Web) Nees TERHADAP JAMUR Candida albicans ATCC 10231 dan Asperilus niger ATCC 6275
Dewanti Rosyana 108102000016 Pembimbing DR.Ismiarni komala, M.Sc, Apt Zilhadia, M.Si, Apt Program Studi Farmasi Fakultas Kedoketran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang terus berkembang. Penyakit ini masih merupakan penyakit utama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Matsuo A et al, 2010, menyatakan bahwa senyawa seskuiterpen herbertan, -herbertenol, herbertenol, -formilherbertenol dan bromoherbertenol memiliki aktivitas antijamur terhadap tumbuhan Botrytis cinerea dan Rhizoctonia solani. Karena Mastigophora diclados juga diketahui mengandung senyawa utama seskuiterpenoid herbertena maka pada penelitian ini dilakukan pengujian aktifitas antijamur ekstrak etanol dari Mastigophora diclados terhadap jamur Candida Albicans ATCC 10231 dan Aspergilus niger ATCC 6275
Salah satu tumbuhan tingkat rendah yang potensi untuk pengembangan obat antijamur adalah tumbuhan lumut (hornwort, liverwort, moss) (Subissha et al, 2005)
Lumut hati Mastigophora diclados diklasifikasikan kedalam famili mastigophoraceae dan diketahui mengandung monomer dan dimer dari seskuiterpenoid herbertan, bisbibenzil makrosiklik, ent trakcilobane dan diterpenoident-pimarane. Seskuiterpen herberten merupakan senyawa penanda kimia dari Mastigophora diclados yang telah diketahui memiliki berbagai aktivitas biologi yang menarik antara lain antimikroba, antioksidan, dan sitotoksik (Komala et al, 2010).
Apakah ekstrak etanol 70 % lumut hati M.diclados mempunyai aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans ATCC 10231 dan Asperilus niger ATCC 6275 Ekstrak ekstrak etanol 70 % lumut hati M.diclados mempunyai aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans ATCC 10231 dan Aspergilus niger ATCC 6275 Mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol 70 % lumut hati M.diclados terhadap jamur Candida albicans ATCC 10231 dan Asperilus niger ATCC 6275
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aktivitas biologis dari ekstrak etanol 70 % lumut hati M.diclados sehingga dapat menjadikan dasar bagi penelitian lanjutan sehingga pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
MANFAAT PENELITIAN
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Kingdom Pilum Kelas Orde Suborder Family Genus Species : Plantae : Marchantiophyta : Jungermanniopsida : Jungermanniales : Lophocoleineae : Mastigophoraceae : Mastigophora Nees : M. diclados (Brid.) Nees
Kandungan kimia
seskuiterpenoid herbertan ,herbertene, herbertenol, herbertene-2,3-diol dan herbertene-1 ,2-diol, pimarane serta turunan pimarane trachylobane diterpenoid
Aktivitas biologis
Penelitian tentang khasiat dari Mastigophora diclados sudah dilakukan. Mastigophora diclados menunjukan aktivitas sebagai Cytotoxicity terhadap sell HL-60 dan KB ,antioksidan dan aktivitas antimikrobial terhadap Bacillus Subtilis(Komala et al, 2010)
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Oktober 2012 di Laboratorium Natural Product Chemistry (PNA) dan Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Sampel Tumbuhan
Lumut Hati M. diclados yang diambil dari Gunung Slamet, Baturaden, Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 2 April 2012.
Alat- Alat
Alat-alat gelas Timbangan kasar timbangan analitik Cawan petri Mikropipet dab tube Tabung reaksi Hot plate Vortex Lampu spiritus Lemasi pendingin Jarum ose
Bahan
Etanol 70%, Mayer, Dragendrof, HCl, FeCl3, Amoniak, Fehling A dan B, Asam Asetat Glacial, Kloroform, H2SO4, Amoniak, Etilasetat, baku pembanding Ketokonazol konsentrasi 10g/mL, Larutan NaCl fisiologis, Jamur uji yang diperoleh dari laboratorium cultur collection IPB (Candida albicans, Aspergilus niger) Medium SDA.
Alur penelitian
Lumut hati M.diclados Sterilisasi alat
determinasi
Pembuatan medium SDA Penyiapan simplisia
Skrining fitokimia
Pengujian aktivitas antijamur
Cara kerja
determinasi
Sebelum dilakukan penelitian, lumut hati Mastigophora diclados terlebih dahulu diperiksa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Penelitian Biologi, Bogor untuk memastikan kebenaran simplisia.
Penyiapan simplisia
Simplisia disortasi dan dibersihkan dari tanah-tanah yang menempel, dicuci dengan air mengalir. Setelah simplisia bersih dari kotoran, simplisia dikering anginkan kemudian dilakukan penggilingan untuk mendapatkan serbuk simplisia. Serbuk simplisia disimpan dalam wadah yang kering, tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.
Pembuatan Ekstrak
Serbuk M. diclados Dimaserasi 70% Ekstrak M.diclados
Diuapkan dengan vakum rotavapor
dengan
etanol
ampas
Skrining fitokimia
Uji antrakuinon
Uji antrakuinon dilakukan dengan menimbang 0,5 g ekstrak kemudian dipanaskan dengan 10 ml asam sulfat (H2SO4) dan disaring. Filtrat dikocok dengan 5 ml kloroform. Lapisan kloroform dipipet ke tabung reaksi lain dan ditambahkan 1 ml ammonia encer. Kemudian diamati perubahan warnanya.
Uji terpenoid
Uji terpenoid dilakukan dengan menimbang 0,5 g ekstrak kemudian ditambahkan 2 ml kloroform. Kemudian ditambahkan H2SO4 (3 ml) terbentuk lapisan. Adanya warna coklat kemerahan menunjukkan adanya terpenoid.
Uji flavonoid
Uji flavonoid dilakukan dengan menimbang ekstrak sebanyak 0,5 gram kemudian dipanaskan dengan 10 ml etilasetat selama 3 menit. Campuran disaring dan 4 ml filtrate dikocok dengan 1 ml larutana monia encer. Warna kuning menunjukkan adanya flavonoid.
Lanjutan.
Uji saponin dilakukan dengan menimbang 0,5 g ekstrak ditambahkan dengan 5 ml air destilasi didalam tabung reaksi. Kemudian diguncang dan diamati untuk buihnya yang stabil. Adanya buih menunjukkan adanya saponin.
Uji tannin dilakukan dengan menimbang 0,5 g ekstrak kemudian dipanaskan dengan menambahkan 10 ml air dalam tabung reaksi kemudian disaring. Ditambahkan beberapa tetes ferri klorida 0,1% dan diamati warna hijau kecoklatan atau warna biru-hitam
Uji alkaloid dilakukan dengan menimbang 0,5 g ekstrak kemudian diencerkan dengan 10 ml dengan HCl, kemudian dipanaskan dan disaring. Kemudian filtrat ditambahkan dengan reagen Mayer jika terbentuk warna kuning menunjukan adanya alkaloid. Jika ditambahkan dengan reagen Dragendrof terbentuk warna merah menunjukan adanya alkaloid ( Tiwari et al, 2011)
Konsentrasi 1ppm
Konsentrasi 10ppm
Konsentrasi 100ppm
Konsentrasi 1000ppm
Ditanam pada cawan , ketokonazol konsentrasi 10g/ml digunakan sebagai kontrol positif dan dan etanol sebagai kontrol negatif, kemudian diinkubasi selama 48 jam pada 30C
DETERMINASI
Determinasi tumbuhan dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Penelitian BiologiBogor, Jawa Barat. Hasil determinasi menunjukan bahwa tumbuhan ini adalah tumbuhan lumut Mastigophora diclados (Bird.Ex)Nees. Family Mastigophoraceae
KARAKTERISTIK EKSTRAK
Katakteristik ekstrak Rendemen Warna Rasa Bau Hasil 6% Hijau kehitaman Agak pahit Kas aromatik
PENAPISAN FITOKIMIA
Penapisan fitokimia Flavonoid Saponin Hasil Negatif (-) Positif (+)
Alkaloid
Fenolik Antrakuinon Terpenoid
Negatif (-)
Positif (+)
Lanjutan
antrakuinon Alkaloid terpenoid
Alkaloid + hcl
+ mayer
Hasil terpenoid
10
1 Etanol ketokonazol Aspergilus niger 1000
0
0 0 19 0
100
10 1 Etanol ketokonazol
0
0 0 0 13
Candida albicans 1
Candida albicans 2
Candida albicans 3
Lanjutan.
Aspergilus niger 1
Aspergilus niger 2
Aspergilus niger 3
Pembahasan
Pada penelitian ini pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram. Metode ini dipilih karena dianggap mudah yaitu dengan melihat zona bening yang terbentuk disekitar cakram untuk mengetahui aktivitas antijamur. Bahan dan alat yang diperlukan juga mudah untuk didapatkan. Penelitian ini merupakan pengujian aktivitas antijamur yang dilakukan secara kualitatif dan dilakukan secra invitro dengan menggunakan media sabouround dextrose agar (SDA). Aktivitas antijamur tersebut tampak dengan terbentuknya zona hambatan yang diukur dengan menggunakan jangka sorong (Hudzicki,2010). Sebelum dilakukan pengujian aktivitas antifungi semua alat alat dan bahan yang akan digunakan harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara sterilisasi basah dengan menggunakan autoklaf pada suhu 1210C dan 15 pounds. Sterilisasi ditujukan untuk membebaskan suatu bahan atau benda dari mikroorganisme
Dari hasil percobaaan zona hambatan ekstrak etanol lumut hati Mastigophora diclados, tidak ada zona hambatan yang terlihat disekitar cakram pada jamur candida albicans dan Aspergilus niger. Ekstrak lumut hati Mastigophora diclados dengan beberapa konsentrasi tidak mampu menghambat pertumbuhan jamur uji, jamur dapat tumbuh disekitar cakram kecuali pada kontrol positif ketokonazol terdapat hambatan sebesar 19 mm pada kedua jamur uji Candida albicans dan Aspergilus niger hal ini ditunjukan pada lampiran 10. Matsuo A et al,2010, menyatakan bahwa senyawa seskuiterpen herbertan, -herbertenol, - herbertenol, formilherbertenol dan bromo herbertenol memiliki aktivitas antijamur terhadap tumbuhan Botrytis cinere dan Rhizoctoniasolani (Matsuo A et al,2010 ). Penelitian yang dilakukan olet Matsuo et al 2010 mengujikan tumbuhan jamur yang menginfeksi tumbuhan lain. Sedangkan pada penelitian ini jamur yang duijikan adalah jamur yang menginfeksi pada manusia seperti candida albicans dan aspergilus niger. Tempat tumbuh lumut juga kemungkinan mempengaruhi senyawa senyawa yang terdapat pada lumut tersebut
Kesimpulan Ekstrak etanol 70% lumut hati Mastigophora diclados dengan konsentrasi 1ppm, 10ppm,100ppm dan 100ppm tidak memberikan hambatan terhadap kedua jamur uji Candida albicans ATCC 10231dan Aspergilus niger ATCC 6275 Saran Perlu dilakukan uji antijamur terhadap jenis jamur lainnya.