Dosen Pengampu :
Dr. Laila Ulfa, SKM, M.Kes
Di Susun Oleh
Sri Suhartinah 185050035
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sejauh mana pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dan
hipertensi dalam kegiatan PROLANIS.
3. TUJUAN
a. Tujuan umum :
Untuk mengetahui pengetahuan mengenai pemahaman peserta
prolanis dalam mengiikuti kegiatan Prolanis di Klinik Erni.
b. Tujuan khusus :
1) Memenuhi tugas metodologi penelitian
2) Memperoleh informasi sejauh mana pengetahuan pasien
Diabetes Mellitus dan Hipertensi mengenai kegiatan
PROLANIS
3) Melatih mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan pasien Diabetes Mellitus dan Hipertensi
4) Memahami dan menguasai teknik-teknis dalam wawancara
4. METODE
Metode yang digunakan adalah metode wawancara. Menurut P.
Joko Subagyo (2011:39) wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan
untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan pada para responden. Wawancara bermakna
berhadapan langsung antara interview dengan responden, dan kegiatannya
dilakukan secara lisan. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diasumsikan
bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan dan
menemukan informasi yang harus ditelitinya. Saat ini kasus pandemi
Covid-19 meningkat, untuk itu kontak langsung sangat dihindari.
Penyebaran virus corona yang sangat cepat dan masif membuat proses
wawancara diganti, untuk itu peneliti melakukan wawancara secara online
yaitu menggunakan whatsaap video. Wawancara online ini dilakukan
dengan mahasiswi sebagai pewawancara dan pasien Hipertensi atau
Diabetes Mellitus yang menjadi anggota dalam program Prolanis tersebut.
a) Narasumber 1
Nama : Mirawati
Alamat : Jl Alternatif Cibubur RT 001/002
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Prolanis : Hipertensi
b) Narasumber 2
Nama : Heri Suwito
Pekerjaan : Supir
Prolanis : Diabetes Mellitus
c) Narasumber 3
Nama : Mildawati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Prolanis : Hipertensi
5. HASIL WAWANCARA
6. PEMBAHASAN
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti,mendapatkan
informasi mengenai rangkaian dari program Prolanis yang meliputi senam,
pemeriksaan gula darah, pemeriksan kesehatan, serta penyuluhan kelompok.
Sebagaimana pernyataan peserta prolanis saat diwawancarai mengenai jenis
kegiatan Prolanis, “Jadi ada senam, pemeriksaan gula darah, pemeriksan
kesehatan, serta penyuluhan kelompok”. Esensinya, rangkaian kegiatan
tersebut merupakan upaya fasyankes dalam mengedukasi dan menangani
pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
Dimana peserta prolanis ini harus memiliki gaya hidup sehat, kontrol
kesehatan secara rutin dan aktif mengikuti senam. Untuk pasien diabetes
pengaturan pola makan dengan 3 J yaitu jumlah, jenis, dan jadwal yang
harus diperhatikan. Untuk hipertensi kontrol emosi juga penting, serta
istirahat yang cukup.
Selain itu, dalam pelaksanaannya, kegiatan Prolanis sendiri sedang
tidak berjalan dengan baik seperti adanya pasien yang tidak hadir dan juga
terkendala karena pandemic Covid-19 selama 2 tahun ini sehingga
fasyankes mengurangi adanya kerumunan dan mengedukasi pasien untuk
mengurangi bepergian ke luar rumah terkecuali urusan yang mendesak. Dan
ini berakibat dokter fasyankes bersama pasien Prolanis lain harus mengatur
jadwal kembali untuk kontrol kesehatan. Kegiatan Prolanis di Klinik Erni
ini pun juga sangat didukung oleh antusiasme para pesertanya. Hal tersebut
karena, pasien memperoleh ilmu mengenai penyakitnya yang didapat dari
penjelasan dokter FKTP, mendapatkan jadwal pemeriksaan kesehatan
secara gratis, serta dapat sharing dengan peserta yang lain.
Dalam wawancara ini dilakukan dengan pasien Prolanis yang aktif
mengikuti beberapa kegiatan Prolanis di Klinik Erni. Dari hasil wawancara
yang telah dilakukan oleh peneliti dengan pasien peserta Prolanis
didapatkan hasil bahwa pasien menjadi lebih mengetahui akan pencegahan
serta penanganan dari penyakit yang dideritanya yakni untuk hipertensi dan
diabetes
Selain itu pasien juga mengaku mendapat manfaat yang besar setelah
mengikuti program Prolanis seperti hasil pemeriksaan pada pasien yang
menderita diabetes mellitus ketika dilakukan pemeriksaan rutin,
sebagaimana pernyataan beliau “badan saya terasa lebih sehat, tahu
riwayat kesehatan karena cek kesehatan rutin, ,menambah teman, tensi
saya juga sudah normal 135/85 mmHg. Pernyataan tersebut juga
diungkapkan oleh pasien dengan penyakit hipertensi yang mengaku lebih
percaya diri dengan kondisi kesehatannya setelah mengikuti program
Prolanis. Sebagaimana pernyataan beliau saat diwawancara oleh peneliti
“Saya lebih percaya diri dengan kondisi saya dengan mengikuti
Prolanis.”
7. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dengan metode wawancara yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa program Prolanis yang diselenggarakan
oleh BPJS bersama dengan pemerintah memiliki dampak yang positif dalam
edukasi dan penanganan penyakit kronis yakni, hipertensi dan diabetes. Peserta
Prolanis juga mendapatkan manfaat yang besar dengan mengikuti program
tersebut. Sebagaimana hasil wawancara dengan pasien yang mengatakan dapat
lebih berhati-hati dalam memilah makanan dan minuman, serta gula darah dan
tekanan darah yang turun setelah mengikuti rangkaian kegiatan Prolanis secara
rutin.
8. SARAN
Program Prolanis yang diadakan oleh BPJS bersama pemerintah
tersebut sudah cukup efektif dalam menangani dan mengedukasi pasien dengan
penyakit kronis. Namun, hal tersebut juga harus diikuti dengan antusiasme
peserta prolanis yang tinggi. Adanya beberapa peserta yang tidak hadir dapat
berpengaruh terhadap hasil dari program yang telah dijalankan. Kedepannya,
diharapkan BPJS dapat menambah jenis kegiatan yang lain dalam rangkaian
Prolanis yang juga memiliki manfaat bagi peserta Prolanis.
LAMPIRAN DOKUMENTASI