)
Swingle ) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
SECARA IN-VITRO
HESTI TRIANA
11032
Pendahuluan
Tinjauan pustaka
Metodologi
penelitian
Latar Belakang
Staphylococcus
aureus
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan umum
Tujuan penelitian
Tujuan khusus
Bagi peneliti
Manfaat penelitian
Bagi akademik
Bagi masyarakat
Batasan masalah
Tinjauan pustaka
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia (christm. swingle)
Morfologi
Tinjauan pustaka
Monoterpe
n
Limonen Linalool
Kandungan
kimia jeruk
nipis
Tinjauan pustaka
Gram positif
coccus
Aerob
Staphylococcus Menghasilka
aureus n pigmen
Non motil
Tinjauan pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus aureus
Tinjauan pustaka
Metode
difusi Metod
e dilusi
Metodologi penelitian
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
Metodologi penelitian
Kerangka konsep
Definisi operasional
Air perasan jeruk nipis adalah suatu cairan hasil sari Daya hambat adalah kemampuan air perasan jeruk
buah jeruk nipis yang diperas m kemudian diperoleh nipis dalam menghambat pertumbuhan bakteri
berupa air. Air yang diperoleh 100%, lalu diencerkan Staphylococcus aureus , dilakukan dengan metode
dengan menggunakan aquadest sampai 10%., dengan difusi cara modifikasi sumuran pada media MHA
interval pengenceran 10%. dan hasilnya dilaporkan dalam skala ordinal yaitu
menhambat atau tidak menghambat
Metodologi penelitian
Kerangka Konsep
Defenisi Operasional
Metode penelitian
Bahan penelitian
Instrumen Penelitian
Prosedur Penelitian
Pembuatan air perasan jeruk nipis
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
Kerangka Konsep
Defenisi Operasional
Metode penelitian
Bahan penelitian
Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
Analisa Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel hasil Pengamatan uji daya hambat air perasan jeruk nipis (Citrus
aurantifolia (christm.) swingle) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus secara in-vitro.
Dari hasil penelitian daya hambat secara in-vitro diketahui bahwa air perasan jeruk
nipis memiliki aktivitas antimikroba yang di tandai dengan pembentukan zona hambat
disekitar pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus hingga konsentrasi 10%.
Di dalam air perasan jeruk nipis terdapat minyak esensial dari golongan monoterpen,
salah satunya yaitu limonen dan linalool. Monoterpen merupakan kandungan utama
minyak atsiri yang banyak terdapat dalam kelenjar daun tanaman serta di dalam buah
(terutama citrus spp),senyawa lainnya memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas
untuk menghambat pertumbuhan dan serangan oleh bakteri dan fungi .
Daya hambat antibakteri air perasan jeruk nipis di duga disebabkan oleh senyawa-
senyawa aktif yang terkandung di dalam buah jeruk nipis yaitu minyak esensial dari
golongan monoterpen , salah satunya yaitu limonen, linalool, vitamin C, asam sitrat, asam
amino triptofan, minyak atsiri (sitral, limonene, felandren, timol, dan kamfer),glukosida.
Kemungkinan senyawa-senyawa tersebut yang berperan menghambat pertumbuhan
bakteri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri air perasan jeruk
nipis (Citrus aurantifolia (christm.) swingle) terhadap Staphylococcus aureus secara in-
vitro. Semakin tinggi tingkat konsentrasi air perasan jeruk nipis maka akan semakin besar
daya hambatnya terhadap Staphylococcus aureus. Hal ini sesuai dengan kandungan
senyawa aktifnya pada masing-masing konsentrasi, dimana semakin tinggi konsentrasi
maka semakin tinggi pula senyawa aktifnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran