada mikroba yang lain. Bakteri Streptococcus mutans Secara
In Vitro. STKIP PGRI: Sumatra Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Ronald. 2013. Studi Komposisi Pasta
Amelia, G., R. Handayani, I. Saskiawan, T. Gigi Non Detergen Terhadap
Khusniati, A. Cholic-2005. Isolasi dan Pertumbuhan Plak Dan Sekresi Saliva.
Pengujian Aktivasi Enzim Amilase dan Makassar : Universitas Hasanuddin
Protease Mikroba dari Terasi Asal
Kalimantan Timur. Pusat Penenlitian Jawetz, Melnick, and Adelberg s. Medical
Biologi. Bogor. Microbiology, Mc Graw Hill
Companies Inc. 2005. Pp. 327-329.
Arora, D., and Arora, B. Streptococcus, Text
Book of Microbiology for Dental Maksum, R. Mikrobiologi, Penerbit buku
Student, by Alken Company(s) Pte Ltd, Kedokteran EGC, Jakarta. 2009, hal,
2009. pp. 170-178. 153-154.

Bahar, DT. 2017. Uji Daya Hambat Sediaan Marimuthu Krishnaveni and Ravi
Pasta Gigi Ekstrak Daun Kemangi Danalakshmi. 2014. “Qualitative and
(Ocimum basilicum L) Terhadap Quantitative Study of phytocemicals in
Streptococcus mutans.Makassar Muntingia calabura L. Leaf and fruit.
:Akademi Farmasi Yamasi Makassar World Jurnal of Pharmaceutical
research.Vol. 3.
Narlan Sumawinata.2003. Senarai istilah Syamsul Hidayat dkk.2015.Kitab Tumbuhan
kedokteran gigi inggris-indonesia : Obat.Swadaya.Jakarta Timur
EGC Kedokteran : Jakarta.
Pratiwi, S T .2008. Mikrobiologi
Poucher, J. (2000). Poucher’s Perfumes, Farmasi.Erlangga.Yogyakarta
Cosmetics, and Soaps. Edisi ke-10.
Editor: Hilda Buttler. Netherlands: Tjitrosoepomo G.2013.Taksonomi Tumbuhan
Kluwer Academic Publisher. Hal. 220- (Spermatophyta), Cetakan Ke
230. Sebelas.Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
Ramadhani,M,A,S. 2017. Uji Mutu Fisik
Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Daun Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi
Kemangi, Akademi Farmasi Yamasi; Farmasi, Diterjemahkan oleh Soendari
Makassar. Noerono, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta
Saqli,K.,Surjowardojo, P,.Sarwiyono. 2014.
Daya Hambat Ekstrak Daun Kersen ( Waluyo, Lud. 2008. Teknik Metode Dasar
Mutingia calabura L. ) Menggunakan Dalam Mikrobiologi. Penerbit UMM
Pelarut Air Terhadap Pertumbuhan Press. Malang.
Bakteri Streptococcus aglactiae
Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah Wulandari Shinta,A.R.2017.Formulasi Dan
Dengan Metode Sumuran. Skripsi: Uji Aktivitas Stapylococcus
Fakultas Peternakan Universitas epidermidis Sediaan Mikroemulsi
Brawijaya. Ekstrak Daun Kersen (Muntingia
calabura L) Dendan Fase Minyak
Sidarningsih. Kadar Antibodi IgA Sekretori Isopropil Mirystate. Skripsi.
terhadap Antigen I/II Steptococcus Universitas Islam Negeri Maulana
mutans dalam Seliva Subyek Bebas Malik Ibrahim : Malang
Karies dan Karies Aktif, Dent J, 33(3),
2002. 2002. Hal 99-102. Zusy Fatma Lulun, 2012. Uji Aktivitas
Antiseptik Sediaan Mouthuwash Yang
Siregar, T., Dhiksawan, F.S., dan Farida, A. Di Formulasi Dari Lio Filisat Buah
(2011). Pertumbuhan Streptococcus Belimbign Wuluh (Averrhoa bilimbi L)
mutans pada Bioaktivitas Ekstrak Terhadap Bakteri Streptococcus
Rimpang Lengkuas Secara In Vitro mutans. Program Studi Farmasi
Dan Pemanfaatannya Sebagai Zat Fakultas F.U.H. Makassar. Hal 12
Aktif Pada Pasta Gigi. Jurnal Kimia. 5
(1): 9-23

Storehagen, S., Ose, N., dan Midha, N. (2003).


Dentrifice and Mouthwashes
Ingredients and Their Use. Oslo:
Institutt for klinisk odontologi, Det
odontologiske fakultet, Universitetet i
Oslo. Hal. 7

Anda mungkin juga menyukai