Disusun Oleh :
Oleh :
Mengetahui,
Program Studi Analis Kesehatan
D-III Ketua,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui,
Disusun Oleh :
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
“Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit TK.II Marthen Indey”.
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis banyak
menerima bantuan dan masukan moral. Untuk itu, dengan penuh kerendahan hati
Jayapura.
ini.
beserta Staf yang telah mendidik dan membimbing kami selama melakukan
iv
8. Seluruh dosen-dosen di lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan staf
persatu, yang juga telah membantu memberikan semangat para penulis selama
Lapangan.
(PKL) ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang
Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat bermanfaat bagi kita
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Maksud Praktek Kerja Lapangan (PKL)...........................................2
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)............................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
2.1 Praktek Kerja Lapangan......................................................................6
2.2 Rumah Sakit.........................................................................................7
2.3 Klasifikasi Laboratorium....................................................................9
2.4 Manajemen Laboratorium..................................................................9
2.5 Pemantapan Mutu..............................................................................15
2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).........................................18
2.7 Sistem Informasi Laboratorium.......................................................20
2.8 Sistem Pengolahan Limbah..............................................................22
2.9 Kegiatan Pelayanan Kesehatan........................................................26
BAB III METODE..............................................................................................79
3.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey..................79
3.2 Visi, Misi, dan Nilai Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey...............80
3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey................81
3.4 Fasilitas Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey...................................82
3.5 Instansi Laboratorium Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey............84
3.6 Hubungan Kerja Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey.....................84
vi
1.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)...........................................84
1.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan.......................................................85
3.9 Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium..............................................85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................118
4.1 Hasil..................................................................................................118
4.2 Pembahasan......................................................................................132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................151
5.1 Kesimpulan.......................................................................................151
5.2 Saran..................................................................................................154
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................155
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
viii
2.22 Plasmodium malariae....................................................................50
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
x
– 11 Februari 2021 Di Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey..............130
xi
BAB I
PENDAHULUAN
tertentu yang harus dicapai oleh mahasiswa pada situasi nyata sesuai dengan
waktu dan beban SKS yang telah ditentukan. Peningkatan pengentahuan dan
dan tata laksana PKL Khususnya Rumah Sakit sehingga diperoleh lulusan
tinggi dan memiliki daya saing yang tinggi dalam dunia pekerjaan. Dalam
memenuhi tujuan tersebut, Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey dipilih sebagai
kesehatan, dukungan kesehatan dan rujukan medis yang cepat dan tepat. Dan
1
2
lengkap dan canggih sehingga pemeriksaan dapat lebih mudah dan dengan
pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, ASN beserta keluarga yang berhak di
Indey ini merupakan rumah sakit tipe B yang mempunyai fasilitas dan
Sakit Tk.II Marthen Indey diharapkan dapat mencapai target antara lain
Laboratorium Klinik.
Indey
1. Tujuan Umum
Indey.
2. Tujuan Khusus
dan Widal).
Parasitologi (Malaria)
(Pemeriksaan Antibodi).
1. Civitas Akademika
2. Masyarakat
3. Mahasiswa
laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat
6
7
praktek kerja lapangan tersebut. Selain itu praktek kerja lapangan juga
dimilikinya.
fisik dan peralatan menjadi empat kelas yaitu rumah sakit umum Kelas A,
B, C, dan D.
tempat tidur.
lainnya dengan efektif serta efisien agar mencapai tujuan ataupun sasaran
10
(Amelia,2004).
(Mukartipah,2004).
a. Perencanaan
metode, sumber daya manusia, tenaga, serta dana yang dibutuhkan agar
meja, kursi, lemari, rak, papan tulis, alat pemadam kebakaran, kotak
d) Zat (bahan kimia): asam florida, amoniak pekat, eter, dan oksigen.
c. Administrasi Laboratorium
pengecekan (Mukartipah,2004).
12
a) Keamanan Kerja
sekitar/lingkungan.
bila disertai dengan aturan main yang dituangkan dalam tata tertib
di laboratorium meliputi:
e. Penyimpanan Bahan
mempertimbangkan:
kerjakan.
(Mukartipah,2004).
b) Hasil pemeriksaan
(Dian, 2018).
untuk analisa.
2 Tahap Analitik
dan ketelitian.
dilakukan segera
(Dian.2018)
kekurangan laboratorium.
rujukan.
kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
darurat (P3K).
dihapalkan saja
i. Hindari alat-alat yang tidak digunakan, tas, handphone dan benda lain
Protective Equipment (PPE). Dengan melihat kata personal pada kata PPE
hingga relatif lengkap, seperti baju yang menutup seluruh tubuh pemakai
yang dilengkapi dengan masker khusus dan alat bantu pernafasan yang
berbahaya (Amelia,2004).
mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih
rapi dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan
laboratorium meliputi:
1. Pencatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
data pemeriksaan.
Limbah laboratorium yaitu suatu zat sisa yang berasal dari buangan
1 Sampah/limbah Kimia
22
laboratorium kimia adalah limbah kimia dan limbah yang berasal dari
berasal dari sisa hasil analisa kimia misalnya analisa kadar protein,
limbah sisa analisa biasanya berbentuk serbuk berasal dari produk jadi
maupun bahan baku yang sudah tidak digunakan lagi untuk analisa.
kimia:
2 Limbah/Sampah Biologi
sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga
membahayakan kesehatan.
dahulu.
3 Limbah/Sampah Plastik
minuman, dan produk baru dengan bentuk baru yang lainnya. Hampir
d. Menggunakan tas dari bahan kertas atau dari bahan lainnya untuk
kehidupan sehari-hari.
25
membuat tempat sampah di setiap sisi kota. Dan setiap individu juga
limbah plastik yang terbaru. Dan harapan kami, pemerintah ikut terlibat
negara atau swasta kami harap juga semakin gencar dalam membahas
pembuangan plastik
tajam (mata pisau, syringe, dan jarum) harus ditempatkan dalam kotak
a. Pelayanan Sampling
ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal
satu lapis saja, yaitu lapisan endothelium. Lapisan yang sangat tipis
jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan
karbondioksida.
kapiler:
b) Saat penusukan masih ada sisa alkohol 70% yang belum kering,
pakailah ujung jari atau anak daun telinga. Pada bayi dan anak kecil
boleh juga tumit atau ibu jari kaki. Tempat yang di pilih itu tidak
tipis, tidak elastis, dan berdiamater lebih lebar dari pada pembuluh
Pembuluh balik yang besar ada dua macam, yaitu pembuluh balik
besar atas (vena kava superior) dan pembuluh balik besar bawah
(vena kava inferior). Pembuluh balik besar atas menerima darah dari
tubuh bagian atas, yaitu kepala dan lengan. Pembuluh balik besar
bawah menerima darah dari tubuh bagian bawah, yaitu badan dan
(Gandasoebrata, 2011).
Imunoloserologi
draw required
32
lithium
toksikologi
kimia
bDNAtesting
atau lebih dari normal, maka pendapat itu menjadi indikasi lebih jauh
2007).
satu bercak darah pada kertas saring berdiameter 5mm atau lebih.
(Sutedjo, 2007).
b. Pemeriksaan Hematologi
terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.
Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran
kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa, beta,
jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asam amino pada
rantai alfa, dan 146 mol asam amino pada rantai beta, gama dan delta
(Cambell, 2010).
(Cambell, 2010).
ion Cl dan ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat ( H 2 Co 3 ) dari
ke luar. Oleh karena itu, hemoglobin juga termasuk salah satu sistem
a) Metode Sahli
b) Metode Tallquist
c) Metode Sulfat
39
d) Metode Cyanmethemoglobin
orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansia pun memiliki
Orang Dewasa
Anak –anak
2010).
limfosi (Wirawan,2004).
4. Pemeriksaan Trombosit
(Widoyo,2015).
c. Pemeriksaan Bakteriologi
besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ
43
pada jaringan yang terinfeksi dan oleh hipersensifitas yang diperantarai sel
BTA adalah basili tahan asam, arti dari tahan asam adalah bahwa
(Endjang, 2003).
Kingdom : Plantea
Phylum : Thallophyta
Class : Schyzomycetes
Ordo : Actininomycetales
Family : Mycobacteriaecae
Genus : mycobacterium
selama 20 menit, ataupun pada suhu 100 oC dengan waktu yang lebih
(Endjang,2003).
Gam
bar 2.20 Mycobacterium tuberculosis (Endjang,2003)
berdahak selama tiga minggu atau lebih. Gejala tambahan yang sering
terjadi yaitu batuk darah atau dahak bercampur darah, sesak nafas, nyeri
aktifitas fisik, demam meriang lebih dari sebulan (Depkes RI. 2002).
45
Berat badan turun selama tiga bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas
atau berat badan tidak naik dengan adekuat atau tidak naik dalam satu
lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk
tidak sakit. Biasanya multipel, paling sering di daerah leher, ketiak dan
lipatan paha. Nafsu makan tidak ada anoreksia atau berkurang, disertai
gagal tumbuh failure to thrive. Lesu atau malaise, anak kurang aktif
3 Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada
5.
6. rik
47
malaria seperti gejala pada penderita influenza, bila tidak diobati maka
akan semakin parah dan dapat terjadi komplikasi yang berujung pada
berikut :
Domain : Eukariot
Filum : Apicomplexsa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Heomosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
1 Plasmodium vivax
48
tampak sebagai cincin dengan inti pada salah satu sisi, sehingga
lebih biru dengan inti yang padat berwarna merah dan letaknya
2 Plasmodium malariae
3 Plasmodium falciparum
cincin dan gametosit dalam darah tepi, kecuali pada infeksi berat.
lonjong atau bulat jarang sekali di dalam darah tepi. Setelah mencapai
4Plasmodium ovale
Bintik james tambah nyata. Trofozoit tidak aktif. Ookista dengan 15-30
timbul setiap hari ketiga pada malam hari, penyakit Malaria ovale ini
tanpa pengobatan dan akan sering timbul kembali jika tidak ditangani
5. Siklus Hidup
siklus seksual yang terjadi pada nyamuk dan siklus skizogoni siklus
RI, 2017).
pecah dan sprozoit keluar dari okista. Sporozoit ini akan menyebar ke
ini siklus sporogoni telah selesai. Siklus skizogoni terdiri dari 2 siklus,
akan mengikuti aliran darah menuju ke hati, sehingga menginfeksi sel hati
dan akan matang menjadi skizon. Siklus ini disebut siklus eksoeritrositik.
2017).
matang lalu matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan menjadi
gametosit dan gametosit inilah yang nantinya akan dihisap lagi oleh
A. Stadium Dingin
muntah dan pada penderita anak sering terjadi kejang. Stadium ini
B. Stadium Demam
bertambah keras, dan sering disertai dengan rasa mual atau muntah-
merasa sangat haus dan suhu badan meningkat sampai 41 0C stadium ini
C. Stadium Berkeringat
membasahi tempat tidur. Namun suhu badan pada fase ini turun dengan
tertidur nyenyak dan pada saat terjaga, akan merasa lemah, tetapi tanpa
panas pertama terlewati, terjadi interval bebas panas selama antara 48-
diuraikan di atasa tidak selalu ditemukan pada setiap penderita, dan ini
1. Elisa
digunakan secara luas. ELISA merupakan rapid test atau uji cepat
immunosorbent.
2. PCR
tersebut.
4. Mikroskop
utama dan menjadi gold standard bagi tes diagnostik malaria lain.
5 Pemeriksaan Imunoserologi
57
adalah dari sel darah putih yang bereaksi terhadap antigen. Antigen ini
diketahui pula sebagai sebuah jenis protein asing pada tubuh manusia.
Nama bidang ilmu ini berfokus lebih kepada sistem kekebalan tubuh
(Fried, 2006).
1. Pemeriksaan Widal
karier ataupun melalui vaksinasi. Pada pasien yg saat ini tidak sedang
terjadi pada infeksi bakteri salmonella typhi, namun juga akibat infeksi
salmonella yang lain, sehingga pada saat ini pemeriksan ini tidak dapat
(kee, 2008).
serum darah dan cairan jaringan pada mamalia. Antibodi memiliki lebih
(Sudoya, 2006).
dapat bereaksi dengan khas. Sifat antigenik dapat ditentukan oleh berat
tahan terhadap pemanasan 100°C selama 2–5 jam, alkohol dan asam
Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60°C dan pada
akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60°C, dengan
(Sudoya, 2006).
2. Pemeriksaan HIV
(Aprilianingrum,2002).
membran sel host. Selubung virus tersusun atas dua lapis lemak dan
membentuk struktur paku yang terdiri dari glikoprotein 120 gp120 yang
diperlukan untuk proses fusi. Protein matriks HIV terdiri dari protein
p17 dan terletak antara selubung dan inti, sedangkan inti virus terdiri
dari protein p24 yang mengelilingi dua untai tunggal RNA HIV dan
Gambar 2.9)
3. Pemeriksaan Sifilis
63
kulit dan selaput dengan tes serologik Sifilis positif disebut Sifilis
a) Sifilis primer
dasar ulkus biasanya merah dan tidak sakit bila dipalpasi. Sering
Lokalisasi (Muliawan,2008).
lendir mulut dan genitalia, kelenjar getah bening dan alat dalam.
2008).
4. Pemeriksaan HBSAg
lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan
memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap
HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang
saluran Tuba falopi, telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju
rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat itulah plasenta mulai
darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat
kira hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim. Kadar
dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil.
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui
pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di
reproduksi. Kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun
kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan. Alat uji kehamilan
dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat
urine. Urine yang digunakan yaitu air seni pertama setelah bangun
pagi, karena konsentrasi hormon HCG pada saat itu tinggi dalam
strip yang relatif murah, jenis alat tes bervariasi, akurasi hasil uji
yang tinggi (97 – 99%), serta dapat mendeteksi kehamilan lebih dini
(Kusmarjadi,2008).
asam urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam
2006).
(Aru, 2006).
Jenis gangguan seperti ini disebut artritis gout. Menurut Sylvia (2006)
72
namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali
darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah (Dawn, 2000).
dalam darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang
atau jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal ini
3 Pemeriksaan Kolesterol
dan merupakan unsur pokok yang penting di membran sel. Zat ini hanya
senyawa lemak kompleks yang 80% dihasilkan dan dalam tubuh (organ
hati) dan 20% sisanya dan luar tubuh (zat makanan), itu artinya
kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat
g.Pemeriksaan urin
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh (Ethel,
2003).
proses yaitu:
3. Sekresi zat-zat oleh tubulus dari darah ke dalam lumen tubulus untuk
kalium, asam urat, anion organik, dan ion hidrogen. Tugasnya untuk
1 Urin Pagi
2 Urin Sewaktu
letak infeksinya.
terdiri dari:
a. Volume
b. Warna
warna urin itu.Warna normal urin berkisar antara kuning muda dan
coklat.
c. Berat Jenis
pekat urine makin tinggi berat jenisnya, jadi berat jenis bertalian
d. Bilirubin
dalam urin.
e. Glukosa
77
di ginjal.
f. pH
g. Keton
komsumsi alkohol.
h. Blood/Darah
kemih.
i. Protein
j. Nitrit
78
kemih. Jika nitrit positif maka warna pada combures test akan
k. Leukosit
Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey semula bernama Rumah Sakit Tk.III
dr. Aryoko dirubah menjadi Rumah Sakit Tk.III Marthen Indey berdasarkan
Peningkatan Status 6 Rumah Sakit dari Tk.III menjadi Tk. II. Rumah sakit Tk
940 Km² atau 94.000 Ha. Terdapat ± 30 % tidak layak huni karena terdiri dari
Kesehatan bagi Prajurit TNI, ASN beserta keluarga yang berhak di jajaran
dan sandaran oleh Mabes TNI dalam rangka Tugas Ops TNI di Wilayah
Papua. Selain tugas pokok tersebut Rumkit Tk.II Marthen Indey juga
Mitra/Rekan lain, yang bekerja sama dengan rumah sakit dengan pemanfaatan
80
81
kapasitas lebih. Serta merupakan rumah sakit rujukan utama di Jajaran Kodam
Sakit Tk.II Marthen Indey menetapkan visi, setelah itu dilanjutkan dengan
3.2 Visi, Misi, dan Nilai Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey
A. Visi
Adapun Visi dari Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey yaitu, Menjadi
B. Misi
Adapun Misi dari Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey adalah sebagai
berikut :
medis.
perkembangan iptek.
C. Tujuan
D. Moto
E. Falsafah
1. Gedung Adminitrasi
2. Polik Umum
4. Polik Spesialis
a. Spesialis Bedah
c. Penyakit Dalam
e. OrthoPedi
f. Mata
6. Unit Fisioterapi
7. Poliklinik DOTS
2. Persalinan
4. Kamar Jenazah
5. Kamar Operasi
a. Super VIP
b. VIP
c. Kelas I
d. Kelas II
e. Kelas III
2. ALPAKES
4. Pelayanan Radiologi
5. BPJS Centre
85
1
86
Sakit Tk.II Marthen Indey yang berada di Jalan Diponegoro No. 57, Telp.
Tk.II Marthen Indey, yang berlangsung selama 2 bulan yaitu terhitung mulai
dari tanggal 08 Januari- 10 Maret 2020, yang dilaksanakan setiap hari Senin
sampai hari Sabtu. Dimana pada hari Senin sampai Jumat kegiatan dimulai
pada pukul 07.00 WIT, sedangkan pada hari Sabtu dimulai pada pukul 08.00
WIT. Berikut adalah jadwal hari dan jam dinas dari datang-pulang :
peralatan otomatis serta manual dan sebagian dapat dilihat pada lampiran.
1. Flebotomi
87
1) Tujuan
2) Prinsip
3) Instrumen Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
4) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
88
sedalam ± 3 mm.
alkohol.
1) Tujuan
dan benar.
2) Prinsip
3) Instrument Pemeriksaan
89
a) Alat
b) Bahan
4) Prosedur kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
sedikit kencang.
EDTA.
2. Pemeriksaan Manual
sebagai berikut :
91
1) Tujuan
2) Metode
3) Prinsip
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
c) Reagen
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
c) Pasca Analitik
berikut :
93
1) Tujuan
trauma.
2) Metode
3) Prinsip
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
Handskun.
b) Bahan
94
dan Tissue.
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
mengering.
mm.
menekan kulit.
c) Pasca Analitik
1) Tujuan
2) Metode
3) Prinsip
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
96
1. Form kesediaan.
b) Analitik
toraks.
membeku.
tersebut.
c) Pasca Analitik
1) Tujuan
2) Metode
(Aglutinasi).
3) Prinsip
97
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
dan Tissue.
c) Reagen
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
98
70%.
c) Pasca Analitik
berikut :
e. Pemeriksaan Urinalis
1) Tujuan
99
celup (combur).
2) Metode
(combur).
3) Prinsip
kategori akan berubah sesuai kandungan zat yang ada dalam urin
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
c) Pasca Analitik
berikut :
e.) pH : 4,6-7,5
101
f. Pemeriksaan Widal
1) Tujuan
serum penderita.
2) Metode
3) Prinsip
aglutinasi.
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
102
c) Reagen
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
homogen.
lingkaran slide.
batang pengaduk.
titernya
c) Pasca Analitik
berikut :
yang digunakan.
80 µl 1/20
40 µl 1/40
20 µl 1/80
10 µl 1/160
5 µl 1/320
2,5 µl 1/640
1) Tujuan
2) Metode
3) Prinsip
berwarna merah.
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
105
Handskun.
b) Bahan
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
c) Pasca Analitik
106
berikut :
dan test.
1) Tujuan
2) Metode
3) Prinsip
berlebihan tidak terikat pada garis tes akan berikatan dengan anti-
muda.
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
dan Tissue.
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
c) Pasca Analitik
berikut :
108
Test.
i. Pemeriksaan Malaria
1) Tujuan
2) Metode
3) Prinsip
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
c) Reagen
4) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
µm.
diratakan.
110
hair dryer.
c) Pasca Analitik
berikut
3. Pemeriksaan Otomatis
1) Tujuan
2) Metode
Analyzer.
3) Prinsip
pada chamber. Hasil yang didapat diprint out pada printer berupa
nilai lain grafik sel. Prinsip light scattering adalah metode dimana
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
113
b) Bahan
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
b) Analitik
dinyalakan.
11. Setelah hasil tercetak tekan tombol MENU agar layar tetap
diperiksa.
c) Pasca Analitik
Wanita = 11,4-16,4 g%
Wanita = 35-47 %
6. MCV : 82 – 92 fl
7. MCH : 27 – 31 pg
8. MCHC : 32 – 37 %
1) Tujuan
2) Metode
3) Prinsip
4) Instrument Pemeriksaan
a) Alat
b) Bahan
5) Prosedur Kerja
a) Pra-Analitik
1. Form kesediaan.
5. cleanin dilakukan.
b) Analitik
pasien Sbb :
a. Name / Nama
b. Age / Umur
e. Register ID / No RM
f. Diagnosis / kesatuan
117
g. Doctor / Dokter
5. Print hasil
ditekan.
6. Mematikan alat
c) Pasca Analitik
sebagai berikut :
118
4.1 Hasil
1. Manajemen Laboratorium
1. Perencanaan
membuat daftar pemesanan alat, bahan atau reagen yang akan dipesan di
sebulan.
119
120
ketepatan dan ketelitian yang tinggi, tersedianya teknisi dan suku cadang
pada reagen dari jenis merek tertentu, pengoperasian mudah dan praktis
a. Penyimpanan Alat
ditutup dengan penutup yang terbuat dari kain, yang sebelumnya alat
diperuntukkannya.
b. Penyimpanan Bahan/Reagen
121
diantaranya :
tempat sejuk 20°C atau dingin (kulkas) dan pada tempat yang
2. Lama/Waktu Penyimpanan
harian/bulanan/tahunan.
evaluasi.
analitik dan pasca analitik. Pada tahap analitik uji ketelitian dan
4. Sistem Informasi/Komunikasi
5. Pengolahan Limbah
bagian, yaitu:
1. Limbah padat
incinerator limbah.
2. Limbah Cair
(pasien) (%)
Sakit Tk.II Marthen Indey sebanyak 300 pasien (100%) dengan jumlah
pengambilan sampel darah vena sebanyak 180 pasien (60%) dan jumlah
7. Pemeriksan Hematologi
Indey tahun 2021 dinyatakan dalam persen yang terdapat pada Tabel 4.3
9. Pemeriksaan Urinalisa
tahun 2021 dinyatakan dalam persen yang terdapat pada Tabel 4.4 dan
pasien, dimana pasien yang positif keton 18 sebanyak pasien, yang positif
Jumlah 32 8 24
Sumber : Data Primer (2021)
HbSAg, HCV, Sifilis , HIV, Dengue, Covid 19, Widal dan Golongan
Darah yang dinyatakan dalam persen yang terdapat pada Tabel 4.6 – 4.10
pasien.
sebanyak 174 pasien, dan hasil pemeriksaan Non Reaktif sebanyak 411
pasien.
sebanyak 5 pasien, yang IgM positif sebanyak 0 pasien, yang IgG + IgM
No Jumlah Widal
Pasien Anti H Anti O
Anti Anti Anti Anti Ant Anti Anti Anti
H AH BH CH iO AO BO CO
Jumlah 49 25 11 27 9 14 4 10 8
Sumber : Data Primer (2021)
4 O - -
Total 1 100%
Sumber : Data Primer (2021)
Marthen Indey tahun 2021, seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
4.2 Pembahasan
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboratorium
Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey yang berlangsung selama 1 bulan (11
Golongan darah.
vena dan sampel darah kapiler sebanyak 300 pasien (100%) dengan jumlah
pengambilan sampel darah vena yaitu sebanyak 180 pasien (60%) dan
darah vena yaitu suatu pengambilan darah yang diambil pada pembuluh darah
vena fossa cubiti, median cubital dan vena superviciall lain yang cukup besar
berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Darah yang
lain.
135
yang normal 999 pasien (80,4%), rendah 236 pasien (19%) dan tinggi
hemoglobin tinggi jika kadar melebihi 18 g/dL hal ini biasa terjadi pada gagal
tinggi (pegunungan).
sebanyak 1,243 pasien dimana total pasien normal sebanyak 897 (72.2%),
peningkatan eritrosit.
darah terhadap cairan darah. Dengan demikian, bila terjadi perembesan cairan
darah keluar dan pembuluh darah, sementara bagian padatnya tetap dalam
136
pembuluh darah, akan membuat persentase zat padat darah terhadap cairannya
maupun infeksi akut. Kadar hematokrit lebih tinggi dari Tingkat Hematokrit
Normal dapat dilihat pada orang yang hidup di ketinggian dan perokok kronis.
1,243 yang normal 886 (71.3%) lebih banyak dibandingkan total pasien yang
rendah 43 pasien (3.4%), dan yang tinggi sebanyak 314 pasien (25.3%),
darah setelah menjalani latihan olahraga yang berat, terkena infeksi kronis
(tifus, cacingan, TBC dan lain-lain) atau setelah terkena luka bakar yang luas.
Pada saat leukemia kadar leukosit sangat tinggi mencapai 10 kali lipat
tersebut justru akan merusak leukosit lainnya dan ini juga akan mempengaruhi
Ada juga yang disebut leukopenia Kondisi ini terjadi karena kadar
berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Tubuh akan lebih mudah terkena
(Chairlan, 2011).
sebanyak 1,243 yang normal 981 (79%) lebih rendah 253 pasien(20.3%), dan
terjadinya pendarahan pada kulit karena trombosit berfungsi sebagai salah satu
demam berdarah dengue (DBD), anemia, luka bakar, malaria dan sepsis.
dengan jumlah trombosit kurang dari nomal maka keadaan itu disebut
Sakit Tk.II Marthen Indey sebanyak 95 pasien yang normal 74 pasien (78%),
dalam satu jam terjadi apabila mengalami cedera, peradangan, atau kehamilan.
kelihatan jernih berada di atas sel darah merah yang mengendap pada akhir 1
jam (60 menit). Nilai LED meningkat pada keadaan seperti kehamilan (35
mm/jam), menstruasi, TBC paru-paru (65 mm/jam) dan pada keadaan infeksi
yang normal sebanyak 104 (100%) pasien, dan yang tinggi 0 (0%) Pasien.
metode pemeriksaan yaitu Duke. Masa perdarahan yang lebih dari normal atau
yang normal sebanyak 101 (97.1%) pasien dan yang tinggi sebanyak 3 (2.9%)
membeku atau waktu yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat
White. Jika masa pembekuannya kurang atau lebih dari normal berarti adanya
139
Laboratorium Rumah Sakit Tk.II Marthen Indey yang normal lebih banyak
insulin yang sudah tidak mampu lagi menyeimbangkan kadar glukosa dalam
mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan pada hati (misalnya dari virus
bahwa adanya kelainan pada fungsi ginjal. Jumlah kreatinin yang dikeluarkan
seseorang setiap hari, bergantung pada masa otot total dari pada aktivitas otot
menggunakan combur hasil yang positif keton sebanyak 18 , positif blood 39,
positif protein 19, positif reduksi 3 dan positif bilirubin 2. Sedangkan yang
untuk mendeteksi adanya keton dalam urin. Pada orang normal keton tidak
dapat dideteksi dalam urin karena semua hasil metabolisme ini dipecah
menjadi air dan karbon dioksida. Badan keton (aseton, asam aseotasetat, dan
penting terutama untuk otot jantung dan korteks ginjal. Apabila kapasitas
dalam urine, dan apabila kemampuan ginjal untuk mengekskresi keton telah
melampaui batas, maka terjadi ketonemia. Benda keton yang dijumpai di urine
(Gandasoebrata, 2004).
tidaknya darah dalam urin (hematuria). Urin yang normal tidak mengandung
darah sekalipun kecuali pada wanita yang sedang menstruasi, darah yang
berada dalam urin umumnya berasal dari system saluran kemih seperti
kandung kemih, uretra. Ureter dan ginjal hematuria umumnya muncul akibat
akibat virus, olaraga secara berlebihan, kanker ginjal atau kandung kemih,
peradangan pada ginjal, penyumbatan darah disaluran kemih dan anemia sel
terdapat pada urin. Pada orang normal tidak didapati glukosa dalam urin.
Glukosuria dapat terjadi karena peningkatan kadar glukosa dalam darah yang
rangsang ginjal yang menurun seperti pada renal glukosuria, kehamilan dan
unsur-unsur organic maupun anorganik yang tidak larut dalam urin yang
berasal dari darah, ginjal dan saluran kemih sehingga pemeriksaan sedimen
penyakit pada kelainan ginjal dan saluran kemih. Kristal yang dijumpai dalam
urin adalah Kristal calcium oxalate, triple phosphate dan asam urat. Penemuan
Kristal-kristal tersebut tidak memiliki arti klinik yang penting karena berasal
dari makanan yang dikonsumsi namun dalam jumlah berlebih dan adanya
batu yaitu terbentuknya batu ginjal saluran kemih disepanjang ginjal sampai
neutrophil, leukosit dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih,
saluran kemih baik bagian atas atau bawah, sistitis, pielonefritis atau
kontaminan dari saluran urogenital misalnya dari vagina dan infeksi atau
hormone HCG dalam sampel pasien, hasil positif ditandai dengan munculnya
dua garis merah pada strip test. HCG (Hormone Chorionic Gonadotropin)
merupakan suatu hormone yang diproduksi oleh jaringan placenta pada awal
kehamilan, hormon ini akan dikeluarkan melalui urine dan juga dihasilkan
bila terdapat proliferasi yang abnormal pada jaringan epitel korion seperti
urine dapat digunakan untuk deteksi kehamilan dini. Kehamilan akan ditandai
pembuatannya adalah dari sel darah putih yang bereaksi terhadap antigen.
Marthen Indey dengan hasil pemeriksaan HbsAg Total jumlah pasien yang
garis merah pada strip test (pemeriksaan menggunakan metode rapid test)
apabila positif pada hasil pemeriksaan hal ini menunjukkan tubuh telah
negative maka tidak ditemukan adanya virus hepatitis C dalam sampel darah
tanpa gejala, tetapi pada infeksi kronis dapat menyebabkan parut pada hati
yang akhirnya menjadi sirosis yang akan terlihat setelah bertahun tahun
( Purnomo, 2015 ).
mudah dilakukan, cepat dan sangat baik untuk screnning. Di lakukan untuk
145
mengukur antibody IgG dan IgM terhadap bakteri lipaidal ( bahan yang di
hasilkan dari sel host yang rusak ) sama halnya seperti lipoprotein dan
ini biasanya melalui hubungan seksual (membrane mukosa vagina dan uretra),
kontak langsung dengan lesi/ luka yang terinfeksi atau dari ibu yang menderita
2005).
(100%) dengan jumlah pasien Reaktif sebanyak 174 pasien (29.7 %), dan
Non Reaktif sebanyak 411 pasien (70.3%). Rapid test covid 19 merupakan
146
sampel darah, serum atau plasma manusia. Tes ini hanya digunakan
yang terbentuk ketika terpapar corona virus. IgM muncul terlebih dahulu,
menjadi tanda awal infeksi. IgG keluar kemudian, timbul reaksi yang lebih
spesifik dan lebih kuat terhadap penganggu atau virus. Antibody dapat
Akan tetapi, harus dicatat bahwa tes ini bias menimbulkan hasil negative
jumlah pasien Reaktif sebanyak 1 pasien ( 4%) dan Non Reaktif sebanyak
garis merah pada strip test. Menurut Jane ( 2016), tahapan HIV sampai
munculnya gejala AIDS meliputi 4 tahap yaitu tahap pertama: HIV masuk
147
kedalam tubuh, tidak ada tanda- tanda ( penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat ), tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus, tahap 2 :
pada tes HIV sudah bias mendeteksi keberadaab virus tersebut. Virus HIV
pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus dan flu
2015).
pemeriksaan yang IgG positif sebanyak 5 pasien (50%), yang IgM positif
sebanyak 0 pasien (0%), yang IgG + IgM positif sebanyak 1 pasien (10%),
dan yang Negatif sebanyak 4 pasien ( 40%). DBD dapat terjadi apabila
dengan tipe virus Dengue yang berlainan dalam jangka waku tertentu yang
respon antibody anamnestic yang akan terjadi dalam beberapa hari akan
replikasi virus Dengue terjadi akibat terdapatnya virus dalam jumlah yang
dan C5a akibat aktifasi dan merembesnya plasma melalui endotel dinding
( merah sampai biru ) pada C dan garis merah pada IgM atau IgG. IgM dan
IgG sebenarnya adalah jenis – jenis dari antibody alami tubuh manusia.
Immunoglobulin atau yang biasa disebut antibody mengaju pada protein yang
hanya ditemukan positif IgM maka dapat diperkirakan infeksi dari virus belum
lama terjadi, kira –kira baru terjadi dibawah 1 – 2 minggu atau disebut juga
infeksi Dengue premier. Namun jika yang di temukan adalah IgG maka bisa
dipastikan infeksi virus sudah terjadi lumayan lama atau biasa disebut infeksi
respon tubuh terhadap sesuatu penyakit. Tetapi jika keduanya positif ( IgG dan
IgM ) maka menandakan infeksi virus belum lama terjadi dan dalam tahap
sebanyak 4 pasien, yang positif Anti BO sebanyak 10 pasien dan yang postif
demam typoid yang ditandai dengan terjadinya reaksi aglutinasi saat reagen
dan serum dicampurkan, uji widal yang positif artinya ada zat anti (antibodi)
kontak atau terinfeksi dengan kuman salmonella tipe tertentu. Demam typoid
langsung kepada orang lain melalui air atau makanan yang sudah
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membrane sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah tersebut.
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO
dan Rhesus ( factor Rh). Didunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai
( Handojo, 2014 ).
seperti sakit kepala, sakit punggung, mual, diare atau bahkan demam
dari genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp.
eritrosit yaitu waktu masuknya sporozoid sampai pecahnya skizon hati dan
dengan jumlah merozoid dalam skizon hati sebanyak 40.000 dengan waktu
dalam eritrosit sampai pecah skizon matang 48 jam (Purnomo dkk, 2002).
152
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
darah vena sebanyak 180 pasien degan (60%) dan pengambilan sampel
153
154
4. Pada pemeriksaan Kimia Darah dari 744 pasien diperoleh hasil kadar
kimia darah normal sebanyak 483 pasien, rendah sebanyak 8 pasien, dan
Sakit Marthen Indey sebanyak 128 pasien, dimana pasien yang positif
sebanyak 585 pasien, di mana yang Reaktif 174 pasien , dan yang Non
5.2 Saran
sebagai berikut :
Abbas, A. K., dan Lichtman, A.H. 2003. Cellular and Molecullar Immunology.
Philadelphia : Saunders.
Eliss.2007.MekanismeTesKehamilan.Online. http//www.humanmedicinework.c
om/teshamil.htm. Dikses pada tanggal 27 Februari 2021.
157
158
Kusuma. 2010. Definisi, Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Menurut WHO. (Online).
http://www.kedaiobat.co.cc/2010/definisi–tugas–dan–Fingsi–Rumah– sakit–
html. Diakses tanggal 27 Februari 2021.
Margaret JK CL, Editor. 2010. Hepatitis B Virus and Hepatitis Delta Virus. 8 ed.
Churcill Livingstone : Philadelphia.
Pang et al. 1997. In The Third Asia Pacific Symposium On Typhoid Fever and
Other Salmonellosis. Indonesia : Bali.