Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI PUSKESMAS DEPOK III
Periode 4 April 2022 – 29 April 2022

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh :
Susilawati (18110060)
Tessa Theofile Sharda (18110064)
Theresia Indri Fernandez (18110088)
Rison Benediktus Paulus S. (18110037)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022
i
Universitas Respati Yogyakarta
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan, yang senantiasa

melimpahkan rizki, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini tepat pada waktunya. Penulisan Laporan

PKL ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan

nilai Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat

Program Sarjana di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas

dari arahan, bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. dr. Santoso M.S., Sp.Ok selaku Rektor Universitas Respati

Yogyakarta.

2. Bapak Wahyu Rochdiat M, M.Kep, Ns, Sp.Kep. J. Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.

3. Ibu Yelli Yani Rusyani, SKM., M.Kes. Selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Pogram Sarjana Univeristas Respati Yogyakarta.

4. Orang tua penulis yang telah memberikan doa, motivasi, dan nasehat selama

melakukan kegiatan PKL.

5. Ibu Elisabeth Deta Lustiyati S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan, pengarahan,

masukan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan laporan PKL.

ii
Universitas Respati Yogyakarta
6. Bapak dr. Dedi Aprianto, selaku Kepala Puskesmas Depok III yang telah

mengizinkan kami untuk melakukan kegiatan PKL di lingkungan Puskesmas

Depok III.

7. Ibu Setyowati, SKM selaku Pembimbing Lapangan beserta seluruh staf yang

telah meluangkan waktu untuk mencurahkan ilmu, membimbing, dan

memotivasi kami saat praktik berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik pada

penulisan maupun materi. Untuk itu, perlu penyempurnaan lebih lanjut sehingga

penulis mengharapkan koreksi, kritikan dan saran yang sangat membangun agar

bermanfaat bagi semua pihak, baik pembaca dan secara khusus bagi penulis.

Yogyakarta, 14 April 2022

Penulis

iii
Universitas Respati Yogyakarta
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… v
DAFTAR SINGKATAN………………………………………………….. vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan………………………………...…. 3
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan………………………………….. 4
BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………. 5
A. Skrining Covid-19…………………………………………………. 5
B. Input Data Swab Antigen.……….………………………………… 7
C. Input Data Rumah Sehat…..………………………………………. 8
D. Pemantauan Perederan Makanan………………………………….. 9
E. Sampling Air………………………………………………………. 10
F. Surveilans Epidemiologi DBD……………………………….…… 12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………….. 13
A. Gambaran Umum dan Lokasi Praktik Kerja Lapangan…………… 13
B. Hasil dan Pembahasan…………………………………………….. 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 40
A. Kesimpulan………………………………………………………... 40
B. Saran……………………………………………………………….. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
Universitas Respati Yogyakarta
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Depok III……………….… 15


Gambar 3.2 Pengecekan Suhu……………………………………….….. 21
Gambar 3.3 Pengambilan Nomor Antrian…………………………….... 21
Gambar 3.4 Input Data Swab Antigen……………………………....….. 23
Gambar 3.5 Input Data Rumah Sehat…………………………………… 25
Gambar 3.6 Pemantauan Peredaran Makanan………………………...… 27
Gambar 3.7 Pengambilan Sampel Air…………………………………... 30
Gambar 3.8 Penyelidikan Epidemiologi DBD…………………………... 32

v
Universitas Respati Yogyakarta
DAFTAR SINGKATAN

PKL Praktek Kerja Lapangan


FIKES Fakultas Ilmu Kesehatan
UNRIYO Universitas respati Yogyakarta
RW Rukun Warga
RT Rukun Tangga
RNA Ribonukleat Acid
MERS Middle East Respiratory Syndrome
SARS Severe Acute Respiratory Syndrome
WHO World Health Organization
CDC Centers for Disease
APD Alat Pelindung Diri
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
UGM Universitas Gadjah Mada
PCR Polymerase Chain Reaction
PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar
3T Testing, Tracing, Treatment
RT Rapid Test
P-IRT Pangan Industri Rumah Tangga
BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan
DBD Demam Berdarah Dengue
KLB Kejadian Luar Biasa

vi
Universitas Respati Yogyakarta
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

vii
Universitas Respati Yogyakarta
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka turut mengembangkan kualitas sumber daya manusia

kesehatan dan berusaha untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang profesional dan

mampu untuk berkontribusi dalam kesehatan masyarakat, Kesehatan

Masyarakat Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati

Yogyakarta menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja

Lapangan adalah kegiatan mahasiswa yang terencana dan terbimbing dalam

bentuk praktik kerja guna memberikan pengalaman belajar tentang aplikasi

keilmuan di institusi tempat PKL untuk meningkatkan kerja lulusan. Praktik

Kerja Lapangan menjadi pembelajaran lapangan bagi mahasiswa untuk dapat

mengaplikasikan keilmuan yang didapatkan selama belajar di kampus.

Kesehatan Masyarakat Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan

(Fikes) Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) mengembangkan sumber daya

manusia kesehatan dan berusaha untuk menghasilkan tenaga-tenaga profesional

yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat tentang kebutuhan kesehatan

khususnya di institusi pelayanan kesehatan baik di rumah sakit, puskesmas,

lembaga kesehatan lain maupun masyarakat pada umumnya. Kesehatan

Masyarakat Program Sarjana perlu mendapatkan berbagai pengalaman belajar

secara langsung di lapangan untuk mencapai tujuan di atas, sehingga dapat

1
Universitas Respati Yogyakarta
menjadi bekal setelah lulus dan dapat diaplikasikan di rumah sakit, puskesmas,

lembaga kesehatan lain maupun masyarakat pada umumnya.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kesehatan Masyarakat Program Sarjana

dilakukan melalui strategi pemberian kuliah pembekalan, praktik langsung di

lapangan dan ujian PKL. Khusus untuk kegiatan lapangan merupakan proses

pembelajaran dengan menerapkan semua ilmu yang telah diperoleh di kelas

kedalam suatu tatanan nyata di tempat kerj, di mana masalah kesehatan yang

akan ditemui lebih kompleks, sehingga diharapkan mahasiswa akan mampu

menjadi petugas pelayanan kesehatan dan belajar mengatasi masalah kesehatan

tersebut melalui berbagai intervensi kesehatan masyarakat dengan

menggunakan pendekatan proses problem solving cycle.

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan mengacu pada 8 kompetensi

kesmas dengan penekanan pada upaya promotif, preventif, dan rehabilitative

yang merupakan aplikasi Ilmu Kesehatan Masyarakat baik di area Kesehatan

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Reproduksi, dan

Gizi Masyarakat dengan menggunakan alat Epidemiologi, Biostatistik dan

Kependudukan, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, dan Pendidikan

Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Puskesmas juga merupakan tempat memperoleh pelayanan kesehatan yang

2
Universitas Respati Yogyakarta
ditujukan untuk masyarakat, sesuai dengan fungsi puskesmas sebagai pusat

pengembangan, pembinaan, dan pos operasi terdepan dalam pembangunan

kesehatan masyarakat. Pada hakekatnya puskesmas harus melaksanakan seluruh

program kesehatan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status

kesehatan. Lokasi yang dijadikan sebagai lahan untuk praktek kerja lapangan

adalah Puskesmas Depok III yang wilayah kerjanya terdiri dari 1 desa yaitu Desa

Caturtunggal yang terdiri dari 20 dusun, 93 RW dan 296 RT.

B. Tujuann Praktek Kerja Lapangan

1. Tujuan Umum

a. Mahasiswa diharapkan mampu mencapai 8 kompetensi kesehatan

masyarakat yaitu:

1) Mampu melakukan kajian dan analisis situasi

2) Mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan program

3) Mampu berkomunikasi secara efektif

4) Mampu memahami budaya setempat

5) Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

6) Memiliki penguasaan Ilmu kesehatan Masyarakat

7) Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang

manajemen

8) Mampu memimpin dan berfikir sistem dengan penekanan pada

upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif yang merupakan

aplikasi ilmu kesehatan masyarakat baik di area Kesehatan

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan

3
Universitas Respati Yogyakarta
Reproduksi, serta Gizi Masyarakat dengan menggunakan alat

Epidemiologi, Biostatistik, Kependudukan, Administrasi

Kebijakan Kesehatan, Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa diharapkan mempunyai pengalaman, pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan kegiatan yang

ada di Puskesmas Depok III.

b. Mahasiswa mampu mempraktikan teori-teori dan keilmuan yang

diperoleh di universitas secara langsung pada dunia pekerjaan.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mampu menganalisis masalah yang ada di dunia kerja

dan memberikan alternatif penyelesaian masalah.

2. Bagi Puskesmas

Mahasiswa mampu membantu puskesmas dalam mengingkatkan

pelayanan kesehatan di masa pandemic Covid-19.

3. Bagi Universitas

Menjadikan lulusan mahasiswa kesehatan masyarakat yang

mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam

menganalisis masalah di dunia kerja.

4
Universitas Respati Yogyakarta
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Skrining Covid-19

Skrining atau penapisan adalah sebagai tes kesehatan yang memilah atau

memisahkan orang-orang yang terlihat sehat untuk di kelompokan

menjadi kelompok yang mungkin memiliki penyakit dan kelompok orang

yang mungkin sehat. Pada pengujian dan pemeriksaan kesehatan dengan

menggunakan skrining atau penapisan yang berupa pertanyaan seputar

tentang penyebab penyakit atau riwayat kesehatan seseorang atau

keluarganya (Sulastri et al., 2020).

Menurut Webb (2005), skrining atau penapisan merupakan metode test

sederhana yang digunakan secara luas pada populasi sehat atau populasi

yang tanpa gejala penyakit (asimptomatik). Skrining/penapisan tidak

dilakukan untuk mendiagnosa kehadiran suatu penyakit, tetapi untuk

memisahkan populasi subjek skrining/penapisan menjadi dua kelompok

yaitu orang-orang yang lebih beresiko menderita penyakit tersebut dan

orang-orang yang cenderung kurang beresiko terhadap penyakit tertentu.

Mereka yang mungkin memiliki penyakit yaitu, mereka yang hasilnya

positif dapat menjalani pemeriksaan diagnostik lebih lanjut dan melakukan

pengobatan jika diperlukan (Maulani, 2019).

Prinsip dalam skrining :

5
Universitas Respati Yogyakarta
1) Jenis penyakit harus termasuk jenis penyakit yang parah, yang

relatif umum dan dianggap sebagai masalah kesehatan

masyarakat oleh masyarakat.

2) Skrining/penapisan harus aman dan dapat diterima oleh masyarakat

luas.

Dalam proses skrining/penapisan membutuhkan partisipasi dari

masyarakat yang dinilai cocok untuk menjalani pemeriksaan. Oleh

karena itu skrining/penapisan harus aman dan tidak mempengaruhi

kesehatannya.

3) Skrining/penapisan harus akurat dan reliable. Tingkat akurasi

menggambarkan sejauh mana hasil tes sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya dari kondisi kesehatan/penyakit yang diukur. Sedangkan

reliabilitas biasanya berhubungan salah satu dengan standardisasi

atau kalibrasi peralatan pengujian atau keterampilan dan keahlian

dari orang- orang menginterpretasikan hasil tes.

4) Harus mengerti riwayat alamiah penyakit dengan baik dan percaya

bahwa dengan melakukan skrining/penapisan maka akan

menghasilkan kondisi kesehatan yang jauh lebih baik.

5) Skrining/penapisan akan sangat bermanfaat jika dilakukan pada saat

yang tepat.

6) Kebijakan, prosedur dan tingkatan uji harus ditentukan untuk

menentukan siapa yang harus dirujuk untuk pemeriksaan, diagnosis

dan tindakan lebih lanjut.

6
Universitas Respati Yogyakarta
Pada kondisi saat ini, Indonesia masih mengalami peningkatan kasus

mortalitas maupun morbiditas yang disebabkan oleh virus Covid-19.

Dengan demikian, maka upaya preventif yang perlu dilakukan adalah

skrinning atau deteksi dini. Tujuan dari dilakukan upaya preventif

tersebut adalah, memutuskan rantai penularan virus Covid-19.

Berdasarkan protokol penanganan Covid-19, Direktur Jenderal

Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan ada dua cara

skrining Covid-19 yang bisa dilakukan di puskesmas. Cara pertama

adalah rapid test untuk memeriksa keberadaan antibodi. Pemeriksaan ini

dilakukan dengan mengambil sampel darah terduga pasien corona.

Cara kedua adalah lewat swab test dengan metode polymerase chain

reaction (PCR). Pemeriksaan ini dijalankan dengan mengambil sampel

cairan dari pangkal hidung atau tenggorokan pasien. Namun, praktek

dilapangan, kegiatan skrining juga dapat dilakukan melalui wawancara

mengenai seputar gejala dan riwayat kesehatan serta perjalanan luar kota

dari pengunjung puskesmas.

B. Input Data Swab Antigen

Penginputan adalah unit luar berupa catatan yang digunakan untuk

memasukkan data dari luar ke dalam komputer (Sutabri,2005). Contohnya

ada yang wajib diinputkan ke dalam komputer atau ke dalam sebuah aplikasi

yang digunakan dalam sebuah organisasi atau instansi pemerintah maupun

swasta.

7
Universitas Respati Yogyakarta
Tujuan dilakukan peinputan data untuk mengambil informasi asli (data) dan

menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil) supaya

memudahkan dalam megupdate data yang dimiliki.

Input data swab antigen merupakan proses memasukkan data pasien positif

covid-19 dalam bentuk manual ke dalam sistem aplikasi berupa identitas

pasien agar dapat mudah diakses oleh petugas. Data swab antigen diperoleh

dari tracer puskesmas yang bertugas melakukan tracing diwilayah

puskesmas. Data tersebut dicatat lalu diinput ke dalam sistem aplikasi.

Sistem aplikasi akan menyajikan data yang diinput secara detail mulai dari

data pribadi pasien, awal perawatan, swab antigen, hingga status akhir

pasien. Tujuan dilakukan penginputan data swab antigen untuk mengupdate

status pasien serta memudahkan tracer dalam melakukan pencatatan dan

pemantauan. Proses input data pasien dilakukan oleh Puskesmas dan

divalidasi oleh Dinas Kesehatan yang bertugas untuk melakukan rekap data

pengecekan akhir saat validasi akhir.

C. Input Data Rumah Sehat

Rumah sehat adalah rumah yang mempunyai persyaratan-persyaratan

tertentu tidak harus besar dan mewah , tetapi rumah sehat yang memenuhi

kriteria sebagai berikut yaitu bangunan rumah harus mempunyai

pencahayaan, ruang gerak yang cukup, ventilasi dan jauh dari kebisingan

(Herdiani et al., 2021).

Pemeriksaan rumah sehat di lakukan oleh kader disetiap wilayah puskesmas.

Pemeriksaan rumah sehat merupakan upaya penyehatan lingkungan

8
Universitas Respati Yogyakarta
khususnya lingkungan perumahan. Kader melakukan pemeriksaan dengan

melakukan pendataan setiap rumah yang menjadi sasaran yang selanjutnya

data hasil pemeriksaan dicatat dan diinput oleh puskesmas ke dalam

komputer yang kemudian akan diolah dan dijadikan dasar dalam

menganalisis kondisi masyarakat sehingga dapat memperoleh suatu

perencanaan program kesehatan lingkungan yang tepat sasaran guna

mencegah penyebaran penyakit menular dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

D. Pemantauan Peredaran Makanan

Pengawasan pangan merupakan kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk

memberikan perlindungan kepada masyarakat dan menjamin bahwa semua

produk pangan sejak produksi, pengolahan dan pendistribusian telah

memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan, mendapat izin edar

dan telah diberi label dengan jujur dan tepat. Pengawasan pangan dilakukan

agar tersedianya pangan yang aman, layak dan sesuai untuk dikonsumsi oleh

manusia (Hakim, 2020).

Industri rumah tangga yang semakin menggeliat akan semakin membuat

produsen membuat beragam inovasi produk, mulai dari bentuk, rasa,

kemasan hingga harga jual. Semua inovasi produk yang tercipta harus aman

dan keamanan legalitas harus terjamin. Agar konsumen tidak merasa ditipu,

konsumen perlu mengenal yang namanya Pangan Industri Rumah Tangga

(P-IRT). Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) merupakan ijin edar

pangan produksi berskala rumahan. Berdasarkan Perka BPOM Nomor

9
Universitas Respati Yogyakarta
Hk.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 Pangan Produksi adalah pangan olahan

hasil produksi Industri Rumah Tangga Pangan yang diedarkan dalam

kemasan eceran dan berlabel. Dengan adanya Sertifikat P-IRT yang dimiliki

oleh usaha rumahan, maka konsumen tidak perlu khawatir lagi tentang

takaran, komposisi produk, serta kemasan karena telah dijamin

keamanannya melalui sertifikat P- IRT.

Meski demikian, ada pula produk pangan olahan rumah tangga yang tidak

bisa memperoleh ijin edar.

Dengan adanya Sertifikat IRT (SPP- IRT) beberapa manfaat diperoleh oleh

pengusaha produk olahan diantaranya (Epriliyana, 2019) :

1) Produk dinyatakan layak beredar

2) Produk bebas dipasarkan secara luas

3) Keamanan dan Mutu produk terjamin

4) Kepercayaan konsumen meningkat

5) Profesionalitas Produk terangkat

6) Meningkatkan Nilai jual Produk

7) Meningkatkan harga produk

8) Produk mampu masuk Ritel Besar

E. Sampling Air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Air yang bersih

dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, seperti untuk minum,

keperluan sehari-hari, industri, irigasi pertanian, dan lain sebagainya.

10
Universitas Respati Yogyakarta
Dampak yang ditimbulkan dari kualitas air yang tidak memenuhi baku mutu

air bersih adalah terjadinya berbagai penyakit dengan cara mengkonsumsi

air secara langsung maupun pendayagunaan air yang tidak memenuhi

standar air bersih (Epriliyana, 2019).

Pengambilan contoh air (water sampling) merupakan salah satu bagian yang

tak terpisahkan dari sistem pengukuran kualitas air, yaitu untuk

mendapatkan data kualitas air yang akurat dan valid (Arieska & Herdiani,

2018). Puskesmas Depok III melakukan pengambilan sampel air bersih

menggunakan teknik grab sample, yaitu contoh air yang diambil pada satu

kali pengambilan dari satu lokasi. Dengan demikian data hasil pengukuran

hanya mewakili kualitas air pada saat dilakukan pengambilan dan pada titik

pengambilan. Oleh sebab itu, pengambilan contoh air sesaat (grab sample)

ditujukan untuk badan air yang kualitasnya relatif stabil terhadap perubahan

musim. Alat yang digunakan adalah botol sampel (botol sampel jerigen dan

botol kaca), tas pembawa, korek api, alat tulis (pulpen). Parameter kimia

yang diperiksa meliputi pH, Besi, Fluorida, Kesadahan, Mangan, Nitrat,

Nitrit, Sianida, Deterjen, Pestisida total, Air raksa, Arsen, Kadnium,

Kromium, Selenium, Seng, Sulfat, Timbal, Benzena dan Zat organik.

