Anda di halaman 1dari 16

UJI AKTIVITAS ANTIJAMURKOMBINASI STRONG ACID

WATER DAN EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus


amaryllifolius) TERHADAP JAMUR PENYEBAB
BAU MULUT (Candida albicans)

Karya Tulis Ilmiah


Disusun untuk memenuhi ketentuan melakukan
Kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah

DIAJUKAN OLEH :

RIKA ZAHRANI TAUFIQ


NIM : 91A20001

1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental yang bertujun
untuk mengetahui suatu gejala yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh
aktivitas antijamursediaan moutwash kombinasi strong acid water dengan
Ekstrak Daun pandan (pandanus amaryllifolius)terhadap jamur penyebab bau
mulut (Candida albicans).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini akan di laksanakan di Laboratorium Obat
Tradisional dan di Laboratorium Biologi PoliteknikMedica Farma Husada
Mataram.
2. Waktu Penelitian
Penelitian iniakan dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2022
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat) sehingga
variabel independen dapat dikatakan sebagai variabel yang
mempengaruhi (Sugiyono, 2011). Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kombinasi ekstrak daun pandan
(Pandanus amaryllifolius) dan strong acid water.
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas)
(Sugiyono, 2011). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian

2
ini adalah aktivitas antijamur. Dengan cara melihat adanya suatu
gejala yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh aktivitas
antijamurekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius) secara in
vitro pada jamur (Candida albicans).
2. Definisi Operasional
a. Formulasi
Formulasi ialah suatu proses dalam pembuatan sediaan yang
menitikberatkan pada perancangan komposisi bahan, baik aktif
maupun non aktif, yang diperlukan untuk membuat sediaan tertentu,
yang meliputi nama bahan dan dosis, dan dimana bahan tersebut harus
selalu menjalani studi praformulasi.
b. Antifungi
Uji aktivitas adalah teknik untuk menentukan sensitivitas jamur
terhadap agen antifungi dan untuk mengidentifikasi senyawa murni
yang memiliki aktivitas.
c. Ekstrak daun Pandan
Merupakan hasil ekstraksi yang diperoleh dari hasil maserasi
daun Pandan dengan menggunakan pelarut etanol 70%.
d. Strong acid water
Strong acid disebut memiliki potensi antibakteri, antijamur dan
banyak digunakan sebagai antiperadangan.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam
waktu penelitian (Saryono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah
tanaman pandan(pandanus amaryllifolius).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi
tersebut (Saryono, 2011). Sampel yang digunakan yaitu daun pandan
(pandanus amaryllifolius).
3. Teknik Pengambilan Sampel

3
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak
sederhana (simple random sampling) sebagai teknik pengambilan
sampelnya. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang menggunakan pemilihan langsung dari populasi, dengan
kemungkinan yang sangat tinggi bahwa setiap anggota populasi menjadi
sampel (Ruqo'iye, 2012). Sampel yang diambil yaitu daun pandan
berwarna hijau muda atau hijau tua.
E. AlatdanBahan
a. Alat-alat Penelitian
1. Pisau
2. Timbangan analitik
3. Wadah penampungan simplisia
4. Labu Erlenmeyer
5. Sendok
6. Rotary evaporator
7. Oven
8. Batang pengaduk
9. Gelas ukur
10. Blender
11. Beaker glass
12. Autoklaf
13. Tabung reaksi
14. Desikator
15. Spuit injeksi
16. Jangka sorong
17. Hot plates
b. Bahan-bahan penelitian
1. Daun pandan
2. Aquadest
3. Strong acid water
4. Jamur (Candida albicans)

4
5. Etanol 70%
6. Listerin
7. Media Potato Dextrose Agar (PDA)
8. Alumunium foil
9. Swab kapas steril
10. Kertas saring
F. Teknik Penelitian
a. Pengambilan jamur
Jamur Candida albicans diperoleh dari Laboraturium Patologi Kinik
Politeknik Medica Farma Husada Mataram.
b. Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun pandan
(Pandanus amaryllifolius) yang diambil di ampenan Gatep, Komplek
Brimob No. 5
1) Cara kerja
a) Persiapan Bahan
Sampel daun pandan(Pandanus amaryllifolius)
b) Persiapan alat
Semua alat yang akan digunakan pada penelitian ini disiapkan dan
dipastikan dalam keadaan bersih dan kering.
c) Pembuatan simplisia :
1) Daun pandan disortasi basah, proses sortasi basah yaitu
memisahkan daun pandan yang memiliki kualitas yang bagus.
Kemudian daun pandan yang telah disortasi basah dicuci.
Pencucian dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan air
yang mengalir.
2) Dilakukan perajangan dengan cara diiris tipis, lalu dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan. Pengeringan dilakukan selama
kurang lebih 7 hari yang ditandai dengan terjadinya perubahan
warna simplisia menjadi kecoklatan lalu dioven pada suhu
50ºC, selama 60 menit.

