Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL WAWANCARA

”PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI


TENTANG BENTUK KEGIATAN PROLANIS DI KLINIK ERNI
JATISAMPURNA”

Dosen Pengampu :
Dr. Laila Ulfa, SKM, M.Kes

Di Susun Oleh
Sri Suhartinah 185050035

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
2021
1. LATAR BELAKANG
Saat ini Indonesia mengalami transisi epidemiologi, dimana terjadi
penurunan prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan
prevalensi penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit degeneratif.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007. Program
pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif
yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan adalah PROLANIS (Program Pengelolaan
Penyakit Kronis).
Tujuan PROLANIS adalah mendorong peserta penyandang
penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal pada pemeriksaan
spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan
Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi (BPJS,
2015).
Pengetahuan masyarakat tentang PROLANIS perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan minat dan motivasi karena PROLANIS terhenti sejak
sekitar sebulan yg lalu (terakhir dilaksanakan pertengahan oktober) karena
anggaran bpjs tidak turun (Hafizhah, 2016).
Adanya program Prolanis ini untuk meningkatkan kualitas hidup
peserta BPJS yang menderita penyakit kronis terutama diabetes melitus
(DM) tipe II dan hipertensi. Prolanis ini dilaksanakan oleh fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) baik FKTP pemerintah maupun FKTP
swasta. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
melakukan wawancara tentang Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Dan
Hipertensi Terhadap Keaktifan Kegiatan PROLANIS Di Klinik Pratama
Erni”.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sejauh mana pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dan
hipertensi dalam kegiatan PROLANIS.
3. TUJUAN
a. Tujuan umum :
Untuk mengetahui pengetahuan mengenai pemahaman peserta
prolanis dalam mengiikuti kegiatan Prolanis di Klinik Erni.
b. Tujuan khusus :
1) Memenuhi tugas metodologi penelitian
2) Memperoleh informasi sejauh mana pengetahuan pasien
Diabetes Mellitus dan Hipertensi mengenai kegiatan
PROLANIS
3) Melatih mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan pasien Diabetes Mellitus dan Hipertensi
4) Memahami dan menguasai teknik-teknis dalam wawancara

4. METODE
Metode yang digunakan adalah metode wawancara. Menurut P.
Joko Subagyo (2011:39) wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan
untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan pada para responden. Wawancara bermakna
berhadapan langsung antara interview dengan responden, dan kegiatannya
dilakukan secara lisan. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diasumsikan
bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan dan
menemukan informasi yang harus ditelitinya. Saat ini kasus pandemi
Covid-19 meningkat, untuk itu kontak langsung sangat dihindari.
Penyebaran virus corona yang sangat cepat dan masif membuat proses
wawancara diganti, untuk itu peneliti melakukan wawancara secara online
yaitu menggunakan whatsaap video. Wawancara online ini dilakukan
dengan mahasiswi sebagai pewawancara dan pasien Hipertensi atau
Diabetes Mellitus yang menjadi anggota dalam program Prolanis tersebut.
a) Narasumber 1
Nama : Mirawati
Alamat : Jl Alternatif Cibubur RT 001/002
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Prolanis : Hipertensi
b) Narasumber 2
Nama : Heri Suwito
Pekerjaan : Supir
Prolanis : Diabetes Mellitus
c) Narasumber 3
Nama : Mildawati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Prolanis : Hipertensi

5. HASIL WAWANCARA

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PASIEN HIPERTENSI PROLANIS


Peneliti :“Assalammualaikum Ibu Mirawati, perkenalkan saya Sri Suhartinah
mahasiswi semester 6 Universitas Respati Indonesia. Jadi begini, Bu, terkait
dengan tugas kuliah, saya ingin mewawancarai Ibu terkait program Prolanis yang
telah ibu ikuti. Apakah Ibu berkenan?”
Pasien : “Iya mbak saya bersedia.”
Peneliti : “Baik Bu. Pertanyaan pertama sejak kapan Ibu mengikuti program
Prolanis ?”
Pasien : “ Sejak 4 tahun lalu, Mbak”
Peneliti : “Oh begitu, Bu. Apakah Ibu rutin mengikuti kegiatan Prolanis? “
Pasien : “Sebelumnya saya rutin, tapi semenjak pandemic saya jarang hadir
mbak.”
Peneliti : “Lalu, kegiatan apa saja yang ibu ikutin selama ikut prolanis?”
Pasien : “Saya ikut senam, penyuluhan mbak, lalu ada pemeriksaan
kesehatan juga”
Peneliti : “Lalu, untuk senam apakah Ibu rutin mengikuti?”
Pasien : “Oh iya, setiap bulan saya rutin ikut tapi tidak rutin seperti dulu.”
Peneliti : “Lalu, apakah Ibu rutin control kesehatan yakni terkait tekanan darah?”
Pasien: “Iya, Mbak. Saya rutin kontrol.”
Peneliti : “Baik, Bu. Untuk pertayaan terakhir, manfaat terbesar apa yang Ibu
dapatkan setelah mengikuti Prolanis?”
Pasien : “Saya lebih percaya diri dengan kondisi saya dengan mengikuti Prolanis.”
Peneliti : “Baik, Ibu terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk
diwawancarai. Maaf bila sudah merepotkan, sehat selalu ya bu”
Pasien : “Sama-sama, Mbak Sri. Semoga sukses dan sehat selalu.”

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PASIEN DIABETES MELLITUS PROLANIS


Peneliti :“Assalammualaikum Ibu Bapak Heri, perkenalkan saya Sri Suhartinah mahasiswi
semester 6 Universitas Respati Indonesia. Jadi begini, Pak, terkait dengan tugas kuliah, saya
ingin mewawancarai Bapak terkait program Prolanis yang telah ikuti. Apakah Bapak
berkenan?”
Pasien : “Iya mbak saya bersedia.”
Peneliti : “Baik Pak. Pertanyaan pertama sejak kapan Bapak mengikuti program
Prolanis ?”
Pasien : “ Sejak tahun 2018 lalu, Mbak”
Peneliti : “Sekitar 2 tahun ini ya pak, baik. Apakah Bapak rutin mengikuti kegiatan
Prolanis? “
Pasien : “Saya sudah jarang rutin ikut Mbak karena jadwal saya suka bentrok dengan
pekerjaan saya”
Peneliti : “Lalu, kegiatan apa saja yang Bapak ikutin selama ikut prolanis?”
Pasien : “Saya ikut senam, penyuluhan juga mbak, lalu ada pemeriksaan kesehatan
gratis ”
saya ini”
Peneliti : “Lalu, untuk senam apakah Bapak rutin mengikuti?”
Pasien : “Oh iya, sudah jarang mbak, tapi saya sempatkan olahraga ringan di rumah.”
Peneliti : “Lalu, apakah Bapak rutin control kesehatan yakni terkait gula darah?”
Pasien: “Iya, pasti Mbak. Saya rutin kontrol satu bulan satu kali untuk cek gula darah
saya.”
Peneliti : “Baik, Bu. Untuk pertayaan terakhir, manfaat terbesar apa yang Bapak
dapatkan setelah mengikuti Prolanis?”
Pasien : “Badan saya terasa lebih baik, lebih enak, bisa silaturahim dengan peserta lain
juga.”
Peneliti : “Baik, Ibu terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk diwawancarai.
Maaf sudah merepotkan, Sehat selalu Pak.”
Pasien : “Sama-sama, Mbak. Semoga sukses dan sehat selalu.”

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PASIEN HIPERTENSI PROLANIS


Peneliti :“Assalammualaikum Ibu Mildawati, perkenalkan saya Sri Suhartinah mahasiswi
semester 6 Universitas Respati Indonesia. Jadi begini, Bu, terkait dengan tugas kuliah, saya
ingin mewawancarai Ibu terkait program Prolanis yang telah ibu ikuti. Apakah Ibu
berkenan?”
Pasien : “Iya mbak saya bersedia.”
Peneliti : “Baik Bu. Pertanyaan pertama sejak kapan Ibu mengikuti program Prolanis ?”
Pasien : “ Sejak tahun 2019, Mbak”
Peneliti : “Oh begitu, Bu. Apakah Ibu rutin mengikuti kegiatan Prolanis? “
Pasien : “Iya rutin. Saya aktif ikut kecuali ada kegiatan lain seperti pengajian, kadang
sering bentrok.”
Peneliti : “Lalu, kegiatan apa saja yang Ibu ikutin selama ikut prolanis?”
Pasien : “Saya ikut senam, penyuluhan kesehatan, cek darah gratis setiap 6 bulan
sekali, saya ikut kegiatan jantung sehat juga sebelum mandemi ke Bogor.
Peneliti : “Lalu, untuk senam apakah Ibu rutin mengikuti?”
Pasien : “Oh iya, setiap bulan saya rutin ikut.”
Peneliti : “Lalu, apakah Ibu rutin control kesehatan yakni terkait tekanan darah?”
Pasien: “Iya, saya masih rutin control ke klinik. Terakhir tensi saya juga sudah
normal 135/85 mmHg.”
Peneliti : “Alhamdulillah Baik, Bu. Untuk pertayaan terakhir, manfaat terbesar apa
yang Ibu dapatkan setelah mengikuti Prolanis?”
Pasien : “Yang pasti badan saya terasa lebih sehat, tahu riwayat kesehatan karena
cek kesehatan rutin, Menambah teman juga.”
Peneliti : “Baik, Ibu terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk
diwawancarai. Maaf sudah merepotkan, Sehat selalu ya Bu.”
Pasien : “Sama-sama, Mbak semoga sukses dan sehat.”

6. PEMBAHASAN
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti,mendapatkan
informasi mengenai rangkaian dari program Prolanis yang meliputi senam,
pemeriksaan gula darah, pemeriksan kesehatan, serta penyuluhan kelompok.
Sebagaimana pernyataan peserta prolanis saat diwawancarai mengenai jenis
kegiatan Prolanis, “Jadi ada senam, pemeriksaan gula darah, pemeriksan
kesehatan, serta penyuluhan kelompok”. Esensinya, rangkaian kegiatan
tersebut merupakan upaya fasyankes dalam mengedukasi dan menangani
pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
Dimana peserta prolanis ini harus memiliki gaya hidup sehat, kontrol
kesehatan secara rutin dan aktif mengikuti senam. Untuk pasien diabetes
pengaturan pola makan dengan 3 J yaitu jumlah, jenis, dan jadwal yang
harus diperhatikan. Untuk hipertensi kontrol emosi juga penting, serta
istirahat yang cukup.
Selain itu, dalam pelaksanaannya, kegiatan Prolanis sendiri sedang
tidak berjalan dengan baik seperti adanya pasien yang tidak hadir dan juga
terkendala karena pandemic Covid-19 selama 2 tahun ini sehingga
fasyankes mengurangi adanya kerumunan dan mengedukasi pasien untuk
mengurangi bepergian ke luar rumah terkecuali urusan yang mendesak. Dan
ini berakibat dokter fasyankes bersama pasien Prolanis lain harus mengatur
jadwal kembali untuk kontrol kesehatan. Kegiatan Prolanis di Klinik Erni
ini pun juga sangat didukung oleh antusiasme para pesertanya. Hal tersebut
karena, pasien memperoleh ilmu mengenai penyakitnya yang didapat dari
penjelasan dokter FKTP, mendapatkan jadwal pemeriksaan kesehatan
secara gratis, serta dapat sharing dengan peserta yang lain.
Dalam wawancara ini dilakukan dengan pasien Prolanis yang aktif
mengikuti beberapa kegiatan Prolanis di Klinik Erni. Dari hasil wawancara
yang telah dilakukan oleh peneliti dengan pasien peserta Prolanis
didapatkan hasil bahwa pasien menjadi lebih mengetahui akan pencegahan
serta penanganan dari penyakit yang dideritanya yakni untuk hipertensi dan
diabetes
Selain itu pasien juga mengaku mendapat manfaat yang besar setelah
mengikuti program Prolanis seperti hasil pemeriksaan pada pasien yang
menderita diabetes mellitus ketika dilakukan pemeriksaan rutin,
sebagaimana pernyataan beliau “badan saya terasa lebih sehat, tahu
riwayat kesehatan karena cek kesehatan rutin, ,menambah teman, tensi
saya juga sudah normal 135/85 mmHg. Pernyataan tersebut juga
diungkapkan oleh pasien dengan penyakit hipertensi yang mengaku lebih
percaya diri dengan kondisi kesehatannya setelah mengikuti program
Prolanis. Sebagaimana pernyataan beliau saat diwawancara oleh peneliti
“Saya lebih percaya diri dengan kondisi saya dengan mengikuti
Prolanis.”

7. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dengan metode wawancara yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa program Prolanis yang diselenggarakan
oleh BPJS bersama dengan pemerintah memiliki dampak yang positif dalam
edukasi dan penanganan penyakit kronis yakni, hipertensi dan diabetes. Peserta
Prolanis juga mendapatkan manfaat yang besar dengan mengikuti program
tersebut. Sebagaimana hasil wawancara dengan pasien yang mengatakan dapat
lebih berhati-hati dalam memilah makanan dan minuman, serta gula darah dan
tekanan darah yang turun setelah mengikuti rangkaian kegiatan Prolanis secara
rutin.

8. SARAN
Program Prolanis yang diadakan oleh BPJS bersama pemerintah
tersebut sudah cukup efektif dalam menangani dan mengedukasi pasien dengan
penyakit kronis. Namun, hal tersebut juga harus diikuti dengan antusiasme
peserta prolanis yang tinggi. Adanya beberapa peserta yang tidak hadir dapat
berpengaruh terhadap hasil dari program yang telah dijalankan. Kedepannya,
diharapkan BPJS dapat menambah jenis kegiatan yang lain dalam rangkaian
Prolanis yang juga memiliki manfaat bagi peserta Prolanis.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. Dokumentasi dengan Bapak Heri peserta Prolanis Diabetes Mellitus

Gambar 2. Dokumentasi dengan Ibu Mildawati peserta Prolanis Hipertensi


Gambar 2. Wawancara dengan Ibu Mirawati peserta Prolanis Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai