OLEH :
IIS
LATIFAH
NPM.195059030
OLEH :
IIS
LATIFAH
NPM.195059030
Laporan PKM ini telah disetujui oleh Pembimbing Materi dan Pembimbing
Lapangan
Kesehatan
Masyarakat,
Iis Latifah
i
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul Luar
Sampul dalam
Lembar Persetujuan
Identitas mahasiswa …………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… ii
Daftar isi ……………………………………………………………………………….. iv
Daftar Lampiran ……………………………………………………………………….. v
Daftar Gambar ................................................................................................................. vi
Daftar Tabel ..................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan …………………………………………………………………. 5
1.3 Manfaat ……………………………………………………………….. 5
BAB II KEGIATAN PKM
2.1 Waktu dan Lokasi ……………………………………………………... 7
2.2 Metode Kegiatan Praktek Kesehatan Masyarakat ……………………. 8
2.3 Jadwal ………………………………………………………………… 8
BAB III HASIL PKM
3.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kota Tangerang ………………… 10
3.2 Hasil Praktik Kesehatan Masyarakat …………………………………. 18
3.3 Identifikasi masalah …………………………………………………… 35
3.4 Pembahasan …………………………………………………………… 36
3.5 Alternatif pemecahan masalah ………………………………………… 39
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 40
4.2 Saran …………………………………………………………………... 42
Daftar Pustaka
DAFTAR LAMPIRAN
1
Coronavirus ( Infeksi 2019- nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Penetapan didasari
oleh pertimbangan bahwa Infeksi novel Coronavirus ( Infeksi 2019-
nCoV) telah dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public
Health Emergency of
International Concern (PHEIC)
Sejak Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus konfirmasi
pertama Covid- 19 di Indonesia pada awal Maret 2020. Hingga 1 Oktober
2020, sebanyak 291.182 kasus konfirmasi Covid-19 telah dilaporkan.
Tanpa intervensi kesehatan masyarakat dipekirakan sebanyak 2, 5 juta
kasus Covid-19 akan memerlukan perawatan di rumah sakit di Indonesia
dengan angka kematian yang diperkirakan mencapai 250.000 kematian.
Pada situasi ini jutaan orang beserta keluargannya memiliki kerentanan
terhadap Covid-19.( dampak pandemi kemenkes)
Di provinsi Banten jumlah kasus mencapai 11.816 kasus terkonfirmasi
dengan data sembuh sebanyak 9.755 kasus, dalam perawatan sebanyak
251 kasus dan meninggal sebanyak 356 kasus . sedangkan untuk kasus di
Kota Tangerang terdapat sebanyak 2.612 kasus terkonfirmasi posistif
Covid-19 dengan rincian kasus sembuh sebanyak 2.288 kasus, dalam
perawatan sebanyak 251 kasus dan meninggal sebanyak 73 kasus.
(covid19.go.id) (22 November 2020). Penyebaran covid- 19 tidak hanya
terjadi di daerah khusus ibukota jakarta dan kota padat penduduk lainnya,
namun telah menyabar ke pedesaan di daerah terpencil. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai
gambaran epidemilogi kasus positif covid- 19 Kota Tangerang.
Penyusun memilih Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebagai
lokasi Praktek Kesehatan Masyarakat (PKM) dengan beberapa
pertimbangan yaitu sesuai dengan peminatan mahasiswa yaitu
epidemiologi, dan menyadari bahwa pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kasus Covid-19 di Kota Tangerang sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan panduan pelaksanaan Kegiatan Surveilans
Kesehatan. Adapun kegiatan surveilans kesehatan ini
meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan desiminasi
informasi (Kemenkes,2014). Selain itu Dinas Kesehatan Kota Tangerang
mengakomodir semua kegiatan pengendalian kasus Covid-19 yang
dilakukan jejaring dibawahnya (Puskesmas dan Rumah Sakit) baik
pemerintah maupun swasta melalui aplikasi laporan berbasis online
sehingga data yang diperoleh melalui aplikasi tersebut bisa
menggambarkan kasus Covid-19 yang ada di Kota Tangerang saat ini
sehingga Dinas Kesehatan dianggap mampu menjadi wadah atau tempat
bagi mahasiswa untuk menjadi tempat praktik kesehatan masyarakat
dan penulis bisa
menerapkan ilmu yang sudah didapat pada perkuliahan serta bisa
memberikan pengalaman dalam hal pelaksanaan penanggulangan kasus
Covid-19 di Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan juga Penyusun juga
mengambil topik tentang kasus Covid-19 karena saat ini kasus Covid-19
di Indonesia masih tinggi angka insiden dan kematian akibat kasus Covid-
19. Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di Dinas
Kesehatan Kota Tangerang kasus Covid-19 di wilayah Kota Tangerang
juga masih ditemukan adanya kenaikan, baik kasus suspek, probable
maupun kasus konfirmasi, maka dari itu penulis mengambil topik
mengenai “Penatalaksanaan kasus Covid-19 melalui kegiatan Tracing,
Testing dan Treatment di Kota Tangerang dengan penggunaan aplikasi
pencatatan dan
pelaporan berbasis online ”
Aplikasi pencatatan ini disebut SIRONA (Sistem Informasi
Corona), dimana dalam aplikasi ini memuat semua informasi tentang data
kasus covid-19 di Kota Tangerang. Karena laporan ini bersifat online,
semua fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani kasus covid-19 di Kota
Tangerang baik Puskesmas maupun Rumah Sakit negeri dan swasta
memiliki akses untuk mengisi data kasus baik kasus Suspek, probable
maupun konfirmasi serta kasus kematian.
Melalui aplikasi ini, semua data yang sudah diinput oleh fasilitas
kesehatan akan dilakukan verifikasi oleh Tim Data Dinas Kesehatan
(Seksi SIKK), yang nantinya akan dilakukan sebaran informasi kepada
unit yang
berkepentingan untuk dilakukan pemantauan dan data yang diperoleh
bersifat up to date.
Semua pasien yang dilakukan perawatan di rumah sakit akan
dibuat laporan perawatan oleh faskes yang merawat kedalam SIRONA,
setelah pasien dinyatakan sembuh dan aman untuk dipulangkan makan
data akan diserahkan ke puskesmas sesuai wilayah tinggal pasien sehingga
Puskesmas akan dapat melakukan pemantauan melalui SIRONA. Laporan
ini bersifat Satu Data, sehingga meminimalisir adanya data ganda. Data
pasien yang dinyatakan positif di Rumah sakit nantinya akan terinfo secara
otomatis ke data master Puskesmas, sehingga walaupun pasien masih ada
dalam perawatan, Puskesmas sebagai pemantau wilayah tinggal pasien
tetap dapat melakukan Tracing (pelacakan) kontak erat kasus konfirmasi
positif Covid- 19 sehingga membantu mempercepat pemutusan mata
rantai penularan Covid-19 di masyarakat
Begitupun untuk pasien yang akan dilakukan pemeriksaan swab
(Testing), akan dilakukan permintaan VTM (Viral Transport Medium) /
media transportasi apusan lendir hidung dan tenggorokan ke Dinas
kesehatan. Setelah dilakukan verifikasi data oleh Tim VTM, maka akan
diberikan persetujuan sehingga nantinya media VTM akan diambil oleh
faskes yang mengajukan.
Dalam aplikasi SIRONA, semua data yang ada didalamnya baik
data jumlah kasus berdasar usia, jenis kelamin, alamat, status dan kondisi
pasien serta keadaan lain-lain bisa dilakukan pengunduhan data dalam
bentuk format excel untuk keperluan laporan dan desiminasi informasi
kepada atasan.
Aplikasi ini sangat membantu tim Dinas Kesehatan kota
Tangerang dalam proses pengelolaan data sehingga bisa dipergunakan
sebagai dasar penentuan kebijakan dalam tata laksana kasus Covid-19 di
Kota Tangerang
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengalaman dalam penatalaksanaan kegiatan
penanggulangan kasus Covid-19 di Kota Tangerang melalui
pemantauan dengan aplikasi pelaporan berbasis Online
(SIRONA)
BAB II
KEGIATAN PKM
2.1 Waktu dan
Lokasi
2.1.1. Waktu
Tabel 2.1
Jadwal kegiatan praktik kesehatan masyarakat
Tahun 2020
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPO RASIO
LAKI-
NO K UMUR PEREMPUAN JENIS
LAKI (L) + (P)
(TAHUN) (P) KELAMI
(L)
N
1 2 3 4 5 6
1 0–4 57.709 54.161 111.870 1 : 0.94
2 5–9 77.281 72.227 149.508 1 : 0.93
3 10 – 14 71.133 67.056 138.189 1 : 0.94
4 15 – 19 55.931 53.999 109.930 1 : 0.97
5 20 – 24 71.636 69.863 141.499 1 : 0.98
6 25 – 29 74.452 75.981 150.433 1 : 1.02
7 30 – 34 77.050 77.515 154.565 1 : 1.01
8 35 – 39 85.145 85.736 170.881 1 : 1.01
9 40 – 44 79.737 81.524 161.261 1 : 1.02
10 45 – 49 68.001 67.913 135.914 1:1
11 50 – 54 56.689 55.430 112.119 1 : 0.98
12 55 – 59 42.506 43.384 85.890 1 : 1.02
13 60 – 64 33.347 32.460 65.807 1 : 0.97
14 65 – 69 22.209 18.735 40.944 1 : 0.84
15 70 – 74 11.014 10.256 21.270 1 : 0.93
16 75+ 10.110 10.902 21.012 1 : 1.08
KABUPATEN/KOTA 893.950 877.142 1.771.092 1 : 0.98
Tabel 3.4
Rasio Puskesmas Terhadap Jumlah Penduduk menurut Kecamatan di
Kota Tangerang Tahun 2019
No Kecamatan Jumlah Jumlah Rasio
Puskesmas Penduduk PKM:Penduduk
1 Ciledug 3 136.525 1 : 45.508
2 Larangan 2 143.934 1 : 71.967
3 Karang 3 108.405 1 : 36.135
4 Cipondoh 5 203.881 1 : 40.776
5 Pinang 3 168.477 1 : 56.159
6 Tangerang 3 153.793 1 : 51.264
7 Karawaci 4 184.216 1 : 46.054
8 Jatiuwung 2 104.419 1 : 52.210
9 Cibodas 3 149.192 1 : 49.731
10 Periuk 3 134.741 1 : 44.914
11 Batu Ceper 2 90.053 1 : 45.027
12 Neglasari 2 115.162 1 : 57.581
13 Benda 2 78.294 1 : 39.147
Jumlah 37 1.771.092 1 : 47.867
Sumber : Subbag. Perencanaan – Dinkes Kota Tangerang, 2019
Tabel 3.5
Jenis & Jumlah Sarana Kesehatan Dasar Tahun 2019
NO JENIS SARANA KESEHATAN DASAR JUMLAH
1. Praktik dokter perorangan 876
2. BP / Klinik Swasta 201
3. LABKESDA 1
4. PUSKESMAS 37
5. PUSTU 6
6. PUSLING PUSKESMAS 37
7. Ambulance Gratis 12
8. Ambulance 119 10
9. Ambulance IGD RSUD 4
10. Ambulance Jenazah RSUD 2
11. Instalasi farmasi 1
12. Apotek 302
13. Toko obat berijin 45
14. Praktek penyehat tradisional 898
TOTAL SARANA KESEHATAN DASAR 1.410
Sumber: Bid. Yankes dan Perencanaan – Dinas Kesehatan, 2019
b. Sarana Kesehatan Rujukan
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
gawat darurat. Jumlah Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan rujukan di Kota Tangerang pada tahun 2019 ada sebanyak
31 Rumah Sakit. Rincian jumlah sarana kesehatan rujukan menurut
jenis dan status kepemilikan dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.6
Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Rujukan
di Kota Tangerang Tahun 2019
Rumah Sakit
1 2 1 19 22
Umum
Rumah Sakit
2 - - 9 9
Khusus
JUMLAH 2 1 28 31
Sumber: Bid. Yankes dan Subbag. Perencanaan – Dinas
Kesehatan, 2019
KELOMPOK JABATAN
SEKRETARIAT
Perbekalan Kesehatan
B. Wawancara
Metode selanjutnya yang di gunakan dalam praktik kesehatan
masyaratakat yaitu wawancara. Wawancara di lakukan
terhadap beberapa narasumber diantaranya :
1) Koordinator Tim data (Kepala Seksi SIKK) sekaligus
pembimbing lapangan
Hasil wawancara pada narasumber 1 bahwa
pengelolaan data SIRONA melalui beberapa tahapan
diantaranya : input data dasar dan
pemantauan/perawatan oleh
fasilitas kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit),
pengelolaan data oleh Tim Data Dinkes, Pelaporan
hasil analisis dan pengolahan Data.
a. Input input data dasar dan pemantauan/perawatan
oleh fasilitas kesehatan (Puskesmas dan Rumah
Sakit) :
Semua fasilitas pelayanan baik Puskesmas,
maupun Rumah sakit saat mendapatkan kasus baru
covid baik dengan status kontak
erat/Suspek/probable/konfirmasi positif wajib
melakukan input data identitas pada master data
yang dilanjutkan dengan menambah data pada
laporan serta mengisi laporan pemeriksaan, laporan
pemantauan/laporan perawatan, rujukan, dan
lainnya sesuai dengan isian yang ada dalam
aplikasi
C. Studi dokumentasi
Studi dokumen adalah mempelajari peraturan yang berkaitan
dengan pelacakan kasus dan pengendalian penyakit, SOP
kegiatan, dan laporan kegiatan program pengendalian semua
penyakit terutama tentang Covid-19 serta studi dokumen yang
di gunakan oleh pengelola program surveilans yang ada di
seksi SIKK bidang P2P.
Data yang diperoleh pada pengelola program Surveilans
diantaranya :
1) Laporan hasil pelacakan kasus yang berpotensi KLB
(kejadian Luar Biasa) atau wabah
Format-format laporan yang tedaapat di seksi SIKK
terutama program surveilans diantaranya :
- Puskesmas :
1. Format pelaporan Wabah/KLB (W1)
Digunakan untuk melaporkan adanya kejadian
Luar Biasa atau kasus yang berpotensi wabah.
Laporan ini dikirimkan dalam waktu 24 jam
setelah kejadian
2. Format laporan mingguan (W2)
Digunakan untuk melaporkan kunjungan kasus
yang ada di Puskesmas setiap minggu. Laporan
ini dikirimkan maksimal hari senin pada minggu
berikutnya
Seiring dengan waktu, laporan mingguan wabah
ini supaya lebih tepat waktu, dilakukan melalui
format EWARS (Early Warning Sistem) yang
dikirim melalui flatforms SMS
Nomor Ur ut For mat: .........
FORMAT LAPORAN MINGGUAN (W 2)
Puskesmas/Pust u/Bidan* : ………………………………………………………………
Kec amat an : ………………………………………………………………
Kabupaten/Kot a : ………………………………………………………………
Per iode pelapor an dar i Minggu t anggal : ………………………………………………………………
Sampai Sabt u t anggal : ………………………………………………………………
Minggu E pidemiologi ke------------------ : ………………………………………………………………
A DIARE AKUT
B MA LARIA KO NF IRMAS I
C TERSANGKA DEMAM DENGUE
D P NE UMONIA
E DIARE BERDARAH ATA U DISENTRI
F TERSANGKA DEMAM TIFOID
G SINDROM J AUNDIS AKUT
H TERSANGKA CHIKUNGUNYA
J TERSANGKA FLU BURUNG PADA MANUSIA
K TERSANGKA CAMPAK
L TERSANGKA DIFTERI
M TERSANGKA PERTUSIS
N AFP (LUMPUH LAYUH ME NDADAK)
P KASUS G IGITA N HEWAN PENULAR RABIES
Q TE RSANGKA ANTRAKS
R TERSANGKA LEPTOSPIROSIS
S TERSANGKA KOLE RA
T K LASTER PE NYAKIT YANG T IDAK LAZ IM
U TERSANGKA MENINGITIS / ENSEFALITIS
V TERSANGKA TETANUS NEONATORUM
W TERSANGKA TETANUS
Y ILI ( INFLUENSA LIKE ILLNESS)
Z TERSANGKA HFMD
X TOTA L JU MLAH KUNJUNGA N
JUMLAH TO TAL
Tanger ang,.............................................2014
Mengetahui ,
K epal a UP TD P usk es mas Penanggung J awab Pr ogr an S ur v eil ans
… … …… … … … … …… ….. UP TD P us k es mas … … … … …… … … … …..
… … …… … … … … …… … … … … …. … … … … …… … … … … … ……
NIP : … … …… … … … … …… … NIP : … … …… … … … … …… …
Tanggal :…….……./….………./…….…….
Data Kasus:
- Rumah Sakit :
1. Format pelaporan Wabah/KLB (KDRS)
Digunakan untuk melaporkan adanya kejadian
Luar Biasa atau kasus yang berpotensi wabah.
Laporan ini dikirimkan dalam waktu 24 jam
setelah kejadian
2. Format laporan mingguan (W2)
Digunakan untuk melaporkan kunjungan kasus
yang ada di Puskesmas setiap minggu. Laporan
ini dikirimkan maksimal hari senin pada minggu
berikutnya. Di Rumah Sakit pun sama, laporan
untuk saat ini menggunakan SMS EWARS
3. Format laporan STP (Surveilans Terpadu
Penyakit) bulanan
Laporan bulanan yang berisi semua kasus yang
ada di Rumah Sakit dan dikirim ke Dinas
Kesehatan paling lambat pada tanggal 5 Bulan
berikutnya
4. Aplikasi SIRONA (Pelaporan kasus Covid-19 )
Diisi setiap hari oleh petugas Rumah Sakit (PIC
SIRONA). Data yang ada di SIRONA terdiri
darai data identitas kasus covid, baik kasus
Kontak Erat, Suspek, Probable, maupun
Konfirmasi (positif). Setiap pasien yang
dilakukan pemeriksaan penunjang baik
laboratorium (darah), rontgen thorak, CT-Scan
dan pemeriksaan PCR wajib diinput kedalam
sirona. Pada saat pasien dilakukan perawatan di
Rumah Sakit, maka petugas wajib melakukan
laporan perawatan harian selama pasien tersebut
ada di Rumah sakit
2) Pengelolaan data
Semua data yang diperoleh baik dari Puskesmas maupun
Rumah Sakit yang dikirimkan melalui SMS maupun email
dilakukan rekapitulasi data oleh petugas Surveilans Dinas
Kesehatan yang nantinya laporan tersebut akan dikirimkan
ke Provinsi. Begitupun saat terdapat laporan kejadian
wabah yang berpotensi KLB laporan hasil pelacakan
kasus akan segera di tindak lanjuti dan diteruskan juga ke
provinsi Banten.
Semua laporan akan dilakukan pengolahan data baik
dalam bentuk grafik maupun pemetaan kasus
3.4 Pembahasan
Menurut pedoman bahwa Surveilans Kesehatahan didefinisikan sebagai
kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Surveilans Kesehatan diselenggarakan agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan
data, pengolahan data, analisis data, dan diseminasi kepada pihak-pihak
terkait yang membutuhkan (Kemenkes, 2014). Adapun dalam hal ini
semua pencatatan dan pelaporan data Kasus Covid 19 dari semua fasilitas
layanan kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit yang sudah terinput pada
aplikasi SIRONA dilakukan verifikasi dan validasi data oleh tim SIKK
sesuai dengan Permenkes No. 45 tahun 2014 bahwa Sebelum data diolah
dilakukan pembersihan koreksi dan cek ulang, selanjutnya data diolah
dengan cara perekaman data, validasi, pengkodean, alih bentuk (transform)
dan pengelompokan berdasarkan variabel tempat, waktu, dan orang. Akan
tetapi karena sumber daya yang terbatas menyebabkan proses validasi data
menjadi terhambat dan sedikit mengalami keterlambatan sehingga
menyebabkan adanya penumpukkan data yang belum terverifikasi.
Menurut Nazir (2018) bahwa Mutu pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat dapat ditingkatkan dengan baik apabila didukung oleh
sistem pelaporan yang baik yaitu informasi lengkap dan data tersebut
harus
diterima tepat waktu. Kendala lain dari aplikasi SIRONA adalah saat
faskes terlambat menginput data, sehingga informasi untuk tatalaksana
kasus menjadi terlambat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
pada bayi dan anak dibawah umur Tiga Tahun/batita), imunisasi pada
Pasif (menerima dan mengolah dta dari Puskesmas dan Rumah Sakit)
adalah adanya data kasus yang banyak, tetapi tidak disertai dengan
input data
secara lengkap termasuk melakukan upload hasil PCR (jika pasien
4.2 Saran
https://biropemerintahan.bantenprov.go.id/profil-kota-tangeran g diakses
pada 02 januari 2021 dari
Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil kesehatan Indonesia 2008. Jakarta :
Depkes RI Jakarta .
Dinas Kesehatan Kota Tangerang. 2019. Profil Kesehatan Tahun 2019. Kota
Tangerang : Dinkes Kota Tangerang