KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Bakteri
Tatalaksana
Sintetis
Ekstrak etanol daun salam
(Syzigium polyanthum)
Resistensi, Uji Aktivitas
Toksik Antibakteri
= tidak diteliti
50
Keterangan gambar :
yang disebabkan oleh bakteri tersebut dapat dilakukan dengan terapi antibiotik
Antibiotik yang tersedia untuk terapi saat ini berasal dari senyawa sintetis
yang dapat menimbulkan masalah resistensi antibiotik dan bersifat toksik. Salah
satu bahan alami yang memiliki potensi sebagai antibakteri adalah daun salam.
Uji aktivitas antibakteri daun salam terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dan
bakteri pada uji difusi cakram, dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
pada diameter zona bening (Clear zone) yang terbentuk. Zona hambat yang
terbentuk, dikategorikan kedalam daya hambat lemah, sedang, kuat, atau sangat
1. Variabel penelitian
(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah variasi konsentrasi
51
ekstrak etanol daun salam dengan variasikonsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, dan
80%.
penelitian ini variabel terikatnya adalah diameter zona hambat (clear zone) dari
media Muller Hinton Agar yang kemudian dilaporkan dalam satuan millimeter.
c. Variabel kontrol
sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini beberapa hal
yang dapat mempengaruhi adalah sterilisasi media pertumbuhan, alat, ruang kerja,
media pertumbuhan bakteri, umur dan kondisi daun salam, kekeruhan suspensi
bakteri, jarak penempelan variasi konsentrasi cakram disk yang telah diisi
berikut:
kontaminasi dari alat dan media dapat dilakukan dengan melakukan proses
sterilisasi pada alat serta media. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan cara
oven dengan suhu 160 oC selama 60 menit, namun sterilisasi ini hanya dapat
52
dilakukan pada alat dengan ketelitian rendah, karena alat gelas dengan
media dapat dilakukan pada autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit
terhitung dari tercapainya suhu 121oC. Dalam sterilisasi alat dan media,
dilengkapi dengan indicator tip yang disertai garis berwarna putih yang akan
berubah menjadi berwarna hitam sebagai tanda alat dan media sudah steril.
lampu ultraviolet (UV) pada bisafetyy cabinet selama 30 menit dan desinfeksi
4. Saat menentukan pH, media MHA berada pada pH 7,3±0,1 pada suhu ruang
(25 oC). Alat yang digunakan untuk menentukkan nilai pH adalah indikator pH
stick.
media dengan volume yang sama (15 ml) pada setiap petridisk dengan ukuran
6. Umur dan kondisi daun salam yang digunakan sebagai sampel adalah daun
yang masih segar, berwarna hijau, tidak berlubang dan tumbuh pada tangkai 3
– 6 dari pucuk.
kekeruhan yang dibuat dengan standar 0,5 Mc Farland menggunakan alat ukur
53
8. Jarak antar cakram disk agar pengukuruan dapat dilakukan dengan benar
adalah minimal 15 mm. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi tanda pada
Variabel kontrol
1. Kondisi dan usia daun salam
(Syzygium polyanthum)
2. Ketebalan media pertumbuhan
3. Kontaminasi
4. pH media
5. Kekeruhan suspensi bakteri
6. Jarak antar cakram disk
7. Suhu dan waktu inkubasi
8. Sterilitas ruang kerja, alat dan
bahan
Keterangan: = diteliti
= tidak diteliti
54
2. Definisi operasional
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
dapat diobservasi dari apa yang didefinisikan dan berupa penjelasan variabel-
operasional terletak pada istilah yang spesifik (Tidak beinterpretasi ganda) dan
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
55
1 2 3 4 5
2 Ekstrak etanol Ekstrak etanol daun salam Hotplate stirrer Nominal
daun salam adalah sediaan pekat yang dan evaporator
diperoleh dari daun salam
yang telah dikeringkan dan
dihaluskan menjadi simplisia
diekstraksi dengan metode
maserasi menggunakan
pelarut etanol 96%, dan
dievaporasi sehingga
diperoleh ekstrak pekat
dengan konsentrasi 100%.
3 Konsentrasi Konsentrasi ekstrak adalah Membuat variasi Rasio
ekstrak etanol variasi komposisi dari konsentrasi
daun salam campuran ekstrak etanol dengan
daun salam 100% dengan perbandingan
pelarut etanol 96%. Seri tertentu ekstrak
konsentrasi tersebut dibuat pekat daun salam
dengan cara mengencerkan dengan pelarut
ekstrak etanol daun salam akuades
menggunakan etanol 96% menggunakan
menjadi konsentrasi 10%, mikropipet (μL).
20%, 40%, 60%, dan 80%
(v/v).
4 Streptococcus Bakteri gram positif Observasional Nominal
pyogenes berbentuk oval dan berantai
ATCC 19615 yang merupakan isolat
standar untuk uji sensitivitas.
5 Klebsiella Bakteri gram negatif Observasional Nominal
Pneumoniae berbentuk batang yang
ATCC 13883 merupakan isolat standar
untuk uji sensitivitas.
56
1 2 3 4 5
6 Aktivitas Kemampuan zat uji yaitu Dengan Ordinal
antibakteri ekstrak etanol daun salam mengukur zona
dalam menghambat atau hambat
membunuh pertumbuhan menggunakan
bakteri uji (Streptococcus jangka sorong
pyogenes dan Klebsiella dan dilaporkan
Pneumoniae). Aktivitas dalam satuan
antibakteri ditunjukkan oleh millimeter. Nilai
zona bening (clear zone) diameter
disekitar cakram disk yang dikategorikan
mengandung ekstrak etanol lemah, sedang,
daun salam di permukaan kuat dan sangat
media pertumbuhan pada uji kuat.
difusi
7 Zona hambat Diameter zona bening di Mengukur zona Rasio
Streptococcus sekitar cakram pada media hambat
pyogenes MHA yang menunjukkan menggunakan
aktivitas antibakteri ekstrak jangka sorong
etanol daun salam terhadap dan dilaporkan
pertumbuhan bakteri dalam satuan
Streptococcus pyogenes. milimeter (mm)
8 Zona hambat Diameter zona bening di Mengukur zona Rasio
Klebsiella sekitar cakram pada media hambat
Pneumoniae MHA yang menunjukkan menggunakan
aktivitas antibakteri ekstrak jangka sorong
etanol daun salam terhadap dan dilaporkan
pertumbuhan bakteri dalam satuan
Klebsiella Pneumoniae. milimeter (mm)
57
C. Hipotesis
salam”.
58