5
3) Dilakukan sortasi kering. Proses sortasi kering dilakukan untuk
memisahkan benda-benda asing dan pengotor-pengotor lain
yang masih ada dan tertinggal pada simplisisa kering.
4) Simplisia kering kemudian diblender sampai halus dan
dilakukan pengayakan menggunakan mens 40.
d) Pembuatan ekstrak daun pandan (pandanus amaryllifolius) metode
maserasi, yaitu:
1) Sebanyak 500 gram simplisia daun pandan (Pandanus
amaryllifolius) dimasukkan ke dalam wadah atau toples kaca
dengan ukuran 3 L.
2) Dicampur simplisia daun pandan dengan etanol 70%
(perbandingan 1 : 6)
3) Dihari pertama sebanyak 500 gramsimplisia daun pandan yang
sudah dimasukkan ke dalam toples, ditambahkan pelarut etanol
70% sebanyak 3 L sampai seluruh simplisia setelah itu sampel
didiamkan kurang lebih 3 hari dengan sesekali diaduk.
4) Selanjutnya sampel disaring menggunakan kertas saring.
Residu yang tertinggal ditambah lagi dengan etanol 70%
sebanyak 1 L dan diberikan perlakuan yang sama sampai
didapatkan ekstrak cair yang kedua.
5) Selanjutnya semua ekstrak cair tadi pertama dan kedua
didapatkan dikumpulkan menjadi satu untuk dievaporasi
sampai agak kental. Setelah agak kental diuapkan diatas
waterbath suhu 400C untuk mendapatkan ekstrak yang lebih
pekat.
e) Pembuatan sampel kombinasi ekstrak daun pandan (Pandanus
amaryllifolius) dengan strong acid water.
1) Sampel 1 kombinasi etanol daun pandan dengan strong acid
water dengan perbandingan 0% : 100%
2) Sampel 2 kombinasi etanol daun pandan dengan strong acid
water dengan perbandingan 25% : 75%

6
3) Sampel 3 kombinasi etanol daun pandan dengan strong acid
water dengan perbandingan 50% : 50%

4) Sampel 4 kombinasi etanol daun pandan dengan strong acid


water dengan perbandingan 75% : 25%
5) Sampel 5 kombinasi etanol daun pandan dengan strong acid
water dengan perbandingan 100% : 0%
6) Kontrol negative menggunakan aquadest
7) Kontrol positif menggunakan alkohol PA 96%
Konsentrasi ekstrak daun pandan
25 g
1. 25% = = 0,25 g/ ml
100 ml
1ml
Maka untuk membuat 1 ml = x 0,25 g=0,25 g
1ml
Ditimbang Sebanyak 0,25 gr ekstrak kental daun pandan
kemudian cukupkan dengan aquadest sebanyak 1ml
50 g
2. 50 %= =0,5 g/ml
100 ml

1ml
Maka Untuk membuat 1ml = x 0,5 g=0,5 g
1ml
Ditimbang Sebanyak 0,5 gr ekstrak kental daun pandan
kemudian cukupkan dengan aquadest sebanyak 1ml
75 g
3. 75% = =0,75 g/ml
100 ml

1ml
Maka Untuk membuat 1 ml = x 0,75 g=0,75 g
1ml
Ditimbang Sebanyak 0,75 gr ekstrak kental daun pandan
kemudian cukupkan dengan aquadest sebanyak 1ml
100 g
4. 100% = =1 g / ml
100 ml

1ml
Maka unuk membuat 1 ml = x 1 g=1 g
1ml

7
Ditimbang sebanyak 1 g ekstrak kental daun pandan kemudian
cukupkan dengan aquadest sebanyak 1 ml

Konsentrasi Strong acid water


100 ml
1. 100% = =1 g / ml
100 ml
Diukur sebanyak 1 mlStrong acid water kemudian cukupkan
dengan aquadest sebanyak 1 ml

75 g
2. 75% = =0,75 g/ml
100 ml

Ditimbang Sebanyak 0,75 ml Strong acid water kemudian


cukupkan dengan aquadest sebanyak 1ml
50 g
3. 50 %= =0,5 g/ml
100 ml

Ditimbang Sebanyak 0,5 ml Strong acid water kemudian


cukupkan dengan aquadest sebanyak 1ml
25 g
4. 25% = = 0,25 g/ ml
100 ml

Ditimbang Sebanyak 0,25 ml Strong acid water kemudian


cukupkan dengan aquadest sebanyak 1ml
KonsentrasiStrong acid water dengan eskrak daun pandan
1) Kombinasistrong acid water dengan estrak daun pandan
(0:100) dicampur dari masing-masing konsentrasi 0% ekstrak
daun pandan dengan strong acid water konsentrasi 100%
2) Kombinasi strong acid water dengan ekstrak daun pandan
(25:75) dicampur dari masing-masing konsentrasi 25% esktrak
daun pandan dengan strong acid water konsentrasi 75%.
3) Kombinasi strong acid water dengan ekstrak daun pandan
(50:50) dicampur dari masing-masing konsentrasi 50% ekstrak
daun pandan dengan strong acid water konsentrasi 50%.

8
4) Kombinasi strong acid water dengan ekstrak daun pandan
(75:25) dicampur dari masing-masing konsentrasi 75% ekstrak
daun pandan dengan strong acid water konsentrasi 25%.
5) Kombinasi strong acid water dengan ekstrak daun pandan
(100:0) dicampur dari masing-masing konsentrasi 100%
ekstrak daun pandan dengan strong acid water konsentrasi 0%.
Pengujian Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Pandan (pandanus
amaryllifolius) dan strong acid water :
a) Pembuatan Media PDA (Potato Dextrosa Agar)
1) Media SDA sebanyak 9,5 g dilarutkan ke dalam 250 ml
aquadest
2) Kemudian dipanaskan diatas hot plates sampai media
tersebut matang dan homogen
3) Dan diseterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15
menit dan biarkan dingin sampai suhu 45 – 500C
b) Pembuatan Suspensi Mikroba uji :
Mengambil 100 µL larutan induk candida albicans
dimasukan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5ml Nacl.
c) Uji Daya Hambat kombinasi Ekstrak Daun pandan (pandanus
amaryllifolius)dengan strong acid water
1) Sebanyak 20 ml PDA dimasukkan dalam cawan petri dan
ditambahkan 1 mL suspense jamur dihomogenkan dan
dibiarkan memadat
2) Media yang memadat dibuat sumuran dengan
menggunakan bor gabus steril dengan diameter 5 mm,
banyaknya lubang disesuaikan dengan kebutuhan
3) Sampel (S1-S5) di larutkan kedalam aquadest masing-
masing 1 mL hingga larut
4) Setelah itu ambil masing-masing 50 µL lalu diteteskan
disetiap lubang sumuran dan inkubasi pada suhu 370C
selama 72 jam

9
5) Amati pertumbuhan jamur dan ukur diameter daya hambat
jamur yang ditandai dengan adanya daerah bening tiap-tiap
sumuran dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian
dilakukan terhadap sampel (S1-S5) kontrol negatifnya
aquadest dan kontrol positif Listerin
G. Alur Kerja

Daun pandan

Simplisia kering daun


pandan 2 kg

ekstraksi

Ekstrak etanol daun


pandan 70%

Evaporasi

Ekstrak kental daun pandan + Strong acid water

Kombinasi ekstrak daun


pandandan strong acid water

Formulasi
(S1 - S5, K-, K+ )

Uji Antijamur

Memiliki Aktivitas Tidak Memiliki


Antijamur Aktivitas Antijamur

Gambar 3.1 Alur Kerja


10
H. Analisa Data
Data kualitatif dan kuantitatif berupa data hasil penelitianuji yang
dilakukan yaitu hasiluji daya hambat kombinasi ekstrak daun pandan dengan
strong acid water kontrol negatif dan kontrol positif.
Tabel 3.1 Hasil Uji Aktivitas Antijamur Kombinasi Strong Acid Water
dan Ekstrak Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius)

Diameter Daya Hambat (mm)


Pengulangn
F1 F2 F3 F4 F5 K (-) K (+)
1
2
3
Jumlah
Rata-rata ± SD

11
I. Jadwal Penelitian
Penelitian di lakukan pada bulan September - Maret 2023
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
2022 2023
No Jenis kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Penelitian dan analisis
data
4 Penyusunan KTI
(Karya Tulis Ilmiah)
5 Ujian KTI (Karya
Tulis Ilmiah)
6 Revisi KTI (Karya
Tulis Ilmiah)

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Pandan (Pandanus


amaryllifolius)
Simplisiadaun Pandan (Pandanus amaryllifolius) berupa simplisia serbuk
berwarna hijau, dan memiliki aroma khas. Ekstrak daun pandan diperoleh dari
maserasi daun pandan sebanyak 500 gram serbuk simplisia daun pandan
(Pandanus amaryllifolius)dengan 3liter etanol 70% menggunakan
perbandingan 1:6.

Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi Daun Pandan(Pandanus amaryllifolius).

NamaTanama JumlahSimplisi Ektrak(gram Presentas


n a ) e
Redemen
(gram)

Daun pandan 500gram 35,9 gram 7,19%

Rumus perhitungan presentase rendemen :

berat ekstrak
X 100 %
berat simplisia serbuk

13
2. Uji Aktivitas Antijamur
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antijamur kombinasi ekstrak daun pandan dan strong
acid water terhadap jamur candida albicans penyebab bau mulut dapat
dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 hasil uji aktivitas antijamur kombinasi ekstrak daun
pandan dan strong acid water
Replikasi luas Rata- Kategori
Perlakuan zona hambat rata hasil uji daya hambat
1 2 3 ±SD
F1 8,7 8,9 8,0 8,5±0,38 Sedang

F2 9,6 9,4 9,2 9,4±0,16 Sedang

F3 12,5 11,9 11,8 12,0±0,30 Kuat

F4 13,2 14,0 13,1 13,4±0,40 Kuat

F5 15,3 15,2 14,9 15,1±0,16 Kuat

C+ 16,7 16,7 16,7 16,7±0,04 Kuat

C- 0 0 0

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur


kombinasi strong acid water dan ekstrak daun pandan pada jamur penyebab
bau mulut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daun pandan
diperoleh di Ampenan Gatep, Komplek Brimob N0.5 . Bahan yang didapatkan
kemudian disortasi kemudian daun pandan dicuci pencucian dilakukan
sebanyak 3 kali dengan menggunakan air yang mengalir setelah itu dilakukan
perajangan dengan diiris tipis dan dikeringkan kemudian di haluskan dengan

14
menggunakan blender dan setelah dihaluskan diperoleh simplisia serbuk
sebanyak 500 gram.

Daun pandan yang telah halus dimaserasi selama 3x24 jam menggunakan
pelarut etanol 70% sebanyak 3 liter, selanjutya sample disaring menggunakan
kertas saring. Residu yang tertinggal ditambah lagi dengan etanol 70%
sebanyak 1 liter dan di berikan perlakuan yang sama sampai didapatkan ekstrak
cair yang kedua.

Maserasi adalah proses ekstraksi sederhana yang dilakukan hanya dengan


cara merendam simplisia dalam satu atau campuran pelarut selama waktu
tertentu pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya (Marjoni, 2016).
Selanjutnya ekstrak cair yang pertama dan kedua dikumpulkan menjadi satu
dan dievaporasi menggunakan evaporator pada suhu 70ºC, ekstrak merupakan
suatu produk hasil pengambilan zat aktif melalui proses ekstraksi
menggunakan pelarut, dimana pelarut yang digunakan di uapkan kembali
sehingga zat aktif ekstrak menjadi pekat. Bentuk dari ekstrak yang di hasilkan
dapat berupa ekstrak kental atau ekstrak kering tergantung jumlah pelarut yang
diuapkan (Marjoni, 2016). Ekstrak dari sampel daun pandan menghasilkan
ekstrak pekat sebanyak 35,9 gram dan dilakukan perhitungan persen rendemen
sehingga diperoleh hasil 7,19%. Selanjutnya dibuat dalam beberapa kosentrasi
kombinasi strong acid water dan esktrak daun pandan yaitu 25%, 50%, 75%,
100%.

15
16

Anda mungkin juga menyukai