Parameter biologi yang diperiksa meliputi Total coliform dan E. coli.

Sampel air yang telah diambil akan dibawa ke laboratorium dan diperiksa

kualitas kimia dan biologinya sehingga dapat digunakan untuk syarat

perizinan usaha seperti tempat makan, klinik dan swalayan.

11
Universitas Respati Yogyakarta
F. Surveilans Epidemiologi DBD

Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan

oleh infeksi virus dengue. DBD adalah penyakit akut dengan manifestasi

klinis perdarahan yang menimbulkan syok yang berujung kematian.

Pelaksanaan surveilans epidemiologi merupakan salah satu upaya untuk

mengatasi masalah penyakit menular maupun penyakit tidak menular,

mengurangi kesakitan, mencegah kematian, penyembuhan penderita dan

mencegah terjadinya peningkatan penyakit. Surveilans epidemiologi

merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mendukung

pengendalian dan penanggulangan penyakit menular, tidak terkecuali pada

kegiatan pengendalian dan penanggulangan penyakit DBD. Sistem

surveilans DBD merupakan suatu kegiatan pengamatan penyakit DBD di

puskesmas, yang meliputi kegiatan pencatatan, pengolahan, dan penyajian

data penderita DBD untuk pemantauan mingguan, laporan mingguan wabah,

laporan bulanan program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue

(P2DBD), dan penentuan daerah rawan DBD. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengendalikan dan menanggulangi penyebaran penyakit DBD

dimasyarakat.

12
Universitas Respati Yogyakarta
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Lokasi Praktik Kerja Lapangan

1. Letak Geografis

UPT Puskesmas Depok III merupakan salah satu fasilitas kesehatan

tingkat pertama yang berada di Kecamatan Depok tepatnya berada di

Kompleks Colombo, No. 50a, Kelurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok,

Sleman,Yogyakarta.

Wilayah kerja Puskesmas Depok III terletak diantara 7 o46’41.4”s

110 o23’20.8”E dan berada pada ketinggian antara 100 - 2500 m diatas

permukaan laut. Luas wilayah kerja Puskesmas Depok III meliputi desa

Caturtunggal seluas 11,070 km2.

Kecamatan Depok terdiri dari 3 desa yaitu desa Maguwoharjo,

Condongcatur dan Caturtunggal. Untuk wilayah kerja Puskesmas Depok III

terdiri dari 1 desa yaitu Desa Caturtunggal yang terdiri dari 20 dusun, RW

93 dan 296 RT.

2. Batas Wilayah

Batas wilayah kerja Puskesmas Depok III adalah :

a. Utara : Desa Condongcatur, Kecamatan Depok

b. Timur : Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok

c. Selatan : Kelurahan Demangan, Kota Yogya

d. Barat : Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati

13
Universitas Respati Yogyakarta
3. Visi dan Misi Puskesmas

a. Visi

Puskesmas Depok III menetapkan Visi sebagai berikut:

"Terwujudnya Pelayanan Puskesmas yang Berkualitas, Terjangkau

dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sleman yang Berbudaya

Bersih dan Sehat".

b. Misi

1) Meningkatkan implementasi sistem manajemen mutu dan

dukungsn teknologi

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan

Kesehatan Masyarakat yang bermutu dan dukungan peran serta

masyarakat.

4. Motto

Motto Puskesmas Depok III adalah I – Care :

1) Innovative, selalu punya inovasi untuk maju

2) Commitment, memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan

pelayanan terbaik

3) Accurate, hasil pemeriksaan tepat dan dapat dipertanggung

jawabkan

4) Responsive, respon cepat dalam penanganan keluhan

5) Excellent, berusaha tanpil sempurna

5. Tata Nilai

14
Universitas Respati Yogyakarta
Tata nilai yang diterapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi

Puskesmas Depok III adalah :

1) Profesional

Dalam melaksanakan tugas/ kewajiban harus dilandasi dengan

standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi,

menegakkan integritas, nilai etika dan responsif dalam

melaksanakan profesi

2) Transparansi

Proses pengambilan keputusan harus dapat diketahui oleh

berbagai pihak yang berkepentingan

3) Disiplin dan tanggung jawab

Dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh sikap

disiplin yang tinggi terhadap norma dan standar profesi serta

aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa diawasi, namun tumbuh

dari rasa tanggung jawab pribadi

4) Kerjasama

Kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan secara

terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan oleh organisasi tersebut secara bersama-sama.

15
Universitas Respati Yogyakarta
6. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Depok III

16
Universitas Respati Yogyakarta
B. Hasil dan Pembahasan

1. Kegiatan 1 : Skrining Awal Pengunjung

Untuk mencapai Kompetensi :

a. Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

b. Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

c. Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

d. Kompetensi 6 : Memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan Masyarakat

1) Tujuan Kegiatan

Untuk mencegah penyebaran penularan pandemi covid-19,

Puskesmas Depok III menerapkan mekanisme skrining awal bagi

setiap pengunjung yang ingin mengakses pelayanan kesehatan di

Puskesmas Depok III.

2) Tempat

Puskesmas Depok III

3) Hari/Tanggal, Waktu

a) Senin - Kamis (07:00-11:00)

b) Jumat (07:00-09:30)

c) Sabtu (7:00-10:30)

4) Sasaran

Semua pengunjung yang datang ke Puskesmas Depok III.

5) Prosedur Kerja

a. Persiapan

Mahasiswa menggunakan APD yang terdiri dari :

17
Universitas Respati Yogyakarta
i) Masker

ii) Pelindung mata

iii) Pelindung Wajah

iv) Gaun Medis

v) Sarung Tangan Medis

vi) Penutup Kepala

vii) Sepatu pelindung

b. Pelaksanaan

i) Mahasiswa mengarahkan pengunjung untuk mencuci

tangan terlebih dahulu lalu.

ii) Setelah itu, melakukan pengecekan suhu pengunjung

serta menanyakan keluhan yang dirasakan

pengunjung seperti demam, batuk, pilek/flu sakit

tenggorokan, bisa mencium bau. jika pasien memiliki

suhu tubuh normal akan langsung diberikan nomor

antrian sesuai dengan poli yang akan dituju, kemudian

pasien dapat menunggu di ruang tunggu

iii) Jika pasien dengan suhu tubuh dibawah 36,1 derajat

Celcius, dan diatas 38 derajat Celcius dan memiliki

salah satu keluhan seperti diatas, maka akan langsung

diarahkan untuk menuju ke poli ISPA.

18
Universitas Respati Yogyakarta
6) Hasil

Mahasiswa melakukan skrining awal kepada semua pengunjung

yang datang ke Puskesmas Depok III. Kegiatan ini dilakukan

setiap hari di jam kerja Puskesmas Depok III yaitu, Senin sampai

Sabtu. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa bersama petugas

satpam yang bertugas di Puskesmas. Skrining tidak dilakukan

apabila ada kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa diluar

Puskesmas pada jam kerja. Skrining awal dilaksanakan dengan

memisahkan pasien pada ruang tunggu umum dan poli ISPA,

dimana pasien yang memiliki keluhan demam, batuk, pilek/flu,

sakit tenggorokan, tidak bisa mencium bau, dan suhu tubuh tidak

normal akan diarahkan ke poli ISPA sedangkan diluar keluhan

tersebut akan diarahkan ke ruang tunggu umum.

Gambar 3.2 Pengecekan suhu

19
Universitas Respati Yogyakarta
Gambar 3.3 Pengambilan nomor antrian

7) Pembahasan

Dalam rangka pencegahan Covid-19, Puskesmas Depok III

menetapkan aturan skrining awal pasien yang berkunjung ke

Puskesmas. Dalam melakukan kegiatan ini mahasiswa

mengalami beberapa hambatan salah satunya adanya penolakan

untuk dilakukan pengecekan suhu oleh mahasiswa kepada

pengunjung puskesmas. Hal tersebut dikarenakan, pengunjung

memiliki anggapan bahwa kegiatan skrining (pengecekan suhu)

hanya bisa dilakukan oleh petugas puskesmas saja. Walaupun

demikian, hambatan tersebut dapat dilalui mahasiswa dengan

baik dengan bantuan petugas satpam yang membantu mahasiswa

dalam melakukan kegiatan skrining. Manfaat dari kegiatan

skrining bagi Puskesmas Depok III dapat mengoptimalisasi

20
Universitas Respati Yogyakarta
pencegahan dan pengendalian Covid-19 di lingkungan

Puskesmas Depok III.

2. Kegiatan 2 : Input Data Swab Antigen

Untuk mencapai Kompetensi :

a. Kompetensi 1 : Mampu melakukan kajian dan analisis situasi

b. Kompetensi 2 : Mampu mengembangkan kebijakan dan

perencanaan program

c. Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

d. Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

e. Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

f. Kompetensi 6 : Mampu memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan

Masyarakat

g. Kompetensi 7 : Mampu dalam merencanakan keuangan dan

terampil dalam bidang manajemen

h. Kompetensi 8 : Mampu memimpin dan berfikir sistem

1) Tujuan Kegiatan

Pemantauan pasien kasus konfirmasi Covid-19, untuk

mengetahui kapan selesai isoman atau status sembuh.

2) Tempat

Puskesmas Depok III

3) Hari/Tanggal, Waktu

Selasa, 04 April 2022 – Sabtu,16 April 2022 (07:30-13:00)

4) Sasaran

21
Universitas Respati Yogyakarta
Konfirmasi pasien Covid-19 yang melakukan swab antigen

5) Prosedur Kerja

a) Membuka alamat weblink aplikasi tracing covid-19

Kabupaten Sleman menggunakan laptop

(https://covidtracer.slemankab.go.id/)

b) Setelah itu, memasukkan user name (puskesdepok3) dan

pasword, lalu klik login

c) Setelah muncul beranda aplikasi tracing covid-19, mahasiswa

memasukkan nama pasien, NIK, usia, jenis kelamin,

tempat/tanggal lahir, alamat asal dan alamat domisili pasien

dan nomor HP ke dalam “data orang” untuk dilakukan

penginputan sesuai data yang telah ada.

d) Setelah data yang diinput telah lengkap, lalu klik simpan.

Maka data akan otomatis tersimpan.

6) Hasil

Penginputan data Swab Antigen ke dalam aplikasi tracing covid-

19 Kabupaten Sleman dilakukan mahasiswa berdasarkan arahan

dan bimbingan dari petugas tracer. Data pasien diberikan kepada

mahasiswa dalam bentuk dokumen excel yang selanjutnya

dijadikan pedoman oleh mahasiswa untuk melakukan

penginputan data ke dalam aplikasi tracing covid-19. Jumlah

data pasien dalam dokumen excel yang diberikan sebanyak 1339

data. Kegiatan ini dilakukan oleh Indri dan Tessa.

22
Universitas Respati Yogyakarta
Gambar 3.4 Input Data Swab Antigen

7) Pembahasan

Pelacakan Kontak atau tracing adalah kegiatan yang dilakukan

untuk mencari dan memantau kontak erat dari kasus konfirmasi.

Petugas yang melakukan pelacakan kontak dikenal dengan

sebutan tracer (Hanan et al., 2021).

Data yang didapatkan oleh tracer di input oleh puskesmas dalam

hal ini yaitu mahasiswa. Ibu Wati selaku pembimbing lahan

Puskesmas Depok III memberi petunjuk cara melakukan

penginputan data kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan

ini. Kegiatan input data penting dilakukan puskesmas untuk

mengetahui status dari pasien kapan selesai isoman atau status

sembuh sehingga data tersebut dapat mudah diperbaharui sesuai

dengan status pasien. Kendala yang dialami mahasiswa selama

kegiatan ini adalah jaringan internet. Mahasiswa menggunakan

23
Universitas Respati Yogyakarta
jaringan wifi puskesmas untuk menginput data sehingga ketika

jaringan wifi puskesmas bermasalah, maka mahasiswa juga akan

mengalami kesulitan dalam menginput. Dalam hal ini, jika

mahasiswa mengalami hal tersebut mahasiswa akan

menggunakan data seluler dari handphone mahasiswa sendiri

untuk menginput data.

3. Kegiatan 3 : Input Data Rumah Sehat.

Untuk mencapai Kompetensi :

a. Kompetensi 1 : Mampu melakukan kajian dan analisis situasi

b. Kompetensi 2 : Mampu mengembangkan kebijakan dan

perencanaan program

c. Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

d. Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

e. Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

f. Kompetensi 6 : Mampu memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan

Masyarakat

g. Kompetensi 7 : Mampu dalam merencanakan keuangan dan

terampil dalam bidang manajemen

h. Kompetensi 8 : Mampu memimpin dan berpikir sistem

1) Tujuan Kegiatan

Mengetahui permasalahan di masyarakat untuk perencanaan

program kesehatan lingkungan agar lebih tepatt sasaran dan

untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

24
Universitas Respati Yogyakarta
2) Tempat

Input data Rumah Sehat dilakukan di Puskesmas Depok III.

3) Hari/Tanggal, Waktu

a. Selasa, 5 April - Sabtu,16 April 2022 (07:30-13:00)

b. Kamis, 21 April – Sabtu, 23 April 2022 (07:30-13:00)

c. Senin, 25 April – Kamis, 28 april 2022 (07:30-13:00)

4) Sasaran

Masayarakat

5) Prosedur Kerja

a) Menyiapkan buku kesehatan lingkungan data hasil

pemeriksaan rumah sehat Puskesmas Depok III

b) Memberi kode setiap komponen yang dinilai dengan kode

1,2,3 dan seterusnya.

c) Menginput data menggunakan laptop dalam bentuk excel

d) Menginput sesuai dengan nama RT/RW dan jumlah jiwa

e) Menginput komponen yang di nilai dengan parameter :

1 : risiko rendah/sedang

0 : risiko tinggi

f) Setelah itu, klik save.

6) Hasil

Kegiatan input data rumah sehat dilakukan mahasiswa

berdasarkan arahan dan bimbingan dari Bapak Agung staf

Puskesmas Depok III di bidang kesehatan lingkungan. Data yang

25
Universitas Respati Yogyakarta
diinput dari buku adalah hasil penilaian yang terdiri dari

komponen rumah, sanitasi rumah dan perilaku. Komponen rumah

yang dinilai adalah langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar,

ventilasi, lubang asap dapur, pencahayaan. Sanitasi rumah yang

dinilai adalah sumber air bersih (jenis), sarana air bersih

(kondisi), sarana jamban, SPAL RT (air limbah), sarana

pembuangan sampah. Perilaku yang dinilai adalah perilaku

mencuci tangan dengan sabun dan perilaku mengelola makanan

dan minuman. Hasil penilaian masing-masing dari komponen

rumah, sanitasi rumah dan perilaku diberikan kode

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,17,18 yang di input ke dalam laptop

dengan parameter 1, yaitu risiko rendah/sedang dan 0, yaitu risiko

tinggi. Kegiatan input data rumah sehat dilakukan oleh susi,

rison, indri dan tessa.

Gambar 3.5 Input Data Rumah Sehat

7) Pembahasan

26
Universitas Respati Yogyakarta
Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dimana rumah yang

memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses jamban

sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan. Rumah serta lingkungan

yang tidak memenuhi syarat kesehatan, merupakan faktor resiko

dan sumber penularan berbagai jenis penyakit (Arba, 2021).

Pemeriksaan dan penilaian serta pendataan rumah sehat

dilakukan oleh kader yang bertugas diwilayah, data tersebut

disajikan dalam bentuk buku yang selanjutnya dinput oleh

puskesmas (mahasiswa). Kegiatan menginput data yang

dilakukan mahasiswa selama PKL di Puskesmas Depok III tidak

mengalami kendala yang membuat mahasiswa mengalami

kesulitan dikarenakan sebelum melakukan kegiatan ini

mahasiswa terlebih dahulu diajarkan, dibimbing dan didampingi

oleh staf puskesmas yang bekerja di bidang Kesling.

Data rumah sehat di input oleh puskesmas untuk dijadikan dasar

dalam menganalisis kondisi masayarakat sehingga dapat

memperoleh suatu perencaaan program kesehatan lingkungan

yang tepat sasaran guna mencegah penyebaran penyakit menular

dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Kegiatan 4 : Pemantauan Peredaran Makanan

Untuk mencapai Kompetensi :

a. Kompetensi 1 : Mampu melakukan kajian dan analisis situasi

27
Universitas Respati Yogyakarta
b. Kompetensi 2 : Mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan

program

c. Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

d. Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

e. Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

f. Kompetensi 6 : Mampu memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan

Masyarakat

g. Kompetensi 7 : Mampu dalam merencanakan keuangan dan

terampil dalam bidang manajemen

h. Kompetensi 8 : Mampu Memiliki kemampuan kepemimpinan dan

berpikir sistem

1) Tujuan Kegiatan

Untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha agar tidak

memperjualkan produk-produk makanan yang tidak memenuhi

persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Tempat

a. Pasar Sambilegi

b. Swalayan Peny Tajem

c. Pasar Stan

d. Pasar Kolombo

e. Pasar Condongcatur

f. Pasar Manggung

g. Pasar Desa Caturtunggal

28
Universitas Respati Yogyakarta
3) Hari/Tanggal, Waktu

Senin, 18 April 2022 – Rabu, 20 April 2022 (08:00-selesai)

4) Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah pedagang atau pelaku usaha

produk makanan

5) Prosedur Kerja :

a) Berkumpul di Puskesmas yang menjadi koordinator kegiatan

b) Mengunjungi pasar yang menjadi tempat kegiatan

c) Membentuk kelompok menjadi dua atau tiga orang untuk

melakukan pemantauan

d) Memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan

kegiatan kepada pedagang

e) Melakukan pemantauan produk makanan dengan melihat

masa kedaluwarsa, kondisi fisik makanan dan PIRT makanan

f) Mencatat hasil pemantauan ke dalam form pemantauan

6) Hasil

Kegiatan pemantauan peredaran makanan dilakukan selama tiga

hari, Senin, 18 April 2022 sampai dengan Rabu, 20 April 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama lintas sektoral yaitu

Puskesmas Depok I, Puskesmas Depok II, Puskesmas Depok III

dan para Aparat Keamanan seperti Polri dan TNI. Dalam kegiatan

ini mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap

kelompok didampingi oleh petugas puskesmas untuk melakukan

29
Universitas Respati Yogyakarta
pemantauan dengan memeriksa masa kedaluwarsa produk,

kondisi fisik produk seperti adanya jamur, lembab, kemasan

rusak dan nomor PIRT dari produk makanan. Apabila terdapat

produk makanan yang melewati masa kedaluwarsa, maka

mahasiswa akan menyarankan penjual untuk memisahkan produk

tersebut, agar tidak tercampur dengan produk makanan yang

masih layak dijual.

Apabila ada produk yang tidak memiliki PIRT, maka mahasiswa

akan bertanya dan menyarankan penjual agar menjual produk

makanan yang memiliki nomor PIRT. Semua mahasiswa PKL

mengambil bagian dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Gambar 3.6 Pemantauan peredaran makanan

7) Pembahasan :

Pengawasan terhadap sarana distribusi sangat penting

dilaksanakan untuk melindungi masyarakat dari produk makanan

yang tidak memenuhi syarat keamanan, mutu dan gizi pangan.

Tujuan pengawasan ialah untuk memberikan perlindungan

30
Universitas Respati Yogyakarta
konsumen dan mencegah beredarnya makanan yang

membahayakan konsumen. Agar konsumen lebih mengetahui

informasi dari produk makanan yang akan mereka konsumsi

secara jelas (Hakim, 2020). Dukungan masyarakat khususnya

pelaku usaha dibutuhkan dalam pelaksanaan pengawasan agar

dapat berjalan dengan baik. Selama kegiatan pemantauan

peredaran makanan yang dilakukan di beberapa pasar, terdapat

kendala. Kesulitan atau kendala yang dimaksud adalah adanya

pelaku usaha yang mengajukan protes dan merasa keberatan

produk makanan yang dijualnya diperiksa. Cara penanganan

yang dilakukan mahasiswa dalam menghadapi masalah seperti

ini adalah meminta petugas TNI/Porli yang lebih disegani oleh

pelaku usaha untuk memberi pemahaman kepada pelaku usaha.

Tujuan kegiatan ini dilakukan Puskesmas Depok III untuk

memenuhi program lintas sektoral yang direncanakan dan dapat

membantu Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan

pemantauan.

5. Kegiatan 5 : Sampling Air

Untuk mencapai Kompetensi :

a. Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

b. Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

c. Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

d. Kompetensi 6 : Memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan Masyarakat

31
Universitas Respati Yogyakarta
1) Tujuan Kegiatan

Untuk memenuhi pesyaratan kualitas air bersih sebagai syarat

terhadap kegiatan yang berdampak pada lingkungan.

2) Tempat

a) Kompleks Perumahan dan PT J-Walk

b) Klinik Joy Dental Demangan

c) Klinik Marga Husada

d) Klinik Korpagama UGM

3) Sasaran

Tempat yang membutuhkan syarat perizinan kualitas air bersih

di Wilayah kerja Depok III

4) Hari/Tanggal, Waktu

a) Selasa, 12 April 2022 (10:00-12:30)

b) Sabtu, 21 April 2022 (09:00-13:00)

c) Senin, 25 April 2022 (09:40- 11:30)

5) Prosedur Kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk

mengambil sampel air

b) Mengunjungi lokasi sampel air sesuai alamat yang dituju

c) Memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan

tujuan kepada petugas di klinik

d) Melakukan pengambilan sampel air sesuai prosedurnya.

32
Universitas Respati Yogyakarta
e) Setelah itu, sampel air dibawa ke Lab Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman untuk di uji.

f) Mendaftarkan dan mengisi form pengambilan sampel air

yang telah disediakan dan memberikan kepada petugas

untuk didaftarkan

g) Setelah itu, petugas akan memberikan kode nomor sampel

air berupa kertas untuk dipasangkan ke wadah sampel air

h) Menempelkan atau memasangkan kode nomor sampel

tersebut ke wadah sampel air yang ingin di uji.

6) Hasil

Kegiatan pengambilan sampel air pertama kali dilakukan

mahasiswa bersama dengan petugas puskesmas dan petugas dari

Dinkes. Kegiatan ini dilakukan di kompleks perumahan dan PT

J-Walk. Pengambilan sampel air yang kedua dilakukan di Klinik

Joy dental Demangan dan Klinik Marga Husada. Pengambilan

sampel air yang ketiga dilakukan di Klinik Korpagama UGM.

Titik pengambilan sampel air bersih adalah kran tempat cuci

tangan. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah sebagai syarat

perizinan. Kegiatan pengambilan sampel air yang pertama tidak

dilakukan mahasiswa secara lansung. Mahasiswa hanya melihat

dan membantu petugas puskesmas. Sedangkan pengambilan

sampel air yang kedua dan ketiga dilakukan mahasiswa secara

lansung karena tidak didampingi oleh petugas psukesmas.

33
Universitas Respati Yogyakarta
Kegiatan tersebut dilakukan mahasiswa secara mandiri dan

kendala yang dialami mahasiswa selama melaukan kegiatan ini

adalah kesulitan mencari alamat tempat, yaitu Klinik Marga

Husada. Solusi yang dapat dilakukan mahasiswa adalah bertanya

kepada warga disekitar alamat tersebut. Kegiatan ini dilakukan

oleh Rison dan Indri.

Gambar 3.7 Pengambilan sampel air

7) Pembahasan

Pengambilan sampel yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah

pengambilan sampel air bersih. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengetahui kualitas air bersih. Penentuan tujuan pengambilan

sampel merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan

sampling dan merupakan pernyataan yang jelas, ringkas serta

harus tertuang dalam dokumen perencanaan. Beberapa tujuan

sampel air adalah untuk penelitian, pemantauan, pengawasan

34
Universitas Respati Yogyakarta
lingkungan, pembukatian kasus dan penegakan hukum

lingkungan. Tujuan sampling air yang dilakukan di klinik dan

tempat makan adalah sebagai pemantauan dan syarat perizinan.

6. Kegiatan 6 : Surveilans Epidemiologi DBD

Untuk mencapai Kompetensi :

a. Kompetensi 1 : Mampu melakukan kajian dan analisis situasi

b. Kompetensi 2 :Mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan

program

c. Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

d. Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

e. Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

f. Kompetensi 6 : Memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan Masyarakat

g. Kompetensi 7 : Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil

dalam bidang manajemen

h. Kompetensi 8 : Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berpikir

sistem

1) Tujuan Kegiatan

Untuk mengetahui potensi penularan dan angka bebas jentik serta

tindak lanjut penanggulangan yang dapat dilakukan di wilayah

sekitar penderita.

2) Tempat

35
Universitas Respati Yogyakarta
Dusun Tempel

3) Sasaran

Rumah penderita dan sekitarnya

4) Hari/Tanggal, Waktu

Jumat, 22-April-2022 (11:00-12:00)

5) Prosedur Kerja

a) Mengunjungi rumah penderita

b) Mengenalkan diri

c) Mengajukan pertanyaan kepada penderita

d) Menjelaskan perkembangan jentik

e) Menjelaskan cara penanganannya

6) Hasil

Kegiatan surveilans epidemiologi DBD dilakukan mahasiswa

bersama petugas Puskesmas Depok III di bidang Kesehatan

Lingkungan, Bapak Agung dengan mengunjungi rumah pasien

yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Dari hasil kunjungan

didapatkan hasil bahwa tidak terdapat penularan dan angka bebas

jentik 90%.

36
Universitas Respati Yogyakarta
Gambar 3.8 Surveilans Epidemiologi DBD

7) Pembahasan

Surveilans Epidemiologi DBD merupakan program kegiatan

yang ada dan dilakukan oleh Puskesmas Depok III dan

mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini. Mahasiswa tidak

mengalami hambatan dalam melakukan kegiatan ini. Dalam

kegiatan ini mahasiswa membantu petugas Puskesmas dalam

mencatat nama, TTL, serta data yang didapatkan dalam kegiatan

ini. Penyelidikan Epidemiologi DBD dilakukan untuk

mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut

serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah

sekitar tempat tinggal penderita.

37
Universitas Respati Yogyakarta
Pilar Kesehatan Jenis Pelaku Tanggal/Waktu
Masyarakat Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Epidemiologi Skrining Awal Rison, Senin-Kamis
Kegiatan Susi (07:00-11:00)
Jumat (07:00-
09:30)
Sabtu (07:30-10:30)
Epidemiologi Input Data Indri, Selasa, 05 April –
Swab Antigen Tessa Sabtu, 16 April
(07:30-13:00)
Kesehatan Input Data Rison, Selasa, 05 April –
Lingkungan Rumah Sehat Susi, Indri Sabtu, 16 April
(07:30-13:00)
Kamis, 21 April –
Sabtu, 23 April
(07:30 – 13:00)
Senin, 25 April –
Kamis, 28 April
(07:30-13:00)
Kesehatan Pemantauan Rison, Senin, 18 April –
Lingkungan Peredaran Tessa, Rabu, 20 April
Makanan Susi, Indri (08:00-selesai)
Kesehatan Pengambilan Indri dan Selasa, 12 April
Lingkungan Sampel Air Rison (10:00-12:30)
Sabtu, 21 April
(09:00-13:00)
Senin, 25 April
(09:40-11:30)
Epidemiologi Penyelidikan Susi Jumat, 22 April
Epidemiologi (11:00-12:00).

38
Universitas Respati Yogyakarta
DBD dan
Koordinasi
Jumantik

39
Universitas Respati Yogyakarta
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Belajar Lapangan yang di lakukan di

Puskesmas Depok III, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Mahasiswa telah mampu mencapai 8 dari 8 kompetensi kesehatan

masyarakat yaitu :

a) Kompetensi 1 : Mampu melakukan kajian dan analisis situasi

b) Kompetensi 2 : Mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan

program

c) Kompetensi 3 : Mampu berkomunikasi secara efektif

d) Kompetensi 4 : Mampu memahami budaya setempat

e) Kompetensi 5 : Mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat

f) Kompetensi 6 : Memiliki penguasaan Ilmu Kesehatan Masyarakat

g) Kompetensi 7 : Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil

dalam bidang manajemen

h) Kompetensi 8 : Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berpikir

sistem

2) Tujuan Khusus :

a) Mahasiswa memiliki pengalaman, pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang baik setelah melaksanakan kegiatan praktek di

Puskesmas Depok III.

40
Universitas Respati Yogyakarta
b) Mahasiswa telah mempraktikan teori-teori dan keilmuan yang

diperoleh di Universitas secara langsung pada dunia pekerjaan.

B. Saran

1) Bagi Puskesmas

Diharapkan untuk memberikan kesempatan lebih banyak lagi bagi

mahasiswa PKL dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Puskesmas

sehingga mahasiswa mempunyai pengalaman yang berguna untuk

kedepannya.

2) Bagi Program Studi

Diharapkan PKL selanjutnya dapat menempatkan minat lainnya di

Puskesmas seperti promosi kesehatan karena pihak Puskesmas banyak

melakukan kegiatan di minat tersebut.

3) Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa lebih aktif dalam melakukan kegiatan dan selalu

menjaga nama baik Universitas Respati Yogyakarta.

41
Universitas Respati Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA

Arba, S. (2021). Pendampingan Rumah Sehat di Kelurahan Togafo. JABDIMAS


MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 19–24.

Arieska, P. K., & Herdiani, N. (2018). Pemilihan Teknik Sampling Berdasarkan


Perhitungan Efisiensi Relatif. Jurnal Statistika, 6(2), 166–171.

Asep, S. (2014). Demam Berdarah Dengue ( DBD ). Medula, 2(2), 1–15.

Epriliyana, N. N. (2019). Urgensi Ijin Keamanan Pangan (P-IRT) Dalam Upaya


Membangun Kepercayaan Konsumen Dan Meningkatkan Jaringan Pemasaran.
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 5(1), 21–31.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Sarjana. (2022). Pelaksanaan Praktek


Kerja Lapangan Semester Genap 2021/2022. Yogyakarta: Unriyo.

Hakim, A. R. (2020). Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Produk


Makanan dan Minuman Tanpa Label. Jurnal YUSTITIABELEN, 98–110. \

Hanan, A., Chitrarasmi M., A., & Kinanti, A. (2021). Pengetahuan Sikap dan Praktik
tentang Contact Tracing Covid-19. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat,
1(2), 144–157.

Herdiani, I., Kurniawan, A., Nuradillah, H., Putri, G. W., & Gunawan, I. P. (2021).
Penyuluhan kesehatan rumah sehat pada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Cibeureum. Abdimas PHB, 4(1), 47–52.

Ma’rifah, S., & Rachma, N. (2014). Hubungan Antara Pengetahuan Jumantik


Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Kinerja Jumantik. Jurnal
Keperawatan Komunitas, 2(1), 40.

Maulani, J. (2019). Aplikasi Kesehatan Menggunakan Metode Epidemiologi. 10(1).

Sulastri, T., Rustiawati, E., & Yupartini, L. (2020). Upaya Screening Tingkat Risiko
Terpaparnya Covid-19 Dengan Self Cheking Di Masyarakat Harjatani

Universitas Respati Yogyakarta


Kecamatan Kramatwatu Tahun 2020. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist,
Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 15(3), 482–487.

Yanti, B., Ismida, F. D., & Sarah, K. E. S. (2020). Perbedaan uji diagnostik antigen,
antibodi, RT-PCR dan tes cepat molekuler pada Coronavirus Disease 2019.
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 20(3), 172–177.

Universitas Respati Yogyakarta


LAMPIRAN

Universitas Respati Yogyakarta


Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Skrining Awal Pengunjung

Input Data Swab Antigen

Universitas Respati Yogyakarta


Input Data Rumah Sehat

Sampling Air

Universitas Respati Yogyakarta


Pemantauan Peredaran Makanan

Universitas Respati Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai